1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini, Jakarta sebagai kota yang memiliki jumlah penduduk terpadat di indonesia saat ini memiliki masalah yang paling utama yaitu kemacetan. Kemacetan yang terjadi di Jakarta adalah masalah yang sangat pelik dan rumit serta butuh strategi yang kompleks untuk menuntaskan masalah ini dalam jangka panjang.
Kemacetan yang terjadi di Jakarta ini tentunya menimbulkan dampak yang sangat negatif bagi masyarakat seperti : Banyak waktu yang terbuang sia-sia di perjalanan. Bahan Bakar yang terbakar secara percuma. Polusi udara sehingga merusak lingkungan.
Ditengah-tengah masalah kemacetan yang dihadapi oleh penduduk di kota – kota padat seperti Jakarta, terdapat beberapa alternatif sarana transportasi yang dapat diandalkan oleh masyarakat seperti “tukang ojek”.
Siapa yang tidak kenal dengan Ojek, Di tengah lalu lintas yang serba macet di Jakarta, Ojek selalu datang sebagai penyelamat bagi orang-orang yang ingin mengarungi macetnya jalanan demi mencapai tujuan yang lebih cepat. 1
2
Ojek atau Ojeg adalah transportasi umum informal di Indonesia yang berupa sepeda motor atau sepeda, namun lebih lazim berupa sepeda motor. Disebut informal karena keberadaannya tidak diakui pemerintah dan tidak ada izin untuk pengoperasiannya. Dengan harga yang ditentukan dengan tawar menawar dengan tukang ojek dahulu setelah itu sang
tukang
ojek
akan
mengantar
ketujuan
yang
diinginkan
penumpangnya. Ojek banyak digunakan oleh penduduk kota-kota besar misalnya di Jakarta .Karena kelebihannya dengan angkutan lain yaitu lebih cepat dan dapat melewati sela-sela kemacetan di kota. Selain itu dapat menjangkau daerah-daerah dengan gang-gang yang sempit dan sulit dilalui oleh mobil serta hemat bahan bakar. Biasanya mereka berkumpul di persimpangan jalan yang ramai, atau di jalan masuk kawasan permukiman.
Tingkat kemacetan yang sangat tinggi di Kota Jakarta khususnya daerah Sudirman diperparah lagi dengan
tingginya tingkat mobilitas
masyarakat dan pegawai perkantoran di daerah tersebut sangatlah menyita waktu masyarakat ataupun pegawai perkantoran yang ada di kawasan tersebut dan juga terjadi pemborosan bahan bakar secara besar besaran sehingga selain tidak ekonomis juga terjadi pencemaran lingkungan.Sebagai patokan di tahun 2010 angka polusi udara CO di Jakarta sudah mencapai 365ppm di daerah Sudirman , angka ini terus melonjak seiring dengan meningkatnya volume kendaraan di Jakarta persentase kenaikannya sebesar 9.5% per tahun.
3
(sumber
:
http://www.andriewongso.com/artikel/viewarticleprint.php?idartikel=432 8 ) batas ambang normahal hanyalah 50-100 ppm , nilai 400 – 500 ppm menurut sumber http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF adalah berbahaya meskipun kontaknya singkat
Berdasarkan pengamatan serta analisis yang telah kami lakukan secara mendalam, kami melihat adanya sebuah peluang bisnis yang menjanjikan dari tukang ojek ini apabila mereka dikelola secara profesional dikarenakan tingkat pertumbuhan penduduk Jakarta yang semakin meningkat tentunya akan menyebabkan peningkatan mobilitas penduduk. Disamping itu juga kami melihat adanya potensi bisnis yang profitable, sustainable, saling menguntungkan serta ramah lingkungan.
Perencanaan bisnis ini sendiri terdiri dari beberapa fase pengembangan atau proses dikarenakan adanya keterbatasan modal serta hambatan – hambatan lain yang mungkin akan terjadi serta posisi bisnis sebagai pemain baru atau new entrance pada pasar maka kami akan lebih fokus pada inti dari bisnis kami sehingga bisnis ini dapat berjalan dan menghasilkan keuntungan bagi pemilik serta bermanfaat bagi masyarakat sekitar dimana pada fase awal, kami akan menjalankan bisnis dengan menyediakan beberapa armada ojeg yang dikelola dan dipantau secara online via GPS dan menyediakan call center bagi konsumen untuk dapat melakukan
pemesanan
jasa
ojek
sehingga
memudahkan
calon
pemumpang dalam kegiatan mobilitas mereka sehari – hari serta dilengkapi juga dengan perlengkapan keamanan berkendara yang sesuai
4
SNI karena keselamatan merupakan hal yang utama dan terdapat standarisasi
tarif
ojek
berdasarkan
kilometer
tempuh
sehingga
menghindari pemerasan penumpang oleh pihak tukang ojek yang sering kali kita temukan pada ojek tradisonal.
Dalam proses penyediaan armada, kami tidak perlu menyediakan armada sendiri untuk fase awal dari bisnis melainkan dengan cara merangkul tukang ojek yang berada di sekitar kawasan sudirman untuk bekerja sama dengan menawarkan sejumlah kelebihan kepada mereka jika dibandingkan dengan mereka bekerja secara tradisional seperti adanya peningkatan penghasilan para tukang ojek karena mereka dikelola secara profesional, perlindungan asuransi kecelakaan, serta perawatan kendaraan secara cuma –cuma guna menekan start-up cost dari bisnis ini serta menciptakan sebuah blue ocean bisnis dikarenakan kita tidak head to head dengan tukang ojek tradisional melainkan merangkul mereka dan menjadikan mereka mitra kerja.
1.2 Identifikasi Masalah Dari penelitian yang dilakukan terhadap bisnis model baru ini. Makaterdapat beberapa rumusan masalah yang akan menjadi dasar penelitian ini, adalah: Bagaimanakah tingkat kelayakan model bisnis “Si-Jek” ini berdasarkan aspek Internal dan eksternal (SWOT) dari industri? Apabila bisnis ini dapat layak dijalankan, bagaimanakah perusahaan menciptakan keunggulan bersaing agar dapat bertahan dalam jangka panjang?
5
Apakah bisnis ini mampu menghasilkan keuntungan yang menjanjikan bagi pemilik modal dan berapa lama waktu yang diperlukan oleh bisnis untuk menghasilkan keuntungan guna mengembalikan investasi dari pemilik modal?
1.3TujuanPenelitian Seperti yang tertera dalam identifikasi atau rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan yaitu : Mengetahui tingkat kelayakan usaha Si-Jek jika dinilai berdasarkan aspek internal dan eksternal (SWOT). Mengetahui tingkat kelayakan usaha Si-Jek jika dinilai berdasarkan aspek keuangan. Mengetahui tingkat kelayakan usaha Si-Jek jika dinilai berdasarkan aspek non financial, seperti aspek pasar dan pemasaran, teknologi, manajemen dan SDM. Mengetahuihasil analisis sebuah studi kelayakan bisnis secara menyeluruh dan mengetahui layak tidaknyapembukaan outlet baru milik Si-Jek yang berlokasi di Sudirman
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian yang peneliti lakukan, adalah : Bagi perusahaan o Membantu
perusahaan
dalam
memberikan
gambaran
tentang kondisi pasar, internal perusahaan serta faktor eksternal yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan.
6
o Membantu perusahaan mengetahui kelayakan bisnis dari perusahaan baru yang akan dibuka di Sudirman o Membantu perusahaan untuk memberikan solusi atau pemecahan masalah dalam menentukan pengembangan bisnisnya. o Membantu perusahaan dalam memberikan saran atau masukan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis.
Bagi Investor o Meyakinkan Investor tentang kelayakan sebuah bisnis demi melindungi investasi yang ditanamkan oleh investor dalam bisnis tersebut dimasa yang akan datang.
Bagi Pemerintah o Dapat membantu pemerintah dalam menentukan kebijakankebijakan yang akan ditetapkan dalam hal perdagangan karena kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kebijakan perusahaan. Bagi Pembaca o Membantu pembaca dalam menambah pengetahuan tentang sebuah studi kelayakan bisnis. o Membantu pembaca untuk mengetahui sejauh mana pentingnya sebuah studi kelayakan bisnis terhadap tingkat keberhasilan sebuah bisnis.
7
Bagi Penulis o Membantu penulis semakin memahami tentang bagaimana melakukan studi kelayakan bisnis yang baik. o Membantu penulis semakin mendalami pengetahuan tentang entrepreneurship dan manajemen sebagai modal untuk berkarya dimasa yang akan datang.