BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perkembangan bisnis perbankan syariah sedang berkembang pesat di
Indonesia. Saat ini bank-bank konvensional sedang berlomba-lomba membuat produk dan jasa berbasis ekonomi syariah. Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh
perbankan
dalam
rangka
memenangkan
persaingan.Bisnis
perbankan
merupakan bisnis kepercayaan sehingga faktor keamanan bagi nasabah dalam menyimpan dananya di Bank merupakan hal yang utama dan faktor ini menjadi andalan utama bagi Bank Syariah Mandiri dalam bersaing dengan Bank konvensional. Selain itu, masalah industri perbankan syariah adalah sumber daya manusia (SDM). Masalah yang terjadi adalah pihak perbankan kesulitan untuk mencari SDM perbankan syariah yang berkompeten dan mumpuni. Perbankan syariah justru banyak mengambil SDM untuk perbankan syariah dari perbankan konvensional dan SDM-SDM yang potensial.Faktor masih sedikitnya jurusan ekonomi syariah diperguruan tinggi di Indonesia menyebabkan terbatasnya SDM dengan pengetahuan syariah untuk menjalankan perekonomian syariah. Di Indonesia, sedikitnya dibutuhkan 200 ribu bankir untuk perbankan syariah hingga lima tahun mendatang (Republika Online, 2011). Sejauh ini, 70 persen tenaga profesional di perbankan syariah justru direkrut dari bank-bank konvensional. Sementara latar belakang yang dimiliki belum mendukung kualitas industri keuangan syariah. Industri perbankan syariah mengalami pertumbuhan dengan rerata 40,5 persen per tahun, dalam setengah dasawarsa terakhir. Pertumbuhan tersebut dua kali lebih cepat dibandingkan dengan perbankan konvensional sehingga pangsa pasarnya terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Namun saat ini pangsa pasarnya (berdasarkan aset) masih sekitar 4 persen (Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah). Sumber daya manusia (SDM) merupakan satu-satunya aset penting organisasi yang dapat menggerakkan sumber daya lainnya. Sumber daya manusia dapat mempengaruhi efisiensi dan efektivitas organisasi (Simamora, 2006) hal tersebutlah yang membuat para industri perbankan syariah sadar akan nilai investasi karyawan 1
sebagai sumber daya manusia. Dimana saat ini mengumpulkan tenaga kerja yang cakap dan berkinerja baik semakin sulit dilakukan, terlebih lagi mempertahankan yang sudah ada. Mereka harus memprioritaskan untuk menemukan, mempekerjakan, memotivasi, melatih, mengembangkan karyawan yang paling dekat dengan budaya bank syariah dan performa yang dikehendaki, serta mempertahankan karyawan berkualitas. Ketidaksesuaian pekerjaan terjadi karena beberapa alasan. Pertama, prosedurprosedur seleksi organisasi yang tidak sempurna. Kedua, individu maupun perusahaan berubah dan ketiga, karena setiap individu memiliki keunikan masingmasing. Adanya keterkaitan kesesuaian kerja dengan turnover intention disebabkan apabila seorang karyawan merasa adanya perasaan ketidak sesuaian terhadap pekerjaan yang dilakukan maka akan berdampak kepada timbulnya rasa ingin untuk berhenti dari pekerjaan tersebut. Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan dalam pekerjaan didefinisikan sebagai kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja. Sementara kepuasan kerja di luar pekerjaan adalah kepuasan yang dinikmati di luar pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil kerjanya agar dapat memenuhi kebutuhan. Ketidakpuasan kerja telah sering diidentifikasikan sebagai suatu alasan yang penting yang menyebabkan individu meninggalkan pekerjaannya. Ketidakpuasan kerja memiliki suatu pengaruh langsung pada pembentukan keinginan keluar. Perpindahan karyawan (employee turnover) adalah suatu fenomena yang sering terjadi dalam industri perbankan syariah. Turnover dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari perusahaan. Turnover mengarah pada kenyataan akhir yang dihadapi suatu perusahaan berupa jumlah karyawan yang meninggalkan organisasi pada periode tertentu, sedangkan keinginan karyawan untuk berpindah (turnover intention) mengacu pada hasil evaluasi individu mengenai kelanjutan 2
hubungan dengan perusahaan yang belum diwujudkan dalam tindakan pasti meninggalkan organisasi. Turnover dapat berupa pengunduran diri, perpindahan keluar unit perusahaan, pemberhentian atau kematian anggota perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Network Group (NWG), diketahui bahwa tingkat turnover karyawan pada PT. Bank Syariah Mandiri sebesar 10%, penyebab karyawan mengundurkan diri dikarenakan hal-hal seperti pernikahan sesama karyawan, dan mendapat pekerjaan yang lebih baik.Untuk memastikan bahwa seluruh karyawan sudah merasa nyaman dan tidak memiliki keinginan mencari pekerjaan lain, makatujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perilaku perusahaan melalui Person-Job Fit dan kepuasan kerja dan niat untuk berhenti.Penulis melakukan pre-test Person-Job Fit terhadapTurnover Intention dan pre-test Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intentionkepada 30 (tiga puluh) karyawan PT Bank Syariah Mandiri yang hasilnya dirangkum dalam tabel 1.2 dibawah ini:
Tabel 1.1Pre-test Person-Job Fitdan Turnover Intention
Tidak sesuai keahlian dengan pekerjaan
Job search
saat ini YA
60%
70%
TIDAK
40%
30%
Sumber: Hasil pengolahan data, 2015
Tabel 1.2Pre-test Kepuasan Kerja
Tidak menikmati pekerjaan saat ini. YA
60%
TIDAK
40%
Sumber: Hasil pengolahan data, 2015
3
Berdasarkan hasil pre-testPerson-Job Fit terhadap Turnover Intentionyang dilakukan, maka diketahui bahwa 70% karyawan dari 30 (tiga puluh) yang diteliti sering mencari peluang kerja ditempat lain, sisanya sebanyak 30% merasa bahwa mudah untuk menemukan pekerjaan lain. Sedangkan, terkait hal person-job fitpada pekerjaan mereka ditemukan bahwa 60% karyawan dari 30 (tiga puluh) yang diteliti menyatakan bahwa keahlian yang mereka miliki tidak sesuai dengan pekerjaan saat ini. Sedangkan hasil pre-test Kepuasan Kerja yang dilakukan, maka diketahui bahwa 60% karyawan dari 30 (tiga puluh) yang diteliti merasa tidak menikmati pekerjaannya saat ini, sisanya sebanyak 40% merasa menikmati pekerjaannya saat ini. Tuntutan yang terjadi ketika kesesuaian pengetahuan karyawan, keterampilan dan kemampuan yang sesuai dengan persyaratan dari pekerjaan, sementara suppliesvalues terjadi ketika person-job fit dengan kebutuhan, keinginan sudah terpenuhi dengan pekerjaan yang mereka lakukan, Brown dan Kristof (2005:82).Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin melihat apakah ada dimensi lainnya dari person-job fit dan kepuasan kerja yang mempengaruhi tingkat turnover intention pada PT Bank Syariah Mandiri. Maka penulis memilih judul Tugas Akhir “Analisis Pengaruh Person-job fit dan Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention pada PT Bank Syariah Mandiri”
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat di rumuskan
permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh antara person-job fit (X1) terhadap turnover intention (Y) pada PT Bank Syariah Mandiri? 2. Apakah terdapat pengaruh antara kepuasan kerja(X2) terhadap turnover intention (Y)pada PT Bank Syariah Mandiri? 3. Apakah terdapat pengaruh antaraperson-job fit(X1) dan kepuasan kerja(X2) terhadap turnover intention (Y) pada PT Bank Syariah Mandiri?
4
1.3
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui adanya pengaruh person-job fit (X1) terhadap turnover intention (Y) pada PT Bank Syariah Mandiri. 2. Untuk mengetahuiadanya pengaruh kepuasan kerja (X2) terhadap turnover intention (Y) pada PT Bank Syariah Mandiri. 3. Untuk mengetahui adanya pengaruh person-job fit (X) dan kepuasan kerja (X2) terhadap turnover intentionpada PT Bank Syariah Mandiri
1.4
Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini mengacu pada topic manajemen sumber daya
manusia yang secara spesifik melihat pengaruh dari person-job fit dan kepuasan kerja terhadap turnover intentiondengan objek penelitian karyawan di PT Bank Syariah Mandiri Jakarta. Variabel penelitian terdiri dari person-job fit dan kepuasan kerja terhadap turnover intention.
1.5
Manfaat Penelitian Bagi perusahaan :
1. Sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan dan perencanaan SDM selanjutnya. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengarush person-job fit (X1) dan kepuasan kerja (X2) terhadap turnover intention (Y) pada PT. Bank Syariah Mandiri 3. Melalui hasil penelitian ini bisa dijadikan masukan untuk perusahaan agar dapat mendorong perusahaan dalam persepsi person-job fit dan juga agar dapat mendorong untuk meningkatkan kepuasan kerja terhadap turnover intention mereka untuk menghasilkan prestasi kerja yang maksimal. Bagi pembaca : 1. Sebagai sumber informasi mengenai person-job fit. 2. Sebagai sumber informasi mengenai kepuasan kerja.
5
3. Sebagai sumber informasi mengenai turnover intention. 4. Sebagai bahan bahan referensi untuk penelitian mendatang. Bagi Penulis : Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran serta pengaplikasian ilmu pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan pengaruh person-job fit dan kepuasan kerja terhadap turnover intention.
6