BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Minyak sawit adalah salah satu minyak yang paling banyak dikonsumsi dan
diproduksi di dunia. Minyak yang murah, mudah diproduksi dan sangat stabil ini digunakan untuk berbagai variasi makanan, kosmetik, produk kebersihan, dan juga bisa digunakan sebagai sumber biofuel atau biodiesel. Perkembangan industri minyak sawit di dunia pun kian cemerlang. Sejak 10 tahun terakhir, penggunaan atau konsumsi minyak sawit tumbuh sekitar rata – rata 8% - 9% per tahun (http://regionalinvestment.bkpm.go.id : 2013). Pada saat ini produksi minyak sawit dunia didominasi oleh Indonesia dan Malaysia. Kedua negara ini secara total menghasilkan sekitar 85% - 90% dari total produksi minyak sawit dunia (http://www.indonesia-investments.com : 2014). Pertumbuhan ini tampak pada banyaknya
perusahaan pengolahan sawit yang muncul di Indonesia seperti PT.
SMART Tbk, Wilmar International Group, PT. London Sumatra Indonesia Tbk, PT. Bakrie Plantation Tbk, PT. Salim Ivomas Tbk, PT. Sawit Sumber Mas Sarana Tbk, PT. Astra Agro Lestari Tbk dan masih banyak perusahan pengolahan sawit lainnya. Pertumbuhan ini juga tampak dalam jumlah produksi dan ekspor dari Indonesia dan juga pertumbuhan luas area perkebunan sawit. Menurut data dari Kementerian Pertanian Indonesia, jumlah total luas area perkebunan sawit di Indonesia pada saat ini mencapai sekitar 8 juta hektar, dua kali lipat dari luas area di tahun 2000 ketika sekitar 4 juta hektar lahan di Indonesia dipergunakan untuk perkebunan kelapa sawit. Jumlah ini diduga akan bertambah menjadi 13 juta hektar pada tahun 2020 (http://transportircpo.co.id : 2015). Di Indonesia, salah satu produk turunan dari minyak sawit mentah, CPO (Crude Palm Oil) yang diminati dan dikonsumsi sehari – hari adalah minyak goreng. Industri minyak goreng sawit di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ketahun dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri makanan. Adapun hal yang sangat mempengaruhi semakin tingginya konsumsi masyarakat di Indonesia akan
minyak goreng sawit adalah tipe makanan yang
dikonsumsi oleh penduduk Indonesia yang membutuhkan dilakukan penggorengan terlebih dahulu (http://www.kppu.go.id : 2014). Dengan semakin tingginya
1
2 kebutuhan dan keinginan masyarakat Indonesia akan minyak goreng sawit, memicu semakin berkembang dan bertambahnya industri minyak goreng sawit di Indonesia. Melihat kondisi pertumbuhan industri yang meningkat cukup besar membuat perusahaan yang berkecimpung dalam industri sejenis jadi harus mempersiapkan strategi yang matang agar dapat bersaing dengan kompetitornya. Untuk bertahan dalam persaingan di suatu industri sangat penting bagi perusahaan dalam memiliki manajemen operasi yang baik. Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output (Heizer dan Render, 2015 : 3). Hal ini menjadi hal vital bagi setiap perusahaan dalam pengelolaan manajemen operasi. Apabila manajemen operasi tidak dikelola dengan baik maka dapat berdampak pada banyaknya biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Salah satu bagian penting dari manajemen operasi yang baik adalah melakukan peramalan penjualan. Peramalan penjualan dapat digunakan perusahaan untuk mengetahui perkiraan jumlah penjualan di masa yang akan datang. Jika perusahaan tidak dapat meramalkan permintaan produk untuk periode mendatang maka bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (Intisariani, D., 2013). Misalnya perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan konsumen yang tiba-tiba meningkat atau permintaan konsumen tidak sesuai dengan perkiraan perusahaan sehingga barang yang telah diproduksi tidak laku terjual atau dengan kata lain, perusahaan mengalami kelebihan produksi. Hal ini tentu saja dapat mendatangkan kerugian bagi perusahaan mengingat kebutuhan permintaan konsumen juga tidak menentu. Oleh sebab itu perlu adanya peramalan penjualan (forecasting) agar perusahaan dapat mengetahui perkiraan jumlah produksi mendatang dan pemesanan bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan tercapainya ketepatan peramalan diharapkan para pelaku bisnis dapat memperkirakan penjualan yang akan datang yang didapat dari hasil peramalan tersebut. Tidak hanya itu, perusahaan juga harus bijak dalam mengalokasikan keterbatasan sumber daya yang mereka miliki seperti, bahan baku, mesin, jam kerja tenaga kerja maupun modal. Tujuan pengalokasian ini adalah untuk memperoleh keunggulan kompetitif dengan memanfaatkan sumber daya secara secara efektif dan efisien sehingga perusahaan mampu mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai baik itu berupa keuntungan maksimal atau biaya minimal. Dengan adanya penerapan metode linear programming perusahaan dapat mengetahui jenis produk mana yang
3 akan diproduksi dalam jumlah tertentu dengan mengalokasikan keterbatasan sumber daya yang dimiliki untuk memaksimalkan keuntungan. PT. SMART Tbk adalah salah satu perusahaan pabrik produk konsumen berbasis kelapa sawit. Kegiatan utama SMART adalah penanaman dan pemanenan pohon kelapa sawit, pengolahan tandan buah segar menjadi minyak sawit mentah (CPO) dan palm kernel, dan pemurnian CPO menjadi nilai tambah produk seperti minyak goreng, margarin dan shortening. Salah satu produk turunan minyak sawit yang diakui kualitasnya adalah minyak goreng. Minyak goreng yang diproduksi dipasarkan dengan beberapa merek dagang. Berdasarkan keterangan dari pihak perusahaan, ada tiga jenis minyak goreng yang memiliki tingkat permintaan yang tinggi yaitu, Minyak Goreng Filma, Minyak Goreng Kunci Mas, dan Minyak Goreng Mitra dimana ketiga produk ini menguasai pangsa pasar di segmennya masing – masing. Berikut data penjualan ketiga produk selama tahun 2014 :
Sumber : PT. SMART Tbk (2015) Gambar 1.1 Grafik Penjualan Minyak Goreng Filma, Kunci Mas dan Mitra (1lt Pouch) Tahun 2014
Berdasarkan uraian gambar tersebut, terlihat bahwa permintaan konsumen akan minyak goreng sangat bervariasi di tiap bulannya. Hal ini menyebabkan perusahaan sulit menentukan berapa jumlah produksi yang tepat sehingga terjadi
4 kesulitan dalam memproyeksikan laba. Oleh karenanya, perusahaan perlu menentukan target produksi yang tepat agar jumlah produk yang diproduksi dapat memenuhi permintaan. Maka dari itu perusahaan perlu melakukan peramalan (forecasting) penjualan untuk periode mendatang sehingga dapat mengantisipasi hal – hal dikemudian hari, seperti over production maupun under production. Selain melakukan peramalan penjualan, perusahaan juga dapat menerapkan metode linear programming untuk mengoptimalkan keuntungan. Dengan menggunakan metode tersebut, perusahaan dapat mengetahui jenis produk mana yang akan diproduksi dalam jumlah tertentu sesuai dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki untuk memaksimalkan keuntungan. Dengan demikian, diharapkan PT. SMART Tbk dapat memiliki tata kelola sistem manajemen yang dapat mendukung proses produksi. Sehingga pada akhirnya perusahaan dapat memperoleh solusi yang tepat untuk optimalisasi dengan cara mengelola dan mengatasi keterbatasan sumber daya
untuk dapat menghasilkan
kombinasi jumlah output yang tepat agar dapat memenuhi permintaan konsumen dan memperoleh keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, berdasarkan uraian latar belakang ini, maka peneliti ingin mengangkat topik penelitian dengan judul “Analisis Peramalan Penjualan dan Penerapan Metode Linear Programming Guna Memaksimalkan Keuntungan Pada PT. SMART Tbk”.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan
uraian diatas, maka dapat diidentifikasi rumusan masalah
sebagai berikut : 1. Metode peramalan manakah yang paling tepat diterapkan oleh PT. SMART Tbk dalam meramalkan permintaan penjualan pada periode selanjutnya? 2. Bagaimana menentukan kombinasi jumlah produk yang tepat untuk memaksimalkan keuntungan pada PT. SMART Tbk?
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menentukan metode peramalan yang paling tepat digunakan oleh PT.SMART Tbk dalam meramalkan permintaan penjualan pada periode selanjutnya.
5 2. Untuk
menentukan
kombinasi
jumlah
produk
yang
tepat
guna
memaksimalkan keuntungan pada PT. SMART Tbk.
1.4
Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi PT. SMART Tbk, diharapkan hasil dari penelitian yang dilakukan dapat membantu perusahaan dalam mengevaluasi keefektifan sistem yang digunakan. Serta membantu perusahaan dalam mengurangi kesalahan resiko penggunaan sumber daya yang tidak ekonomis. 2. Bagi penulis, diharapkan mampu menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman
dalam
melakukan
riset
ilmiah
dengan
baik.
Dan
mengaplikasiakan ilmu - ilmu yang didapatkan selama masa perkuliahan. 3. Bagi pembaca, diharapkan dapat memberikan informasi terkait penelitian dan juga sebagai bahan referensi untuk penelitian-penelitian berikutnya.
1.5
Ruang lingkup Penelitian 1. Penelitian dilakukan pada Divisi Operasional (engineering & logistic) PT. SMART Tbk. 2. Penelitian dilakukan menggunakan data 2 tahun terakhir (Maret 2013 – Februari 2015) yang dimiliki oleh PT. SMART Tbk. 3. Penelitian difokuskan pada produk minyak goreng 1 lt pouch yaitu Minyak Goreng jenis Filma, Kunci Mas dan Mitra.
1.6
State of The Art Tabel 1.1 State of The Art
No
Metode
Jurnal
Penelitian 1.
Nama
Hasil Penelitian
Pengarang
Linear
International
Sharmeeni
Hasil penelitian menunjukkan
Programming
Journal of
Murugan,
bahwa solusi optimal yang
Humanities
Jeun Keat
mewakili keuntungan dari
and
Choo and
pabrik minyak sebesar RM
Management
Haeryip
2,448.730, sedangkan
6 Sciences
Sihombing
keuntungan yang sebenarnya
(IJHMS)
dari pabrik kelapa sawit adalah
Volume 1,
RM 2,232,600. Hasil dari
Issue 3 (2013)
penerapan pemrograman linier
ISSN 2320-
menunjukkan bahwa rata-rata
4036; EISSN
9.68% dari laba telah
2320-4044.
dioptimalkan.
Linear Programming for Palm Oil Industry 2.
Forecasting
International
Samir K.
Hasil menunjukkan bahwa
Journal of
Safi, Issam
model exponential weighted
Theoretical
A Dawoud
moving average adalah model
and Applied
peramalan terbaik dan lebih
Statistics. Vol.
efisien diantara moving
2, No. 6, 2013,
average dan weighted moving
pp. 202-209,
average.
November 2013 Comparative study on forecasting accuracy among moving average models with simulation and PALTEL stock market data in Palestine
7 3.
Linear
IOSR Journal
A.E.
Metode pemrograman linier
Programming
of
Anieting,
menghasilkan dan memilih
Mathematics
V.O
solusi terbaik untuk fungsi
(IOSR-JM), E-
Ezugwu and tujuan tertentu, yang dapat
ISSN:2278-
S. Logan
didefiniskan sebagai metode
5728 Volume
mengoptimalkan
5, Issue 6
(memaksimalkan atau
(Mar-Arl
meminimalkan) fungsi linear
2013), PP 62-
untuk sejumlah kendala yang
65.
dinyatakan dalam bentuk
Application of
persamaan linear sehingga
Linear
alokasi sumber daya yang
Programming
terbatas menjadi efisien.
Technique in the Determination of Optimum Production Capacity 4.
Forecating
Forum Ilmiah
Lim Sanny,
Hasil penelitian menunjukkan
Volume 10
Haryadi
bahwa berdasarkan tekhnik
Nomor 2, Mei
Sarjono
peramalan menggunakan enam
2013
metode peramalan yaitu
Peramalan
Linear Regression,
Jumlah Siswa/i
Exponential Smoothing With
Sekolah
Trend, Exponential
Menengah atas
Smoothing, Weighted Moving
Swasta
Average, Moving Averge, dan
Menggunakan
Naive Method maka
Enam Metode
didapatkan hasil bahwa
Forecasting
metode linear regression adalah metode yang memiliki hasil paling akurat karena
8 memiliki nilai MAD dan MSE terkecil dimana nilai MAD sebesar 46,7289 dan nilai MSE sebesar 3.436,6822 dengan hasil peramalan jumlah siswa 603 orang untuk tahun ajaran 2011/2012. 5.
Linear
Mediterranean
Fagoyinbo
Metode simpleks pada
Programming
Journal of
I.S, Akinbo
pemrograman linear
Social
R.Y,
digunakan oleh Industri
Sciences Vol. 2
Ajibode I.A
GEEPEE Nigeria Limited
(6)November
untuk menemukan kombinasi
2011
empat jenis produk tank yang
Maximization
tepat dimana berdasarkan
of Profit ini
pengolahan data produk jenis
Manufacturing
Combo Tank memberikan
Industries
keuntungan maksimal pada
Using Linear
tingkat kapasitas produksi
Programming
tertentu.
Technique : Geepee Nigeria Limited 6.
Forecasting
A note on
Faderico
Hasil penelitian menunjukkan
forecasting
Poloni and
bahwa metode Exponential
demand using
Giacomo
smoothing terbukti menjadi
the
Sbrana
calon valid untuk peramalan
multivariate
permintaan karena
exponential
memberikan perkiraan yang
smoothing
akurat yang umumnya
framework –
digunakan pada peramalan
15 Nov 2014
time series.
9 7.
Linear
Jurnal
Lim Sanny;
Hasil penelitian menunjukkan
Programming
Nasional,
Haryadi
bahwa untuk mendapat
Volume 2,
Sarjono;
keuntungan maksimal sebesar
No.2,
Yiska
Rp 176.332.569 PT. Citra
November
Andrie
Bunda yang merupakan
2011.
sebuah pabrik industri kayu
Penerapan
harus memproduksi 1.124 X1,
Model Linear
1.073 X2, 1.245 X3, 729 X4 dan
Programming
448 X5 dengan menggunakan
untuk
metode Linear Programming.
Mengoptimalk
Keuntungan maksimal
an Produksi
diperoleh berdasarkan fungsi
dalam
tujuan dan kendala – kendala
Memperoleh
yang ada.
Keuntungan Maksimal Sumber: Peneliti (2015)