BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa Marga merupakan perusahaan perintis penyelenggaraan jalan tol di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 01 Maret 1978. Sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Jasa Marga, Jalan tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) merupakan tonggak sejarah bagi perkembangan industri jalan tol di Tanah Air. Salah satu unit kerja PT. Jasa Marga ialah Manajemen Lalu Lintas yang memiliki peran untuk meningkatkan pelayanan lalu lintas khususnya pemantapan pelayanan keselamatan lalu lintas di jalan tol (Purwakarta, Bandung, Cileunyi). Berita Acara Kerusakan sarana dan prasarana merupakan dokumen laporan petugas lapangan yang diserahkan kepada unit kerja Manajemen Lalu Lintas. Sistem pengendalian dokumen untuk Manajemen Lalu Lintas masih tergolong manual karena petugas lapangan harus mencatat kerusakan sarana dan prasarana dengan dokumen yang tertulis. Masalah akan ditemui ketika petugas lapangan mencatat kerusakan dengan form tertulis dan diberikan kepada pegawai kantor, bila pegawai kantor kurang teliti dapat menyebabkan perulangan dokumen. Masalah lainya dapat ditemui ketika pegawai kantor memasukkan data yang sudah ada sebelumnya akan menimbulkan ketidaksesuaian anggaran unit kerja keuangan dengan unit kerja Manajemen Lalu Lintas. Teknologi yang ada pada masa ini sudah sangat memungkinkan untuk membantu proses aliran data antara petugas lapangan dengan pegawai kantor, tanpa batas waktu dan tempat. Dengan bantuan teknologi informasi, petugas lapangan tidak perlu lagi menemui pegawai kantor untuk memberikan laporan kerusakan sarana dan prasarana secara manual. Pemanfaatan teknologi informasi sangat efektif untuk membantu dalam proses pembuatan berita acara kerusakan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu aplikasi laporan berita acara kerusakan disertai dengan pembuatan nota dinas secara otomatis.
1
1.2 Rumusan Masalah Kecepatan aliran data kerusakan sarana dan prasarana pada perusahaan ini merupakan fungsi terpenting untuk melaksanakan pekerjaanya dan bila aliran data terhambat antara kantor cabang dengan petugas lapangan, akan menimbulkan kesalahan yang dapat menyebabkan ketidaksesuaian anggaran, antara unit kerja keuangan dengan unit kerja manajemen lalu lintas. Permasalahan yang sering timbul dalam menghubungkan data antara petugas lapangan dengan pegawai kantor yaitu : 1. Bagaimana cara melakukan proses pencatatan history kerusakan sarana dan prasarana agar data yang sama tidak berulang ? 2. Bagaimana membuat dokumen berita acara ganti rugi kerusakan sarana dan prasarana secara terkomputerisasi ? 3. Bagaimana melakukan rekapitulasi kerusakan sarana dan prasarana sesuai waktu yang telah ditetapkan ?
1.3 Tujuan Dalam proyek akhir ini bertujuan untuk melakukan perancangan aplikasi pendataan kerusakan sarana dan prasarana menjadi dua aplikasi yaitu aplikasi web based digunakan oleh pegawai kantor dan aplikasi mobile yang digunakan oleh petugas lapangan. Aplikasi web based yang digunakan oleh pegawai kantor memiliki beberapa fungsionalitas yang dapat menyediakan pengolahan data kerusakan sarana dan prasarana antara lain : 1. Menyediakan modul CRUD (Create Read Update Delete) untuk data kerusakan. 2. Menyediakan modul berita acara kerusakan yang dapat membuat dan memproses dokumen nota dinas kerusakan sarana dan prasarana jalan tol. 3. Menyediakan modul proses rekapitulasi kerusakan sarana dan prasarana.
2
Aplikasi mobile yang digunakan oleh petugas lapangan memiliki beberapa fungsionalitas yang dapat menyediakan pencatatan data kerusakan sarana dan prasarana antara lain : 1. Proses input data kerusakan yang dilakukan dengan tabletPC oleh pegawai lapangan secara historis. 2. Menyediakan modul pencatatan serta pengolahan data kerusakan sarana dan prasarana sesuai waktu yang telah ditetapkan.
1.4 Batasan Masalah Adapun beberapa batasan masalah yang ada di dalam pembuatan aplikasi ini meliputi : 1. Tidak menangani kerusakan sarana dan prasarana diluar perusahaan. 2. Tidak menangani masalah sarana prasarana yang sudah ditangani oleh pihak asuransi terkait. 3. Menggunakan platform mobile android dari ketujuh platform yang disediakan oleh Phonegap. 4. Data pegawai baik petugas lapangan maupun administrasi sudah default dari perusahaan khususnya unit kerja manajemen lalu lintas.
1.5 Definisi Operasional Sistem informasi berita acara (Studi kasus PT. Jasa Marga (Persero)) ini berbasis mobile application dan web based yang dapat memfasilitasi pegawai administrasi untuk membuat pencatatan laporan berita acara kerusakan sarana dan prasarana beserta rekapitulasinya. Pencatatan berita acara dimulai dengan input data kerusakan sarana dan prasarana oleh petugas patroli yang dilaksanakan ketika petugas sedang melaksanakan patroli di seluruh ruas jalan tol. Selain input data kerusakan, petugas juga dapat melihat daftar laporan nota dinas yang sudah divalidasi oleh pegawai administrasi. Kemudian petugas patroli juga dapat melihat daftar kerusakan yang dimasukkan sebelumnya. Dalam pembangunan sistem ini menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle), dengan model konsep waterfall. Sedangkan untuk bahasa pemrograman
3
menggunakan HTML5 ,Framework JQuery Mobile 1.0.1 dan PhoneGap 1.7.0. Penggunaan basis penyimpanan data akan menggunakan DBMS MySQL.
1.6 Metode Pengerjaan Model proses perangkat lunak adalah suatu strategi pengembangan yang memadukan lapisan proses, metode, dan alat serta tahap-tahap generik. Model proses untuk rekayasa perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan alat-alat bantu yang akan dipakai, dan kontrol serta penyampaian yang dibutuhkan. (Sommerville, 2007) membuat metode waterfall menjadi 5 tahapan yaitu :
Gambar 1-1 Model waterfall
1. Requirements analysis and definition Mengumpulkan
kebutuhan
secara
lengkap
kemudian
dianalisis
dan
didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap. 2. System and software design Pada tahap perancangan sistem sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda; struktur data,arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Proses perancangan menerjemahkan syarat atau kebutuhan ke dalam sebuah representasi perangkat lunak yang dapat diperkirakan demi
4
kualitas sebelum dimulai pemunculan kode. Sebagaimana persyaratan , desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi perangkat lunak. 3. Implementation and unit testing Pada tahapan ini, sistem informasi yang sudah dirancang kemudian dapat dibangun dengan memasukkan kode bahasa pemrograman yang nantinya dapat dieksekusi. Aplikasi ini berbasis mobile dan website dengan menggunakan framework Phonegap untuk mobile dengan basis data MySQL. 4. Integration and system testing Pada tahapan pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahankesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan. 5. Operation and maintenance Pada tahapan ini, perangkat lunak akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada perusahaan (perkecualian yang mungkin adalah perangkat lunak yang dilekatkan). Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan ditentukan, karena perangkat lunak harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan-perubahan
di
dalam
lingkungan
eksternalnya
(contohnya
perubahan yang dibutuhkan sebagai akibat dari perangkat peripheral atau sistem
operasi yang
baru),
atau
karena
perusahaan
membutuhkan
perkembangan fungsional atau unjuk kerja. Pemeliharaan perangkat lunak mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.
5
1.7 Jadwal Pengerjaan Tabel 1-1 Jadwal Pengerjaan
No. 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8.
Kegiatan
2012 Maret April Mei Juni Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Analisis Masalah Analisis Kebutuhan Desain Sistem Penulisan Kode Program Pengujian Program Seminar Sidang Dokumentasi
6