BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pada tahun 2016 Indonesia dan Negara Asia Tenggara lainnya sudah memasuki masa MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Orang Indonesia tidak lagi bersaing hanya dengan orang Indonesia, tapi juga bersaing dengan orang negara ASEAN (Association of Southeast Asian Nations). Orang dari negara ASEAN bebas melamar pekerjaan di Indonesia, begitu juga orang Indonesia yang juga bebas melamar pekerjaan di negara ASEAN lainnya (www.citizen6.liputan6.com, 2016). Dalam menghadapi ini tentu akan berdampak terhadap beberapa sektor dari negara Indonesia. Salah satu tolak ukur dalam keberhasilan pembangunan adalah pendidikan, dibutuhkan tenaga kerja yang berpendidikan untuk dapat bersaing dengan tenaga kerja dari negara ASEAN lainnya (www.citizen6.liputan6.com, 2016). Pendidikan adalah suatu hal yang penting, terutama pada jaman sekarang ini. Peningkatan pengetahuan dan keahlian dari proses pendidikan akan mampu mendorong peningkatan produktivitas kerja sehingga akan mampu membantu dalam mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. Banyak individu yang tidak dapat merasakan pendidikan tinggi atau tidak dapat merasakan pendidikan sama sekali karena pendidikan adalah suatu hal yang dianggap tidak penting bagi beberapa individu, mereka lebih menginginkan anak-anak mereka bekerja untuk mencari nafkah ketimbang belajar untuk mendapatkan ilmu, padahal ini penting bagi masa depan mereka sebagai calon penerus bangsa. Dengan tidak dimilikinya pendidikan yang tinggi, para individu lebih memilih membuka usaha sendiri atau bekerja sebagai buruh, yang dimana pendidikan tidaklah harus tinggi untuk menjadi buruh atau membuka usaha sendiri. Menurut data yang didapat dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2007 di salah satu provinsi di Indonesia yaitu Papua tingkat pendidikan sebesar 35,7% dan pada tahun 2012 menurun menjadi 29,1%, dengan adanya penurunan ini bisa disimpulkan bahwa masyarakat dapat menjadi tidak siap dengan adanya persaingan yang disebabkan oleh MEA 2016. Pengangguran juga bisa menjadi suatu masalah karena pengangguran dapat menurunkan daya beli masyarakat, karena menganggur artinya tidak bekerja. 1
2 Pengangguran dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, karena akan berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat. Dengan berkurangnya pendapatan masyarakat maka pengeluaran masyarakat untuk kebutuhan mereka pun akan menjadi berkurang, hal ini akan berdampak pada IPM di Indonesia. Sebaliknya jika pengangguran menurun, maka pendapatan masyarakat akan meningkat dan dapat meningkatkan IPM di Indonesia. Data yang didapat dari Badan Pusat Statistik tingkat pengangguran di DKI Jakarta terjadi penurunan dari 12,9% menjadi 10,2%. Dengan penurunan pengangguran ini maka artinya ada perubahan menuju ke arah yang lebih baik. Selain itu kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi hampir semua negara di dunia menghadapi masalah ini, terutama negara berkembang. Kemiskinan merupakan masalah yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain tingkat pendapatan masyarakat, pengangguran, pendidikan, dll. Arsyad (2010: 111) menjelaskan bahwa suatu negara akan tetap miskin sehingga akan mengalami kesulitan untuk mencapai tingkat yang pembangunan yang tinggi disebabkan oleh lingkaran kemiskinan. Hal tersebut menjadi hambatan dalam pembangunan manusia dan pada akhirnya target capaian IPM yang ditentukan oleh pemerintah menjadi tidak terealisasikan dengan baik. Tingkat kemiskinan juga membuat pemerintah harus mengeluarkan kebijakan subsidi untuk membantu para golongan bawah. Selain kebijakan subsidi program pemerintah seperti membuat lapangan pekerjaan juga dapat menekan angka kemiskinan di Indonesia. Indeks Pembangunan Manusia bermanfaat untuk membandingkan kinerja pembangunan baik antarnegara maupun antardaerah (Mudrajad, 2006). Menurut data yang didapat dari Badan Pusat Statistik angka IPM Indonesia 70,59 pada tahun 2007 dan tahun 2012 angka IPM Indonesia menjadi 73,29. Dengan adanya peningkatan ini maka masyarakat Indonesia mempunyai standar hidup yang semakin baik. Karena IPM juga menjadi tolak ukur yang mengukur standar hidup penduduk dalam suatu wilayah atau suatu negara. Pembangunan kearah yang lebih baik tentunya memerlukan peran pemerintah dan masyarakat. Dalam hal ini pemerintah mempunyai peran penting dalam mengembangkan sumber daya manusia melalui aspek yang mempengaruhi indeks pembangunan manusia.
3
Gambar 1.1 Indeks Pembangunan Manusia di dunia tahun 2010 Sumber : United Nation Development Report
Seperti yang dilihat dari gambar diatas jika di bandingkan dengan negara lainnya di dunia didapatkan bahwa masyarakat Indonesia masih mempunyai standar hidup yang dikatakan sedang jika dibandingkan dengan Negara maju lainnya, seperti Negara-negara di eropa atau amerika yang sudah mempunyai IPM yang tinggi. IPM yang tinggi berarti mempunyai standar hidup atau kualitas hidup yang baik dan tidak mengalami kekurangan. Tentunya dengan angka IPM Indonesia yang 0,700-0,749 diharapkan bisa meningkat lagi, dan peningkatan tersebut juga dipengaruhi dari beberapa sektor penting di Indonesia. Dengan peningkatan pendidikan di Indonesia dan penurunan dalam tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan di Indonesia perlu perhatian dari pemerintah agar didapat hasil pembangunan yang lebih baik dan merata di setiap provinsi di Indonesia, agar Indonesia semakin sejahtera dan siap untuk menghadapi persaingan dengan negara ASEAN lainnya. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengangguran, dan Tingkat Kemiskinan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di Indonesia Periode 2007-2012”
4 1.2 Formulasi Masalah 1. Bagaimana
pengaruh
antara
tingkat
pendidikan
terhadap
indeks
terhadap
indeks
terhadap
indeks
pembangunan manusia di Indonesia periode 2007-2012? 2. Bagaimana
pengaruh
antara
tingkat
pengangguran
pembangunan manusia di Indonesia periode 2007-2012? 3. Bagaimana
pengaruh
antara
tingkat
kemiskinan
pembangunan manusia di Indonesia periode 2007-2012? 4. Bagaimana pengaruh secara simultan antara tingkat pendidikan, tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan terhadap indeks pembangunan manusia di Indonesia periode 2007-2012?
1.3 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian hanya terbatas dari tahun 2007-2012 dengan 33 provinsi di wilayah Indonesia. Peneliti hanya menggunakan 3 variabel yaitu tingkat pendidikan, tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan untuk di uji terhadap indeks pembangunan manusia (IPM).
1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signinifikan antara tingkat pendidikan terhadap indeks pembangunan manusia di Indonesia periode 2007-2012. 2.
Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signinifikan antara tingkat pengangguran terhadap indeks pembangunan manusia di Indonesia periode 2007-2012.
3. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signinifikan antara tingkat kemiskinan terhadap indeks pembangunan manusia di Indonesia periode 2007-2012. 4. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan secara simultan antara tingkat pendidikan, tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan terhadap indeks pembangunan manusia di Indonesia periode 2007-2012.
1.5 Manfaat Penelitian Sebagai gambaran efek yang ditimbulkan tingkat pendidikan, tingkat pengangguran, dan tingkat kemiskinan terhadap indeks pembangunan manusia.
5 Untuk melihat seberapa besar pengaruh yang diakibatkan oleh tingkat pendidikan, tingkat pengangguran, dan tingkat kemiskinan terhadap indeks pembangunan manusia. Menjadi acuan pemerintah dalam langkah selanjutnya untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia dan menjadi acuan pemerintah dalam membuat kebijakan yang bisa mengurangi tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran, serta untuk meningkatkan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.
1.6 State of The Art
Tabel 1.1 State of The Art Deskripsi Jurnal
Metode
Variabel
Hasil Penelitian
Nursiah Chalid &
Kuantitatif,
Tingkat
Tingkat kemiskinan,
Yusbar Yusuf,
Regresi
kemiskinan,
tingkat pengangguran,
Pengaruh Tingkat
linear
tingkat
upah minimum
Kemiskinan,
berganda.
pengangguran,
kabupaten/kota dan laju
Tingkat
upah minimum,
pertumbuhan ekonomi
Pengangguran,
laju pertumbuhan berpengaruh terhadap
Upah Minimum
ekonomi
indeks pembangunan
Kabupaten/Kota
terhadap indeks
manusia (IPM) di
Dan Laju
pembangunan
provinsi Riau.
Pertumbuhan
manusia.
2. Tingkat kemiskinan
Ekonomi Terhadap
dan tingkat pengangguran
Indeks
berpengaruh negative
Pembangunan
terhadap indeks
Manusia Di Riau,
pembangunan manusia
Jurnal Ekonomi
(IPM) masing-masing
Volume 22, Nomor
sebesar -0,163 dan -0,084
2 Juni 2014 Denni Sulistio
Kuantitatif,
Kemiskinan,
Analisis rgresi dengan
Mirza,
Regresi
pertumbuhan
panel data pengaruh
Pengaruh
Panel.
ekonomi, belanja
kemiskinan, pertumbuhan
Kemiskinan,
modal terhadap
ekonomi, dan belanja
Pertumbuhan
indeks
modal terhadap Indeks
6 Ekonomi, dan
pembangunan
Pembangunan Manusia di
Belanja Modal
manusia.
Provinsi Jawa Tengah
Terhadap Indeks
dari tahun 2006-2009
Pembangunan
diperoleh hasil bahwa
Manusia Di Jawa
kemiskinan mempunyai
Tengah Tahun
pengaruh negatif dan
2006-2009,
signifikan pada taraf 5%
Economics
terhadap IPM di Provinsi
Development
Jawa Tengah yang berarti
Analysis Journal 1
kemiskinan yang semakin
(2012)
menurun maka Indeks Pembangunan Manusia semakin meningkat.
Akbar
Kuantitatif,
GDP terhadap
Pendidikan memiliki
Khodabakhshi,
formula yang
indeks
dampak terbesar pada
Relationship
disediakan
pembangunan
pertumbuhan domestik
between GDP and
United
manusia.
Indeks Pembangunan
Human
Nation
Manusia, Meskipun
Development
(2010).
harapan hidup
Indices in India,
menunjukkan
International
peningkatan, namun
Journal of Trade,
memiliki
Economics and
memiliki dampak lebih
Finance, Vol. 2,
rendah dari GDP indeks
No. 3, June 2011
produksi per kapita di Indeks pembangunan manusia.
Trilochan Pokharel, Kualitatif,
Kemiskinan
Untuk meningkatkan
Poverty in Nepal:
deskriptif dan terhadap indeks
indeks pembangunan
Characteristics and
komparatif.
pembangunan
manusia dari rendah ke
manusia.
sedang, Nepal perlu
Challenges, Journal of Poverty,
mengontrol kemiskinan.
Investment and
Dengan bantuan
7 Development, An
pemerintah untuk
International Peer-
memberikan kebijakan
reviewed Journal
dan kesempatan kepada
Vol.11, 2015
penduduk miskin. Kuantitatif,
Pengeluaran
Pengeluaran pemerintah
Sanusi Fattah &
Regresi
pendidikan,
untuk pendidikan
Aspa Muji,
Berganda.
kesehatan,
memiliki pengaruh positif
Local Government
infrastruktur
dan signifikan terhadap
Expenditure
terhadap indeks
peningkatan indeks
Allocation toward
pembangunan
pembangunan manusia.
Human
manusia.
Development Index at Jeneponto Regency, South Sulawesi, Indonesia, IOSR Journal Of Humanities And Social Science (JHSS), Volume 5, Issue 6. Sumber : Penulis (2015)
8