1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peramalan adalah alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien (Makridakis,1991). Peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecenderungan dan pola data yang sistematis. Peramalan menggunakan pendekatan statistik maupun nonstatistik keduanya bertujuan untuk meramalkan pola data mendatang yang diharapkan mendekati data aktual.
Analisa deret waktu merupakan analisa yang berhubungan erat dengan peramalan. Kondisi data yang ada sesuai dengan urutan atau memiliki periode tertentu. Secara umum, semua aktifitas yang dilakukan manusia sering mengalami ketidakpastian dalam hal pengambilan keputusan sehingga diperlukan suatu peramalan untuk memprediksi kejadian di masa yang akan datang.
Selama ini banyak peramalan dilakukan dengan menggunakan metodemetode statistika seperti
metode smoothing,
dekomposisi,
Box-Jenkins,
ekonometri, regresi, fungsi transfer dan sebagainya. Metode-metode tersebut diharapkan dapat mengidentifikasi model yang digunakan untuk meramalkan kondisi pada waktu yang akan datang sehingga nilai kesalahannya menjadi seminimal mungkin.
Penggunaan teknik peramalan diawali dengan pola data pada waktu terdahulu. Untuk mengembangkan model yang sesuai dengan menggunakan
2
asumsi bahwa pola data pada waktu yang lalu akan berulang lagi pada waktu yang akan datang.
Pemulusan eksponensial adalah metode peramalan yang digunakan untuk meramalkan masa yang akan datang dengan melakukan proses pemulusan (smoothing) dengan menghasilkan data ramalan yang lebih kecil nilai kesalahannya. Pemulusan eksponensial terbagi menjadi eksponensial tunggal, ganda dan triple.
Dalam pemulusan (smoothing) eksponensial terdapat satu atau lebih parameter pemulusan yang ditentukan secara eksplisit dan hasil pilihan menetukan bobot yang dikenakan pada nilai observasi. Dengan menggunakan nilai observasi yang telah diketahui, dapat dihitung nilai kesalahan pencocokan suatu ukuran dari model. Jika nilai observasi baru tersedia, dapat dihitung nilai kesalahan peramalan (forecasting error).
Metode Holt-Winters adalah nama sebutan dari metode pemulusan eksponensial tripel di mana dilakukan pemulusan tiga kali lalu dilakukan peramalan. Metode Holt-Winters merupakan perluasan dari metode dua parameter Holt.
PT. Delimas Lestari Kencana merupakan perusahaan yang menjual kebutuhan masyarakat seperti pakaian, sepatu, tas Planet Ocean, dll. PT. Delimas Lestari Kencana terletak di kota Lubuk Pakam kabupaten Deli Serdang. Tas Planet Ocean merupakan tas yang diproduksi dengan kualitas yang bagus. Banyak digunakan oleh anak-anak sekolah dan orang dewasa.
Pada penelitian ini penulis mencoba menganalisa perbandingan hasil ramalan penjualan tas Planet Ocean CV. Chatelain Medan menggunakan metode pemulusan (smoothing) eksponensial ganda dari Holt dan metode Holt-Winters dengan mengidentifikasi data yang digunakan untuk meramalkan jumlah
3
penjualan tas Planet Ocean pada waktu yang akan datang sehingga mendapatkan nilai kesalahan yang terkecil.
Berdasarkan
uraian
di
atas,
maka
penulis
memilih
judul
“PERBANDINGAN HASIL PERAMALAN PENJUALAN TAS PLANET OCEAN PT. DELIMAS LESTARI KENCANA DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA HOLT DAN METODE HOLTWINTERS”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana mengetahui hasil ramalan penjualan tas untuk periode mendatang dan melihat
perbandingan
hasil
ramalan
menggunakan
metode
pemulusan
eksponensial ganda dari Holt dan metode Holt-Winters.
1.3 Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Data yang diambil yaitu data tahun 2009-2014. 2. Hasil ramalan dalam penelitian ini diarahkan untuk satu tahun mendatang. 3. Penulis tidak menggunakan data harga penjualan dalam penelitian ini melainkan hanya data jumlah barang penjualan tas saja.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meramalkan jumlah penjualan tas planet ocean PT. Delimas Lestari Kencana agar tidak rugi dalam memproduksi
4
kedepannya, dan memilih salah satu metode peramalan yaitu metode pemulusan eksponensial ganda dari Holt atau metode Holt-Winters berdasarkan hasil nilai error peramalan penjualan tas PT. Delimas Lestari Kencana selama tahun 2015.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Dapat menjadi suatu bahan masukan atau sebagai pertimbangan yang berguna bagi PT. Delimas Lestari Kencana dalam mengambil suatu kebijaksanaan. 2. Membantu penulis dalam menerapkan ilmu dan pengetahuan yang didapat selama masa perkuliahan kedalam dunia nyata. 3. Dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan referensi bacaan untuk mahasiswa matematika, terlebih bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian dalam peramalan.
1.6 Tinjauan Pustaka
Lerbin R. Aritonang R dalam bukunya “Peramalan Bisnis” (2002) menyatakan eksponensial ganda linier dua parameter Holt adalah teknik yang menghaluskan komponen trend secara terpisah dengan menggunakan parameter yang berbeda yaitu alpha dan gamma, yang masing-masing nilainya dapat dipilih dari setiap angka antara 0 sampai dengan 1. Selain itu metode Holt juga lebih fleksibel karena trendnya dapat dihaluskan dengan menggunakan bobot yang berbeda.
Pada metode pemulusan eksponensial sederhana dilakukan peramalan dengan penghalusan sekali saja, sedangkan metode Holt ini dilakukan dua kali penghalusan dan kemudian dilakukan peramalan. Metode ini sering juga disebut metode penghalusan eksponensial berganda (Double Exponential Smoothing). Adler Haymans Manurung, SE “Teknik Peramalan Bisnis Dan Ekonomi” (1990).
5
Spyros Makridakis dalam bukunya berjudul “Metode Dan Aplikasi Peramalan”
(1992)
menyatakan
bahwa
metode
pemulusan
(smoothing)
eksponensial dijelaskan sekelompok metode yang menunjukkan pembobotan menurun secara eksponensial terhadap nilai observasi yang lebih tua. Metode ini disebut prosedur pemulusan (smoothing) eksponensial terdiri atas tunggal, ganda, dan tripel. Semuanya sifat yang sama, yaitu nilai yang lebih baru diberikan bobot yang relatif lebih besar dibandingkan nilai observasi yang lebih lama. Dasar pemikiran dari pemulusan eksponensial linier dari Holt adalah serupa dengan ratarata bergerak linier, karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan dari data yang sebenarnya bilamana terdapat unsur trend. Lerbin R. Aritonang R dalam bukunya “Peramalan Bisnis”(2002) mengemukakan bahwa metode pemulusan eksponensial tripel merupakan perluasan dari teknik dua parameter Holt atas musim dengan menyertakan penghalusan ketiga, yaitu parameter ketiga untuk menyesuaikan komponen musim. Metode pemulusan eksponensial tripel disebut juga metode Holt-Winters. Persamaan yang dipakai dari Holt adalah: 𝑆𝑆𝑡𝑡
𝑏𝑏𝑡𝑡
= 𝛼𝛼 · 𝑋𝑋𝑡𝑡 + (1 − 𝛼𝛼)(𝑆𝑆𝑡𝑡−1 + 𝑏𝑏𝑡𝑡−1 )
= ɤ · (𝑆𝑆𝑡𝑡 − 𝑆𝑆𝑡𝑡−1 ) + (1 − ɤ) · 𝑏𝑏𝑡𝑡−1
𝐹𝐹𝑡𝑡+𝑚𝑚 = 𝑆𝑆𝑡𝑡 + 𝑏𝑏𝑡𝑡 · 𝑚𝑚
di mana: 𝑆𝑆𝑡𝑡 = nilai pemulusan eksponensial ganda 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻
∝ = parameter pemulusan eksponensial yang besarnya 0 < 𝛼𝛼 < 1 ɤ = parameter pemulusan eksponensial yang besarnya 0 < ɤ < 1
6
Persamaan yang dipakai Holt-Winters adalah:
𝑆𝑆𝑡𝑡 ′
= ∝ 𝑋𝑋𝑡𝑡 + (1−∝)𝑆𝑆𝑡𝑡−1 ′
𝑆𝑆𝑡𝑡 ′′ = ∝ 𝑆𝑆𝑡𝑡 ′ + (1−∝)𝑆𝑆𝑡𝑡−1 ′′
𝑆𝑆𝑡𝑡 ′′′ = ∝ 𝑆𝑆𝑡𝑡 ′′ + (1−∝)𝑆𝑆𝑡𝑡−1 ′′′ 𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑏𝑏𝑡𝑡
𝑐𝑐𝑡𝑡
= 3𝑆𝑆𝑡𝑡 ′ − 3𝑆𝑆𝑡𝑡 ′′ + 𝑆𝑆𝑡𝑡 ′′′
=
=
∝
2(1− ∝)2 𝛼𝛼 2
(1− ∝)2
[(6 − 5 ∝)𝑆𝑆𝑡𝑡 ′ − (10 − 8 ∝)𝑆𝑆𝑡𝑡 ′′ + (4 − 3 ∝)𝑆𝑆𝑡𝑡 ′′′ ]
(𝑆𝑆𝑡𝑡 ′ − 2𝑆𝑆𝑡𝑡 ′′ + 𝑆𝑆𝑡𝑡 ′′′)
𝐹𝐹𝑡𝑡+𝑚𝑚 = 𝑎𝑎𝑡𝑡 + 𝑏𝑏𝑡𝑡 (𝑚𝑚) + 0,5𝑐𝑐𝑡𝑡 (𝑚𝑚2)
di mana: 𝑆𝑆𝑡𝑡 ′
= nilai pemulusan eksponensial tunggal
𝑆𝑆𝑡𝑡 ′′ = nilai pemulusan eksponensial ganda
𝑆𝑆𝑡𝑡 ′′′ = nilai pemulusan eksponensial 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 − 𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊 ∝
= parameter pemulusan eksponensial yang besarnya 0 < α < 1
𝑏𝑏𝑡𝑡
= konstanta pemulusan ganda
𝑎𝑎𝑡𝑡
𝑐𝑐𝑡𝑡
= konstanta pemulusan tunggal
= konstanta pemulusan 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 − 𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊𝑊
𝐹𝐹𝑡𝑡+𝑚𝑚 = hasil peramalan untuk periode ke depan yang diramalkan
7
Ketepatan ramalan beberapa kriteria yang digunakan untuk menguji antara lain yaitu: 1. ME (Mean Error) atau Nilai Tengah Kesalahan 𝑁𝑁
𝑒𝑒𝑡𝑡 𝑁𝑁
𝑀𝑀𝑀𝑀 = � 𝑡𝑡−1
2. MSE (Mean Square Error) atau Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat 𝑁𝑁
𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 = � 𝑡𝑡−1
𝑒𝑒𝑡𝑡2 𝑁𝑁
3. MAE (Mean Absolute Error) atau Nilai Tengan Kesalahan Absolut 𝑁𝑁
𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 = � 𝑡𝑡−1
|𝑒𝑒𝑡𝑡 | 𝑁𝑁
4. MAPE (Mean Absolute Percentage Error) atau Nilai Tengah Kesalahan Presentase Absolut 𝑁𝑁
𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 = � 𝑡𝑡−1
|𝑃𝑃𝑃𝑃𝑡𝑡 | 𝑁𝑁
5. MPE (Mean Percentage Error) atau Nilai Tengah Kesalahan Persentase 𝑁𝑁
𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 = � 𝑡𝑡−1
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑡𝑡 𝑁𝑁
di mana: 𝑒𝑒𝑡𝑡 = 𝑋𝑋𝑡𝑡 𝐹𝐹𝑡𝑡 ( kesalahan pada periode ke t ) 𝑋𝑋𝑡𝑡 = data aktual pada periode ke t 𝑋𝑋𝑡𝑡 −𝐹𝐹𝑡𝑡
𝑃𝑃𝑃𝑃𝑡𝑡 = �
𝑋𝑋𝑡𝑡
� 100 ( kesalahan persentase pada periode ke t )
𝐹𝐹𝑡𝑡 = nilai ramalan pada periode ke t
𝑁𝑁 = banyaknya periode waktu
8
1.7 Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini tahapan-tahapan yang dilakukan sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data penjualan tas Planet Ocean dari PT. Delimas Lestari Kencana. 2. Penelusuran referensi ini bersumber dari buku, jurnal maupun penelitian yang telah ada sebelumnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan metode yang dipakai. 3. Menganalisis data menggunakan metode eksponensial a.
Pemulusan eksponensial tunggal
b.
Pemulusan eksponensial ganda
c.
Pemulusan eksponensial triple
d.
Ketepatan ramalan beberapa kriteria yang digunakan untuk menguji
e.
Meramalkan dengan eksponensial ganda linier dua parameter dari Holt.
f.
Meramalkan dengan metode Holt-Winters
g.
Mencari dengan nilai kesalahan (Galat)
h.
Pengambilan kesimpulan
4. Melakukan perbandingan hasil analisis ramalan dengan menggunakan metode pemulusan eksponensial ganda dari Holt dan metode Holt-Winters. 5. Menetapkan metode yang lebih efektif berdasarkan hasil peramalan penjualan tas PT. Delimas Lestari Kencana. 6. Membuat kesimpulan.