BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Secara etimologi nasionalisme merupakan rasa cinta negara. Dalam arti yang luas nasionalisme merupakan rasa cinta tanah air dengan menjunjung tinggi nilai perjuangan bangsa dan turut serta berperan aktif dalam pembangunan nasional. Bagaimana nasionalisme di Indonesia saat ini? Kritis, mungkin itulah kata yang pantas digambarkan terhadap negara yang telah merdeka selama 68 tahun ini. Mengapa demikian? Keadaan ini telah jelas tergambarkan di segala bidang dimana orang-orang sudah tidak lagi mencintai bangsanya bahkan membuat kehancuran pada tanah airnya. Mulai dari kaum muda Indonesia saat ini, hanya segelintir orang saja yang masih memikirkan masa depan bangsanya dan mengamati terus perkembangan sosial politik di negara ini. Sisanya hanya bersenang-senang (hedonisme), atau hanya mengurusi masalah pribadinya saja serta menutup mata terhadap bangsanya. Terlebih lagi ketidak perdulian akan para tokoh-tokoh yang berjasa bagi bangsa sangatlah kecil. Hal-hal demikian senantiasa terjadi salah satunya dikarenakan derasnya arus globalisasi yang berasal dari luar. Banyak masyarakat yang terkikis rasa nasionalismenya di karenakan terpengaruh oleh arus globalisasi, baik dan buruk, positif ataupun negatif bentuk dari pengaruh tersebut senantiasa ditiru ataupun dilakukan tanpa menimbang-nimbang serta menyaring kembali dampak yang akan ditimbulkan nantinya. Di masa Globalisasi saat ini dan kemajuan teknologi yang pesat saat ini memudahkan setiap individu unuk mengakses informasi baik dari dalam maupun luar negri dan juga dampak yang ditimbulkan beragam baik yang bersifat positif maupun yang mengandung muatan negatif dalam kaitannya dengan jiwa nasionalisme Generasi muda penerus bangsa, umumnya anak-anak yang masih bersekolah di tingkat pendidikan sekolah dasar, sangat mudah dipengaruhi oleh
1
2
acara-acara televisi. Oleh karena itu, acara televisi dapat digunakan untuk menanamkan pesan-pesan yang baik kepada generasi muda penerus bangsa kita. Tentunya perlu diperhatikan macam-macam acara televisi, terutama adalah karena televisi merupakan sumber masuknya informasi ataupun pengaruh dari luar kedalam kerangka-kerangka berpikir masyarakat. Maka salah satu cara untuk menanamkan sikap serta rasa nasionalisme kepada anak-anak sejak dini adalah dengan menampilkan pesan moral tersebut kedalam film yang disukai oleh anakanak. Film animasi kartun, baik 2d maupun 3d menjadi kesukaan anak-anak pada umumnya. Dihadapkan dengan kenyataan ini, maka pesan–pesan yang mengatakan bahwa bangsa Indonesia dimasa lampau memiliki sejarah yang mengagumkan, dari para pahlawan atau tokoh-tokoh yang berpengaruh salah satunya Ellyas Pical seorang tokoh petinju profesional pertama Indonesia yang berhasil meraih gelar Internasional di luar negeri. Dari perjuangan Ellyas Pical yang telah mengharumkan nama Indonesia dikanca Internasional dalam olahraga tinju ini kita dapat belajar untuk mengaplikasikannya dalam masa kini, yaitu adalah rasa nasionalisme itu sendiri dan semangat perjuangnya. Maka semoga dengan adanya animasi pendek yang diadaptasi dari kisah Ellyas Pical ini, dapat menjadi cerminan rasa nasionalisme, kepahlawanan, perjuangan, bahkan nilai sportifitas yang ditunjukkan dalam pertandingan, sehingga diharapkan anak-anak semenjak dini dapat timbul rasa bangga terhadap jasa-jasa para tokoh bangsa serta semangat juang yang akan menjadi benih-benih awal tumbuhnya rasa nasionalisme dalam diri mereka.
3
1.2 Lingkup Proyek Tugas Akhir Berdasarkan kondisi tersebut, maka lingkup tugas dibatasi pada hal-hal yang dapat ditangani melalui pendekatan disiplin ilmu Desain Komunikasi Visual, yaitu dengan membuat materi komunikasi Audio Visual yang dibuat dengan Animasi 3D menggunakan software Blender. Yang bercerita tentang perjalanan karir sang legenda tinju Ellyas Pical.
Gbr 1. Ellyas Pical saat meraih gelar juara dunia--Dok.MI Sumber: (http://www.metrotvnews.com/lifestyle/read/2013/03/31/991/142711/Rezky-AdityaProduseri-Film-Biografi-Ellyas-Pical)
4
5