BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Museum zoologi di Indonesia sangat dibutuhkan, mengingat Indonesia sendiri merupakan Negara kepulauan dengan berbagai ekosistem sehingga memunculkan banyak jenis flora dan fauna yang berevolusi terus menerus menciptakan keanekaragaman hayati yag berlimpah. Namun terkadang kesadaran akan kekayaan Indonesia itu masih sangat minim, sehingga ketidak tahuan itu dijadikan alasan untuk tidak mencintai makhuk hidup lain selain manusia, serta ekosistemnya. Maka diperlukannya fasilitas penunjang yang dapat menjadi sumber informasi mengenai keanekaragaman tersebut, dengan adanya Museum Zoologi yang berisikan berbagai jenis hewan Nusantara ini akan membantu memperkenalkan keanekaragaman hewan di Indonesia. Alangkah lebih baik keanekaragaman tersebut sudah diperkenalkan kepada setiap individu masyarakat sedini mungkin, yaitu saaat masih usia anak-anak / Sekolah Dasar. Sehingga kesadaran akan makhluk hidup lain di dunia, dalam hal ini hewan, menjadi lebih besar. Pengenalan secara visual ini juga dapat menunjang perkembangan anak secara psikis dan intelektualnya. Dengan membuat suatu ilmu pengetahuan menjadi hal yang menarik sehingga menstimulasi rasa keingin tahuan dan perkembangan minat – bakat pada anak itu sendiri. Perkembangan dalam hal afeksi, kognitif dan psikomotorik juga dapat dengan sendirinya tercapai dengan adanya fasilitas interaktif . Disinilah peranan penting bagi Museum dan pusat pusat ilmiah maupun sejarah dibutuhkan untuk mengenalkan anak pada lingkungan yang lebih luas secara aktif. Untuk itu diperlukannya perancangan yang baik pada Museum Zoologi tersebut dengan memperhatikan aktivitas yang dilakukan dan kemudian memunculkan berbagai fasilitas baik fasilitas utama maupun pendukung bagi anak-anak yang dapat membuat anak turut aktif didalamnya. Penggunaan elemen interior baik floor, wall, ceiling, dan furniture sangatlah 1
2
penting dalam pengaruhnya terhadap psikologis anak, menimbulkan efek tersendiri seperti bosan/menyenangkan. Sirkulasi yang baikpun akan membuat anak tertarik untuk menjelajahi Museum Zoologi ini. Juga elemen dekoratif yang perlu diperhatikan demi menstimuli keingin tahuan anak pada display yang disampaikan. Sehingga didalamnya anak dapat mengeksplorasi dunia fauna dengan menyenangkan dan nyaman. Serta terpenuhinya fungsi edukasi dan entertain dari museum itu sendiri.
1.2
Rumusan Maasalah •
Bagaimana penataan sirkulasi yang dapat memenuhi kebutuhan aktifitas pada Museum Zoologi Nusantara Untu Anak-Anak?
•
Bagaimana merancang interior suatu Museum Zoologi Nusantara yang memenuhi kebutuhan informasi pengunjung trutama anak-anak?
•
Bagaimana cara menciptakan rasa aman sehingga pengunjung anakanak dapat menikmati aktivitasnya didalam Museum Zoologi Nusantara Untuk Anak-Anak?
•
Bagaimana cara menstimuli rasa keingin tahuan dan jiwa petualang pada anak di Museum Zoologi?
1.3
Tujuan Perancangan •
Merancang sebuah interior dengan sirkulasi baik yang dapat memenuhi kebutuhan aktifitas baik pengunjung maupun pengelola pada Museum Zoologi Nusantara Untuk AnakAnak.
•
Merencanakan fasilitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan akan informasi bagi pengunjung.
•
Merancang sebuah interior yang aman baik dari segi penyajian display, keamanan pengunjung hingga pemilihan material dan pencahayaan yang aman dan nyaman.
•
Merancang sebuah elemen interior interaktif
yang secara
langsung dapat berhubungan dengan pengguna (anak-anak).
3
1.4
Ruang Lingkup Penelitian 1.4.1
Kawasan Penelitian Dalam perancangan sebuah interior Museum Zoologi Nusantara Untuk Anak-Anak dibutuhkan data-data yang berkaitan dengan pengguna maupun aktivitas fasilitasnya, untuk itu perlu diadakannya penelitian.
Terdapat
dua
studi
banding
yaitu,
Museum
Zoologi(Bogor), Museum Kupu-kupu(Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta) dan Museum Satwa(Jatim Park, Malang). Sedangkan untuk studi literatur yaitu, National Museum of Nature And Science, Tokyo.
1.4.2
Batasan Penelitian Batasan penelitian daam perancangan interior Museum Zoologi Nusantara Untuk Anak-Anak adalah sebagai berikut : 1
Struktur organisasi yang terdapat dalam Museum Zoologi
2
Aktivitas dan fasilitas yang dibutuhkan dalam sebuah Museum Zoologi
3
Zona dan area yang dibutuhkan secara khusus pada Zoologi
4
Elemen desain yang perlu diperhatikan dalam perancangan Museum Zoologi
1.5
Kontribusi Perencanaan •
Diharapkan perancangan ini dapat berguna bagi mahasiswa interior Binus University dalam menambah informasi yang terkait dengan perancangan sebuah Museum Zoologi Nusantara Untuk Anak-Anak.
•
Diharapkan perancangan ini dapat berguna bagi seluruh mahasiswa non-interior Binus University yang mengerjakan tugas berkaitan dengan sebuah Museum Zoologi Nusantara Untuk Anak-Anak.
1.6
Metode Penelitian A. Metode Penelitian Secara Langsung 1) Survei Lapangan
4
Survey lapangan dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung berhubungan dengan Mseum Zoologi. Survei ini dilakukan pada beberapa tempat, yakni Museum Zoologi, Museum Serangga, Museum Satwa.. survei yang dilakukan meliputi data foto lokasi, data pengunjung, dan flow activity.
2) Wawancara Wawamcara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang sifatnya lebih internal seperti sejarah perusahaan, susunan organisasi pengelola, peraturang gedung danlain lain.
3) Observasi Mengamati secara langsung pola aktivitas dan interaksi yang terjadi didalam museum baik pengunjung dengan barang, pengunjung dengan pengelola dan lainnya.
B. Metode Penelitian Secara Tidak Langsung Studi literature dilakukan melalui pengumpulan data yang berasal dari internet dan buku referensi. Berisi tentang sejarah museum, fungsi dan tugas, fasilitas serta elemen interior yang ada.
1.7
Sistematika Penulisan 1
BAB I – PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang mengenai pemilihan proyek, rumusan masalah, tujuan perancangan, ruang lingkup penelitian, kontribusi perencanaan, sistematika penulisan, dan rencana jadwal kerja.
2
BAB II – LANDASAN TEORI Berisi tinjauan mengenai teori yang digunakan dan keterkaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Tinjauan umum berisi penjelasan secara umum menegnai definisi, sejarah, fungsi, jenis-jenis, sarana, prasarana, serta semua hal umum
5
lain yang berkaitan dengan Museum dan Museum Zoologi secara umum. Tinjauan khusus berisi data-data proyek hasil tinjauan survei Museum Zoologi yang diambil lebih spesifik. Hal ini terkait dengan sejarah, tugas dan fungsi, aktivitas dan kebutuhan fasilitas, target pasar, susunan organisasi hingga flow activity yang ada.
3
BAB III – METODE PERANCANGAN Berisi analisa studi yang dilakukan secara langsung dan tidak langsung, studi fisik bangunan dan lingkungan, studi aktifitas manusia, studi fasilitas ruang, dan studi permasalahan khusus dalam interior.
4
BAB IV – HASIL DAN PEMBAHASAN Berisi mengenai konsep desain yang dibuat berdasarkan kesimpulan penyelesaian dari BAB sebelumnya untuk akhirnya menjadi sebuah desain yang bukan hanya estetis tai juga fungsional, disertai dengan konsep pendukung.
5
BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dan saran dari perancangan yang dilakukan. Semua yang telah dijelaskan pada Bab I - IV akan dirangkum dan dijabarkan untuk mendapatkan kesimpulan dari keseluruhan proses perancangan yang telah dilakukan.
6