BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan seseorang maupun masyarakat luas, yaitu dengan pendidikan, seseorang dapat mencari nafkah yang layak, pendidikan juga dapat mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi maupun kepentingan masyarakat luas, dengan pendidikan nilai sosial seseorang akan lebih tinggi. Pada era modern ini, pendidikan sangat diutamakan oleh para orang tua. Perempuan maupun laki – laki sekarang ini memiliki kesetaraan dalam pendidikan. Semakin peka terhadap dunia pendidikan, para orang tuapun berbondong – bondong menitipkan anak mereka ke sekolah yang sesuai dengan usia anaknya (tingkatan sekolah), dengan tujuan untuk mendidik anak mereka sesuai dengan perkembangan otaknya dan dapat bergaul dengan teman seusianya serta menimbulkan rasa keberanian untuk berhadapan dengan orang lain. Terlepas dari kata pentingnya pendidikan, keterbatasan waktu bagi ibu – ibu pekerja untuk belajar bersama anak merekapun menjadi satu alasan utama mengapa mereka menitipkan anak – anak mereka ke dalam Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak – Kanak (TK). Sekarang ini, pendidikan di sekolah tidak hanya dimulai dari usia 5 tahun (usia TK). Di sekolah – sekolah tertentu menyediakan fasilitas belajar anak dengan usia dimulai dari 2 sampai 2,5 tahun yang dapat belajar di dalam sekolah yang disebut dengan Kelompok Bermain (KB). Dilihat dari usianya yang terbilang masih sangat kecil, sistem pengajaran (metode) disetiap sekolah sangat penting. Di Indonesia, khususnya di Jakarta banyak terdapat preschool dengan metode pengajaran yang berbeda yang disediakan bagi anak usia dini, salah satunya adalah metode Montessori.
1
2 Metode Montessori sangat unggul dalam melatih kemandirian, kedisiplinan dan kebebasan anak dalam beraktivitas serta memilih apa yang mereka inginkan. Metode Montessori terkenal dengan cara pengajarannya yang menggunakan alat bantu belajar (alat peraga), sehingga pelajaran yang diberikan kepada anak dapat mudah diterima, karena anak belajar dari apa yag mereka lakukan / kerjakan serta alat pembelajaran yang bertahap yang mudah dimengerti oleh anak. Selain itu belajar sesuai keinginan anak merupakan salah satu keunggulan metode Montessori ini, karena mengingat perkembangan anak diusia dini yang masih ingin bebas dalam memilih alat bantu belajar yang mereka inginkan. Selain metode pengajaran, elemen interior KB dan TK juga tidak kalah penting bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Interior yang disesuaikan dengan jiwa siswa dan siswi tingkat KB dan TK juga dapat mempengaruhi semangat belajar dari para siswa dan siswinya. Interior yang dapat membuat anak fokus dalam belajar , serta membuat mereka (siswa dan siswi) nyaman di dalam kelas (seperti di rumah) dan furniture yang aman dan sesuai ukuran anak merupakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan pengelola KB dan TK agar mereka tertarik belajar di dalamnya. Dikarenakan adanya kekurangan – kekurangan di dalam penyediaan fasilitas KB dan TK Montessori (furniture maupun ruang khusus), serta kurangnya perencenaan interior KB dan TK membuat kegiatan belajar – mengajar, pertemuan antara orangtua dan guru, serta kegiatan – kegiatan lainnya menjadi terganggu. Dengan adanya kekurangan tersebut, penulis ingin turut serta dalam memajukan pendidikan di Indonesia dalam hal interior sebuah KB dan TK dengan metode pengajaran Montessori, maka dari itu diusulkan perancangan interior KB dan TK yang dapat menambah ketertarikan dan kenyamanan masyarakat sekolah (siswa & siswi dan guru – guru). Dengan upayah menghilangkan ketidaknyamanan dan memenuhi fasilitas yang dibutuhkan para pengajar dan murid – murid KB dan TK, diharapkan perancangan yang diusulkan dapat membantu proses belajar – mengajar KB dan TK tersebut.
3 1.2
Ruang Lingkup
1.2.1 Identifikasi Masalah Dalam perancangan interior ini memiliki ruang lingkup untuk membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam proposal tugas akhir ini adalah sebagai berikut : •
Kurangnya perencanaan interior KB dan TK dengan menggunakan metode Montessori.
•
Kurang adanya penyediaan fasilitas pendukung metode Montessori pada interior KB dan TK.
•
Kurang adanya fasilitas utama sekolah (seperti : ruang guru, UKS, ruang pertemuan orangtua, area tunggu, dan lain – lain).
1.2.2 Ruang Lingkup Penelitian Adapun dalam perancangan interior ini mempunyai ruang lingkup penelitian untuk membatasi kegiatan dalam mengumpulkan dan mambahas data seperti : •
Cara belajar KB dan TK di Jakarta Barat dan Tangerang dengan menggunakan metode Montessori.
•
Elemen – elemen interior dan area – area khusus yang digunakan dalam pembelajaran dengan metode Montessori.
•
1.3
Fasilitas utama sekolah yang ada di KB dan TK pada umumnya.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari perancangan interior ini adalah sebagai berikut : •
Menciptakan interior KB dan TK yang sesuai dengan kegiatan belajar – mengajar dengan metode Montessori.
•
Menghasilkan kriteria desain interior dengan metode Montessori.
•
Memberikan kelengkapan fasilitas yang ada pada umumnya di KB dan TK.
4 1.3.2 Manfaat Penelitian Manfaat perancangan interior ini yang dilihat dari beberapa sudut pandang, adalah sebagai berikut : •
Manfaat bagi masyarakat sekolah (pengajar dan siswa – siswi) dan orangtua ataupun tamu : o Para pengajar dapat mengoptimalkan kegiatan mengajar didalam kelas. o Terfasiltasinya kegiatan belajar – mengajar (adanya elemen – elemen, furniture dan area / ruang khusus yang dapat mewadahi kegiatan belajar dengan metode Montessori). o Masyarakat sekolah dan orangtua ataupun tamu dapat melakukan aktivitas yang sesuai dengan kebutuhan mereka di lingkungan sekolah dikarenakan memiliki kelengkapan fasilitas KB dan TK pada umumnya.
•
Manfaat bagi para desainer interior : Menambah pengetahuan bagi desainer interior khususnya dalam bidang perancangan interior KB dan TK.
1.4
Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk memenuhi syarat
dan mendapatkan informasi kepada objek yang bersangkutan (KB dan TK) adalah sebagai berikut : •
Wawancara Wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah dan pengajar di sekolah KB dan TK tersebut. Wawancara dilakukan dengan membahas mengenai sejarah sekolah tersebut, sistem organisasi, kurikulum sekolah, metode yang digunakan, kegiatan keseharian anak di sekolah, fasilitas yang diberikan pihak sekolah, elemen interior, dan lain – lain.
•
Observasi Pada metode ini, penulis melakukan penelitian secara langsung ke beberapa sekolah KB dan TK. Dengan meneliti lingkungan sekolah dengan menggunakan indra (penglihatan, penciuman, peraba dan pendengaran), penulis memperoleh informasi yang lebih nyata mengenai sekolah KB dan TK. Penulis secara langsung mengikuti kegiatan belajar – mengajar dibeberapa sekolah. Penulis juga mendapatkan beberapa foto dan brosur untuk melengkapi hasil penelitian.
5 1.5 •
Sistematika Penulisan BAB 1
PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang perancangan interior KB dan TK, identifikasi masalah dan ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat dari perancangan interior KB dan TK, metodologi dan sistematika penulisan. •
BAB 2
LANDASAN TEORI
Membahas tentang studi literatur mengenai KB dan TK, metode Montessori, perancangan interior KB dan TK dan hasil survey mengenai sejarah, struktur organisasi, fasilitas, desain dari KB dan TK. •
BAB 3
METODE PERANCANGAN
Membahas tentang analisa makro dan mikro bangunan dari layout yang digunakan, data mengenai aktivitas pemakai, serta studi mengenai fasilitas ruang, seperti program aktivitas dan fasilitas, hubungan antar ruang, diagram sirkulasi antar ruang, zoning, dan grouping. Selain itu, pada bab ini juga membahas mengenai tinjauan karakteristik garis dan bentuk, furnitur, material yang digunakan pada KB dan TK, karakteristik warna, sistem pencahayaan, penghawaan, akustik, dan keamanan. •
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Membahas tentang keputusan desain yang digunakan pada perancangan Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak – kanak (TK) tersebut, sketsa dan gambar – gambar. •
BAB 5
PENUTUP
Merupakan bab akhir yang membahas mengenai kesimpulan dan saran yang disimpulkan dari bab – bab sebelumnya.
6