BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tukang Sayur adalah salah satu pekerjaan yang barang dagangannya sering dicari oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bahan pangannya seharisehari. Namun, Proses bisnis yang dijalankan masih menggunakan sistem manual dengan prinsip door to door/keliling sehingga masih memungkinkan masyarakat tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan bahan pangan yang mereka cari pada tukang sayur langganan mereka. Untuk mendapatkan kebutuhan bahan pangan melalui tukang sayur keliling pembeli biasanya dihadapkan pada permasalahan ketidakpastian. Kepastian informasi mengenai waktu datang tukang sayur dan ketersediaan bahan pangan yang di cari pembeli dirasa masih kurang akurat. Untuk memastikan kebutuhan bahan pangan yang dicari oleh pembeli dapat terpenuhi, biasanya pembeli harus bertemu langsung dengan tukang sayur atau menelpon tukang sayur terlebih dahulu. Namun, melihat latar belakang pembeli yang memiliki kesibukan dalam hal pekerjaan dan jadwal yang padat setiap harinya, hal ini pastinya menjadi kesulitan tersendiri bagi mereka untuk meluangkan waktu membeli kebutuhan bahan pangan dengan sistem yang manual. Selain itu, para tukang sayur juga belum menyediakan sarana yang dapat digunakan bagi pembeli untuk mengetahui waktu berjualan tukang sayur, barang dagangan yang dijual oleh tukang sayur, dan status aktif berjualan tukang sayur. Permasalahan terakhir adalah mengenai laporan penjualan antara pembeli dan tukang sayur yang masih rentan terjadi kesalahan.
1
Perkembangan teknologi yang pesat seharusnya mampu membantu para tukang sayur dan pedagang kebutuhan bahan pangan di pasar tradisional untuk meningkatkan produktivitas. Para tukang sayur nantinya dapat membelanjakan barang sesuai pesanan pelanggan, memberikan informasi untuk mengetahui status pesanan secara up to date kepada pembeli, dapat melakukan perubahan barang belanjaan secara dinamis oleh pembeli, melakukan pembatalan pemesanan oleh pembeli atau tukang sayur, melakukan tindak lanjut apabila barang yang dicari oleh pembeli stoknya habis dan pengolahan laporan penjualan yang lebih akurat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dibuatlah Aplikasi Mobile berbasis Android Untuk Pemesanan Kebutuhan Bahan Pangan melalui Media Tukang Sayur Keliling dan Pasar tradisonal (tukang sayurku).
Dengan adanya aplikasi ini diharapkan mampu menjadikan solusi tukang sayur dalam memenuhi kebutuhan bahan pangan pembeli serta dapat mengefisiensikan waktu untuk belanja kebutuhan pangan. Selain itu, barang belanjaan yang akan dibeli oleh pembeli nantinya dapat dipesan terlebih dahulu melalui media pasar tradisional terdekat. Melaui Aplikasi ini, barang belanjaan yang dipesan oleh pembeli nantinya dapat direspon dengan tindak lanjut oleh tukang sayur serta mampu memberikan kepastian informasi mengenai ketersedian barang kebutuhan pangan dan status pemesanan secara up to date.
2
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam Proyek Akhir ini adalah : 1. Bagaimana pembeli dapat melakukan pemesanan kebutuhan pangan secara lebih efektif dan efisien? 2. Bagaimana karyawan (tukang sayur) memberikan tindak lanjut terhadap barang yang dipesan pembeli apabila barang yang dicari stoknya habis? 3. Bagaimana memberikan informasi kepada pembeli mengenai lokasi pasar tradional terdekat? 4. Bagaimana memberikan informasi kepada pembeli mengenai status pesanannya secara up to date? 5. Bagaimana merekam transaksi pembelian antara pembeli dan karyawan (tukang sayur)? 6. Bagaimana memberikan informasi mengenai barang yang dijual di pasar tertentu yang dapat dipesan oleh pembeli beserta waktu pengantaran yang tersedia? 7. Bagaimana membuat laporan penjualan secara lebih akurat dan otomatis?
1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah : 1. Dapat melakukan pemesanan kebutuhan pangan secara online melalui aplikasi “Tukang Sayurku”. 2. Dapat memberikan tindak lanjut terhadap barang yang dipesan pembeli sesuai instruksi dari pembeli. 3. Dapat memberikan informasi mengenai lokasi pasar tradisional terdekat. 4. Dapat memberikan informasi status pesanan secara up to date. 5. Dapat merekam transaksi pembelian antara pembeli dan tukang sayur. 6. Dapat memberikan informasi mengenai barang yang dijual di pasar tertentu beserta waktu pengantaran pesanan yang tersedia. 7. Dapat membuat laporan penjualan secara lebih akurat dan otomatis.
3
1.4 Batasan Masalah Mengingat lingkup yang diambil dapat terbilang luas, dapat didefinisikan beberapa batasan masalah dalam proyek ini, diantaranya : 1. Tukang sayur hanya dapat melayani pesanan pembeli dengan area yang terbatas (Bandung dan sekitarnya) dengan jarak maksimal 20 km dari pasar tradisional terdekat. 2. Pemesanan langsung hanya bisa dilakukan apabila tukang sayur tidak menerima order dari pembeli pada current time. 3. Pemesanan normal dapat dilakukan maksimal 2 jam sebelum pengantaran. 4. Pesanan yang diterima admin pada rentang waktu pengantaran yang sama akan diteruskan kepada seorang tukang sayur maksimal hanya 3 pesanan per tukang sayur dengan jarak tempuh <= 10 km dari pasar tradisional terderkat serta jarak antar pemesan <= 5 km.Apabila jarak tempuh seorang tukang sayur > 10 km dari pasar tradisional terderkat serta jarak antar pembeli <= 5 km maka maksimal hanya 2 pesanan. 5. Sistem tidak bisa memastikan pesanan yang diterima termasuk order asli atau order palsu. 6. Pembeli hanya dapat melakukan perubahan daftar pesanan atau pembatalan pemesanan apabila status pesanan masih “diterima”. Apabila status sudah berubah menjadi “dibelanjakan” maka pembeli tidak diperbolehkan
untuk
melakukan
perubahan
daftar pesanan
atau
pembatalan pesanan. 7. Pengiriman pesananan bahan pangan dari pembeli dapat melebihi batas estimasi yang telah ditentukan tergantung situasi dan kondisi di lapangan.
4
1.5 Definisi Operasional Aplikasi pemesanan kebutuhan pangan melalui media tukang sayur keliling dan pasar tradisional merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan pemesanan kubutuhan bahan pangan secara online, dapat melakukan perubahan barang belanjaan secara dinamis oleh pembeli, melakukan pembatalan pemesanan oleh pembeli , karyawan (tukang sayur) dapat melakukan tindak lanjut apabila barang yang di cari oleh pembeli stoknya habis, memberikan informasi untuk mengetahui status pesanan secara up to date kepada pembeli dan pengolahan laporan penjualan yang lebih akurat. Aplikasi ini digunakan admin untuk melakuan pengelolaan manajer serta melihat laporan penjualan, manajer dapat melakukan pengelolaan data barang, data pemesanan, data karyawan, data pembeli, data keluhan pembeli serta dapat melihat laporan penjualan.Aplikasi ini juga bisa menjadi alternatif bagi pembeli untuk melakukan pemesanan kebutuhan pangan melalui media tukang sayur keliling dan pasar tradisional melalui aplikasi “Tukang Sayurku” berbasis android.
1.6 Metode Pengerjaan Adapun metodologi pengerjaan yang diterapkan yaitu System Development Life Cycle (SDLC) dengan metode Waterfall model. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya serta berjalan berurutan. Tahapan dari Waterfall Model adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1 Waterfall model
5
1.
Requirement Analysis Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan “Project Definition”. Adapun pengumpulan datanya dilakukan dengan 2 cara, yaitu : 1. Wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mewawancarai salah satu pasar tradisional,tukang sayur,dan pembeli. 2. Participant Observation yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung proses bisnis yang berlangsung di lapangan.
2.
System Design Desain Sistem membantu dalam menentukan perangkat keras dan kebutuhan
sistem
dalam
mendefinisikan
arsitektur
sistem
secara
keseluruhan.Pada tahap ini dirancang desain dari program dengan menggunakan Flow Map, Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD). 3.
Implementation and Testing Pada Tahap ini desain yang telah dirancang sebelumnya, diubah dalam bentuk kode-kode program.Tahap ini merupakan implementasi dari tahap desain yang secara teknis nantinya diterjemahkan oleh programmer menggunakan bahasa pemrograman mobile Android dengan web service XAMPP.
4.
Integration and System Testing Pada tahap ini,unit program diintegrasikan dan diuji menjadi sistem yang lengkap untuk memastikan bahawa persyaratan perangkat lunak telah terpenuhi.Tahap testing ini menggunakan metode Black Box Testing.
6
5.
Operation and Maintenance Apabila semua tahap telah terpenuhi dengan benar maka aplikasi siap digunakan oleh pihak terkait. Namun pada aplikasi ini tidak sampai pada tahap maintenance.
1.7 Jadwal Pengerjaan Rencana dan penjadwalan pembuatan Aplikasi Mobile berbasis Android Untuk Pemesanan Kebutuhan Bahan Pangan melalui Media Tukang Sayur Keliling dan Pasar tradisonal (tukang sayurku) dapat terlihat dari tabel berikut. Tabel 1.1 Jadwal Pengerjaan Kegiatan
2015 Desember
2016 Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Analisa Kebutuhan Desain Implementasi Pengujian Dokumentasi
7
Juli