BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang sangat pesat dan penggunaannya di seluruh dunia terus meningkat. Hal ini sangat memacu perkembangan perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) dalam kurun waktu yang singkat. Dan ini memberikan dampak yang baik untuk para pengguna internet atau netters di seluruh dunia. Kemampuan suatu sistem komputer dapat di ukur melalui tiga pondasi atau elemen yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan perangkat manusia atau operator komputer yang biasa dikenal dengan brainware. Ketiga elemen ini tentu memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya untuk menciptakan sebuah sistem komputer yang berguna. Tanpa adanya keseimbangan ketiga elemen tersebut maka suatu sistem komputer belum dapat dikatakan bekerja secara optimal (Mirashe & Kalyankar, 2010). Pada bulan Desember 2012 yang lalu, ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh sebuah agensi survei internasional (Internet World Statsa) tentang perkembangan teknologi di Indonesia, khususnya dalam hal media sosial, internet, dan perangkat mobile. Perkembangan teknologi di Indonesia menunjukkan pengguna internet di Indonesia sangat tinggi. Perkembangan teknologi di Indonesia menunjukkan bahwa 61% dari total pengguna internet tersebut online melalui perangkat mobile. Dan kebanyakan pengguna internet di Indonesia akan online melalui jaringan Wifi (Madan, et al., 2012). Internet adalah media digital yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia dibandingkan media radio ataupun surat kabar.
Universitas Sumatera Utara
Dewasa ini istilah komputasi awan atau yang lebih dikenal dengan sebutan cloud computing telah menjadi topik menarik dan penting dalam perkembangan dunia teknologi informasi. Komputasi awan (cloud computing) adalah jenis komputasi yang terdistribusi dimana penggunaan sumber daya tervirtualisasi yang dapat dibagi oleh penggunanya. Komputasi awan merupakan model komputasi yang memungkinkan dapat terpenuhinya konsep layanan tersebut dimana sumber daya seperti daya komputasi, media peyimpanan (storage), jaringan (network) dan perangkan lunak (software) dijalankan sebagai layanan (service) melalui media jaringan, dan bahkan dapat diakses ditempat manapun selama terkoneksi dengan jaringan internet (Mell & Grance, 2012). Komputasi awan (cloud computing) merupakan paradigma baru yang penting untuk penyediaan layanan komputasi, di mana layanan dapat diakses jarak jauh melalui internet dari pada yang disediakan pada komputer lokal. Manfaat utama dari komputasi awan adalah elastisitas sumber daya. kita dapat mengukur skala kebutuhan untuk permintaan dan kemampuan untuk mengakses informasi dari mana saja, menggunakan perangkat apapun (Sommerville, et.al. 2011). Layanan ini adalah salah satu perkembangan baru yang paling menarik dalam ilmu komputer dengan peluang besar untuk penelitian dan inovasi. Dalam hal ini untuk membangun jaringan komputasi awan yang sederhana dapat di lakukan pada jaringan local/intranet. Di akhir tahun 2000 komputasi awan telah menjadi salah satu topik paling popular yang merupakan teknologi baru dan diprediksi akan memberi dampak yang signifikan untuk dunia pendidikan dan penelitian yang memungkinkan setiap pengguna untuk melakukan tugasnya secara efektif dengan perkiraan biaya yang jauh lebih terjangkau dengan memanfaatkan aplikasi yang tersedia berbasis cloud (awan) yang ditawarkan oleh penyedia layanan komputasi awan. Komputasi awan (cloud computing) adalah suatu metode komputasi dimana teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan, kemudian pengguna dapat memanfaatkan melalui koneksi internet (“di dalam awan“) tanpa harus mengetahui apa saja yang ada didalamnya, atau ahli dengannya, atau memiliki
kendali
terhadap
infrastruktur
teknologi
yang
membantu
dalam
impelentasinya. Para peneliti dewasa ini seringkali terlibat dalam satu penelitian yang sedang dikerjakan. Dengan penggunaan teknologi dimana saja peneliti tetap bisa melakukan komunikasi dengan baik, bergaul dan melakukan penelitian secara bersama atau
Universitas Sumatera Utara
kolaborasi akan lebih membuat para peneliti berpikir kritis, dan peneliti mencari caracara baru untuk secara efektif memanfaatkan teknologi untuk mengubah metode penelitiannya. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana potensi kolaborasi online dapat dimanfaatkan menuju keberlanjutan penelitian. Dengan keberhasilan kolaborasi online seperti Wikipedia dan open source. Kita dapat memahami bagaimana kolaborasi online dapat digunakan secara efektif (Dahal, 2012). Untuk menjawab masalah mengenai keterbatasan biaya dan waktu dalam menyediakan sumber daya TI, muncul sebuah tren baru di dunia TI yaitu komputasi awan (cloud computing). Komputasi awan ini mengadopsi prinsip-prinsip yang diusung oleh web 2.0 diantaranya adalah online sharing dan collaboration (Musser, 2006). Cloud computing yang dalam istilah bahasa Indonesia disebut sebagai komputasi awan, pada dasarnya adalah teknologi komputasi yang memanfaatkan layanan internet. Dengan komputasi awan diharapkan proses komputasi menjadi lebih mudah, fleksibel dan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan (on-demand) (Sridhar, 2009). Prinsip fleksibilitas dan on-demand ini diwujudkan dengan menyediakan komputasi sebagai sebuah layanan (as a service) yang dapat digunakan secara mudah dan fleksibel setiap kali user membutuhkannya. Bagaimana teknologi komputasi awan bisa memberikan efektivitas bisnis dan mereduksi biaya diperlukan sebuah kajian yang lebih lanjut. Perkembangan teknologi informasi saat ini mengalami kemajuan yang sangat cepat dan up to date. Perkembangan teknologi cepat atau lambat akan mendorong para peneliti untuk terus mengembangkan dan menerapkan sistem informasi yang efektif untuk mewujudkan penerapan teknologi yang terintegrasi secara online dengan tepat sesuai dengan strategi perkembangan IPTEK di masa depan. Kolaborasi penelitian merupakan fenomena yang terjadi antar akademisi di lembaga penelitian dan universitas dengan melibatkan para peneliti. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengembangkan dan menggunakan sebuah layanan aplikasi yang memudahkan kolaborasi online, yaitu WMCloud Project yang berbasis layanan komputasi awan.
1.2. Perumusan Masalah Aktivitas penelitian yang modern semakin kompleks dan menuntut keterampilan yang luas. Jarang ada individu peneliti yang menguasai banyak keterampilan dan ilmu pengetahuan. Prinsipnya peneliti harus bisa belajar untuk memperoleh teknik atau
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan untuk memecahkan permasalahan tertentu, tetapi ini akan memakan waktu yang lama. Peneliti di lembaga penelitian di Indonesia kebanyakan hanya bekerja sendiri secara individu tanpa adanya sinergi untuk memfokuskan pada satu bidang yang diteliti. Kondisi ini bisa jadi disebabkan karena masih lemahnya arahan pemerintah tentang fokus penelitian dan masih minimnya para peneliti yang belum mencoba memanfaatkan dukungan teknologi informasi. Menurut Katz (1995), jika dua atau lebih peneliti berkolaborasi akan ada kemungkinan yang besar antara mereka untuk memiliki tekhnik atau pengetahuan yang diperlukan dalam penelitian mereka. Manfaat pertama dari kolaborasi penelitian adalah dapat berbagi ilmu pengetahuan, keterampilan dan teknik. Kolaborasi penelitian juga bermanfaat untuk menambah efektifitas dari keterampilan yang dimiliki oleh setiap peneliti. Penelitian secara individu akan memakan waktu yang cukup banyak untuk terus memperbaharui pengetahuan selain itu tidak semua rincian kemajuan penelitian terbaru didokumentasikan. Banyak peneliti tidak memiliki waktu untuk membahas secara details tentang temuan mereka dalam suatu publikasi ilmiah, sehingga banyak temuan penelitian yang baru tidak terpublikasi ke masyarakat. Penelitian tidak hanya membutuhkan ilmu pengetahuan dan keterampilan saja, tetapi juga hubungan sosial dan manajemen diperlukan untuk bekerja sebagai bahan untuk kerjasama tim (Honch, 1987). Konsep kolaborasi tumbuh dari anggapan bahwa suatu kegiatan kadang tidak dapat dikerjakan seorang diri sehingga dibutuhkan bantuan orang lain. Seorang peneliti akan membutuhkan peneliti yang lain guna memenuhi informasi maupun bidang ilmu tertentu yang kurang dipahaminya secara baik agar menghasilkan suatu penemuan yang lebih baru lagi. Jarak masih masalah walaupun teknologi canggih tersedia saat ini. Para peniliti yang terlibat kurang terkoordinasi dengan baik. Peneliti individu sering menghadapi masalah dalam pengumpulan data serta pengolahan, analisis data, hasil penelitian dan publikasi. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah pemanfaatan model layanan yang dirancang untuk mendukung kolaborasi penelitian secara online dengan pemanfaatan layanan teknologi komputasi awan sesuai dengan kebutuhan para penelitin dan perkembangan IT. Keterbatasan sejumlah peneliti baik secara individu ataupun yang melakukan kolaborasi penelitian lintas jarak sehingga penulis mencoba untuk mengembangkan dan pemanfaatan layanan aplikasi WMCloud Project untuk mendukung kolaborasi online dengan
Universitas Sumatera Utara
pemanfaatan teknologi komputasi awan. Bagaimana gambaran penerapan aplikasi WMCloud Project untuk mendukung efektivitas kolaborasi penelitian secara online.
1.3. Batasan Masalah Rumusan masalah diatas dibatasi beberapa hal sebagai berikut : 1. Menggunakan salah satu model layanan komputasi awan yaitu Infrastructure as s Service ( IaaS ) berbasis web. 2. Mengetahui efektivitas kolaborasi penelitian secara online dengan langsung melakukan ujicoba secara online antara penulis dengan peneliti lain. 3. Penerapan aplikasi kolaborasi (collaborative) online yang digunakan adalah WMCloud Project dan Aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan dalam sistem ini antara lain: login, browsing, search, editing, repository, forum, chat, task, dan scheduling.
1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah penerapan teknologi komputasi awan dalam penelitian lintas jarak yang efektif untuk mendukung aktivitas kolaborasi penelitian secara online dengan penerapan model layanan aplikasi WMCloud Project sebagai bahan rekomendasi pemanfaatan teknologi komputasi awan.
2.
Tujuan penelitian ini bagi penulis sendiri merupakan wujud penerapan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama mengikuti pendidikan pada program pasca sarjana Teknik Informasi di Universitas Sumatera Utara.
1.5. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk digunakan sebagai berikut: 1. Pemanfaatan aplikasi online WMCloud Project yang telah dikembangkan berbasis teknologi komputasi awan.
Universitas Sumatera Utara
2. Mengenalkan model layanan kolaborasi penelitian secara online yang ideal kepada publik. 3. Layanan WMCloud Project berbasis komputasi awan dapat memudahkan penggunanya
memperoleh
informasi
dan
data
yang
berguna untuk
pengembangan penelitian. 4. Sumbangsih ide dan pemikiran bagi berbagai pihak yang berminat dan ingin melakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai teknologi komputasi awan.
Universitas Sumatera Utara