BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi mengalami perkembangan pesat hingga saat ini, berbagai macam inovasi dan integrasi di segala aspek terutama pada sistem keamanan. Keamanan dasar yang sudah sering digunakan adalah kunci pintu analog, pada pembahasan ini diangkat mengenai keamanan pada pintu brankas. Jika menggunakan kunci analog sudah tidak digunakan sebagai keamanan utama karena tingkat keamanan yang mudah diduplikasi kuncinya. Perkembangan keamanan brankas kemudian ditingkatkan menggunakan sidik jari, sidik jari pun sudah dapat dibobol dengan menggunakan duplikat kontur ruas jari. Kemudian muncul RFID (Radio Fequency Identification) yang menggunakan teknologi wireless dan chip yang dapat dideteksi saat ditempelkan pada RFID Reader, setelah RFID mulai banyak digunakan dan frequency RFID dapat dideteksi, maka dikembangkan teknologi baru yaitu pembacaan kontur wajah, teknologinya bernama Face Recognition. Face Recognition mempunyai kemampuan untuk melakukan tracking, pengenalan, dan deteksi wajah dengan menggunakan Raspberry Pi Camera. Face Recognition dianggap memiliki tingkat kemanan yang kuat karena kontur wajah setiap orang berbeda dan dapat memberikan keamanan yang kuat. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sistem keamanan pada brankas yaitu dengan membangun sistem ganda / berlapis, perlu verifikasi ganda sehingga 2 kondisi harus terpenuhi untuk membuka suatu brankas. Sistem itu penggabungan dari RFID NFC dan Biometrik Pengenalan Wajah dengan logika AND. Kedua kondisi harus terpenuhi, wajah harus diam agar kamera fokus untuk mengambil gambar. Kemudian dilengkapi alert berbentuk LED yang menyala hijau jika terverifikasi dan apabila LED menyala merah berarti data yang masuk salah. Melihat semakin berkembangnya security. Untuk meningkatkan keamanan, sehingga pada proyek akhir ini prototype yang ditawarkan adalah “Pembuatan Prototype
Keamanan
Brankas
dengan
Menggunakan
RFID
NFC
yang
Diintegrasikan dengan Biometrik Pengenalan Wajah”.
9
1.2 Rumusan Masalah 1. Teknologi apa yang digunakan untuk meningkatkan sistem keamanan brankas? 2. Bagaimana cara kerja prototype sistem keamanan yang mengintegrasikan dua sistem berbeda sehingga dapat membuka brankas? 3. Bagaimana cara mengetahui keberterimaan data yang masuk untuk memberikan alert / peringatan kepada user?
1.3 Tujuan 1. Membangun teknologi integrasi Kartu RFID dengan Face Recognition untuk peningkatan sistem keamanan pada brankas. 2. Membangun sistem keamanan dengan cara pengecekan Kartu RFID dan Face Recognition secara bersamaan. 3. Membangun sebuah sistem yang memiliki indikator untuk validasi data.
1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dapat berisi: 1. Menggunakan mikrokontroller Raspberry Pi 3 2. Melakukan pengujian integrasi modul RFID dengan Face Recognition yang ditunjang tampilan untuk menunjang user friendly, 3. Alat yang dibangun berupa prototype. 4. Menggunakan Bahasa pemrograman Python. 5. Tidak membahas secara detail mengenai komunikasi data. 6. User interface hanya untuk sarana menampilkan / indikator dan untuk pengecekan validasi mengenai identifikasi yang masuk. 7. Tidak membahas mengenai tingkat pencahayaan
10
1.5 Definisi Operasional Pengutipan Teori dari Daftar Pustaka Pada pembangunan prototype sistem keamanan menggunakan Raspberry Pi [1] memiliki biaya rendah, komputer berukuran kartu kredit yang dapat dicolokkan ke monitor komputer atau TV, dan dapat menggunakan keyboard standar dan mouse. Program dalam bahasa seperti Scratch dan Python. Mampu melakukan segala yang ada pada komputer desktop, dari browsing internet dan bermain video highdefinition, untuk membuat spreadsheet, pengolah kata, dan bermain game. Kemudian diintegrasikan dengan perangkat biometrik [8], biometrik yang berarti mengukur berbagai karakteristik pribadi, seperti sidik jari, suara, retina, atau karakteristik tanda tangan. Karakteristik pengguna ini dibuat dalam bentuk digital dan disimpan secara permanen dalam file keamanan basis data atau pada kartu identifikasi. Perangkat Biometrik yang digunakan Raspberry Pi Camera [3] modul kamera dapat digunakan untuk mengambil video definisi tinggi, untuk pengenalan wajah pada prototype yang dibangun dan digunakan pada sistem yang dinamakan Face Recognition [9] merupakan kemampuan tracking, pengenalan, dan deteksi wajah serta umur dan jenis kelamin berdasarkan wajah pengguna beberapa sisi wajah juga dapat dikenali sesuai dengan database yang sudah terekam. Raspberry Pi juga diintegrasikan ke RFID, RFID (Radio Frequency Identification) [7] adalah salah satu teknologi Auto-ID. RFID menggunakan media tag atau chips dan mengirimkan data melalui frequency untuk meng-identitaskan sehingga data yang direkam adalah data atau data seketika. Teknologi RFID bergantung pada transmisi data nirkabel melalui medan elektromagnetik.
11
1.6 Metode Pengerjaan Adapun metode pengerjaan proyek akhir ini menggunakan metode waterfall [11] sebagai berikut.
Studi Literatur
Analisis Kebutuhan Sistem
Perancangan Model
Implementasi
Pengujian
Penyusunan Laporan
Gambar 1-1 Metode Pengerjaan Waterfall [11]
1. Studi Literatur Mempelajari berbagai macam hal yang berkaitan dengan RFID dan Face Recognition. 2. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem adalah langkah yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan hardware dan software yang digunakan.
12
3. Perancangan Model Perancangan model adalah suatu hal yang mutlak diperlukan untuk membantu proses pengerjaan, dalam hal ini hal yang dilakukan adalah perancangan sistem integrasi yang akan dibangun. 4. Implementasi Tahap implementasi adalah tahap yang berkaitan dengan konfigurasi dan integrasi kedua sistem kemudian diuji coba untuk diterapkan pada objek. 5. Pengujian Pengujian sistem perlu dilakukan untuk memastikan konfigurasi dan integrasi sudah berjalan dengan benar. 6. Penyusunan Laporan Pada tahap ini, semua langkah yang dilakukan beserta seluruh data yang didapatkan dikumpulkan menjadi sebuah laporan proyek akhir.
1.7 Jadwal Pengerjaan Adapun jadwal pengerjaan proyek akhir yaitu : Tabel 1-1 Pengerjaan Proyek Akhir
Bulan / 2016 NO
Kegiatan
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1
Studi Literatur
2
Analisis Kebutuhan Sistem
3
Perancangan Model
4
Implementasi
5
Pengujian
6
Penyusunan Laporan
13