BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Uji kruskal-wallis merupakan salah satu pengujian dari statistik nonparametrik. Perhitungan dari uji kruskal-wallis dilakukan dengan menggabungkan semua subjek dan diurutkan dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Jumlah urutan subjek-subjek pada tiap kelompok kemudian dibandingkan. Uji kruskal-wallis pertama kali diperkenalkan oleh William H Kruskal dan W. Allen Wallis pada tahun 1952.
Analisis konjoin merupakan salah satu teknik analisis multivariat yang digunakan untuk mengetahui ketertarikan konsumen terhadap suatu produk baik berupa barang atau jasa. Teknik analisis konjoin penting karena banyak faktor yang mempengaruhi penilaian konsumen dalam menentukan pilihan suatu produk dengan cara mengkombinasikan jumlah nilai dari masing-masing atribut yang terpisah (Ghozali, 2006).
Analisis konjoin juga dapat digunakan untuk mendapatkan kombinasi atau komposisi atribut-atribut suatu produk atau jasa baik yang baru maupun yang lama yang paling disukai konsumen atau yang akan dikonsumsi, dengan demikian analisis ini digunakan untuk mengetahui ketertarikan mahasiswa terhadap produk sepeda motor dan untuk mengevaluasi produk atau jasa yang diminta oleh konsumen sehingga produsen mendapatkan suatu kesimpulan tentang produk sepeda motor yang diminati oleh konsumen terutama mahasiswa USU.
Dalam penelitian ini penulis mengangkat sepeda motor sebagai objek masalah yang akan dianalisis, di mana sepeda motor merupakan suatu produk yang sekaligus sebagai sarana yang sangat dibutuhkan untuk memudahkan transportasi ke berbagai
Universitas Sumatera Utara
tempat. Dengan demikian permintaan konsumen akan produk sepeda motor saat ini semakin
lama
semakin
meningkat.
Sejak
ditemukannya
hingga
sekarang
perkembangan sepeda motor semakin cepat dan meningkat terutama jumlah penggunanya. Begitu efisien dan praktis ketika dapat bepergian dengan menggunakan kendaraan sepeda motor. Kepemilikan sepeda motor di Indonesia berkembang sangat pesat (Nugroho, 2010), sosok yang menarik, mesin yang andal dan mudah dirawat, serta persaingan membuat sepeda motor asal Jepang, yakni Honda, Suzuki, Yamaha, sangat populer dan sampai kini mendominasi pasar sepeda motor dunia. Dengan ketatnya persaingan, perusahan-perusahan sepeda motor perlu mengukur sikap konsumen terhadap suatu produk, serta mengetahui atribut apa saja yang paling mempengaruhi konsumen dalam memilih sepeda motor, khususnya di kalangan mahasiswa.
Sepeda motor memiliki nilai ekonomis dan praktis. Nilai ekonomis dapat dilihat dengan harga sepeda motor yang relatif terjangkau oleh masyarakat dengan ekonomi menengah dan penggunaan bahan bakar yang relatif lebih hemat dibandingkan dengan kendaraan bermotor roda empat, dan nilai kepraktisan dapat dilihat dengan lincahnya kendaraan bermotor roda dua bila digunakan pada jalan raya yang padat, seperti kota Medan. Berdasarkan uraian tersebut, penulis memilih judul penelitian “Analisis Atribut yang Mempengaruhi Mahasiswa USU Memilih Sepeda Motor dengan Metode Kruskal-Wallis dan Analsis Konjoin”.
1.2 Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Ada atau tidak perbedaan ranking kualitas atribut menurut responden. 2. Bagaimana minat mahasiswa terhadap 8 atribut yang berkaitan dengan sepeda motor dan akan dilibatkan dalam mengevaluasi produk dengan analisis konjoin. 1.3 Batasan Masalah
Universitas Sumatera Utara
Batasan dalam penelitian ini adalah: 1.
Objek penelitian adalah mahasiswa USU yang masih aktif.
2.
Produk objek penelitian dibatasi untuk sepeda motor dengan merek Honda, Yamaha, dan Suzuki.
3.
Atribut yang diteliti yaitu merek, kapasitas tangki, jenis sepeda motor, ban, harga, roda, warna, dan daya mesin.
4.
Masa pemakaian sepeda motor lebih dari 6 bulan.
1.4 Tinjauan Pustaka Tavi Supriana dan Rianti Barus dalam bukunya yang berjudul ”Statistik Nonparametrik Aplikasi dalam Bidang Sosial Ekonomi Pertanian” (2010) menyatakan uji kruskal-wallis adalah uji nonparametrik yang digunakan untuk membandingkan tiga atau lebih kelompok data sampel. Andi Supangat dalam bukunya yang berjudul “Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik” (2008) menyatakan uji kruskal-wallis ini digunakan untuk membandingkan dua atau lebih nilai rata-rata populasi secara bersama-sama. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya untuk melihat apakah ada kesamaan nilai variansi dari populasi. Para pelaku riset pemasaran menduga bahwa kata “conjoint” diambil dari kata “Considered Jointly”. Dalam kenyataannya kata sifat conjoint diturunkan dari kata “to conjoint” yang berarti “joined together” atau bekerja sama.
Prof. Paul Green tepat sebelum 1970 memperkenalkan artikel Luce dan Turkey (1964) yaitu analisis pengukuran konjoin yang diterbitkan di jurnal nonmarketing. Artikel ini dapat diterapkan dalam memecahkan masalah pemasaran, seperti memahami bagaimana para pembeli mengambil keputusan pembelian, untuk memilih atribut yang penting dalam pilihan pembelian produk dan untuk meramalkan perilaku pembeli. Analisis konjoin full-profile yang diperkenalkan terlebih dahulu merupakan rancangan kombinasi yang menggambarkan profil produk secara lengkap, setiap kartu berisi kombinasi antara atribut dengan taraf, di mana tiap kartu
Universitas Sumatera Utara
menggambarkan profil tiap produk. Responden mengevaluasi masing-masing kartu dan mengurutkannya dalam urutan dari yang terbaik sampai yang paling buruk atau sebaliknya. Peneliti secara statistik dapat mengetahui, untuk masing–masing individu, mana yang menunjukan paling utama dan tingkatan yang paling disukai.
Dalam prosesnya analisis konjoin mencoba untuk menentukan kepentingan relatif yang dikaitkan pelanggan pada atribut dan utility dikaitkan pada level atribut (Supranto, 2010). Tujuan penggunaan analisis konjoin dalam riset pemasaran yaitu untuk mengetahui minat konsumen terhadap suatu produk. Oleh karena itu, penggunaan metode analisis konjoin sangat membantu penelitian dalam pemasaran. Terutama untuk mengetahui penting atau tidak suatu atribut beserta level pada produk sepeda motor.
Supranto (2010), prosedur konjoin mencoba untuk memberikan nilai pada tingkatan atau level dari setiap atribut, sehingga nilai yang dihasilkan atau utilitas yang dikaitkan pada stimulus cocok atau sedekat mungkin dengan evaluasi input yang diberikan oleh responden. Asumsi yang mendasari ialah bahwa setiap
stimulus,
seperti produk, merek, atau toko dievaluasi sebagai perangkat atribut atau a bundle of atribute.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan penilaian yang dilakukan responden terhadap atribut-atribut sepeda motor. 2. Mengetahui minat mahasiswa terhadap suatu atribut yang memiliki level tertentu. 3. Mengetahui konsep produk sepeda motor yang ideal yang paling disukai mahasiswa.
1.6 Kontribusi Penelitian Kontribusi dari penelitian ini adalah
Universitas Sumatera Utara
1. Sebagai sarana dalam mengetahui atribut-atribut yang penting dalam pemilihan sepeda motor. 2. Sebagai evaluasi bagi perusahaan untuk mempertimbangkan atribut-atribut yang akan dipertahankan dan ditingkatkan atau diganti untuk meningkatkan kualitas sepeda motor. 3. Sebagai pertimbangan untuk menghasilkan konsep produk baru sepeda motor yang sesuai minat mahasiswa. 4. Menambah wawasan dan memperkaya literatur dalam bidang statistika yang berhubungan dengan metode nonparametrik dan metode statistika multivariat.
Universitas Sumatera Utara