BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia dengan luas lahan yang sangat luas dan keanekaragaman hayati yang beragam. Budidaya padi masih menjadi andalan karena hampir seluruh penduduk Indonesia mengkonsumsi beras. Berdasarkan data BPS (2013) total luas panen tanaman padi di Indonesia tahun 2012 sebesar 13,45 juta Ha dengan hasil produksi sebanyak 69,06 juta ton dan tahun 2013 sebesar 13,83 juta Ha dengan hasil produksi sebanyak 71,28 juta ton. Kenyataan ini menunjukkan bahwa peningkatan areal lahan sawah beririgasi sekalipun, hanya bisa menghasilkan peningkatan produksi pertanian yang relatif rendah. Produksi padi tahun 2014 (ARAM II) diperkirakan sebanyak 70,61 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau mengalami penurunan sebanyak 0,67 juta ton (0,94%) dibandingkan tahun 2013 (Berita Resmi Statistik, 3 November 2014). Salah satu penyebab utama penurunan produksi adalah pada pengelolaan air irigasi dan manajemen lahan pertanian yang belum optimal. Budidaya pertanian memerlukan air dalam jumlah yang cukup besar, sehingga dalam penggunaan air diharapkan efektif dan efisien. Kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa efektifitas penggunaan air masih relatif kecil dikarenakan adanya faktor kehilangan air dalam tanah. Manajemen pengkondisian tanah (soil conditioner) merupakan upaya yang bertujuan untuk meminimalkan kebutuhan akan irigasi dengan meningkatkan kapasitas air tersedia dalam tanah dan meminimalkan kehilangan air akibat proses evapotranspirasi dan perkolasi. Salah satu cara manajemen pengkondisian tanah yang paling mudah adalah dengan pemberian pupuk organik pada tanah. Bahan organik mempunyai peranan penting terhadap sifat-sifat tanah terutama dalam aspek konservasi air. Bahan organik dapat mendorong meningkatkan daya mengikat air tanah dan mempertinggi jumlah air tersedia untuk kebutuhan tanaman (Jumin, 2002). Bahan organik juga dapat memperbaiki 1
keadaan struktur, aerasi, kapasitas menahan air tanah, mempengaruhi atau mengatur keadaan temperatur tanah dan menyediakan suatu zat hasil perombakan yang dapat membantu pertumbuhan tanaman (Intara, 2011). Bahan organik tanah juga dapat mengurangi kehilangan air melalui perkolasi dan evapotranspirasi, sehingga air yang tersimpan dalam tanah menjadi lebih banyak. Perkembangan pertanian organik di Indonesia semakin pesat sejak tahun 1990 karena dianggap sebagai solusi terhadap dampak revolusi hijau. Salah satu prinsip utama dalam pertanian organik adalah penghematan air. Dusun Pepen Desa Trimulyo Kecamatan Sleman merupakan salah satu dusun yang mulai menerapkan sistem pertanian organik sejak tahun 2012. Total luas lahan sawah yang sudah menerapkan pertanian organik sudah mencapai 12 Ha. Dusun Pepen ini juga sudah mengembangkan produk pupuk organik lokal sendiri dari sektor peternakan setempat. Kurangnya pemahaman petani di Dusun Pepen tentang sifat hidrofisik yang harus dikendalikan dalam konservasi air di lahan sawah, merupakan satu faktor yang tidak dapat dihindarkan. Kurangnya pengetahuan petani tentang metode pengkondisian tanah yang baik (seperti: bagaimana pemberian pupuk organik yang tepat, berapa banyak air irigasi yang harus diberikan dan sebagainya), menyebabkan produksi padi sulit mencapai optimal. Bertitik tolak pada kondisi diatas, maka dipandang perlu untuk melaksanakan penelitian terkait dengan bagaimana pengaruh pemberian pupuk organik terhadap sifat hidrofisik pada tanah sawah secara aktual di Dusun Pepen ini. Dengan adanya hasil penelitian ini, maka akan dapat dijadikan referensi dalam pemberian air irigasi sebagai upaya untuk mengoptimalkan penggunaan air irigasi di lahan sawah melalui pemberian pupuk organik yang tepat. Melalui penelitian ini, juga diharapkan akan meningkatkan produksi padi organik di Dusun Pepen ini secara optimal sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan warga Dusun Pepen dan mendukung program swasembada beras organik di Kabupaten Sleman.
2
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan beberapa permasalahan, sebagai berikut. 1. Bagaimanakah riwayat pengelolaan pada lahan sawah di Dusun Pepen Kadisobo 1 Desa Trimulyo Kecamatan Sleman ? 2. Bagaimanakah karakteristik tanah asli pada lahan sawah di Dusun Pepen Kadisobo 1 Desa Trimulyo Kecamatan Sleman? 3. Bagaimanakah pengaruh pemberian pupuk organik terhadap beberapa parameter sifat hidrofisik (seperti: evapotranspirasi, perkolasi, kapiler, dan kapasitas air tersedia) pada tanah sawah di Dusun Pepen Kadisobo 1 Desa Trimulyo Kecamatan Sleman? 4. Bagaimanakah pemberian pupuk organik yang optimal pada tanah sawah di Dusun Pepen Kadisobo 1 Desa Trimulyo Kecamatan Sleman dalam mendukung aspek konservasi air dan lahan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui riwayat pengelolaan pertanian organik pada lahan sawah di Dusun Pepen Kadisobo I Desa Trimulyo Kecamatan Sleman. 2. Menganalisis karakteristik sifat tanah asli pada lahan sawah di Dusun Pepen Kadisobo I Desa Trimulyo Kecamatan Sleman. 3. Menganalisis pengaruh pemberian pupuk organik pada tanah sawah di Dusun Pepen Kadisobo I Desa Trimulyo Kecamatan Sleman terhadap beberapa sifat hidrofisik seperti: tekstur tanah, kadar lengas tanah, kurva pF, kapasitas air tersedia, distribusi ukuran pori, kenaikan air kapiler, laju evapotranspirasi, dan laju perkolasi. 4. Menentukan pupuk organik yang paling optimal dalam mendukung aspek konservasi air pada lahan sawah di Dusun Pepen Kadisobo I Desa Trimulyo Kecamatan Sleman.
3
1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian Tugas Akhir ini diharapkan dapat memperoleh beberapa manfaat sebagai berikut. 1. Bagi masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi khususnya bagi para petani di Dusun Pepen Kadisobo 1 Desa Trimulyo Kecamatan Sleman untuk lebih memahami persoalan manajemen pengolahan lahan sawah dengan pemberian pupuk organik dari produk lokal dan nantinya diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian padi organik para petani di Dusun Pepen ini. 2. Bagi pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi instansi terkait dalam mendukung pertanian padi organik di Kabupaten Sleman terutama dari aspek konservasi air di lahan pertanian. 3. Bagi mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian aspek konservasi air dan lahan melalui pemberian bahan organik bagi penelitian-penelitian mahasiswa selanjutnya. Penelitian ini sekaligus dapat menjadi momentum bagi mahasiswa untuk ikut turun tangan dalam mengembangkan pertanian organik di Indonesia khususnya di Kabupaten Sleman, DI.Yogyakarta. 1.5 Batasan Masalah Agar materi penelitian dalam Tugas Akhir ini lebih terarah, maka dilakukan batasan masalah sebagai berikut. 1. Penelitian hanya dilakukan secara pengujian laboratorium dengan bahan uji dari tanah sawah pada lahan persawahan di Dusun Pepen Kadisobo 1 Desa Trimulyo Kecamatan Sleman. 2. Penelitian hanya menggunakan penambahan pupuk organik dari pupuk kandang sapi, pupuk kandang kambing, dan pupuk kompos dengan masing-
4
masing pemberian dosis pupuk sebesar 0 g, 50 g, 100 g, 200 g, dan 300 g dari berat total benda uji sebesar 2,5 kg tanah. 3. Data primer yang digunakan yaitu data yang diambil dari hasil wawancara secara langsung dan hasil pengujian di laboratorium, berupa data analisis pupuk, data fraksi tanah, kadar bahan organik, kadar lengas tanah secara gravimetri
dan
tegangan
pF,
perkolasi,
kenaikan
air
kapiler
dan
evapotranspirasi acuan. 4. Data sekunder digunakan sebagai data pendukung yang diambil melalui studi kepustakaan dari berbagai sumber seperti jurnal ilmiah, tugas akhir, tesis, internet, buku, dan sebagainya yang dianggap relevan dengan penelitian ini. 5. Analisis data dilakukan secara kuantitatif menggunakan program Microsoft Excel serta secara kualitatif dengan cara analisis deskriptif. 1.6 Keaslian Penelitian Berdasarkan sepengetahuan penulis, belum ada penelitian yang serupa dengan penelitian ini sebelumnya. Beberapa indikator yang dapat digunakan sebagai bukti keaslian penelitian ini diantaranya : obyek penelitian ini berada di Dusun Pepen yang sejauh ini belum pernah ada penelitian terkait konservasi air dan lahan di daerah ini, metode yang digunakan penulis merupakan bentuk kompilasi dari berbagai buku panduan analisis fisik dan kimia tanah yang dianggap relevan terhadap penelitian ini, dan bahan organik yang digunakan merupakan produk lokal yang sudah dikembangkan dan punya potensi untuk dikembangkan di Dusun Pepen ini dalam mendukung keberlanjutan program pertanian organik di Dusun Pepen ini. .
5