BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Banjir merupakan peristiwa alam yang telah menjadi bagian dari siklus kehidupan ekosistem di bumi. Banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya banjir. Tekanan terhadap lingkungan akibat pertumbuhan penduduk dan tuntutan peningkatan kualitas
hidup
yang
beriringan
dengan
kegiatan
ekonomi
masyarakat,
mengakibatkan permasalahan banjir semakin kompleks, mulai dari penyebab, hingga dampak yang ditimbulkan. Banjir adalah fenomena alam, yang tidak mungkin kita hindari. Namun banjir dapat dikendalikan secara arif sehingga dampak negatif yang ditimbulkan bisa ditekan agar menjadi seminimal mungkin. Salah satu upaya atau langkah yang dapat ditempuh untuk mengendalikan banjir adalah dengan membangun waduk. Prinsip waduk sebagai pengendalian banjir adalah banjir yang datang (inflow) dengan debit puncak (Qp) tinggi diredam dalam waduk (Dumping efficiency) dan dikeluarkan dari waduk (outflow) dengan Qp yang lebih kecil sehingga tidak menyebabkan banjir di daerah hilir waduk. Waduk Gondang merupakan salah satu waduk yang diusulkan dalam Rencana Induk Proyek Pengembangan Wilayah Sungai Bengawan Solo, pada tahun 1974. Dalam kajian ulang terhadap Rencana Induk Proyek Pengembangan Wilayah Sungai Bengawan Solo oleh Konsultan Nippon Koei Co., Ltd., Jepang melalui studi Comprehensive Development and Management Plan (CDMP) pada tahun 2000, waduk Gondang masih menjadi salah satu waduk yang direkomendasikan untuk dilaksanakan studi lebih lanjut. Setelah penyusunan studi kelayakan pada tahun 2011 dan penyunan detail design beserta review-nya pada tahun 2012 2014 oleh PT. Gracia Widyakarsa, akhirnya dibangunlah waduk Gondang Pada tahun 2014
oleh
kontraktor PT.
Waskita Karya dengan total
biaya
Rp.617.287.449.000 dari APBN.
1
Waduk Gondang merupakan salah satu dari 49 waduk yang dibangun hingga tahun 2019. Pembangunan waduk Gondang direncanakan selesai pada akhir 2017 yang kemudian diharapkan dapat mengairi sawah di Sragen dan Karanganyar. Pembangunan waduk Gondang ini merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan daerah Kabupaten Karanganyar guna memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Waduk Gondang terletak di ruas Sungai Garuda/Melikan di Dusun Gondang, Desa Ganten, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar dengan luas tangkapan 20,19 km2 dan volume tampungan 9,1 juta m3. Waduk Gondang memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai penyediaan air irigasi, penyediaan air baku, dan sarana rekreasi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, didapatkan rumusan masalah sebagai berikut ini. 1. Berapa debit banjir rancangan yang digunakan dalam perencanaan waduk Gondang ? 2. Bagaimana karakteristik hidrograf banjir inflow-outflow waduk Gondang? 3. Berapakah besar kemampuan waduk Gondang dalam meredam banjir ? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. menganalisis besaran debit banjir yang masuk ke waduk Gondang, 2. mengetahui tingkat keamanan Waduk Gondang terhadap bahaya overtopping, 3. mengetahui nilai dumping efficiency. 1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Data curah hujan yang digunakan adalah dari tahun 1999-2015. 2. Studi kasus penelitian dilakukan di DAS Garuda/Melikan.
2
3. Simulasi data hujan-aliran menggunakan perangkat lunak (software) Microsoft Excel. 4. Debit banjir rancangan sintesis dihitung dengan metode GAMA I, Nakayasu dan US SCS. 5. Penelusuran aliran dilakukan di Waduk (reservoir routing) melalui bangunan pelimpah dengan menggunakan metode level pool routing. 6. Laju sedimentasi di waduk diabaikan. 7. Kehilangan air akibat rembesan di daerah genangan waduk diabaikan. 8. Analisis waduk menggunakan data sekunder di DAS Garuda/Melikan dan data teknis waduk Gondang, serta data-data hasil penelitian sebelumnya. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah mengkaji ulang besaran banjir rancangan yang telah diterbitkan oleh konsultan perencana sekaligus bisa menjadi referensi redesign waduk gondang agar didapatkan hasil yang optimal, baik dari aspek keamanan, aspek fungsional, dan aspek ekonomis. 1.6 Keaslian Penelitian Adapun penelitian yang terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Vempi Satriya Adi Hendrawan (2016), tentang Kajian Potensi dan Kapasitas Pemanfaatan Air Waduk Gondang, Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah. 2. Alexander Armin Nugroho (2009), tentang Kajian Karakteristik Hidrograf Banjir Inflow Waduk Wonogiri Terhadap Kinerja Pengendalian Banjir (Studi Kasus Banjir Bengawan Solo Desember 2007). 3. Netraning Tyas Budirahayu (2016), tentang Analisis Debit Banjir :Studi Kasus Bendung Tegal di Sungai Opak, Kabupaten Bantul 4. Kementerian Pekerjaan Umum Direktur Jenderal Sumber Daya Air. (2014). Laporan
Detail
Desain
Pembangunan
Waduk
Gondang
Kabupaten
Karanganyar.
3
Penelitian ini merupakan kajian ulang terhadap perhitungan banjir rancangan waduk Gondang yang dimuat dalam dokumen Detail Desain Pembangunan Bendungan Gondang Kabupaten Karanganyar (Kementrian Pekerjaan Umum Direktur Jendral Sumber Daya Air, 2014). Letak perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pemilihan stasiun hujan, pemilihan jenis metode distribusi hujan, metode perhitungan banjir rancangan dan metode penelusuran banjir. Untuk lebih jelasnya disajikan pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Perbandingan prosedural penelitian Dokumen Detail Desain Pembangunan Bendungan Gondang Kabupaten Karanganyar
Penelitian penulis
1
Analisis hujan kawasan
Poligon thiessen (kerjo kemuning)
variasi poligon thiessen 1. kerjo - kemuning 2. kerjo - ngargoyoso 3. ngargoyoso
2
Pengisian data hilang
Reciprocal method
Kombinasi penggunaan stasiun hujan
Prosedur/Tahapan No. analisis
3 4 5
Durasi hujan dan pola distribusi hujan rancangan jenis distribusi hujan Banjir rancangan
Metode PSA-007
Bransby - William Metode ABM
Distribusi log-pearson III Diturunkan langsung dari metode hss Nakayasu
Distribusi log-normal Diturunkan langsung dari metode hss Gama I
Berikut ini akan disajikan input dan hasil analisis banjir rancangan yang dimuat dalam dokumen Detail Desain Pembangunan Bendungan Gondang Kabupaten Karanganyar. 1. Data Hujan Data hujan yang digunakan adalah data hujan sepanjang 13 tahun sejak Januari 1999 sampai Desember 2011 dengan menggunakan satu kombinasi kombinasi
4
Poligon Thiesen saja dengan 2 stasiun hujan yang berpengaruh yaitu Stasiun Kerjo dan Stasiun Kemuning, seperti yang dimuat dalam Tabel 1.2 berikut ini. Tabel 1.2 Koefisien Thiessen DAS Melikan waduk Gondang Stasiun Koef Kode Luas (km2) Hujan Thiessen P1 Kerjo 2.531 0.144 P2 Kemuning 17.612 0.874 Ptotal 20.143 2. Hujan Kawasan Analisis hujan kawasan di DAS Melikan dilakukan dengan menggunakan metode poligon Thiessen dan hasilnya ditunjukan pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 Hujan kawasan DAS Melikan No.
Tahun
1
1999
2
2000
3
2001
4
2002
5
2003
6
2004
7
2005
8
2006
9
2007
10
2008
11
2009
12
2010
13
2011
Waktu 4/30/1999 11-04-99 02-05-00 11/13/2000 11/16/2001 12/29/2001 12/16/2002 1/31/2002 02-01-03 02-01-03 1/17/2004 12-04-04 1/31/2005 11/18/2005 2/20/2006 12/30/2006 12/26/2007 12/26/2007 10/19/2008 10-09-08 5/22/2009 1/30/2009 09-06-10 03-08-10 3/23/2011 11-05-12
STA . Koef. Thiessen STA. Kerjo STA. Kemuning 12.06 34.97 9.3 91.81 14.45 42.84 3.39 102.3 9.42 24.48 1.76 186.24 10.93 27.98 0 74.32 13.19 103.17 13.19 103.17 11.94 24.48 0 83.06 7.54 0 1.88 92.68 9.05 30.6 0 119.79 27.39 236.07 27.39 236.07 6.79 12.24 3.77 65.58 11.94 11.37 1.13 160.88 14.32 68.2 0.5 122.41 12.82 15.74 1.13 83.06
Max 47.04 101.1 57.29 105.69 33.91 188 38.91 74.32 116.37 116.37 36.42 83.06 7.54 94.57 39.65 119.79 263.47 263.47 19.03 69.35 23.3 162.01 82.52 122.91 28.55 84.19
Hujan Maks (mm/hari) 101.1 105.69 188 74.32 116.37 83.06 94.57 119.79 263.47 69.35 162.01 122.91 84.19
5
3. Jenis Sebaran Hujan Yang Terpilih Berdasarkan pertimbangan sifat statisik data hujan, uji chi-square dan uji smirrnov-kolmogorov didaptkan jenis sebaran hujan yang sesuai yaitu LogPearson III. 4. Besaran Hujan Rancangan Dari hasil analisis frekuensis didapatkanlah besaran hujan rancangan untuk berbagai macam kala ulang, seperti yang tersaji pada Tabel 1.4. Tabel 1.4 Hujan rancangan berabagai kala ulang Kala ulang
P design
(tahun)
(mm)
2 5 10 25 100 200 1000 PMP
117.326 149.387 182.309 230.279 316.197 366.639 507.786 646.15
5. Debit Banjir Rancangan Dari hasil analsis digunakanlah debit banjir rancangan yang diturunkan langsung dari
hidrograf satuan sintetis Nakayasu. Tabel 1.5 menyajikan
besaran debit banjir rancangan dengan berbagai kala ulang. Tabel 1.5 Rekapitulasi banjir rancangan berbagai kala ulang Kala ulang Qdesign (tahun)
(m3/det)
2 5 10 25 50 100 200 1000 PMF
121,76 153,13 185,34 232,28 272,08 316,35 365,71 503,22 639,22
6