BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai kampus tertua dan terbesar di Indonesia, sudah sewajarnya bila Universitas Gadjah Mada memberikan contoh manajemen kampus hijau dan ramah lingkungan dengan sistem Green Campus yang terintegrasi. Konsep Green Campus harus mencakup seluruh aspek penting di kehidupan kampus dalam penerapannya. Menurut P. Nasoetion, Green Campus adalah sejauh mana warga kampus dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan kampus secara efektif dan efisien, misalnya dalam pemanfaatan kertas, alat tulis menulis, penggunaan listrik, air, lahan, pengelolaan sampah, dll. Dimana semua kegiatan itu dapat dibuat neraca dan dapat diukur secara kuantitatif baik dalam jangka waktu bulanan maupun tahunan. Green Campus pada dasarnya dilatarbelakangi oleh suatu harapan bahwa lingkungan kampus merupakan tempat yang nyaman, bersih, teduh (hijau), indah dan sehat dalam menimba ilmu pengetahuan. Kemudian lingkungan kampus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari ekosistem perkotaan tidak sedikit peranan dan sumbangannya dalam pemakaian energi serta dalam meningkatkan maupun menurunkan pemanasan global. Perguruan tinggi, tak terkecuali Universitas Gadjah Mada, merupakan salah satu kawasan yang dapat menghasilkan sampah. Dengan lebih dari 50.000 mahasiswa, 2600 dosen dan ribuan karyawan, salah satu permasalahan krusial yang terjadi adalah permasalahan sampah. Dengan gaya hidup yang cenderung konsumtif, tidak menutup kemungkinan mahasiswa, dosen dan karyawan sebagian besar melakukan gaya hidup tersebut menimbulkan permasalahan persampahan yang meningkat. Oleh karenanya secara hukum, Universitas Gadjah Mada (UGM) harus melaksanakan pengelolaan sampah sesuai dengan UU No 18 tahun 2008. Pada tahun 2008, sampah yang dihasilkan UGM setiap harinya mencapai 28 m3.
i
Dengan jumlah tenaga pengelola sampah 12 orang dan dibantu oleh 20 orang tenaga honorer, permasalahan sampah di UGM menjadi hal yang sangat krusial mengingat UGM mulai bergerak untuk menjadi Green Campus. Pada tahun 2009, dibangunlah depo sampah di 14 titik untuk membantu mengatasi permasalahan sampah. Depo ini merupakan tempat pengumpulan sementara sampah organik dan anorganik sebelum diangkut ke TPA dan Laboratorium Daur Ulang Sampah (LDUS). Laboratorium Daur Ulang Sampah (LDUS) merupakan
salah satu unit di
Kebun Pendidikan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian (KP4) UGM yang berada di Jalan Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Namun bila kita amati, pembangunan depo dan LDUS belum seluruhnya mengatasi permasalahan persampahan yang ada. Masih ada banyak sampah yang belum bisa tertangani di depo. Ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut, diantaranya adalah minimnya armada truk pengangkut dan belum optimalnya pengolahan sampah di LDUS. Oleh karenanya diperlukan analisis yang mendalam untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada dalam pengelolaan sampah agar sampah dapat dikelola dan dimanfaatkan secara optimal.
1.2. Perumusan Masalah Salah satu hal yang menjadi isu hangat diperbincangkan dalam kancah nasional bahkan global adalah masalah persampahan. Masalah persampahan akan semakin meningkat seiring pertumbuhan penduduk dunia yang semakin tinggi pula. Sebagai salah satu kampus terbesar di Indonesia, sudah sewajarnya menjadi contoh dalam penerapan metoda dan teknologi pengelolaan sampah yang tepat dengan beberapa kriteria yaitu pengelolaan yang baik, benar, mudah diaplikasikan, murah, berdasarkan standar dan peraturan yang ada di Indosesia. Menjadi World Class University dan Educopolis Campus merupakan tujuan Universitas Gadjah Mada dalam mengembangkan nama di kancah internasional. Oleh karenanya, untuk mencapai tujuan tersebut UGM harus menerapkan sistem pengelolaan sampah secara terpadu mulai dari sumber sampah hingga ke pembuangan akhir.
ii
Sebagai salah satu kawasan institusi pendidikan yang menjadi World Class University, sudah pasti menghasilkan keberagaman jenis sampah di lingkungan kampus. Hal ini mengharuskan UGM untuk dapat mengelola persampahan rumah tangganya sendiri sesuai dengan kaidah baku internasional dengan menerepkan konsep 3R yaitu mengurangi timbulan sampah (reduce), menggunakan kembali sampah (reuse), memisahkan dan mendaur ulang sampah (recycle) di lingkungan kampus sehingga beban yang di terima di TPA dapat berkurang. Dari uraian di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang dihadapi UGM dalam pengelolaan sampah di lingkungan kampus, antara lain: 1) belum optimalnya sarana dan prasarana yang ada; 2) kesadaran civitas akademikaa untuk membuang sampah ke tempatnya sudah mulai muncul, namun masih belum mau untuk membuang sampah sesuai dengan pengelompokan yang telah disediakan; 3) kesadaran petugas fakultas untuk mengumpulkan sampah fakultas ke depo yang masih kurang; 4) kurangnya personel kebersihan yang menangani persampahan; dan 5) laboratorium Daur Ulang Sampah yang belum berfungsi optimal.
Selama ini UGM telah mencoba melaksanakan sistem 3R, namun pada kenyataannya masih terdapat banyak sampah yang belum teratasi. Oleh karenanya dibutuhkan kajian untuk mengoptimalisasi sampah di lingkungan kampus UGM ini.
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dari penelitian adalah sebagai berikut: 1) Mengetahui
apakah
Universitas
Gadjah
Mada
sudah
melaksanakan
pengelolaan sampah sesuai dengan UU No 18 Tahun 2008;
iii
2) mengetahui dan mengevaluasi kondisi sampah di lingkungan UGM setelah adanya depo sampah sebagai tempat pembuangan sementara dengan sarana dan prasarana yang ada; 3) mengetahui kondisi sarana dan prasarana pengelolaan sampah di UGM; 4) mengetahui dan mengevaluasi permasalahan pengelolaan sampah di UGM; 5) mengidentifikasi kesadaran civitas akademikaaa dalam membuang sampah; 6) menentukan solusi yang tepat untuk revitalisasi pengelolaan sampah dengan sarana dan prasarana yang ada untuk menwujudkan kampus yang berwawasan lingkungan; 7) mengidentifikasi apakah personil kebersihan sudah mencukupi untuk mengelola persampahan di UGM; 8) Mengetahui aspek teknis yang berpenagaruh dalam pengelolaan sampah.
1.4. Manfaat yang Diharapkan Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini: 1) bagi pihak universitas, menjadi bahan pertimbangan bagi pihak pusat dalam mengambil kebijakan optimalisasi pengelolaan persampahan UGM ke depannya; 2) dapat membangun kesadaran Civitas akademikaa UGM untuk membuang sampah sesuai dengan ketentuan pemilihan yang di tentukan; dan 3) dapat digunakan sebagai pembelajaran dan bahan kajian ilmiah dalam menyampaikan
usulan
konsep
optimalisasi
pengelolaan
sampah
di
lingkungan Kampus UGM.
1.5. Batasan Masalah Dalam penelitian ini ada beberapa batasan masalah yang membatasi analisisi penulis agar hasil yang diharapkan dapat maksimal dan lebih fokus. Batasan tersenut diantaranya: 1) kajian merupakan kajian kondisi persampahan di UGM, menganalisis dan mengevaluasi permasalahan atau kendala yang dihadapi,
kemudian
menentukan upaya optimalisasinya;
iv
2) beberapa lokasi yang bukan merupakan objek penelitian adalah Rumah Sakit Dr. Sardjito dan kantin Fakultas; 3) kajian didasarkan pada undang-undang persampahan yaitu UU No 18 tahun 2008 yang berupa teori manajemen pengelolaan sampah tanpa adanya pengujian di lapangan atau di laboratorium.
1.6. Ruang Lingkup Penelitian 1) Ruang Lingkup Substansial Ruang lingkup substansial pada penelitian ini adalah perencanaan optimalisasi pengelolaan persampahan di lingkungan Kampus Universitas Gadjah Mada. namun akan terfokus pada pengelolaan yang dilakukan oleh Direktorat Pengadaan dan Pemeliharaan Aset, yaitu Subdit Jalan, Pertamanan, Persampahan dan Pemakaman. 2) Ruang Lingkup Spasial
Sumber : RIPK UGM 2005-2015
Gambar 1.1. Daerah Penelitian. Ruang lingkup wilayah penelitian dibatasi pada wilayah Kampus UGM yang meliputi depo sampah, Perumahan Dosen, Kantor Pelayanan UGM,serta
v
tempat sampah pada masing-masing Fakultas. Namun ada beberapa lokasi yang bukan merupakan objek penelitian adalah Rumah Sakit Dr. Sardjito, dan kantin Fakultas. Area penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.1 di bawah ini: 1.7. Keaslian Penelitian Kajian tentang sistem pengelolaan persampahan dengan studi kasus di lingkungan institusi perguruan tinggi sudah pernah dilakukan. Sepengetahuan penulis kajian pengelolaan persampahan di area Universitas Gadjah Mada sudah pernah dilakukan oleh Walyono dalam Thesisnya, yang berupa kajian pola angkut dan kelola sampah di Kampus Universitas Gadjah Mada. Selain itu kajian persampahan kampus juga telah dilakukan di beberapa universitas lainnya. Untuk memudahan dalam perbandingan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini : Tabel. 1.1. Keaslian penelitian. No
Nama
Judul
Universias
1
Walyono
Kajian Pola Angkut dan Universitas
Pola angkut 2011
Kelola
dan
Sampah
dari Gadjah Mada
Fokus
Sumber Sampah hingga
pengelolaan
tempat
sampah
Pembuangan
Tahun
Akhir ( Studi Kasus di Universitas Gadjah Mada 2
Arief
Kajian
Pengelolaan Universitas
Fadhilah
Sampah Kampus Jurusan Diponegoro
sampah
Arsitektur
kampus
Fakultas
Teknik
Pengelolaan
2011
Universitas
Diponegoro 3
Ana
Evaluasi
Kamaliyah
Revitalisasi Pengelolaan Gadjah
dan
Sampah
revitalisasip
Universitas Mada
dan Universitas
di
Kampus Mada Gadjah
Evaluasi
2015
ersampahan kampus
vi