BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sejatinya
tak dapat dipungkiri bahwa setiap negara menghadapi berbagai
macam polemik terutama dari segi ekonomi. Hal ini mengharuskan pemahaman lebih mendalam secara akurat mengenai efektivitas pembangunan ekonomi nasional yang sedang terjadi di suatu negara, termasuk Indonesia. Pembangunan Ekonomi suatu bangsa merupakan pilar utama bagi terselenggaranya proses pembangunan pada berbagai bidang lainnya. Dengan pengembangan ekonomi yang belum maksimal, kedepannya pemerintahan Indonesia perlu merancang strategi jangka panjang untuk melakukan lompatan besar pembangunan. Terutama untuk meratakan pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia agar tak hanya berfokus di Pulau Jawa saja. Oleh sebab itu, diperlukan fasilitas kepabeanan yang mampu memacu perkembangan sektor industri padat karya di suatu kawasan ekonomi yang lebih terstruktur sehingga nantinya mampu meningkatkan investasi asing dan kapasitas perdagangan negara lewat kegiatan ekspor. Salah satu arah pembangunan jangka panjang nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 adalah mewujudkan bangsa yang berdaya saing. Kemampuan bangsa untuk berdaya saing tinggi merupakan kunci bagi tercapainya kemajuan dan kemakmuran bangsa. Untuk memperkuat daya saing bangsa, pembangunan nasional dalam jangka panjang diarahkan salah satunya adalah untuk memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan di setiap wilayah menuju keunggulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan di dalam negeri. Sektor industri tampaknya memang menjadi fokus tersendiri bagi pemerintah agar dapat membantu perkembangan yang dapat memicu pembangunan ekonomi nasional. Peranan sektor industri dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional dapat ditelusuri dari kontribusi masing-masing sub sektor terhadap laju pertumbuhan ekonomi nasional. Pada beberapa negara yang tergolong sebagai negara maju,
1
2 peranan sektor industri justru lebih dominan dibandingkan dengan sektor pertanian. Sektor industri memegang peran kunci sebagai mesin pembangunan karena sektor industri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sektor lain terutama dalam hal akselerasi pembangunan, nilai kapitalisasi modal yang tertanam sangat besar, kemampuan menyerap tenaga kerja yang besar,
juga kemampuan
menciptakan nilai tambah (value added creation) yang lebih tinggi pada berbagai komoditas yang dihasilkan dari setiap input atau bahan baku dasar yang diolah. Pada negara-negara berkembang, peranan sektor industri padat karya cukup berperan andil dalam meminimalisir masalah pengangguran terutama di Indonesia menunjukkan kontribusi yang semakin tinggi. Kontribusi yang semakin tinggi dari sektor industri menyebabkan perubahan struktur perekonomian negara yang bersangkutan secara perlahan ataupun cepat beralih dari sektor pertanian menuju ke sektor industri. Untuk itu pemerintah sudah menetapkan kawasan-kawasan ekonomi tertentu yang digunakan sebagai solusi pemetaan sektor-sektor industri agar lebih tertata, merata dan dapat dipantau secara menyeluruh sehingga diharapkan ke depannya dapat berkembang dengan optimal di bawah pengawasan negara. Untuk mengembangkan perekonomian nasional, khususnya sektor industri dan perdagangan, pemerintah telah merumuskan beberapa konsep pengembangan kawasan ekonomi strategis nasional seperti Kawasan Berikat (KB) atau Bonded Zone, Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) hampir sama dengan istilah Export Processing Zone (EPZ) maupun Free Trade Zone (FTZ), Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET), dan Kawasan Industri (KI). Sekalipun demikian, pengembangan kawasan-kawasan ekonomi strategis tersebut selama ini masih belum menunjukkan keberhasilan yang maksimal dan masih terdapat berbagai kendala dalam implementasinya. Untuk itu, akhirnya pemerintah akan mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai langkah pembaharuan, dengan mengedepankan berbagai fasilitas yang menarik minat para penanam modal terutama investor asing untuk menginvestasikan dananya di berbagai wilayah di Indonesia yang belum berkembang lewat Penanaman Modal Asing. Dengan mengadopsi keberhasilan negara China sebagai benchmark karena keberhasilan perkembangan KEK di negara China tersebut yang sangat fenomenal, pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) merupakan salah satu strategi terbaru Indonesia dalam mendorong investasi terutama asing dan meningkatkan daya
3 saing Indonesia melalui berbagai sektor terutama industri. Untuk itu diperlukan suatu kebijakan yang mencakup penetapan kriteria pokok pemilihan lokasi suatu daerah yang memenuhi persyaratan pembangunan KEK dan yang paling penting adalah untuk menyediakan pelayanan investasi dan kelembagaan yang memiliki standar internasional. Belajar dari pengalaman sebelumnya dan dalam rangka mempercepat pencapaian pembangunan ekonomi nasional, diperlukan peningkatan penanaman modal terutama asing melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategis yang disebut dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). KEK dipersiapkan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional. Pengembangan KEK bertujuan untuk mempercepat perkembangan daerah dan sebagai model terobosan pengembangan kawasan untuk pertumbuhan ekonomi, antara lain industri, pariwisata, dan perdagangan (Joubert,2013). Ketentuan pengembangan KEK selanjutnya diatur dengan diterbitkannya Undang-undang tentang Kawasan Ekonomi Khusus No. 39 Tahun 2009 dan telah disahkan pada bulan September 2009. KEK merupakan upaya pemerintah dalam strategi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang juga
bersifat
komplementer terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional maupun Daerah serta Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Diharapkan dengan adanya KEK mampu mereformasi pembangunan ekonomi Indonesia lewat fasilitas khusus yang ditawarkan. Pemberian insentif antara lain dilakukan dengan cara pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk produk yang diekspor kembali dengan prosedur yang sederhana, fasilitas visa dan ijin kerja tenaga asing yang sederhana serta proses pelayanan investasi dimana investor dapat memperoleh seluruh perijinan dan kebutuhan dokumentasi maupun penyelesaian masalah melalui pelayanan satu atap dalam waktu yang relatif singkat. Pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) diharapkan mampu membawa keuntungan bagi Indonesia dalam hal: (1) peningkatan investasi; (2) penyerapan tenaga kerja; (3) penerimaan devisa sebagai hasil dari peningkatan ekspor; (4) meningkatkan keunggulan kompetitif produk ekspor; (5) meningkatkan pemanfaatan sumber daya lokal, pelayanan, dan kapital bagi peningkatan ekspor; dan
4 (6) mendorong terjadinya peningkatan kualitas SDM melalui transfer of technology. Tujuan pembentukan KEK tersebut, sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan perekonomian dan pemerataan secara nasional serta menciptakan fundamental ekonomi yang kuat, baik secara makro maupun mikro. Secara
nasional,
tujuan
yang
ingin
dicapai
meliputi
pemerataan
pengembangan wilayah dan ekonomi, terutama dari sudut pandang pendapatan, dan daya saing produk nasional. Sedangkan secara internasional, diharapkan adanya arus masuk dari Penanaman Modal Asing dan peningkatan ekspor. Sesuai dengan konsep pembentukan kawasan ekonomi khusus (KEK), dibutuhkan persiapan yang menyeluruh serta komitmen dari seluruh pihak yang berkepentingan dalam mendukung pelaksanaan kegiatan di dalam kawasan tersebut. Persiapan yang meliputi kebijakan dan kelembagaan, insentif dan pembiayaan serta dukungan infrastruktur yang sesuai dengan tata ruang wilayah. Dengan demikian
KEK
menjadi sangat penting peranannya dalam penanaman investasi asing dan ekspor di Indonesia. Maka berkaitan dengan hal tersebut, dilakukan penelitian dengan judul “Analisa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai Potensi Penanaman Modal Asing dan Ekspor di Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang dikaji dalam penulisan ini difokuskan mengenai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan implikasinya terhadap Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Ekspor di Indonesia. Adapun perumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Apa Latar Belakang pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ? 2. Bagaimana
Kawasan
Ekonomi
Khusus
(KEK)
berpotensi
menarik
Penanaman Modal Asing di Indonesia ? 3. Apakah pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berpotensi dalam kegiatan ekspor di Indonesia?
1.3 Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup dari penelitian ini dalam mengulas latar belakang pembentukan KEK adalah permasalahan kawasan ekonomi dari aspek hukum,
5 insentif dan infrastruktur dalam menganalisis permasalahan yang ada pada kawasankawasan ekonomi. Selain itu, pertumbuhan investasi yang ingin dianalisis yaitu Penanaman Modal Asing (PMA) serta kemampuan kapasitas ekspor di Indonesia sebagai dampak atas pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
1.4 Tujuan Penelitian Untuk memberikan suatu wawasan dan pengetahuan mengenai kawasankawasan ekonomi yang ada di Indonesia sekaligus lebih memahami perkembangan ekonomi nasional dan internasional di Indonesia secara luas baik bagi penulis maupun pembaca. 1. Untuk mengetahui latar belakang pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). 2. Untuk mengetahui potensi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dalam menarik minat investor asing di Indonesia. 3. Untuk mengetahui potensi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dalam kegiatan ekspor di Indonesia.
1.5 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi penulis Penelitian
ini
merupakan
sebuah
kesempatan
bagi
peneliti
dalam
memperkaya informasi mengenai kawasan ekonomi yang ada di Indonesia terutama mengenai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) serta implikasinya terhadap Penanaman Modal Asing (PMA) dan Ekspor di Indonesia. Selain itu, peneliti juga dapat terjun secara langsung dan bertemu dengan para pakar untuk mendapatkan data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
2. Bagi Pihak Akademis Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan informasi bagi penelitian selanjutnya yang memiliki kesamaan teori maupun topik, yaitu mengenai Kawasan ekonomi di Indonesia, terutama Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Penanaman Modal Asing (PMA), dan Ekspor.
6 3. Bagi Pemerintah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran terhadap konsep pelaksanaan kawasan ekonomi, serta gambaran yang lebih jelas yang dapat digunakan oleh pemerintah terutama para pengambil kebjakan agar mengetahui lebih dalam mengenai implementasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia. Selain itu penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam pengembangan dan pembangunan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
4. Bagi Pengusaha Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan evaluasi bagi para pengusaha untuk dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menginvestasikan dan mengembangkan usahanya terutama yang akan dan sedang berinvestasi di Kawasan Ekonomi
Khusus
(KEK).
7
1.6 State of The Art
Tabel 1.1 Tabel State of The Art No
Metode
Nama
Judul Jurnal
Penulis
Isi
Global
The impact
Richard J.
Jurnal ini
Business
area of special
Hunter &
menganalisa
and
economic
George
bagaimana
Economics
zones: the
Saldana
Kawasan
Research
effect of FDI
Ekonomi Khusus
Journal
on technology
dapat berperan
ISSN: 2302-
and knowledge
memberikan
4593 Vol. 2
transfer for
dampak positif
(12): 1 - 28
native
terhadapap negara
American
tetangga dan
reservations –
bagaimana
a study of
investasi asing
employment,
yang ada dapat
innovation and
berperan dalam
absorptive
teknologi dan
capacity
transfer
Jurnal 1.
Kualitatif
knowledge pada masyarakat di Amerika. 2
Kualitatif
J. of Modern
African
Deborah
Jurnal ini
African
Shenzhen:Chin
Brautigam &
membahas
Studies, 49,
a’s special
Tang
bagaimana upaya
1 (2011),
economic
Xiaoyang
negara China
pp. 27–54.
zones in Africa
dalam perdagangan dengan membentuk
8 Kawasan Ekonomi Khusus di Afrika. Serta tantangan yang dialamidalam segi politi, ekonomi dan sosialnya. 3.
4.
Kualitatif
Journal of
dan Kuantitatif
Kualitatif
The Impact of
Sari
Jurnal ini
International Competitivene
Wahyuni,
membahas
business and ss on Firm
Irwan adi
mengenai
Economy
Growth in
Eka Putra,
perusahaan-
(2012)
Special
William
perusahaan
Economic
Tjong
elektronik yang
Journal of
Zone: A study
berkembang di
of Electronics
Kawasan
cluster in
Ekonomi Khusus
Batam,
Batam dari segi
Indonesia
makro dan mikro.
The Economic
Jin Wang
Dampak apa saja
International Impact of
yang ditimbulkan
business and Special
dari KEK yang
Economy
Economic
dibentuk oleh
(2010)
Zones:
negara China
Evidence from Chinese Municipalities 5.
Kualitatif
Journal
of
The Political
International Economy of
Lotta
Kasus Politik
Moberg
Ekonomi yang
business and Special
ada di KEK India
Economy
Economic
dan China
(2014)
Zones
Sumber: Hasil Olahan Peneliti.