BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada saat ini, metode kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti: bisnis, militer, pendidikan, psikologi, permainan termasuk aplikasi di bidang kesehatan/kedokteran. Teknologi softcomputing adalah sebuah bidang kajian penelitian interdisipliner dalam ilmu komputasi dan kecerdasan buatan (Hidayat dan Yusro, 2007, hal: 1). Beberapa teknik dalam softcomputing, antara lain: sistem pakar (expert system), jaringan syaraf tiruan (neural networks), logika fuzzy (fuzzy logic), dan algoritma genetik (genetic algorithms), banyak dikembangkan karena mempunyai keunggulan dalam penyelesaian masalah yang mengandung ketidakpastian, ketidaktepatan, dan kebenaran parsial termasuk dalam bidang kesehatan.
Seorang dokter adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman spesifik dalam bidang kedokteran. Seorang dokter berperan sebagai pakar dalam memberikan informasi kepada pasien mengenai penyakit yang dideritanya berdasarkan keluhan-keluhan yang dialami oleh si pasien. Namun, dalam proses mendiagnosis penyakit si pasien, sering dijumpai data mengenai gejala-gejala penyakit yang bersifat parsial, sehingga kadang kala seorang dokter pun mengalami kesulitan dalam mencari hubungan antara gejala-gejala dengan suatu penyakit.
Penyakit di sekitar telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) biasanya disebabkan oleh infeksi kuman. Namun banyak pula yang diakibatkan kelainan perkembangan sel tubuh, yang belakangan berubah yang kemudian menjadi tumor atau kanker. Ironisnya, sebagian besar pasien masih menganggap remeh gejala awal
Universitas Sumatera Utara
penyakit yang semakin meningkat di Indonesia sejak lima tahun terakhir. Akibatnya, saat ketika memeriksakan diri ke dokter, barulah diketahui bahwa penyakitnya sudah memasuki stadium lanjut.
Teknologi internet memudahkan manusia untuk mengakses informasi tanpa terbatas ruang dan waktu. Pemanfaatan teknologi ini memudahkan perancangan sistem pakar fuzzy berbasis web untuk mendiagnosis penyakit THT. Pembuatan website ini akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi tanpa harus datang kepada pakar, serta diharapkan akan mengurangi atau bahkan menghilangkan permasalahan yang ada.
Penggunaan fuzzy dalam program aplikasi ini adalah untuk memetakan prosentase antara suatu gejala terhadap penyakit lainnya. Misalnya seorang yang mengalami batuk maupun tenggorokan gatal mempunyai area gejala yang sama, yakni sakit pada bagian tenggorokan. Yang membedakannya adalah intensitas dan frekuensi serangan dari masing-masing gejala tersebut terhadap tenggorokan dan gejala-gejala susulan lainnya. Aplikasi sistem pakar fuzzy ini diharapkan dapat membantu meringankan pekerjaan dokter dalam mendiagnosis penyakit pasiennya.
1.2
Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas adalah: 1. Bagaimana merancang tabel fuzzy information system yang berisi pemetaan nilai prosentase antara gejala terhadap penyakit berdasarkan intensitas dan frekuensi setelah mendapat informasi dari pakar. 2. Bagaimana mengetahui nama penyakit berdasarkan input gejala-gejala yang diberikan oleh user. 3. Bagaimana merancang tampilan agar mampu memberikan informasi yang tepat dan mudah digunakan oleh user.
Universitas Sumatera Utara
1.3
Batasan Masalah
Ruang lingkup masalah ini dibatasi pada: 1. Sistem pakar fuzzy ini berbasis web 2. Sumber pengetahuan diperoleh dari pakar, buku-buku, dan internet 3. Metode inferensinya menggunakan metode forward chaining 4. Parameter yang digunakan dalam menganalisis adalah nilai gejala berdasarkan frekuensi dan intensitas 5. Perancangan aplikasi akan menghasilkan 6 kemungkinan output, yaitu: kecil sekali, kecil, ragu, agak besar, besar, dan hampir pasti 6. Sistem pakar fuzzy ini ditujukan untuk paramedis 7. Tidak membahas faktor kepastian (Certainty Factor) 8. Desain aplikasi menggunakan Macromedia Dreamweaver 8.0, Xampp-win321.7.1 9. Bahasa pemrograman yang digunakan PHP 5 10. Basis data yang digunakan MySQL Server 5
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu perangkat lunak untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan diagnosis penyakit THT dengan metode fuzzy, sebaik dan seperti pakar.
1.5
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Membantu dokter dalam penegakan diagnosis penyakit THT 2. Memudahkan user untuk mengakses informasi tanpa terbatas ruang dan waktu
Universitas Sumatera Utara
1.6 Metode Penelitian
Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Studi literatur untuk mempelajari buku-buku referensi atau sumber-sumber yang berkaitan dengan fuzzy, penyakit THT, beserta gejala-gejalanya, baik dari buku, jurnal, maupun internet 2. Melakukan konsultasi kepada dokter umum 3. Melakukan analisis dan perancangan sistem pakar fuzzy 4. Menguji dan menganalisis perangkat lunak untuk mengetahui kesalahan dan memperbaiki kesalahan yang ada, kemudian menganalisis hasil output dari program yang telah dibuat 5. Mengambil kesimpulan berdasarkan output yang dihasilkan oleh program 6. Membuat laporan skripsi untuk dijadikan sebagai dokumentasi hasil penelitian
1.7 Sistematika Penulisan Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membagi sistematika penulisan menjadi lima bab, yang lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini: BAB 1
:
PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2
:
LANDASAN TEORI Bab ini membahas masalah yang berhubungan dengan perancangan aplikasi sistem pakar fuzzy serta teori lainnya yang mendukung pembuatan aplikasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
:
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan bagaimana menganalisis dan merancang sistem pakar fuzzy yang akan dibuat.
BAB 4
:
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Bab ini menjelaskan bagaimana mengimplementasikan sistem pakar fuzzy dan dilanjutkan dengan menguji aplikasi yang dibangun.
BAB 5
:
KESIMPULAN DAN SARAN Bab terakhir memuat kesimpulan dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan memuat saran-saran dari hasil yang diperoleh yang diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara