BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini dapat dikatakan terus mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut mengakibatkan pertumbuhan yang terus meningkat di berbagai sektor industri seiring dengan kemajuan pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, memacu semakin banyak bermunculannya pesaingpesaing yang potensial. Salah satu industri yang terus mengalami pertumbuhan di Indonesia adalah industri manufaktur. Menurut data Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, pertumbuhan industri manufaktur meningkat sebanyak 6,4% dan telah berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto Nasional sebanyak 20,8% atau Rp1.714 triliun pada tahun 2013 (Media Manufaktur Industri, 2013). Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik Indonesia berdasarkan laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto menurut lapangan usaha, Industri Manufaktur pada triwulan I-III tahun 2014 mencapai 4,9% lebih dari triwulan I-III tahun 2013 (Badan Pusat Statistik, 2014). Salah satu industri manufaktur yang terus mengalami pertumbuhan adalah industri mesin dan perlengkapan. Menurut data Badan Pusat Statistik Indonesia pertumbuhan indeks produksi industri mesin dan perlengkapan yang terdiri dari industri besar dan sedang pada tahun 2014 triwulan I rata-rata meningkat 6,43 dibandingkan dengan tahun 2010 (Badan Pusat Statistik, 2014). Sedangkan jumlah perusahaan industri mesin dan perlengkapan yang terdiri dari industri besar dan sedang pada tahun 2009 sebanyak 271, 2010 sebanyak 276, 2011 sebanyak 315, tahun 2012 sebanyak 341 dan tahun 2013 sebanya 312 perusahaan (Badan Pusat Statistik,
2013).
Hal
ini
secara
umum
menggambarkan
bahwa,
terus
berumunculannya pesaing-pesaing baru di industri mesin dan perlengkapan di Indonesia. Pertumbuhan dunia otomotif yang sangat luar biasa terjadi di Indonesia pada tahun 2011, baik dalam penjualan mobil maupun motor. Pasar sepeda motor mencapai angka penjualan 8 juta unit dan dapat dikatakan bahwa industri sepeda 1
2
motor di Indonesia sangat bergairah. Bahkan kedepannya diramalkan bahwa tren penjualan kendaraan bermotor di Indonesia akan terus meningkat dan menjadi yang tertinggi di ASEAN. Selain itu, peringkat investment grade yang kembali dicapai Indonesia baru-baru ini menjadi faktor pemicu meningkatnya iklim kompetisi di sektor otomotif. Para investor akan mulai berlomba-lomba melakukan investasi di Indonesia, pembiayaan ini nantinya dapat digunakan untuk peningkatan purna jual maupun untuk bagian manufaktur (Marketeers Magazine, 2012). Industri otomotif disebut menjanjikan karena Indonesia pun menjadi negara produsen kendaraan bermotor terbesar ke-15 di dunia.Industri ini juga berpeluang menyerap tenaga kerja yang ahli di bidang otomotif. Sementara itu, ketergantungan industri otomotif Indonesia terhadap bahan baku impor juga rendah karena telah mampu dipenuhi oleh industri pendukung domestik. Rata-rata persentase kebutuhan impor bahan baku industri otomotif selama 2008-2012 mencapai 30 persen (Antara News, 2014). Industri spareparts merupakan bagian dari industri mesin dan perlengkapan yang merupakan industri pendukung utama sektor otomotif, industri komponen tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dengan industri otomotif. Kelangsungan hidup industri spareparts ini sangat bergantung terhadap perkembangan industri otomotif itu sendiri. Oleh karena itu, perubahan kecil yang terjadi pada industri otomotif dapat memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan industri spareparts. Dengan melihat pertumbuhan dunia otomotif di Indonesia yang sangat luar biasa, hal inidapat menjadi peluang yang sangat baik bagi industri spareparts. Hal ini juga menyebabkan persaingan yang ketat dari para produsen spareparts yang berlomba-lomba untuk dapat memenangkan persaingan. Perusahaan saling menunjukkan keunggulannya untuk menarik minat dari perusahaan otomotif dan konsumen. Dalam hal ini perusahaan spareparts tidak hanya dituntut untuk menghasilkan suku cadang dengan kualitas dan kuantitas yang terjamin, tetapi juga harus mampu memenuhi permintaan pelanggan yang terus meningkat dan berubah-ubah setiap waktu. Dampaknya yaitu apabila mereka melakukan sedikit saja kesalahan yang membuathal-hal penting tersebut
3
gagal untuk dapat mereka wujudkan, maka dapat merubah preferensi pelanggan untuk beralih ke perusahaan sejenis lainnya yang dapat memenuhi permintaan mereka. Untuk bertahan dalam persaingan di suatu industri sangat penting bagi perusahaan dalam memiliki manajemen operasi yang baik. Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Setiap keputusan yang diambil oleh seorang manajer akan mempengaruhi suatu perusahaan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, peramalan (forecasting) merupakan bagian vital bagi setiap organisasi bisnis atau perusahaan terutama dalam hal pengambilan setiap keputusan manajemen yang signifikan. Peramalan dapat digunakan perusahaan untuk mengetahui perkiraan jumlah penjualan di masa yang akan datang dan jumlah kesalahan pada peramalan. Peramalan penjualan dapat mengenai jumlah produk yang akan dipesan atau diminta pada periode yang akan datang yang diperoleh dari data permintaan produk pada periode sebelumnya. Pada bagian produksi dan operasi data-data peramalan penjualan digunakan untuk mengendalikan
produksi,
kapasitas,
fasilitas,
serta
sistem
penjadwalan,
dan
pengendalian persedian (inventory control). Hal ini sangat penting, karena permintaan setiap produk cenderung akan terus berubah-ubah setiap waktu. Apabila perusahaan tidak dapat meramalkan permintaan produk untuk periode mendatang, maka akan timbul masalah dimana kuantitas produk yang perusahaan produksi bisa jadi tidak mencukupi atau bahkan melebihi permintaan. Apabila terjadi kekurangan kuantitas yang di produksi perusahaan, tentunya akan membuat konsumen kecewa dan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen yang dapat beralih ke perusahaan lain yang sejenis. Sedangkan apabila terjadi kelebihan kuantitas yang di produksi perusahaan, tentunya akan menambah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk biaya penyimpanan. Jika hal ini terus terjadi makan gudang penyimpanan akan mengalami penumpukkan. Sehingga semua hal tersebut dapat mendatangkan kerugian bagi perusahaan. Tidak hanya itu, perusahaan juga harus bijak dalam mengalokasikan keterbatasan sumber daya yang mereka miliki seperti, bahan baku, mesin dan peralatan, tenaga kerja,
4
jam kerja, maupun modal. Hal tersebut dilakukan untuk dapat mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai, baik itu berupa keuntungan maksimal atau biaya minimal. Teguh (2014:131) mengatakan bahwa keputusan optimal adalah keputusan yang layak dan merupakan keputusan terbaik dari sejumlah alternatif pilihan pasangan kombinasi yang tersedia. Suatu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi persoalan ekonomi dan bisnis tersebut adalah metode Linear Programming. Herjanto (2008:43) mengatakan bahwa pemrograman linear (linear programming) adalah teknik pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang terbatas diantara berbagai kepentingan seoptimal mungkin. Objek penelitian adalah PT. XYZ yang bergerak dibidang industri manufaktur yang menghasilkan spare parts untuk otomotif dan industri konstruksi. PT. XYZ didirikan pada tanggal 1 Desember 1990 yang terletak di EJIP Industrial Park, PLOT 8G Cikarang Selatan 17750 Bekasi – Indonesia. PT. XYZ memiliki 104 orang karyawan yang terdiri dari karyawan kantor dan pabrik. Selain itu, PT. XYZ telah mendapat sertifikasi ISO 90001:2008 pada 9 Februari 2009. PT. XYZ berfokus pada dua prioritas utama yaitu keselamatan dan keserasian lingkungan, menyediakan kinerja tinggi, segel berkualitas tinggi dan produk-produk mekanik untuk otomotif, sepeda motor dan mesin konstruksi modul dengan fungsi penting. Produk PT. XYZ untuk sepeda motor meliputi mechanical seals untuk pompa air, komponen untuk sistem pendingin di mesin berpendingin air, serta reed valves untuk kontrol emisi. Sedangkan produk untuk mobil meliputi shaft seals untuk kompresor dan pompa air, dan katup solenoid yang digunakan untuk kontrol AC dan transmisi dan akumulasi untuk sistem rem dan suspensi. Selanjutnya yang terakhir yaitu mesin konstruksi meliputi floating seals yang digunakan secara luas untuk memasuki rangka bawah sistem mesin konstruksi. Oleh karena itu floating seals adalah yang paling tepat untuk menyegel pasir dan kotoran, dan secara luas digunakan untuk rangka bawah buldoser dan ekskavator. Dalam melaksanakan kegiatan operasional, perusahaan mengalami kendala yaitu terjadinya fluktuasi terhadap penjualan yang dapat dilihat pada naik turunnya jumlah
5
penjualan, adanya gap yang dapat dilihat terhadap jumlah barang yang diproduksi dan yang di jual perusahan dan jumlah produksi produk reed valve 661 dari bulan Januari 2014 sampai Desember 2014 yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penjualannya dimana hal ini menggambarkan adanya keterbatasan sumber daya, sehingga diperlukan pengalokasian sumber daya yang tepat dan manajemen yang baik agar perusahaan dapat memenuhi permintaan yang ada dan menghasilkan jumlah kombinasi produksi optimal yang sesuai dengan ketersediaan sumber daya seperti bahan baku, tenaga kerja, dan mesin yang dimiliki, yang disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 1.1 dan tabel 1.1. Menurut keterangan yang didapat dari pihak perusahaan, selama ini penerapan yang dilakukan dalam proses produksi khususnya dalam menentukan kombinasi jumlah produksi adalah dengan menerapkan target produksi setiap harinya, dimana nilai kuantitas dari target produksi tersebut didapat dari setiap konsumen perusahaan. Masalah yang sering terjadi adalah nilai kuantitas dari target produksi yang diberikan oleh konsumen dengan realita seringkali berbanding terbalik, dan menyebabkan perusahaan mengalami over-production. Pada situasi seperti ini konsumen tidak mau bertanggung jawab dan menyerahkan semua resiko untuk ditanggung oleh perusahaan sendiri. Meskipun ketersediaan bahan baku telah disesuaikan dengan target produksi, namun kekurangan bahan baku tetap terjadi akibat adanya human error. Salah satu dampaknya yaitu karyawan harus mengulang proses pembuatan suatu produk dari awal. Hal ini berarti perusahaan telah kehilangan bahan baku yang seharusnya dapat memproduksi satu unit produk, dan secara langsung telah mengurangi jumlah output yang seharusnya bisa dihasilkan oleh perusahaan menjadi tidak optimal. Kemungkinan lainnya adalah perusahaan harus mengeluarkan biaya lebih akibat human error untuk dapat tetap menghasilkan output sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Hal tersebut secara langsung akan berpengaruh terhadap keuntungan yang diterima perusahaan.
6
Tabel 1.1 Data Penjualan dan Produksi
Januari Februari Maret April Mei Juni 2014 Juli Agustus September Oktober November Desember Total
AIR CUT VALVE AIR INDUCTION 162 REED VALVE 661 SYSTEM 205 Penjuala Penjuala n Produksi n Produksi Penjualan Produksi 26020 28600 26001 28500 40 600 21650 20850 21609 20732 50 0 18150 18150 18110 18110 50 0 19246 19246 19211 19211 60 0 20521 22100 20501 18900 30 0 19430 18956 19410 18208 50 29 19430 19440 19410 19410 66 66 23240 23240 23210 23210 60 60 13450 11320 13430 13800 70 450 12950 14046 12920 12733 70 0 19150 19150 19120 19120 65 0 3340 3340 3314 3314 65 60 216577 218438 216246 215248 676 1265
Sumber: PT. XYZ (2014)
Sumber: PT. XYZ (2014)
Gambar 1.1 Grafik Jumlah Penjualan dan Jumlah Barang yang Diproduksi
7
Oleh karena itu, perusahaan perlu menentukan target produksi yang tepat agar jumlah produk yang diproduksi dapat memenuhi permintaan yang ada dan tidak terjadi over-production maupun under-production yang sama-sama akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Berdasarkan pengalaman yang ada, perusahaan tidak dapat mengandalkan target produksi yang didapat dari nilai kuantitas yang diberikan oleh setiap konsumennya. Hal yang seharusnya dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan peramalan (forecasting) penjualan untuk periode-periode mendatang dari pelanggannya dengan cara membandingkan hasil metode peramalan dan menentukan yang paling optimal untuk diterapkan di perusahaan berdasarkan tingkat kesalahan terkecil. Selain itu, untuk menentukan kombinasi jumlah produksi yang tepat sesuai dengan ketersediaan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dilakukan dengan menerapkan metode linear programming. Dengan demikian, diharapkan PT. XYZ dapat memiliki tata kelola sistem manajemen yang dapat mendukung proses produksi. Sehingga pada akhirnya perusahaan dapat memperoleh solusi yang tepat untuk optimalisasi dengan cara mengelola dan mengatasi keterbatasan sumber daya
untuk dapat menghasilkan kombinasi jumlah
output yang tepat sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen dan memperoleh keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, berdasarkan uraian latar belakang ini, maka peneliti ingin mengangkat topik penelitian dengan judul “Analisis Model Optimasi untuk Menentukan Kombinasi Produk yang Tepat dengan Menggunakan Metode Linear Programming pada PT. XYZ”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Metode peramalan manakah yang paling optimal bagi PT. XYZ? 2. Berapakah jumlah peramalan penjualan yang dapat diperoleh oleh PT.XYZ pada periode April 2015 dari masing-masing produk?
8
3. Bagaimanakah kombinasi jumlah produk yang tepat yang harus diproduksi PT. XYZ pada periode April 2015 dengan menggunakan metode Linear Programming? 1.3 Ruang Lingkup Agar pembahasan tidak meluas dan lebih terfokus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, maka akan dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Berdasarkan kebijakan perusahaan yang menyatakan keberatan apabila nama perusahaannya dicantumkan, maka pada penelitian ini nama perusahaan akan di asumsikan sebagai PT. XYZ. 2. Peramalan penjualan akan dilakukan terhadap periode berikutnya yaitu April 2015. 3. Penelitian difokuskan terhadap produk untuk sepeda motor yang di supplai oleh perusahaan ke salah satu konsumennyasaja. Oleh karena itu, produk yang akan diteliti adalah produk air cut valve162, reed valve 661, dan air induction system 205. 4. Sehubungan dengan tingkat persediaan bahan baku perusahaan yang berubahubah setiap periodenya, oleh karena itu jumlah persediaan bahan baku perusahaan dalam satu bulan diasumsikan dengan cara menghitung nilai rata-rata persediaan bahan baku terhadap periode satu tahun terakhir yang terhitung dari Januari 2014 sampai Desember 2014. 1.4 Tujuandan Manfaat Penelitian Tujuan yang diharapkan oleh penulis dari penelitian ini adalah: 1. PT. XYZ dapat mengetahui metode peramalan (forecasting) yang paling optimal untuk diterapkan. 2. PT. XYZ dapat mengetahui jumlah peramalan penjualan yang dapat diperoleh pada periode April 2015. 3. PT. XYZ dapat mengetahui kombinasi jumlah produk yang tepat yang harus diproduksi pada periode April 2015.
9
1.5 State of The Art
Tabel 1.2 State of The Art Metode Penelitian
Jurnal
Nama Pengarang
Hasil Penelitian
Linear Programming
International Journal of Soil Science, Volume 7, Issue 4: 157167, ISSN 1816-4978, October 2012. Land Use Management in Order to Maximizing Benefit and Minimizing Soil Erosion Interdisciplinary Journal of Research in Business ISSN: 2046-7141 Vol. 2, Issue. 2, (pp.3749) 2012.Optimizing Profit with the Linear Programming Model: A Focus on Golden Plastic Industry Limited, Enugu, Nigeria
Mohammad Rahim Owji, Davood Nikkami, Mohammad Hosein Mahdian and Shahla Mahmoudi (2012)
Hasil penelitian dengan menggunakan metode simpleks yaitu optimalisasi menunjukkan bahwa luas lahan pertanian irigasi dan lahan rentang harus dikurangi, sedangkan kebun harus ditingkatkan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa profitabilitas meningkat hingga 70,9% dan erosi tanah menurun 36,15%.
Benedict I. Ezema, Uzochukwu Amakom (2012)
Hasil Penelitian pada perusahaan Industri Terbatas Plastik Emas menunjukkan untuk mendapatkan bauran produk yang optimal perusahaan harus menghasilkan 114,317.2 potong 25mm oleh 5.4m pipa saluran dan 7,136.564 potong 20mm oleh 5.4m pipa tekanan tebal, dan nol jumlah dari ukuran sisa pipa tekanan per bulan untuk memperoleh keuntungan maksimum sebesar N1,964,537.
Linear Programming
10
Metode Penelitian
Jurnal
Nama Pengarang Sharmeeni Murugan, Jeun Keat Choo, and Haeryip Sihombing (2013)
Linear Programming
International Journal of Humanities and Management Sciences (IJHMS) Volume 1, Issue 3 (2013) ISSN 23204036; EISSN 23204044. Linear Programming for Palm Oil Industry
Forecasting
Forum Ilmiah Lim Sanny, Volume 10 Nomer Haryadi 2, Mei 2013. Sarjono (2013) Peramalan Jumlah Siswa/I Sekolah Menengah Atas Swasta Menggunakan Enam Metode Forecasting
Forecasting
International Journal of Theoretical and Applied Statistics. Vol. 2, No. 6, 2013, pp. 202-209, November 2013 Comparative study on forecasting accuracy among moving average models with simulation and PALTEL stock market data in Palestine
Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa solusi optimal yang mewakili keuntungan dari pabrik minyak sebesar RM 2,448.730, sedangkan keuntungan yang sebenarnya dari pabrik kelapa sawit adalah RM 2,232,600. Hasil dari penerapan pemrograman linier menunjukkan bahwa rata-rata 9.68% dari laba telah dioptimalkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam metode forecasting yaitu Linear Regression, Exponential Smoothing With Trend, Exponential Smoothing, Weighted Moving Average, Moving Average dan Naive Method yang paling layak atau akurat adalah metode Linear Regression karena memiliki nilai MAD dan MSE terkecil yaitu dengan MAD sebesar 46,7289 dan MSE sebesar 3.436,6822 dengan peramalan jumlah siswa tahun ajaran 2011/2012 sejumlah 603 siswa. Samir K. Safi, Hasil penelitian menunjukkan Issam A. bahwa model exponential weighted moving average Dawoud adalah model peramalan (2013) terbaik dan akurat di antara moving average dan weighted moving average
11
Metode Penelitian
Jurnal
Nama Pengarang
Linear Programming
Jurnal Nasional, Volume 2, No.2, November 2011. Penerapan Model Linear Programming untuk Mengoptimalkan Produksi dalam Memperoleh Keuntungan Maksimal
Lim Sanny; Haryadi Sarjono; Yiska Andrie
Forecasting
International Journal of Applied and Technology, Vol.1, No.4, July 2011 A Study on Predict of Output in Oilfield Using Multiple Linear Regression
Sumber: Penulis (2014)
Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mendapat keuntungan maksimal sebesar Rp 176.332.569 PT. Citra Bunda yang merupakan sebuah pabrik industri kayu harus memproduksi 1.124 X1, 1.073 X2, 1.245 X3, 729 X4 dan 448 X5 dengan menggunakan metode analisis Linear Programming. Keuntungan maksimal diperoleh berdasarkan sumber daya yang dimiliki perusahaan yang berfungsi sebagai fungsi kendala. Izni binti Hasil penelitian menunjukkan Mustafar, Dr. bahwa nilai persentase Radzuan kesalahan metode multiple Radzali linear regression sebesar 4,57% dan mengesahkan bahwa metode ini dapat diterapkan untuk meramalkan output ladang minyak.