BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian ini adalah tentang pendeskripsian sebuah persepsi khalayak
terhadap program sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah”. Sudut Pandang dalam penelitian ini yaitu melalui sudut pandang khalayak yang menyaksikan tayangan sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah”, sehingga dalam penelitian ini hanya digunakan satu variabel, yaitu variabel persepsi. Maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey deskriptif, guna menjelaskan atau mendeskripsikan persepsi khalayak tersebut. Pada dasarnya komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia yang bermasyarakat. Sebagai makhluk yang bersosial, manusia selalu berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman maupun untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing. Baik berupa komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Karena sangat pentingnya peran komunikasi dalam kehidupan, maka diciptakan bentuk-bentuk komunikasi yang akan membuat komunikasi lebih efisien dan efektif. Salah satu bentuk komunikasi yaitu komunikasi massa. Komunikasi massa menurut Gerbner (Rakhmat, 2009 : 188), komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Sedangkan menurut Rakhmat (2009 : 189) komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Joseph A. Devito meurumuskan definisi komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa serta tentang media yang digunakannya. Ia mengemukakan definisinya dalam dua pernyataan. Yang pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditunjukkan kepada massa kepada khalayak banyak. Yang kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar yang audio atau visual (Effendy, 1986: 26). Dari penjelasan komunikasi massa yang telah dijabarkan, dapat kita ketahui bahwa dibutuhkannya suatu media yang dapat mencangkup khalayak yang banyak, 1
2 yaitu media massa. Media massa adalah suatu saluran sebagai penghubung informasi yang akan disampaikan kepada khalayak yang luas. Pakar ilmu komunikasi, Denis McQuail (1987) mengungkapkan bahwa media massa mempunyai kekuatan dalam menginovasi, membentuk perilaku serta preferensi masyarakat. Selain itu, media massa sekaligus juga berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, termasuk bahasa. Media massa yang kita ketahui yaitu ada media massa televisi, radio, surat kabar, majalah dan yang sedang berkembang pesat pada masa modern kini yaitu media online melalui internet. Salah satu bentuk media massa yang sudah sangat lekat dengan khalayak Indonesia yaitu media massa televisi. Televisi merupakan media massa yang punya dampak
paling
besar
terhadap
khalayaknya.
Dikarenakan
televisi
yang
menyampaikan dan menghadirkan informasi berupa audio visual, membuat penonton merasa sangat interaktif. Televisi di Indonesia itu sendiri hadir pada tahun 1962, dengan stasiun televisi pertama di Indonesia, yaitu TVRI (Televisi Republik Indonesia). Kemudian terus berkembang dengan adanya televisi swasta yang telah disetujui oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1989. Televisi swasta yang ada yaitu antara lain RCTI, SCTV, TPI (MNC TV), ANTV, Indosiar, METRO TV, TRANS TV, TRANS 7, Global TV, Lativi (TVONE), Kompas TV, dll. Sudah banyak program-program acara yang dihadirkan oleh stasiun televisi untuk disajikan kepada khalayaknya. Beragam program informasi dan hiburan yang sudah disajikan kepada banyak khalayak penonton televisi. Program hiburan adalah salah satu tujuan khalayak dalam menonton televisi. Program hiburan yang disajikan kepada khalayak sangatlah beragam, salah satunya yaitu sinetron. Sinetron merupakan kepanjangan dari sinema elektronik. Sinetron merupakan salah satu program televisi yang cukup diminati. Karena alur cerita yang menarik, dan menghadirkan bintang-bintang artis ternama yang memainkan peran didalam alur cerita sinetron tersebut. Sinetron dibuat sedemikian rupa dengan alur ceritanya yang menarik, sehingga membuat khalayak yang menonton tenggelam dalam alur cerita sinetron tersebut. Bila alur cerita yang dihadirkan sedih maka penonton akan ikut merasakan kesedihan, bila alur cerita yang disajikan menggunakan unsur komedi maka penonton akan ikut tertawa dengan hal-hal lucu yang disajikan oleh sinetron tersebut. Kini banyak sinetron yang menghadirkan unsur komedi dan religi didalam alur ceritanya. Seperti contohnya pada sinteron “Tukang Bubur Naik Haji” di RCTI,
3 dengan alur cerita yang mengandung unsur religi, terlihat pada judul dari sinteron tersebut. Dan juga banyak menyelipkan adegan-adegan dan dialog yang berunsur komedi. Kemudian ada juga sinetron yang bertajuk religi dan komedi, yaitu “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” di SCTV. Sinetron ini mengadopsi cerita dari film “Emak Ingin Naik Haji” menceritakan tentang seorang Ibu, yaitu Emak Ijah sosok ibu yang sangat sabar, taat dalam beribadah, santun, dan jujur. Semenjak ditinggal sang suami untuk selamalamanya, Emak Ijah menghidupi anak-anaknya dengan berjualan gado-gado. Seperti umat Muslim pada umumnya, Emak Ijah pun memiliki cita-cita ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Sayang, kondisi keuangan Emak Ijah yang tidak mencukupi. Lain halnya dengan Hajah Ida dan Haji Soleh, yang merupakan orang kaya di kampung, sehingga tidak heran jika setiap tahun selalu pergi umrah bersama anak dan menantu. Namun ibadah mereka tidak dibarengi dengan perbuatan, lantaran baik Hajah Ida maupun Haji Soleh selalu pamer kekayaan dan meledek Mak Ijah yang berangan-angan pergi haji. Di sisi lain anak Haji Soleh yaitu Anisa dan Farah bersaing untuk mendapatkan cinta Abbas (www.sctv.co.id). Unsur komedi dalam sinetron ini didapat dari perilaku-perilaku warga sekitar keluarga Emak Ijah dan juga Hajah Ida, yaitu seperti ada Bang Ocid, Zaky, Koret, Mancung, Mami Linda, Papi Jabrik, dan lainnya. Mereka memberikan unsur komedi lewat adegan-adegan yang ditampilkan, dialog-dialog yang dibawakan secara natural dan tentu saja lucu. Membuat sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” mempunyai tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia yang menyaksikan dan mengikuti alur ceritanya. Untuk itu peneliti berniat untuk meneliti apa persepsi khalayak terhadap sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah”. Karena pada dasarnya setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu hal, terutama dalam penelitian ini yaitu terhadap sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah”. Dan juga ingin mengetahui seberapa besar pengaruh sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” terhadap persepsi khalayak. Pesaing atau kompetitor sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” adalah sinetron “Tukang Bubur Naik Haji”. Walaupun jam tayang tidak serempak, yaitu sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” tayang setiap hari pada jam 21.00 s/d 23.00 dan sinetron “Tukang Bubur Naik Haji” yang juga tayang setiap hari namun pada jam 19.00 s/d 22.00. Kedua persamaan yang menjadikan sinetron ini adalah pesaingnya, yaitu genre dari skedua sinetron ini adalah religi-komedi. Sama-sama
4 sinetron yang bertemakan religi namun diselipkan komedi didalamnya. Kemudian episode yang akan diangkat pada penelitian ini yaitu pada episode 136 sampai episode 230. Isi cerita yang diangkat dalam episode tersebut secara keseluruhan akan peneliti jelaskan pada Perumusan Masalah.
1.2
Perumusan Masalah Pada hakikatnya setiap individu memiliki persepsinya yang berbeda tentang
suatu hal, terutama dalam persepsi suatu program acara di televisi. Walaupun pembuat program sudah mengetahui apa arti dan tujuan dari program acara yang dibuat. Namun karena persepsi setiap individu berbeda-beda, maka persepsi dari program acara yang ditonton akan berbeda-beda juga menurut khalayaknya. Dalam hal ini program acara televisi yang dimaksud adalah sinetron, karena sinetron mempunyai alur cerita yang berkesinambungan, dengan adanya tokoh-tokoh yang memainkan peran dalam sinetron tersebut untuk menyampaikan isi pesan dari sinetron tersebut. Dari yang kita ketahui bahwa dalam satu sinetron terdapat beberapa tokoh yang memainkan peran dalam alur cerita sinetron tersebut. Peran yang dimainkan juga berbagai macam watak. Seperti yang biasa kita ketahui, yaitu ada pemeran antagonis dan pemeran protagonist. Salah satu sinetron yang tayang di televisi Indonesia, yaitu “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” yang tayang di SCTV. Sinetron yang bertema religi dan komedi ini cukup menarik perhatian karena jalan ceritanya yang cukup unik dan tokoh-tokoh pemeran dalam sinetron ini juga punya keunikan tersendiri dalam membawakan alur ceritanya untuk semakin menarik. Lingkungan dan latar belakang yang diambil dalam setting sinetron sangat dekat dengan kehidupan masyarakat, yaitu lingkungan perkampungan yang dihuni oleh beberapa warga. Dalam sinetron ini menceritakan bagaimana kehidupan sebuah keluarga yang berjuang dalam menjalani kehidupan sehari-harinya, dan juga dengan beberapa pemeran pembantu yang berperan sebagai tetangga/penghuni kampung tersebut. Jalan cerita yang cukup unik karena diadaptasi dari film layar lebar “Emak Ijah Ingin Ke Mekah”, yang kemudian dengan berjalannya episode sampai sekarang jalan cerita terus dikembangkan sehingga menimbulkan keragaman situasi dalam sinetron tersebut. Pemeran antagonis dalam sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” yaitu ada Hj. Ida yang berperan sebagai ibu dari Nisa yang menjalin hubungan dengan Abbas anak dari Emak Ijah. Kisah awal yang menceritakan bagaimana perjuangan Abbas
5 dan Nisa yang ingin mendapatkan restu dari Hj. Ida untuk menjalin hubungan, dan bagaimana perjuangan Emak Ijah yang ingin pergi ke Mekah untuk beribadah Haji/ Umroh. Setelah masalah utama pada cerita awal tersebut terjawab, yaitu Abbas dan Nisa sudah menjadi pasangan suami & istri, dan Emak Ijah yang sudah pergi Umroh bersama Abbas ke Mekah. Kini masalah baru muncul dari pemeran lainnya. Pada awal kehadiran sinetron ini pemeran utamanya yaitu ada Abbas, Nisa, Hj. Ida dan Emak Ijah. Kini pemeran utama beralih pada Bang Ocid, Munaroh, Zacky, Mancung, Babeh Frengky dan masih dengan Hj. Ida sebagai pemeran antagonis. Jalan cerita beralih menceritakan bagaimana perjalanan cinta Munaroh dan Bang Ocid. Munaroh yang awalnya istri dari Zacky, namun sudah bercerai. Munaroh merupakan seorang ibu yang berusaha untuk mempertahankan keluarganya, yaitu dengan Zacky. Namun perilaku Zacky yang sering merugikan keluarganya, seperti sering mencuri dan memanfaatkan orang lain untuk keuntungannya diri sendiri, maka Munaroh memilih untuk menceraikan Zacky. Kemudian Bang Ocid yang memang sudah jatuh cinta dengan Munaroh sejak SMA, mempunyai jalan terang untuk mendekati Munaroh untuk dijadikan istrinya. Tapi kemudian ada Babeh Frengky, yaitu salah satu pemeran antagonis dalam sinetron ini. Babeh Frengky adalah ayah dari Bang Ocid yang juga ingin Munaroh menjadi istrinya. Dengan segala cara untuk menyingkirkan Bang Ocid untuk berhubungan dengan Munaroh. Babeh Frengky berhasil mendapatkan Munaroh untuk dijadikan istrinya. Namun Munaroh dan Bang Ocid masih menunjukkan perasaan saling tertarik antara satu sama lain. Kemudian ada Mancug, yaitu anak kecil dengan segala kepolosannya, kelucuannya dan kepintarannya membuat cerita dalam sinetron ini menjadi semakin unik. Mancung merupakan anak dari Mami Linda, yang tinggal di kampung itu juga. Mancung kerap hadir di berbagai situasi penting dalam cerita di sinetron ini. Maka dari itu lah peran Mancung yang sebenarnya tidak begitu penting, tapi karena kehadirannya dan juga aktingnya yang sangat bagus membuat karakter Mancung sangat menonjol dalam sinetron ini. Maka pada penelitian ini, peneliti akan memilih beberapa pemeran yang ada didalam sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” yang akan dikategorikan pada pemeran antagonis dan pemeran protagonist untuk dijaikan fokus penelitian. Pemilihan pemeran berdasarkan pada seberapa besar daya tarik, kredibilitas dan kekuatan karakter tersebut dalam sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah”. Tokoh antagonis yang dipilih antara lain adalah Hj. Ida dan H. Romli. Tokoh protagonist yang dipilih, yaitu ada Munaroh, Bang Ocid dan Mancung. Pemilihan bagian cerita
6 yang akan diteliti, yaitu episode-episode setelah Emak Ijah berhasil pergi ke Mekah dan Abbas sudah menikah dengan Nisa. Namun setiap khalayak yang menonton dan mengikuti jalan cerita sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” pasti mempunyai persepsinya masing-masing. Seperti pada asumsi dasar dari model teori S-O-R, media massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan. Stimulus Response Theory atau S-R theory. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksireaksi. Artinya model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Pola S-O-R ini dapat berlangsung secara positif atau negative. Setelah rangsangan atau stimulus diterima oleh komunikan (O), maka komunikan akan memberikan response langsung sesuai atau tergantung dari pemahaman stimulus yang diambil oleh komunikan. Terhubung dari genre sinteron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” merupakan sinetron religi dan komedi, maka akan terpecah persepsi apakah sinteron ini lebih ke genre religi (islam) yang selalu menanamkan kaidah-kaidah keislaman dalam setiap episodenya, atau apakah sinetron ini lebih kepada sinetron komedi yang lebih banyak menghibur lewat dialog-dialog pemerannya. Dan juga komunikan tentu saja dapat menentukan apakah sinetron ini memberikan unsur positif atau negative kepada masyarakat luas. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditentukan perumusan masalah yang terdapat penelitian ini, yaitu “Bagaimana persepsi khalayak tentang sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah di SCTV”.
1.3
Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu : a. Apa persepsi khalayak terhadap sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” di SCTV?
1.4
Tujuan dan Manfaat 1.4.1
Tujuan Untuk mengetahui apa persepsi khalayak terhadap sinetron “ Emak
Ijah Pengen Ke Mekah” di SCTV.
7 1.4.2
Manfaat
1. Manfaat Akademis : Penelitian ini diharapkan dapat membantu kita lebih memahami tentang
Pengembangan ilmu komunikasi pada umumnya dan pengembangan teori S-O-R pada khususnya yang berkaitan dengan pengaruh sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah” di SCTV terhadap persepsi khalayak. 2. Manfaat Praktis : Bagi praktisi pertelevisian dan sinetron lebih khususnya dapat dijadikan bahan masukan informasi serta pertimbangan ide-ide kreatif dalam mengemas suatu jalan cerita sinetron, agar sinetron tersebut mampu bersaing dan bertahan ditengah maraknya persaingan dibidang industri petelevisian.
1.5
Sistematika Penulisan Untuk memudahkan penyusunan skripsi, materi dibagi menjadi 5 bab, yaitu :
BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang penelitian ini, perumusan masalah yang merupakan pertanyaan yang akan dijawab diakhir penelitian nanti, mengidentifikasi masalah yang ada dalam penelitian ini, perumusan masalah yang merupakan batasan masalah yang ada didalam penelitian ini, tujuan dan manfaat dari hasil penelitian ini, dan sistematika penulisan. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini penulis akan mejelaskan teori yang akan digunakan sebagai acuan dalam pengerjaan penelitian ini. Baik teori umum maupun teori khusus yang berkaitan dengan permasalahan yang sudah ditentukan pada bab sebelumnya. Teori yang akan dipakai sebagai acuan yaitu teori S-O-R.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan menjabarkan seputar metodologi penelitian apa yang digunakan, bagaimana teknik pengambilan sampel untuk dijadikan responden dari penelitian ini. Dan menjabarkan operasionalisasi konsep yang akan dijadikan pertanyaan penelitian dalam kuiesioner.
8 BAB 4 HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan memberikan informasi seputar perusahaan yang terkait dengan sinetron “Emak Ijah Pengen Ke Mekah”. Dan menyertakan data – data mengenai hasil penelitian dari apa yang sudah dianalisa dengan menampilkan tabel-tabel. Serta memberikan interpretasi data dari tabel-tabel yang sudah disajikan dalam bab ini.
BAB 5 PENUTUP Bab ini merupakan penutup dari penulisan penelitian ini. Berisikan kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, dan saran yang diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil data survey yang sudah dilakukan kepada responden.