BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya setiap manusia hidup untuk suatu tujuan, dimana tujuan telah disusun dan dirancang dengan mempertimbangkan atau memperhatikan peristiwa-peristiwa sekarang atau yang terjadi pada saat rancangan tersebut disusun. Pengambil atau pembuat keputusan selalu berhadapan dengan beberapa alternatif yang dilatar belakangi oleh object-object pendukung yang menjadi pertimbangan sipembuat keputusan.
Analisa keputusan pada dasarnya adalah prosedur logis dan kuantitatif yang tidak hanya menerangkan mengenai proses pengambilan keputusan tetapi juga merupakan suatu cara untuk membuat keputusan. Dengan kata lain cara untuk membuat model suatu keputusan yang memungkinkan dilakukan pemeriksaan dan pengujian.
Dalam pembuatan keputusan adalah penting memilih atau mengambil suatu keputusan berdasarkan penghitungan atau kriteria tertentu. Pembuat keputusan biasanya akan selalu berhadapan dengan lingkungan, dimana merupakan salah satu karakteristik yang paling menyulitkan dalam proses pengambilan keputusan yang selalu identik dengan katidakpastian dimasa yang akan datang. Dalam masalah pembuatan keputusan ada berbagai hal yang harus dipertimbangkan, yaitu salah satu diantaranya adalah risiko yang mungkin terkandung pada setiap keputusan.
Ada tiga pribadi yang dapat dikategorikan dalam hal memandang risiko antara lain: pribadi yang selalu menghindari risiko, penggemar risiko dan yang bersikap netral.
Universitas Sumatera Utara
1 - Penghindar resiko - Netral - Penggemar resiko
U(X)
0 X
Gambar 1.1 Tiga Bentuk Berbeda dari Kurva Utility Dengan U(x) = Utility atau expektasi utility x = Nilai ekivalen tetap
Apabila seseorang mempunyai sikap penghindar risiko, maka premi risikonya selalu positif dan semakin besar nilai premi risiko maka sikap penghindar risiko akan semakin besar pula. Oleh sebab itu sikap penghindar risiko dinyatakan dengan premi positif, dan kurva yang dibentuk adalah concave. Premi risiko (premi risk) adalah sejumlah uang (besaran dalam bentuk lain) yang rela dilepaskan seorang pembuat keputusan untuk dapat menghindari risiko.
Sikap pencari risiko adalah sikap yang berlawanan dengan penghindar risiko, untuk pembuat keputusan tipe ini maka premi risikonya selalu negatif. Dan kurva yang dibentuk adalah convex.
Pribadi yang memiliki sikap netral adalah pribadi yang berada diantara penghindar dan penggemar risiko. Dalam hal ini premi risiko yang dihasilkan adalah nol, dan memfokuskan alternatif atau pilihan-pilihan yang didukung oleh beberapa object. Tidak dapat dipungkiri dalam hidup apabila kita dihadapkan pada suatu masalah pilihan, pasti terdiri dari beberapa alternatif yang didukung oleh beberapa object atau kriteria, kita akan berusaha membandingkan dengan melihat keburukan serta kelebihan object-object dari alternatif tersebut
Universitas Sumatera Utara
Dengan memandang hal di atas, penelitian ini menggunakan skala utility sebagai pembanding untuk object yang akan diteliti. Utility dapat dikategorikan sebagai tingkat kepuasan daya guna, dan pada umumnya dinyatakan antara 0 (= nol) dan (= satu). Pada skala utility 1 diletakkan pada object yang dianggap lebih baik atau lebih disukai dan 0 diletakkan pada object yang lebih buruk, tidak disukai atau tidak begitu penting. Alternatif-alternatif pilihan tersebut akan dibandingkan dengan melihat object atau kriteria pendukung pada alternatif tersebut, disini object yang dilihat dalah object yang dianggap lebih penting dari object lainnya.
Melihat hal seperti di atas maka dibutuhkan sebuah model yang disebut Fungsi utility Additive yang merupakan penyederhanaan rata-rata object dalam fungsi utility yang berbeda. Memandang dari langkah atau penjelasan di atas maka penulis menggunakan contoh kasus dalam pembelian mobil yang terdiri dari tiga alternatif (dalam merek) yaitu Portalo, Norushi, dan Standard dan dua artibut (object, kriteria) yaitu jangka hidup dan harga juga sebagai tambahan (pelengkap) yaitu warna. Jelas, bahwa permasalahan di atas adalah analisa keputusan multi kriteria dimana prioritas tujuannya adalah memilih mobil yang akan dibeli dengan membandingkannya dalam dua object dan membandingkan dalam bentuk pertanyaan “apakah object yang satu lebih penting dari object lainnya”. Setiap rangkaian dan penyelesaian studi kasus yang akan diangkat dilakukan dengan menelaah buku atau dengan studi literatur.
Dalam kasus ini mencoba menggunakan pembelian pada mobil baru, karena didukung oleh sipat masyarakat yang dominan membeli mobil baru dan untuk melihat apakah jangka hidup yang ditawarkan sebanding dengan harga mobil tersebut. Karena studi kasus yang coba diangkat dari text book, maka kriteria tersebut dimungkinkan menggunakan aturan yang berlaku di negara tersebut.
Dari uraian di atas, maka penulis tertarik mengambil judul ANALISA KEPUTUSAN
TERHADAP
OBJEK UTAMA MENGGUNAKAN
FUNGSI
UTILITY ADDITIVE (SIKAP NETRAL)
Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka masalah yang dibahas adalah bagaimana seseorang mengambil keputusan dengan mempertimbagkan beberapa object / kriteria pendukung dengan menggunakan fungsi utility additive yang sikapnya adalah netral terhadap risiko.
1.3 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini hanya difokuskan atau dibatasi pada penaksiran bobot-bobot untuk setiap object yang dibandingkan dengan menggunakan fungsi utility additive dengan sikap netral terhadap risiko.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan object utama menggunakan fungsi utility additive bagi seseorang yang netral terhadap risiko, dan yang dihadapkan pada beberapa alternatif dan object / kriteria pendukung.
1.5 Kontribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna bagi siapa pun, terutama bagi seseorang yang bermasalah dengan pengambilan keputusan terhadap beberapa alternatif pilihan dan object pendukung.
1.6 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan studi literatur dengan mengumpulkan bahan yang membahas analisa keputusan pada umumnya. Adapun langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan analisa permasalahan untuk mengetahui kriteria yang mendukung dalam setiap alternatif pilihan.
Universitas Sumatera Utara
2. Menentukan utility untuk setiap alternatif pilihan dengan fungsi utility untuk sikap netral. 3. Menaksir bobot dalam object pendukung 4. Menggambarkan utility setiap alternatif pada sebuah kurva dan menentukan substitusi angka marginal ( M ij ). 5. Menentukan rasio pada object pendukung yang berbentuk kualitatif. 6. Melakukan penaksiran bobot dengan meletakkan rank pada masing-masing object/kriteria. 7. Membuat suatu pohon keputusan dengan menggunakan object-object pendukung tersebut.
1.7 Tinjauan Pustaka
(Azhar Kasim) Pembuatan keputusan adalah kegiatan yang berhubungan dengan segala kemungkinan pada keadaan masa depan (state of nature) sebab konsekquensi suatu keputusan akan diambil pada masa yang akan datang
(Kuantoro M dan Listiarini T,1987) Untuk kejadian tak pasti yang relatif kecil dan berulang, seseorang cenderung untuk bersikap netral, dimana ekivalen tetap akan selalu sama dengan nilai ekspektasi. Adapun persamaan utilitynya dinyatakan dengan:
U ( x) =
x − x0 x1 − x 0
Dengan U (x) = fungsi utility untuk nilai x
x 0 = batas bawah fungsi utility x1 = batas atas fungsi utility
(Derek W. Bunn, 1976) Jika sikap individu adalah netral terhadap risiko maka fungsi utility dapat U(y) = a + by Dengan U(y) = fungsi utility dan
Universitas Sumatera Utara
a,b = skala constan
(Clamen R.T,1996) Fungsi utility additive merupakan penyederhanaan rata-rata objeck dalam fungsi utility yang berbeda. Adapun persamaannya adalah: U ( x1 ,..........., x m ) = k1 u1 ( x1 ) + ........ + k m v m ( x m ) m
= ∑ k1u1 ( xi ) i =1
Dengan: k1 ,.........., k m = bobot U 1 ( x1 ),......,U m ( x n ) = fungsi utility individual untuk bobot (atribut) x1 sampai x m .
Universitas Sumatera Utara