BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisai saat ini, setiap perusahaan di tantang untuk mampu beradaptasi dan bertahan dengan lingkungan yang ada di sekitarnya, atau dengan kata lain setiap perusahaan harus mampu mengikuti perubahan yang terjadi baik perubahan yang dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Proses untuk beradaptasi dalam suatu perusahaan tentunya sangat tidak mudah untuk dilakukan oleh sebuah perusahaan karena membutuhkan waktu dan perlunya kesepakatan dari pihak-pihak lain untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang akan dilakukan oleh perusahaan. Apabila suatu perusahaan berpikir secara global dan terbuka terhadap perubahaan yang dihadapinya, maka hal tersebut tidak menjadi suatu masalah sebab. Jika perusahaan berpikir secara global berarti perusahaan dapat menerima masukan-masukan yang diberikan oleh berbagai pihak yang kiranya dapat membantu perusahaan untuk lebih maju menjadi lebih baik dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Perubahan yang dilakukan baik dari internal maupun eksternal perusahaan dapat membantu mengurangi kesulitan, ancaman, serta hambatan dalam proses bisnisnya sehingga perusahaan tidak tertinggal dengan perkembangan-perkembangan bisnis dalam industri tersebut. Perkembangan bisnis didunia telah semakin berkembang pesat dilihat dari perkembangan teknologi yang sudah semakin canggih. Di Indonesia khususnya telah mengalami kemajuan pesat dengan berbagai bidang industri dapat dilihat dari teknologi serta mesin-mesin yang digunakan oleh berbagai perusahaan. Industri yang telah mengalami kemajuan pesat salah satu adalah industri makanan dan minuman mencapai 8,16% pada triwulan I/2015. Karena peningkatan industri makanan dan minuman tersebut memberikan dampak positif terhadap industri plastik karena banyaknya permintaan dari industri makanan, minuman dan FMCG (fast moving average) sebesar 60%. Selain itu kebutuhan konsumsi plastik juga meningkat karena di dorongnya alat rumah tangga yang berbahan plastik hingga suku cadang mobil, 1
2 plastik telah menyediakan bahan-bahan yang terjangkau namun kuat untuk berbagai peralatan yang digunakan manusia. Sehingga Tony Tanduk, Direktur Industri Kimia Dasar Kementrian Perindustrian memperkirakan bahwa “industri plastik akan naik sebesar 8%”. Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan nilai impor plastik dan barang dari plastik mengalami peningkatan sebesar 1,89% pada kuartal pertama 2014 dibanding periode yang ada pada tahun sebelumnya, atau sejumlah US$ 1830,2 juta. Hal ini menjadi peluang yang baik bagi para produsen plastik. Akan tetapi, peningkatan konsumsi plastik masyarakat tidak diimbangi dengan pasokan bahan baku plastik yaitu polypropylene. Polypropylene adalah plastik bening transparan yang biasanya untuk membungkus makanan kering serta untuk membungkus produkproduk barang jadi, biasanya berbentuk kantongan, gulungan (roll) dan lembaran (sheet). Karena bahan baku plastik yang tidak banyak sehingga sebagain besar kebutuhan bahan baku harus di impor dari luar. Sejauh ini pasokan impor jenis polypropylene untuk Indonesia sebagaian besar diambil dari negara ASEAN sebesar 60%. Singapura menyumbang 18.000 ton, Thailand 16.000 ton dan Malaysia 12.000 ton. Oleh karena bahan baku yang harus di impor, banyak produsen pengguna plastik membuat bahan plastik dengan menggunakan mesin plastic molding (PIM). Mesin plastik molding merupakan salah satu mesin yang berfungsi untuk proses manufaktur plastik dari raw material (berupa butiran pelet plastik) sampai menjadi suatu produk plastik sesuai dengan bentuk yang di inginkan sesuai dengan bentuk cetakannya atau mold. Secara sederhana, dasar prinsip kerja dari mesin ini dibagi menjadi beberapa tahap yang pertama tahap pelelehan material (pelet plastik), kedua tahap pengaliran material ke cetakan, dan terakhir adalah tahap pembentukan & pengerasan material di dalam cetakan. Dalam tahap pembuatan plastik tersebut di butuhkan alat-alat sperpat mesin untuk mendukung proses pembuatan plastik tersebut maka dalam hal ini diperlukan bahan baku dan sperpat mesin yang berkualitas bagus untuk memproduksi bahan-bahan plastik salah satunya adalah srew & barrel. Screw berfungsi untuk pengaduk material plastik dalam keadaan cair sehingga pencampuran warna lebih merata selain itu screw juga untuk menyuplai material dari arah belakang atau dari hopper. Untuk screw standar bawaan mesin kurang begitu maksimal di dalam proses pencampuran warna, sehingga perlunya screw dengan pesanan khusus atau juga bias ditambah alat mixing yang dipasang di bagian hopper. Sedangkan barrel adalah tempat screw dan selubung yang menjaga aliran plastik
3 ketika di panasi oleh heater, pada bagian ini juga terdapat heater untuk memanaskan plastik sebelum masuk ke nozzle. Ada beberapa jenis screw dari berbagai mesin dan ukuran yang berbeda-beda untuk mesin injection. Karena screw & barrel bawaan dari mesin injection tersebut yang kurang maksimal, membuat bisnis screw barrel ini menjadi peluang yang baik bagi para pebisnis. Salah satu perusahaan yang melihat peluang ini adalah perusahaan CV. Asia Jaya Teknik. Perusahaan CV. Asia Jaya Teknik merupakan perusahaan yang menjual sparepat mesin plastik screw & barrel serta CV. Asia Jaya Teknik dapat menerima pesanan untuk Gearbox mesin plastik. Perusahaan ini berdiri pada 3 Maret 2009, yang kantornya berada di jalan Jelambar Madya IV blok C3 no. 809 Kav Polri, Jakarta Barat. Saat ini CV. Asia Jaya Teknik telah memiliki tiga cabang yaitu di Medan, Semarang, dan Surabaya. CV. Asia Jaya Teknik menyediakan berbagai jenis screw & barrel mesin plastik tergantung pada permintaan dari konsumennya seperti bentuk dan panjang serta juga dapat menerima panggilan apabila mesin plastik tersebut ada yang mengalami kerusakan atau memang sudah semestinya diganti. CV. Asia Jaya Teknik mempunyai vendor di Cina sebagai pemasoknya yang sudah lama bekerjasama yaitu Ningbo Haifly Plastic Machine Co, Ltd yang mampu memberikan kualitas produksi barang yang bagus sehingga membuat perusahaan CV. Asia Jaya Teknik dipercaya oleh konsumennya dan menjawab keraguan konsumen atas kualitas barang dari Cina. Seperti yang dijelaskan oleh Bapak Cherry Sandry sebagai direktur utama mengatakan bahwa CV. Asia Jaya Teknik memiliki kekuatan internal yaitu vendor di Cina yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri manufaktur screw & barrel dan produknya telah banyak dikenal oleh konsumen di Indonesia karena produk yang dihasilkan tersebut. Dalam data informasi penjualan dari CV. Asia Jaya Teknik pada Tabel 1.1 diperlihatkan bahwa tingkat penjualannya dilihat dari omset dan laba bersih perusahaan pada tahun 2012 hingga tahun 2014.
4
Tabel 1.1 Omset dan Laba Bersih CV.Asia Jaya Teknik Keterangan
Tahun 2012
2013
2014
Omset
Rp. 11.319.000.000
Rp. 7.156.531.000
Rp. 5.435.720.000
Laba
Rp. 2.244.609.397
Rp.
Rp.
985.490.760
472.721.189
Bersih Sumber : CV. Asia Jaya Teknik
Jika dilihat secara berurutan tingkat omset dan laba bersih CV. Asia Jaya Teknik mengalami penurunan dalam penjualannya sedang mengalami penurunan yang terjadi pada tahun 2012 sampai 2014. Dilihat dari omset dan laba bersih perusahaan mengalami penurunan dari tahun 2012 ke 2013 sebesar 56% dan tahun 2013 ke 2014 sebesar 53%. Menunjukan bahwa perusahaan mengalami penurunan yang drastis. Bapak Cherry Sandry mengatakan penurunan penjualan tersebut terjadi karena banyaknya pesaing yang menjual produk yang sama, salah satu pesaing yang berpengaruh kepada CV. Asia Jaya Teknik adalah PT. Cendrawasih Sejati dan PT. Karya Indah Mesindo. Pemasaran yang dilakukan oleh CV. Asia Jaya Teknik hanya melakukan personal selling (penjualan tatap muka) yang masih kurang efektif untuk mempertahankan penjualannya. Menurut Gitosudarmo yang dikutip oleh Widiana (2010:88) mengatakan bahwa “personal selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan para calon konsumennya, dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu”. Penurunan penjualan tersebut di akibatkan karena kurangnya SDM, dimana perusahaan mengalami sedikit masalah dibagian quality control karena jumlah teknisi atau staff ahli yang ada pada saat ini belum mencukupi. Sehingga permintaan konsumen akan servis mesin plastik menjadi berkurang. Namun untuk meningkatkan penjualan tersebut serta menutupi masalah yang menghambat kinerja perusahaan akan dibutuhkan strategi bisnis yang tepat dan matang. Karena dari awal berdirinya hingga pada saat ini CV. Asia Jaya Teknik belum memiliki manajemen strategi yang tepat. Proses pengoperasian perusahaan
5 CV. Asia Jaya Teknik dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, di mana faktorfaktor tersebut dapat berubah-ubah sewaktu-waktu sesuai dengan apa yang terjadi di pasar. Yang menjadi faktor internal perusahaan adalah adalah kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal perusahaan adalah peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Setiap perusahaan pastinya memiliki faktor internal dan eksternal yang berbeda-beda, oleh sebab itu strategi yang digunakan pun akan berbeda pula antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Menurut David (2011:15) strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai serta aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar. Terdapat tiga alasan pentingnya perencanaan strategi
bagi perusahaan
yang pertama
perencanaan strategi
memberikan kerangka dasar bagi perencanaan-perencanaan lainnya, kedua pemahaman terhadap perencanaan strategi akan mempermudah pemahaman bentuk perencanaan lainnya dan yang ketiga adalah perencanaan strategi merupakan titik permulaan bagi penilaian kegiatan manajer dan organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategi bagi perusahaan sangat penting, karena tanpa strategi dalam mengola perusahaan, seorang manajer seolah-olah melangkah dalam ketidakpastian. Perencanaan strategi merupakan faktor internal yang penting untuk dipertimbangkan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Manajemen dengan segala keahliannya dituntut untuk menyusun strategi yang cocok untuk perusahaan yang dipimpinnya. CV. Asia Jaya Teknik yang dijelaskan sebelumnya belum memiliki manajemen strategi yang tepat. Strategi yang dilakukan perusahaan adalah penetrasi pasar yang masih belum maksimal, dapat dilihat dari pameran Plastic & Rubber Indonesia yang diadakan pada bulan November 2014. Terlihat produk-produk yang dipajang oleh perusahaan kurang menarik pengunjung, selain itu katalog produk yang kurang lengkap (informasi produk kurang) serta SPG (sales promotion girls) yang kurang untuk menawarkan produk dari CV. Asia Jaya Teknik kepada konsumen. Berbeda halnya dengan pesaing CV. Asia Jaya Teknik yang tempatnya terlihat menarik serta banyak pengunjung dan konsumen yang berdatangan. Serta dilihat dari faktor internal lainnya adalah website yang kurang diperbaharui oleh perusahaan. Oleh karena itu CV. Asia Jaya Teknik sedang membutuhkan strategi
6 bisnis yang baru untuk meningkatkan kembali penjualannya agar tidak kalah saing dengan para pesaingnya. Untuk mengetahui strategi bisnis apa yang sesuai untuk perusahaan melalui tahap tiga tahap yaitu perumusan strategi, dan penilaian strategi (David 2011:8). Untuk perumusan strategi yaitu tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan. Pada penelitian ini penulis akan melakukan studi analisis strategi bisnis CV. Asia Jaya Teknik dengan menggunakan analisis SWOT. Dari uraian tersebut, penulis mencoba membantu perusahaan CV. Asia Jaya Teknik untuk meningkatkan penjualannya dengan menetapkan judul “Analisis Strategi Bisnis Pada CV. Asia Jaya Teknik Untuk Meningkatkan Penjualan” dan diharapkan dalam penelitian ini dapat ditemukan faktor-faktor apa saja yang berasal dari dalam dan luar perusahaan. Sehingga melalui analisis faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan yang dilakukan penulis nantinya dapat membantu perusahaan dalam merumuskan strategi yang tepat dan dapat direkomendasikan kepada perusahaan CV. Asia Jaya Teknik agar mampu membawa kemajuan bagi perusahaan.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada dalam perusahaan, maka identifikasi masalah yang akan diteliti adalah : 1. Bagaimana mengidentifikasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) pada CV. Asia Jaya Teknik ? 2. Bagaimana mengidentifikasi faktor eksternal (peluang dan ancaman) pada CV. Asia Jaya Teknik ? 3. Rekomendasi strategi apakah yang tepat untuk CV. Asia Jaya Teknik untuk meningkatkan penjualannya ?
1.3 Ruang Lingkup
Penelitian dilakukan di kantor CV. Asia Jaya Teknik pada tanggal 2 Desember 2014 yang berlokasi di Jl. Jelambar Madya IV Blok C 3 No.809, Kav. Polri – Jakarta Barat Telp (021) 5117 2711 – (021) 2388 5655 Fax. (021) 5696 1947. Dengan binsis screw & barrel, penelitian ini memberikan gambaran bagaimana kondisi eksternal
7 dan internal perusahaan dan bagaimana strategi yang tepat untuk meningkatkan penjualan melalui proses manjemen strategi yang terdiri atas tiga tahap yaitu : perumusan strategi, penerapan strategi, dan penilaian strategi (David, 2011:8). Proses perumusan strategi bisnis tersebut dimulai dari tahap masukan (input stage), yakni : mengembangkan matriks EFE (External Factor Evaluation) dan IFE (Internal Factor Evaluation). Selanjutnya tahap pencocokan (matching stage), yakni : menentukan alternatif strategi yang layak dengan menggunkan matriks SWOT, matriks SPACE dan matriks IE. Kemudian tahap keputusan (decision stage), yakni : merumuskan alternatif strategi yang terbaik dengan menggunakan matriks QSPM dan didapatlah strategi alternatif yang dapat direkomendasikan ke perusahaan.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengidentifikasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) pada CV. Asia Jaya Teknik. 2. Untuk mengidentifikasi faktor eksternal (peluang dan ancaman) pada CV. Asia Jaya Teknik. 3. Untuk mengetahui rekomendasi strategi apa yang tepat untuk CV. Asia Jaya Teknik dalam meningkatkan penjualannya.
1.5 Manfaat Penelitian
Penulis mengharapkan adanya beberapa manfaat yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu antara lain : a. Bagi Penulis •
Menerapkan
ilmu
yang
didapatkan
selama
masa
kuliah
dan
memperluaswawasan penulis dalam menjalani penelitian. •
Dengan penulisan ini akan sangat membantu menambah pengetahuan danpengalaman bagi penulis.
•
Merupakan latihan untuk mendefinisikan masalah, menganalisi situasi serta mengadakan penyelidikan dan penelitian yang bersifat formal.
8 •
Agar dapat menjadi referensi pada saat membangun bisnis baru dan mempraktekkan ilmu kewirausahaan dalam berstrategi.
a. Bagi Perusahaan •
Memberikan sumbangan pemikiran dan memberikan masukan kepada CV. Asia Jaya Teknik dalam melakukan pengelolaan dan pengendalian strategi bisnis yang akan diterapkan dalam perusahaan.
•
Dapat mengetahui dampak dari penerapan dratgi bisnis yang berpengaruh bagi perusahaan.
•
Perusahaan mampu untuk mengetahui dengan strategi bisnis apa yang baik untuk meningkatkan kembali penjualannya.
b. Bagi Pihak Lain •
Menambah wawasan bagi pembaca mengenai strategi bisnis.
•
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan ebagai bahan referensi dan pertimbangan bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian sejenis pada masa yang akan datang.
•
Dapat mempraktekan strategi dan ilmu strategi bisnis.
•
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan bagi pihak dalam bidang ini dan yang membaca laporan ini.
1.6 State of the Art
ANALISIS PROSES BISNIS DAN PENERAPAN MANAJEMEN STRATEGIS PADA PT OPTIK XYZ Alianto, Hendra 2011 vol.2 No. 2 Desember 2011: 896911 Bisnis optik yang semakin menjamur dan diikuti oleh penurunan pangsa pasar mendorong Optik XYZ untuk memiliki strategi manajemen yang kompeten untuk mencapai posisi yang kuat dalam bersaing di industri yang sama. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk memberikan analisis terstruktur dan sistematis strategi manajemen yang dibutuhkan oleh Optik XYZ. Tahapan penelitian diawali dengan pengumpulan data dari wawancara, studi literatur dan studi lapangan, diikuti dengan
analisis
kualitatif
dan
kuantitatif
dan
implementasi
strategi
9 manajemen.Penelitian ini menghasilkan formulasi strategi manajemen yang tepat untuk Optik XYZ. Manajemen strategi yang dirumuskan dalam penelitian ini dapat membantu melaksanakan kegiatan perusahaan dalam pengambilan keputusan, sehingga proses bisnis berjalan secara optimal.
ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI BISNIS PADA PT SAMUDERA NUSANTARA LOGISTINDO Engkos Achmad Kuncoro vol.1 No.1 Mei 2010: 169-185 PT Samudera Nusantara Logistindo (PT SNL) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa transportasi barang internasional (international freightforwarder).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi internal dan eksternal perusahaan dan menyusun formulasi strategi bisnis guna memperoleh keunggulan bersaing bagi perusahaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, survey dan kuesioner yang dilakukan terhadap pihak-pihak terkait di dalam perusahaan. Data-data yang telah diperoleh tersebut dianalisis menggunakan Matriks IFE, EFE, CPM, TOWS, IE, SPACE, Grand Strategy dan QSPM. Hasil dari Matriks IFE sebesar 2,885 dan Matriks EFE sebesar 2,623. Hasil analisis Matriks TOWS, SPACE, IE, Grand Strategy menunjukkan alternatif yang dapat diterapkan perusahaan adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hasil akhir penelitian ini menyimpulkan bahwa rekomendasi atau usulan strategi bisnis yang tepat bagi perusahaan didapat berdasarkan hasil pengolahan data melalui Matriks QSPM adalah strategi pengembangan pasar (market development) yang lalu diikuti oleh pengembangan produk (product development). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang bertujuan membantu memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang serta berpusat pada masalah yang aktual. Metode deskriptif menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala atau masalah tertentu dalam perusahaan (Taver dalam Sugiono, 2000: 22). Untuk merumuskan atau memformulasikan strategi, terdiri dari tiga tahap. Pertama, tahap masukan menggunakan matriks Evaluasi Faktor Eksternal/ External Factor
10 Evaluation (EFE) dan matriks Evaluasi Faktor Internal/Internal Factor Evaluation (IFE).
Kedua,
tahap pencocokan
menggunakan
matriks TOWS (Threats,
Opportunities, Weakness, Strength) dan matriks internal – eksternal (IE). Ketiga, tahap keputusan menggunakan matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix-QSPM). Penyusunan matriks IFE diperoleh dari evaluasifaktor-faktor internal perusahaan, sedangkan matriks EFE diperoleh dari evaluasi faktor-faktoreksternal perusahaan. Nilai bobot diperoleh dari perhitungan menggunakan AHP (Analytic Hierarchy Process), yaitu dengan dukungan software Expert Choice2000 yang dilakukan setelah diketahui skala prioritas antar elemen-elemen faktor yang ada melalui pengisian kuesioner yang diberikan kepada Strategic Team PT SNL. Pembobotan diperlukan untuk mengetahui faktor kunci yang paling berpengaruh terhadap perusahaan. Untuk peringkat, nilainya juga ditentukan berdasarkan informasi dari hasil pengisian kuesioner yang diberikan kepada Strategic Team PT SNL. Dari hasil perhitungan bobot dan peringkat, maka akan diperoleh suatu nilai yang kemudian keseluruhan nilai akan dijumlahkan. Perusahaan biasanya dinilai memiliki kondisi internal yang cukup kuat dan sanggup mengatasi kelemahan, serta memiliki respon yang baik terhadap peluang maupun ancaman jika diperoleh nilai total akhir berada di atas nilai rata-rata yaitu, 2,5.
Journal of Business & Industrial Marketing 25 / 5 (2010): Evolution of Strategic Sales Organizations in Business-to-business marketing: Cara untuk mencapai keunggulan kompetitif dan kinerja bisnis dalam model organisasi penjualan strategis sebagai dasar untuk manajemen adalah menjaga hubungan dengan pelanggan. Perusahaan harus memprioritaskan cara dimana mereka berinteraksi dengan para pelanggan melalui business to business. Dengan mempertahankan dan memelihara kemampuan penjualan strategi ini akan memerlukan organisasi penjualan yang berperilaku dan memberikan nilai bisnis dalam cara-cara baru. Ini akan melibatkan tanggung jawab strategis untuk hubungan manajemen antara perusahaan dan pasar serta untuk menghadapi pilihan penting dan keputusan yang ada.