BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi, industri game di dunia pun ikut berkembang. Hal ini disebabkan karena penyebaran smartphone yang sangat luas dan hampir semua orang sudah memiliki smartphone. Smartphone telah mewujudkan keinginan untuk dapat bermain game di mana-pun dan kapan-pun tanpa harus memiliki suatu konsol khusus untuk bermain saja. Oleh karena itu, banyak Game Developer indie atau lokal yang bermunculan dan turut serta dalam bisnis di industri game. Aplikasi merupakan bagian penting yang tak dapat dipisahkan dari smartphone. Tanpa aplikasi, smartphone dengan segudang fitur canggih akan terasa
kurang
lengkap.
Ini
dikarenakan
pengguna
smartphone
dapat
mengoptimalkan fungsi ponselnya dengan meng-install aplikasi yang dirasa sesuai dengan kebutuhan masing-masing dan salah satunya adalah Games. Oleh karena itu berbagai pendekatan terus dilakukan untuk dapat membuat sebuah game dengan yang dapat dimainkan dalam perangkat bergerak atau mobile dan dapat menjadi hiburan untuk para pengguna smartphone. Game sendiri terbagi atas beberapa genre, menurut data dari appbrain yang diambil pada bulan Agustus 2013, genre arcade & action menduduki posisi kedua terbanyak dari segi jumlah games dan download. Menurut Rogers (2010: 9), game action adalah game yang mengutamakan waktu bereaksi dan koordinasi mata dan tangan. Meskipun banyak game ber-genre action & arcade yang beredar di pasaran, jarang ditemukan unsur permainan yang membutuhkan konsentrasi pemain terutama dalam hal koordinasi mata dengan tangan serta dapat menambah pengetahuan di bidang kebudayaan mancanegara.
1
2
Gambar 1.1 Data genre game (AppBrain, 2013)
Dari begitu banyak smartphone yang berada si pasaran, menurut data dari Statcounter Global Stats pada periode bulan Januari 2013 hingga Januari 2014 menunjukkan bahwa sistem operasi Android memiliki pengguna terbanyak di dunia dengan persentasi hampir mencapai 40%. Android juga memiliki banyak jenis versi sistem operasi, dan menurut data dari website developers.android.com yang diambil pada bulan Agustus 2013 menunjukkan bahwa versi 2.3 atau Gingerbread adalah sistem versi yang paling banyak digunakan.
Gambar 1.2 Grafik Pemakaian Mobile Operating System (StatCounter, 2014)
3
Gambar 1.3 Grafik Versi Sistem Operasi Android (Anonymous, 2013)
Jika dibandingkan dengan game mobile dengan genre sejenis yang telah ada sebelumnya seperti game “Hardest Game Ever 2” dan “Bishi Bashi” pada playstation, game yang akan dibuat ini memiliki beberapa kelebihan. Selain game ini memiliki beberapa mini game yang dapat melatih konsentrasi otak pemain, game ini juga menyisipkan beberapa pengetahuan mengenai kebudayaan yang ada di berbagai negara. Di samping itu game yang akan dibuat ini juga akan memberikan unsur edukasi berupa penjelasan tiap item dari berbagai negara yang dikumpulkan oleh pemain. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, adapun beberapa masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut: •
Bagaimana pemain dapat bermain sekaligus melatih konsentrasi antara mata dan tangan?
•
Bagaimana minat masyarakat dalam memainkan game Action-Arcade?
•
Bagaimana menyisipkan edukasi pada sebuah game Action-Arcade?
Kelebihan yang dimiliki dari game ini adalah •
Adanya sisipan unsur edukasi di dalam game ini.
•
Adanya item-item dari setiap negara yang dapat dikoleksi oleh pemain.
•
Adanya budaya-budaya negara lain yang disisipkan dalam game.
4 1.3 State of the Art Telah banyak game yang memiliki genre action yang beredar di pasaran. Namun jarang sekali ditemukan jenis game yang memiliki genre action arcade seperti “Bishi Bashi Special”. “Bishi bashi Special” merupakan sebuah game Action- Arcade yang sangat terkenal bahkan sampai saat ini. Dimulai dari aspek mini game yang unik dan dapat dimainkan oleh 2 orang pemain atau lebih. dilihat dari game “Bishi Bashi Special”, game yang akan dibuat akan memiliki aspek yang sama namun akan ditambahkan aspek baru agar membuat game lebih menarik. Aspek yang ditambahkan dalam game yang akan dirancang ialah sebuah game ber-genre action arcade yang didalamnya terdapat unsur edukasi berupa item dari berbagai negara yang dapat dikumpulkan oleh pemain dan memiliki penjelasan singkat mengenai item tersebut dan memiliki sebuah museum yang digunakan untuk melihat item yang telah diperoleh oleh pemain. Selain itu game ini mengandung unsur edukasi berupa tema yang disesuaikan dengan negaranya. Sehingga berdasarkan perancangan tersebut, pemain dapat menambah pengetahuannya mengenai budaya dari berbagai negara dan pemain dapat menjadikan game ini sebagai sarana hiburan yang menarik.
5
1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup berisikan batasan-batasan yang dibahas dalam karya ilmiah ini, yaitu: 1. Game ini berjudul “Coco Rush”. 2. Penelitian ini berisikan mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi game menggunakan game engine Unity 4.1.3 dengan bahasa pemrograman Javascript. 3. Game untuk smartphone yang memiliki sistem operasi Android. 4. Game ber-genre Action - Arcade Game. 5. Pembuatan aplikasi game menggunakan pendekatan metodologi SCRUM. 6. Mengusung tema dan pengetahuan akan kebudayaan mancanegara. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Tujuan dari pembuatan game ini adalah: 1
Menghasilkan aplikasi game yang dapat dimainkan secara mobile oleh pengguna device dengan sistem operasi Android.
2
Menciptakan sebuah game yang dapat dinikmati oleh banyak kalangan, baik casual gamer maupun hardcore gamer.
3
Memperkenalkan kepada pemain beberapa hal mengenai budaya dan barang – barang yang khas mancanegara.
1.5.2 Manfaat Manfaat yang diharapkan dari aplikasi ini adalah: 1. Meningkatkan konsentrasi pemain yang memainkannya. 2. Memperkaya pengetahuan kebudayaan mancanegara dari setiap tema yang disisipkan dalam game.
3. Menjadi sarana hiburan untuk pemain. 4. Menambah alternatif aplikasi game yang bisa dimainkan pada device dengan sistem operasi Android.
6
1.6 Metode Penelitian Dalam pembuatan aplikasi ini, akan digunakan beberapa metode yang sesuai dengan kaidah-kaidah umum penulisan karya ilmiah. Beberapa metode tersebut antara lain: 1. Metode Analisis Penggunaan metode analisis untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara terstruktur dari pengguna aplikasi game ini, digunakan teknik kuesioner yang mendukung dalam pencapaian tujuan yang maksimal. Juga melakukan perbandingan dengan game sejenis yang telah ada sebelumnya. 2. Metode Perancangan Dalam pembuatan aplikasi ini, perancangan dilakukan dengan membuat model yang menjelaskan setiap kegiatan secara detail yang dilakukan aplikasi dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML). Selain itu juga menggunakan Storyboard untuk membantu memvisualisasikan arsitektur informasi yang akan dibuat. Selama pembuatan aplikasi, akan digunakan kerangka kerja SCRUM. 3. Metode Kepustakaan Melakukan pencarian teori-teori melalui buku-buku teks ataupun sumber lainnya yang berkaitan dengan aplikasi ini dan akan diterapkan pada pembuatannya. 4. Metode Pelaksanaan Dalam penelitian ini metode perancangan yang digunakan adalah melalui pendekatan proses rekayasa perangkat lunak model Agile: SCRUM. SCRUM adalah sebuah metode yang digunakan untuk pengembangan suatu aktivitas yang mencangkup penyimpanan.
kebutuhan,
analisis,
desain,
pengembangan,
dan
7
Gambar 1.4 Metode SCRUM (Waltmunson, 2011: p.2) Metode SCRUM sangat cocok digunakan untuk pengembangan produk piranti lunak yang kompleks karena proses Scrum setiap tahap di dalamnya melibatkan inspeksi dan adaptasi. SCRUM sangat efektif untuk mengerjakan proyek dengan jumlah anggota kelompok sedikit, waktu yang ketat, kebutuhan yang berubah – ubah, dan kompleksitas yang tinggi. Masing masing proses mendefinisikan serangkaian tindakan yang digunakan untuk mengerjakan satu modul tertentu lalu dilanjutkan ke modul berikutnya sampai menghasilkan produk yang diinginkan. Pengerjaan satu modul dapat dilakukan berulang jika memerlukan perubahan atau penambahan. Backlog adalah suatu daftar yang telah diurutkan berdasarkan prioritas user. Berbagai perubahan yang diperlukan dapat ditambahkan kapan saja ke dalam backlog. Sprints backlog adalah daftar persyaratan yang user inginkan dalam pengembangan proyek. SCRUM meeting adalah pertemuan singkat yang dilakukan oleh kelompok untuk mendiskusikan hal – hal apa saja yang berhubungan dengan pengembangan proyek. SCRUM meeting menangani hambatan – hambatan bagi tim.
sangat membantu dalam
8
1.7 Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini disusun secara sistematik sebagai berikut: BAB 1 Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan segala sesuatu tentang garis besar pembuatan penelitian yang dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi, dan sistematika penulisan. BAB 2 Landasan Teori Pada bab ini dipaparkan segala landasan teori yang digunakan dalam penulisan penelitian ini, yaitu SCRUM, Android, Mobile Phone, Game, UML, Storyboard, dan lain sebagainya. BAB 3 Analisis dan Perancangan Pada bab ini diuraikan analisis sistem yang akan dikembangkan, termasuk analisis
comparative
game
mobile
sejenis,
perancangan
sistem,
perancangan layar dan perancangan basis data. BAB 4 Implementasi dan Evaluasi Pada bab ini membahas tentang hasil perancangan game serta implementasi dari game. Penjelasan tentang penggunaan aplikasi serta fitur-fitur di dalamnya dan juga hasil evaluasi dari pemain game akan dibahas pada bab ini. BAB 5 Simpulan dan Saran Pada bab ini akan diberikan simpulan berdasarkan hasil analisis dan proses perancangan game serta saran yang mungkin akan bermanfaat untuk pengembangan game lebih lanjut.