BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Adanya hipotesis mengenai pasar sempurna masih menjadi perbincangan
yang sering diuji pada penelitian-penelitian terdahulu. Menurut Frank K. Reilly dan Keith C. Brown, (2009:139) keefesienan sebuah pasar dapat terukur dengan seberapa banyaknya informasi yang diterima oleh pasar dengan keadaan pasar yang mencerminkan informasi tersebut, yang dimana pencerminan tersebut dapat terlihat dari harga saham yang sudah sesuai dengan informasi yang ada saat itu. Efficient Market Hypothesis dapat tergolong menjadi 3 jenis pasar yang efisien yaitu Weak form Efficient Market Hypothesis, Semistrong-Form Efficient Market Hypothesis dan Strong Form Efficient Market Hypothesis. Dari ketiga bentuk EMH, dapat terlihat bahwa dalam Strong Form Efficient Market Hypothesis harga saham mencerminkan seluruh informasi publik dan maupun private dan dapat diasumsikan bahwa keadaan pasar sangat sempurna karena seluruh informasi dapat diketahui dalam waktu yang bersamaan oleh semua investor tanpa adanya biaya. Pada bentuk pasar ini, harga akan bergerak sesuai dengan datangnya informasi-informasi yang diterima. Pada kenyataannya dalam pasar modal, teori pasar sempurna sulit untuk ditemukan. Hal ini disebabkan karena informasi yang diterima belum sepenuhnya diketahui oleh investor dan belum dapat diterima disaat yang bersamaan dan tidak menimbulkan biaya-biaya tertentu. Seperti halnya keadaan pasar modal Indonesia belum mencerminkan kondisi pasar sempurna karena harga saham belum sepenuhnya mencerminkan informasi-informasi publik maupun privat melainkan hanya tercerminkan berdasarkan informasi publik dan data historis, Adanya biayabiaya yang dikenakan untuk melakukan transaksi dalam perdagangan juga menunjukan bahwa pasar tidak sempurna. Banyaknya informasi yang diperoleh oleh investor sering kali tidak sesuai dengan keadaan atau situasi yang sebenarnya. Hal ini dapat dilihat karena masih adanya perubahan seperti kenaikan atau penurunan harga saham yang kurang wajar pada waktu-waktu tertentu. Adanya informasi yang diterima oleh investor memicu terjadinya reaksi yang berbeda-beda sehingga menyebabkan adanya pergerakan harga saham yang signifikan naik atau turun. Jika pasar ingin terbentuk sempurna, seharusnya reaksi investor akan informasi tertentu tidak akan memberikan dampak yang terlalu 1
2 signifikan terhadap perubahan harga saham. Menurut Thiago. S, Luis. H, dan Marcus. V(2013) seharusnya reaksi pasar pada pasar sempurna adalah rasional sehingga tidak akan memicu adanya ketidak sempurnaan pasar. Dari suatu reaksi atas kejadian atau informasi yang ada tentunya akan berpengaruh terhadap tingkat pengembalian atau return yang akan diterima oleh para investor juga. Seorang investor seharusnya menerima tingkat pengembalian yang normal jika efisiensi pasar terbentuk sempurna, karena harga seharusnya sudah sesuai dengan informasi yang lengkap dan berubah-ubah. Namun efesiensi pasar seringkali tidak terjadi sehingga menimbulkan adanya return yang tidak wajar yang diterima oleh para investor. Suatu investasi tentunya dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dan menghindari resiko adanya kerugian yang dapat diterima oleh investor. Terkait dengan hal diatas, menurut Alteza (2006: 33) suatu anomali dapat muncul oleh karena ketidak sempurnaan keadaan pasar. Suatu anomali dapat membentuk adanya suatu pola pergerakan saham tersendiri yang memberikan dampak pada imbal balik saham kepada investor. Sejumlah penelitian juga sudah pernah melakukan pembahasan dan penelitian mengenai anomali-anomali yang sering terjadi di pasar modal. Perubahan harga saham akan mempengaruhi tindakan yang diambil oleh investor dalam melakukan jual beli saham. Ketika harga saham berfluktuasi maka pengembalian atau return yang diterima oleh seorang investor juga akan mengalami kenaikan atau penurunan. Hal ini kembali memberi dampak pada tingkat pengembalian yang akan diterima investor setiap harinya. Ketika harga saham meningkat maka seharusnya return juga akan meningkat karena harga saham menjadi lebih mahal dan investor akan mengambil keuntungan pada situasi tersebut. Sebaliknya ketika harga semakin menurun, maka investor akan menghindari adanya resiko kerugian, di mana hal ini menyebabkan return juga akan menurun. Suatu anomali merupakan suatu fenomena yang mempengaruhi tingkat pengembalian saham di pasar modal yang dimana dengan adanya fenomena ini return yang diterima oleh investor akan berbeda-beda atau tidak wajar pada waktu tertentu. Adanya perbedaan informasi yang diterima pada hari sebelumnya dapat memungkinkan adanya pengaruh pergerakan harga saham ke hari-hari berikutnya yang berarti akan mempengaruhi besar pengembalian yang diterima oleh investor. Salah satu fenomena yang sering ditemukan adalah adanya anomali musiman. Anomali musiman terjadi dengan kecenderungan terdapat pola pergerakan return di waktu tertentu dan pola tersebut akan berulang selama beberapa periode. Anomali
3 musiman atau seasonality yang akan dibahas dalam penelitian kali ini adalah mengenai pengujian The Day of The Week Effect di pasar modal Indonesia. Anomali dapat terjadi pada setiap pasar modal karena kondisi pasar belum terbentuk sempurna atau tidak ada efisiensi pasar. Menurut Hakan Berument (2001) The Day of The Week Effect yang merupakan anomali musiman juga dapat terjadi diberbagai pasar modal. Fenomena yang sering kali terjadi ialah terdapat perbedaan return secara signifikan dari masing-masing hari perdagangan. Perbedaan hari perdagangan menyebabkan adanya return yang berbeda yang diberikan kepada investor. Melalui penelitian-penelitian sebelumnya mengenai fenomena The Day of The Week Effect, terdapat kecenderungan bahwa return terendah berada pada hari Senin, sedangkan return tertinggi atau positif terdapat pada hari Jumat. Kabar buruk yang dterima oleh investor diakhir pekan memicu reaksi investor dalam menjual saham yang dimilikinya pada hari Senin. Hal ini yang menjadikan terdapat penurunan return dihari Senin dan menjadikan return hari Senin lebih rendah dibandingkan return dihari lainnya. Hal ini dikemukakan juga melalui penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa “Biasanya return yang signifikan negatif terjadi pada hari Senin, sedangkan return positif terjadi pada hari-hari lainnya.” (Lutfiaji, 2013:3). Adanya suatu anomali yang terjadi dalam pasar modal merupakan suatu contoh yang menunjukan bahwa pasar modal belum terbentuk secara efisien atau menolak adanya teori pasar sempurna. Hal ini disebabkan oleh karena suatu pergerakan saham tentunya akan dipengaruhi oleh pengambilan keputusan oleh investor atas informasi yang diperoleh dan harga-harga saham masih belum sepenuhnya mencerminkan informasi yang sebenarnya. Investor pastinya memiliki reaksi terhadap suatu informasi yang diperoleh. Reaksi-reaksi tersebut yang memicu perilaku atau pengambilan keputusan yang dilakukan, seperti menjual atau membeli saham yang dimilikinya. Oleh karena adanya reaksi tersebut, maka akan memungkinkan terjadinya fenomena atau anomali di setiap pasar modal suatu negara. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki pasar modal yang aktif atau terdapat banyak investor yang melakukan investasi saham atau melakukan transaksi jual beli. Aktifnya pasar modal Indonesia memungkinkan terjadinya anomali The Day of The Week pada saham-saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut didukung juga oleh adanya salah satu hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Aditya Probo Saputro (2014), bahwa memang terjadi anomali The
4 Day of The Week di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012. Hal serupa juga dinyatakan oleh Dwi Cahyaningdyah dan Rini Setyo Witiastuti (2010) melalui penelitian yang dilakukan bahwa terdeteksi adanya anomali The Day of The Week di pasar modal Indonesia. Anomali memiliki dampak yang sangat berpengaruh terhadap pergerakan harga saham yang menjadi signifikan naik atau turun. Jika suatu harga naik turun secara signifikan hal ini akan menimbulkan suatu peluang bagi investor untuk mengambil keuntungan dan menghindari suatu resiko atas kerugian. Ketertarikan investor dalam berinvestasi disetiap sektor dalam Bursa Efek Indonesia sangat memungkinkan bahwa setiap sektor atau setiap perusahaan terdaftar mengalami dampak dari anomali yang terjadi. Maka dari itu penelitian kali ini akan menguji adanya anomali The Day of The Week Effect melalui harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia. Penjelasan diatas mendasari dilakukannya penelitian ini yang berjudul “Pengujian The Day of The Week Effect Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014”
1.2 Rumusan Masalah Pada penelitian ini, hal yang ingin diketahui dan diungkapkan adalah “Apakah terjadi fenomena The Day of The Week di Bursa Efek Indonesia selama tahun 20112014? Untuk menjawab permasalahan tersebut maka akan disusun rumusan masalah yang menunjukan atau dapat mendeteksi adanya anomali The Day of The Week. Rumusan masalah penelitian tersebut adalah: 1. Apakah pada hari-hari tertentu terdapat return yang signifikan berbeda dari nol? 2. Apakah terdapat perubahan return yang signifikan dari hari pertama, kedua, ketiga dan seterusnya? 3. Apakah rata-rata return masing-masing hari berbeda secara signifikan? 4. Apakah terdapat pengaruh dari perbedaan hari terhadap return saham harian?
1.3 Ruang Lingkup Pada penelitian ini terdapat batasan ruang lingkup untuk memfokuskan pembahasan penelitian. Ruang lingkup penelitian kali ini adalah: 1. Penelitian hanya dilakukan untuk menguji keadaan pasar modal di Indonesia.
5 2. Batasan waktu penelitian adalah dari tahun 2011-2014. Penelitian dilakukan pada tahun 2011-2014 untuk melihat keberadaan anomali The Day of The Week pada ke 4 tahun tersebut. Data yang digunakan berasal dari IHSG karena IHSG telah mewakilkan keseluruhan data harian saham di Bursa Efek Indonesia atas semua sektor dan perusahaan yang terdaftar.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ini dilakukan dengan tujuan dan manfaat bagi penulis juga pembacanya atau pihak-pihak yang berkepentingan seperti investor. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi para penggunanya. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah: 1. Untuk mengungkapkan adanya fenomena The Day of The Week Effect di pasar modal Indonesia. 2. Untuk mengetahui return yang signifikan positif dan negatif diantara 5 hari perdagangan. 3. Untuk melihat kapan terjadinya perubahan return yang signfikan dari hari ke hari. 4. Untuk mengetahui bahwa return masing-masing hari memang signifikan berbeda. 5. Untuk melihat apakah perbedaan hari memiliki pengaruh terhadap return Manfaat yang dapat diperoleh melalui hasil penelitian ini adalah: 1. Pembaca Melalui hasil penelitian yang diperoleh dan penyusunan penelitian yang telah dibuat, diharapkan hal ini dapat memberikan pengertian dan penambahan pengetahuan atau informasi bagi pembaca terkait mengenai adanya anomali di pasar modal, salah satunya ialah The Day of The Week Effect dan pengaruhnya terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia. 2. Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan yang berguna bagi pengambilan keputusan para investor dalam berinvestasi saham di pasar modal Indonesia. 3. Peneliti selanjutnya Penelitian yang telah dilakukan diharapkan pula dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya terkait dengan anomali di pasar
6 modal dan keadaan return saham pada fenomena The Day of The Week Effect.
1.5 Struktur Penelitian Penelitian mengenai “Pengujian The Day of The Week Effect Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014” akan terbagi menjadi 5 bagian, dimana bagian-bagian tersebut merupakan bab-bab dari setiap pembahasan yang dilakukan. Setiap bab memiliki tujuan penyampaian tersendiri. Secara terperinci pembagian setiap bab adalah sebagai berikut:
Bab 1 PENDAHULUAN Bab 1 akan membahas mengenai latar belakang mengenai permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini. Dari pembahasan bab 1, ruang lingkup dari penelitian juga akan dibatasi agar sesuai dengan perumusan masalah yang telah ditetapkan. Tujuan dan manfaat penelitian juga merupakan salah satu pembahasan dalam bab 1 dan sistematika penulisan penelitian juga akan diurai dalam bab 1.
Bab 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas mengenai teori-teori pendukung yang berhubungan dengan topik penelitian seperti pasar modal, pasar sempurna, anomali, return saham, The Day of The Week Effect, dan penjabaran lainnya yang terakit dengan penelitian. Suatu kerangka pemikiran dan hipotesis akan terbentuk dan diuraikan dalam bab ini berdasarkan dengan penelitian terdahulu dan teori-teori yang diterkait.
Bab 3 METODE PENELITIAN Dalam bab 3, metedologi penelitian akan dipaparkan seperti: 1. Data yang digunakan atau objek penelitian. 2. Jenis dan Sumber Data. 3. Metode Pengumpulan Data. 4. Operasional Variabel. 5. Metode Analisis Data. 6. Metode Penyajian Data.
7 Bab 4 ANALISIS DAN BAHASAN Bab ini akan membahas mengenai hasil pengolahan data penelitian dan keterkaitannya dengan hipotesis yang sudah dibentuk (mendukung atau tidak mendukung hipotesis). Bab 5 SIMPULAN DAN SARAN Dari keseluruhan pembahasan yang dilakukan dari bab 1 hingga bab ke 4, maka peneliti akan memaparkan kesimpulan pada bab 5. Selain kesimpulan yang diberikan, saran juga dapat diberikan berdasarkan hasil analisa dari data-data penelitian yang sudah diteliti dan diolah.
8
9