BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar Islam Terpadu Persis memiliki tujuh belas mata pelajaran yang harus disampaikan oleh guru kepada siswa diantaranya yaitu pendidikan Agama Islam, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan, Pendidikan Olahraga Jasmani dan Kesehatan, Bahasa Sunda, Bahasa Inggris, Al-quran, Hadist, Aqidah, Akhlaq, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab. Kegiatan belajar tersebut bertujuan untuk mewujudkan dan meningkatkan prestasi akademik. Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui sistem penilaian atau tes. Sistem penilaian tersebut dilakukan melalui butir soal tertulis. Sebelum suatu tes dilakukan, soal yang digunakan akan dianalisis terlebih dulu tingkat kelayakannya. Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap
pengetahuan
dan
keterampilan.
Berdasarkan
peraturan
perundang-undangan Nomor 19 Tahun 2005 yaitu sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, meliputi kompetensi seluruh mata pelajaran yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional pendidikan (BSNP). Analisis butir soal adalah suatu kegiatan analisis untuk menentukan tingkat kebaikan butir-butir soal yang terdapat dalam suatu tes, sehingga informasi yang dihasilkan dapat kita pergunakan untuk memperbaiki butir soal dan tes tersebut. Tujuan dilakukannya analisis soal yaitu mengadakan identifikasi soal sehingga dapat petunjuk untuk mendapatkan perbaikan. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Soal dengan tingkat kesukaran yang tinggi 1
menjadikan siswa putus asa untuk mencoba memecahkan soal, karena soal tersebut diluar batas kemampuannya, sedangkan soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkan soal tersebut. Suatu tes yang baik tersusun atas butir-butir soal yang baik. Butir-butir soal yang baik yang digunakan pada pembuatan tes dapat diperoleh dari bank soal. Selama ini guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu Persis menganalisis soal dengan menggunakan Microsoft Excel dengan mengaplikasikan rumus-rumus analisis butir soal, tetapi hal tersebut dirasa sulit oleh guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu Persis karena tidak semua guru mempunyai pengetahuan IT yang memadai apabila harus mengaplikasikan rumus analisis butir soal sendiri di Microsoft Excel untuk menganalisis soal. Hasil analisis yang dilakukan oleh guru belum menghasilkan bank soal yang memungkinkan soal yang sudah di analisis dapat digunakan kembali. Oleh sebab itu, penulis mengusulkan sebuah aplikasi dengan judul “Aplikasi Analisis Kelayakan Soal Berbasis Dekstop di Sekolah Dasar Islam Terpadu Persis” yang akan membantu guru-guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu Persis dalam menganalisis kelayakan soal. Aplikasi analisis kelayakan soal akan digunakan oleh guru untuk membantu pengelolaan soal meliputi input soal beserta kunci jawaban, kelola data siswa, kelola data guru, kelola data mata pelajaran, input jawaban siswa, serta membantu guru untuk menentukan tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal serta menghasilkan bank soal dari hasil analisis tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dibahas dalam proyek akhir ini adalah bagaimana memudahkan pengelolaan data untuk menentukan tingkat kesukaran dan daya pembeda soal, berdasarkan hasil analisis tersebut dapat menghasilkan bank soal.
2
1.3 Tujuan Tujuan pembuatan proyek akhir ini adalah membuat aplikasi yang memiliki fitur sebagai berikut: 1. Pengelolaan soal meliputi input pembuatan soal dan kunci jawaban setiap kode soal. 2. Penentuan tingkat kesukaran dan daya pembeda setiap soal. 3. Pembuatan bank soal berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.
1.4 Batasan Masalah Batasan masalah untuk Aplikasi Analisis Kelayakan Soal adalah sebagai berikut: 1. Aplikasi ini hanya digunakan oleh guru. 2. Butir soal yang dianalisis hanya soal pilihan ganda. 3. Jumlah responden untuk menganalisis kelayakan soal tergantung dari jumlah siswa perkelas. Untuk sampel analisis menggunakan 34 siswa. 4. Aturan yang digunakan dalam analisis kelayakan soal menganut peraturan KTSP 2009 Department Pendidikan Nasional. 5. Soal yang dijadikan bank soal hanya soal yang mudah dan sedang.
1.5 Definisi Operasional Aplikasi analisis kelayakan soal di Sekolah Dasar Islam Terpadu Persis adalah aplikasi yang akan digunakan oleh guru untuk membantu pengelolaan soal meliputi input soal dan input jawaban siswa. Aplikasi ini juga dapat membantu guru untuk menentukan tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. Analisis kelayakan soal dilakukan ketika siswa telah mengerjakan soal ujian. Dari hasil jawaban siswa tersebut analisis kelayakan soal baru bisa dilakukan. Soal yang tergolong sukar tidak akan digunakan lagi pada ujian selanjutnya, biasanya soal yang sukar akan digunakan kembali pada ujian seleksi yang sifatnya sangat ketat atau akan dikaji ulang sehingga diketahui faktor yang menyebabkan soal tersebut sukar. Soal dengan tingkat kesukaran yang tergolong sedang dapat dikeluarkan kembali pada ujian selanjutnya. Sedangkan soal yang tingkat kesukarannya terlalu mudah tidak akan digunakan lagi pada ujian selanjutnya. 3
1.6 Metode Pengerjaan Metode yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah System Development Life Cycle (SDLC) dengan metode waterfall. Model ini bersifat sekuensial, karena masing-masing tahap didalamnya saling terkait dan saling mempengaruhi. Metode Waterfall terdiri dari requirements definition, system and software design, implementation and unit testing, integration and system testing, operation and maintenance.
Gambar 1. 1 System Development Life Cycle (SDLC) menurut Ian Sommervile (2003)
Berikut ini akan diuraikan tahap-tahap System Development Life Cycle (SDLC) menggunakan metode waterfall, yaitu: 1. Requirement definition: pada tahap ini dilakukan pendefinisian dan pengumpulan data analisis kelayakan soal yang dibutuhkan untuk membuat perencanaan yang berkaitan dengan pembangunan perangkat lunak. Kemudian semua daftar perangkat lunak akan dianalisis dan didefinisikan kebutuhannya dari pengguna terhadap sistem yang akan dibuat. Metodologi pengumpulan data, beberapa metodologi yang digunakan untuk mengumpulkan data pada proyek akhir ini adalah: 4
a. Wawancara, melakukan wawancara mengenai kegiatan analisis kelayakan soal yang saat ini sedang berjalan di sekolah dasar Islam terpadu persis. Wawancara dilakukan dengan guru yaitu Ibu Tita selaku guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu Persis. b. Observasi, melakukan pengamatan dan pengumpulan data sampel analisis soal menggunakan Microsoft Excel secara langsung di sekolah. c. Studi literatur, mempelajari buku, artikel dan situasi yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. 2. System and Software design: pada tahap ini dilakukan pembuatan desain aliran kerja perangkat lunak dengan kebutuhan yang telah didefinisikan flowmap, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan User interface Design. 3. Implementation and Unit Testing: Pembuatan aplikasi berupa pengkodean dengan bahasa pemrograman Visual Basic .Net dan database Sql Server. Program yang dibuat akan langsung diuji secara unit. 4. Integration and system testing : hasil dari tahap pengkodean digabungkan dan kemudian dilakukan testing menggunakan blackbox testing
untuk
menguji kesalahan-kesalahan program maupun fungsi dari sistem, serta User Acceptance Test untuk pengujian secra langsung oleh user.
1.7 Jadwal Pengerjaan Tabel 1. 1 Tabel Jadwal Pengerjaan
Jadwal Pengerjaan No.
Jenis Kegiatan
Mar et 1 2
April
3 4 1 2
Mei
Juni
3 4 1 2 3 4 1 2 3
Juli 4 1 2 3 4
1 Requirement definition a. wawancara b. observasi c. Studi literature 2 System and software design
5
a. Flow Map b. DFD c. Mokup dan ERD Implementation and unit 3 testing Integration and system 4 testing 5 Dokumentasi
6