BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Modal kerja merupakan dana yang diperlukan untuk operasi sehari-hari di perusahaan. Modal kerja juga didefinisikan sebagai aset lancar dikurangi liabilitas lancar. Dalam merencanakan besarnya kebutuhan modal kerja, salah satu metode yang bisa digunakan perusahaan adalah metode perputaran dana. Cara perhitungan kebutuhan modal kerja dengan metode perputaran dana dibentuk dari elemen-elemen modal kerja seperti perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, dan perputaran liabilitas. Keripik Rujak Mamah Enung merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi keripik rujak yang beralamatkan di jalan Braga, Bandung. Perusahaan ini masih tergolong industri rumahan yang hanya memiliki 19 orang tenaga kerja diantaranya 1 orang tenaga kerja bagian keuangan dengan gaji bersih sebesar Rp800.000,00/bulan, 7 orang tenaga kerja tetap bagian produksi dan gudang dengan gaji bersih sebesar Rp800.000,00/bulan, 4 orang tenaga kerja tambahan dengan upah bersih sebesar Rp200.000,00/minggu dan 7 orang tenaga kerja bagian pengiriman dengan gaji bersih sebesar Rp500.000,00/bulan. Bahan pembuatan keripik rujak ini terdiri dari 80% buah dan 20% tepung serta bumbu rujak. Bahan dasar dari pembuatan keripik rujak ini yaitu buah jambu biji yang dipasok dari daerah Caringin, buah nanas yang dipasok dari daerah Subang, dan mangga kweni yang dipasok dari daerah Indramayu. Rasa keripik rujak terdiri dari original, honje, kacang, dan jengkol. Produksi dulunya dilakukan setiap hari, tetapi karena faktor permintaan pasar yang berkurang sehingga produksi keripik rujak dilakukan seminggu dua kali pada hari sabtu dan minggu. Target penjualan setiap minggu yaitu sebanyak 1000 pcs dengan berat 150 gram/pcs. Penjualan dilakukan dengan cara memasok ke beberapa toko di daerah Bandung dan sekitarnya. Setiap toko menerima kurang lebih 50 pcs setiap kali pengiriman. Harga jual untuk pelanggan tetap (toko) yaitu sebesar Rp15.000/pcs. Pembayaran untuk penjualan secara kredit menerapkan sistem
1
down payment (DP) sebesar 60% dari total pesanan. Sedangkan untuk pembayaran pembelian bahan baku produksi ke vendor menerapkan sistem down payment (DP) sebesar 30% dari total harga beli dan rentang waktu pelunasan yaitu 1 hingga 2 minggu. Dalam menentukan harga pokok penjualan, perusahaan membagi total biaya produksi dengan total jumlah unit produksi ditambah dengan keuntungan yang diinginkan. Nilai keuntungan yang diinginkan sebesar Rp2000/pcs. Setiap bulannya perusahaan mengeluarkan biaya operasional seperti biaya bensin, biaya listrik, biaya telepon, biaya PAM, biaya sewa tempat produksi, biaya makan, dan biaya sewa 3 mobil untuk pengantaran ke toko-toko. Adapun pembuatan laporan keuangan dilakukan setiap akhir bulan. Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk memenuhi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dalam dunia usaha, peningkatan aktivitas usaha selalu menghadapi masalah-masalah yang rumit. Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh pemilik perusahaan adalah tidak mempertimbangkan perputaran dana dalam menyediakan modal kerja untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan sehari-hari. Seperti untuk membiayai pembelian bahan baku untuk produksi, membayar upah buruh, membayar liabilitas, dan lain-lain maupun untuk investasi jangka panjangnya. Hal-hal yang di hadapai oleh Keripik Rujak Mamah Enung yaitu tidak dapat terkelolanya dengan baik perputaran dana dari kas, piutang dagang, persediaan, dan liabilitas. Pada pengelolaan kas, tidak adanya pencatatan akuntansi untuk aktivitas operasional perusahaan seperti kas masuk dan kas keluar, sehingga pemilik tidak mengetahui pasti berapa jumlah kas yang tersedia dan perputaran kas di perusahaan. Pada pengelolaan piutang, tidak tepat waktunya penerimaan kas dari piutang dagang yang telah jatuh tempo karena pemilik tidak memiliki pencatatan tagihan piutang, sehingga terlambatnya pelanggan dalam membayar liabilitas yang menyebabkan kas yang seharusnya tersedia berkurang. Akibatnya dana yang bisa digunakan untuk membiayai operasional menjadi terhambat. Pada pengelolaan persediaan, tidak adanya pencatatan akuntansi mulai dari bahan baku dibeli hingga produk keripik selesai diproduksi dan dipindahkan ke gudang sebagai persediaan, sehingga menyebabkan target produksi untuk bulan berikutnya tidak
2
menentu. Pada pengelolaan liabilitas, tidak adanya pencatatan akuntansi untuk liabilitas sehingga sering terlambatnya melakukan pembayaran atas liabilitas yang telah jatuh tempo. Kesulitannya dalam membuat laporan keuangan karena sistem pencatatan belum baik. Dari permasalahan di atas perusahaan terkendala dalam pembuatan laporan keuangan dan penentuan perputaran modal kerja. Karena kegunaan dari adanya perputaran piutang agar jumlah piutang yang masuk ke kas bisa tepat waktu. Kegunaan dari adanya perputaran persediaan agar bisa menentukan jumlah produksi untuk bulan berikutnya. Kegunaan dari adanya perhitungan perputaran liabilitas agar liabilitas bisa dilunasi tepat pada waktunya. Jadi, diperlukan sebuah sistem berupa aplikasi untuk membantu perusahaan dalam mengelola pencatatan akuntansi berupa jurnal dan buku besar serta menghitung dan menentukan perputaran unsur dari modal kerja.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan maka diperoleh beberapa perumusan masalah. a.
Bagaimana menentukan nilai dan perputaran kas, piutang, persediaan, dan liabilitas di Keripik Rujak Mamah Enung?
b.
Bagaimana menentukan periode perputaran dan waktu penggunaan unsur modal kerja?
c.
Bagaimana menentukan nilai dan perputaran modal kerja?
d.
Bagaimana mengelola pencatatan akuntansi?
1.3
Tujuan
Adapun beberapa tujuan dalam penyusunan proposal proyek akhir ini adalah membuat aplikasi yang dapat: a.
Menentukan nilai dan perputaran kas, piutang, persediaan, dan liabilitas di Keripik Rujak Mamah Enung;
b.
Menentukan periode perputaran dan waktu penggunaan unsur modal kerja;
c.
Menentukan nilai dan perputaran modal kerja;
d.
Mengelola pencatatan akuntansi dengan menghasilkan jurnal dan buku besar.
3
1.4
Batasan Masalah
Batasan masalah dari aplikasi yang akan di bangun adalah. a.
Metode pencatatan kas dengan menggunakan Accrual Basis;
b.
Metode pencatatan persediaan menggunakan sistem perpetual;
c.
Tidak menghitung harga pokok produksi;
d.
Perhitungan unsur-unsur modal kerja berdasarkan nilai dari transaksi di perusahaan;
e.
Perhitungan modal kerja menggunakan metode perputaran dana;
f.
Penentuan nilai dari modal kerja menggunakan konsep kuantitatif dan kualitatif;
g.
Perhitungan periode perputaran modal kerja dilakukan per bulan dan jumlah hari kerja dalam satu bulan sebanyak 25 hari;
h.
Pembuatan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman web berbasis PHP dengan basis data mysql;
i.
1.5
Tahap pengembangan aplikasi ini sampai dengan tahap pengujian.
Definisi Operasional
Aplikasi merupakan suatu alat penghubung yang digunakan oleh user untuk melakukan pengelolaan data seperti penginputan data dari dokumen, pembuatan file, penyimpanan file, dan lain sebagainya. Pencatatan yang dihasilkan dari aplikasi berupa pencatatan standar akuntansi seperti jurnal dan buku besar. Perhitungan yang dihasilkan dari aplikasi ini berupa perhitungan modal kerja dengan menggunakan metode perputaran dana. Unsur dari perhitungan modal kerja menggunakan metode perputaran dana berupa perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, dan perputaran liabilitas. Metode perputaran dana menghasilkan nilai modal kerja bruto dan nilai modal kerja netto.
1.6
Metode Pengerjaan
Menurut Hoffer, dikemukakan bahwa Software Development Life Cycle (SDLC) adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model‐model dan metodelogi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem‐sistem sebelumnya[1].
4
SDLC memiliki beberapa model dalam penerapan tahap prosesnya, yang diantaranya model waterfall atau sering juga disebut dengan model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model waterfall menyediakan alur perangkat lunak secara sekuensial atau turun dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung. Berikut ini gambar dari waterfall method.
Gambar 1 - 1 Metode Waterfall
a. Analisis Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan untuk mengetahui bagaimana spesifikasi sistem yang dibutuhkan. Teknik pengumpulan data kebutuhan sistem ini dilakukan dengan cara. 1) Wawancara Dalam tahap ini, dilakukan pengumpulan data kebutuhan melalui wawancara langsung kepada pemilik keripik rujak mamah enung. 2) Observasi Pada tahap observasi, dilakukan pengamatan langsung ke tempat studi kasus keripik rujak mamah enung yang terletak di jalan Braga, Bandung. 3) Studi literatur Pada tahap studi literatur, dilakukan pengumpulan kebutuhan data melalui teori akuntansi manajemen, teori modal kerja, teori akuntansi keuangan, dan teori perancangan sistem.
5
b. Desain Desain yang dihasilkan dari tahapan perancangan ini yaitu alur data menggunakan DFD dengan desain Microsoft Visio, entity relationship diagram(ERD) yang menggambarkan relasi antar entitas yang digunakan dalam basis data serta perancangan antar muka pengguna menggunakan Mockup. c. Coding Aplikasi coding atau bahasa pemrograman yang akan digunakan adalah Hypertext Pre-Processor (PHP) dan dreamweaver, sedangkan untuk basis data menggunakan MySQL. d. Pengujian Tahap pengujian dilakukan supaya sistem yang dibuat telah menjamin bahwa semua persyaratan terpenuhi, agar sistem bebas dari error dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. Setelah sistem dilakukan pengujian, sistem diberikan atau diterapkan di perusahaan. Metode yang digunakan dalam melakukan pengujian adalah metode blackbox testing.
1.7
Jadwal Pengerjaan
Berikut adalah jadwal pengerjaan selama melakukan pembuatan proyek akhir. Tabel 1 - 1 Jadwal Pengerjaan
6