BAB 1 PENDAHULUAN Pada bagian ini diuraikan mengenai latar belakang studi; rumusan persoalan; tujuan dan sasaran studi; ruang lingkup studi, yang meliputi ruang lingkup materi dan ruang lingkup wilayah; metodologi penelitian, yang meliputi kerangka pemikiran studi, metode pengumpulan data, dan metode analisis; dan sistematika pembahasan. 1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan penduduk yang semakin pesat di wilayah perkotaan berimplikasi pada perubahan pemanfaatan guna lahan, kecenderungannya semakin intensif di kawasan pusat kota dan semakin ekstensif di kawasan pinggiran kota. Hal ini terjadi seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan kegiatan sosial ekonomi penduduknya. Perkembangan kegiatan sosial ekonomi penduduk yang terjadi, menimbulkan keinginan untuk selalu berusaha memenuhi dan menambah kebutuhan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, tetapi tidak menutup kemungkinan menimbulkan dampat negatif pada aspek lain.
Kota Bandung dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami perkembangan yang luar biasa. Perkembangan dimaksud bukan saja terjadi dalam aspek ekonomi ataupun sosial, tetapi juga dalam aspek pemanfaatan ruang kota. Dampak dari perkembangan ini adalah kebutuhan akan sarana dan prasarana perkotaan di Kota Bandung terus meningkat. Salah satu indikator yang membuktikannya yaitu munculnya berbagai pusat perbelanjaan di Kota Bandung dengan skala pelayanan yang variatif. Pada tahun 2002, Kota Bandung telah memiliki 11 pusat belanja yang memiliki luas lantai di atas 10.000 m2 (Bapeda Kota Bandung dalam Rakhmaniar, 2007), jumlah tersebut terus bertambah dengan pembangunan pusat-pusat belanja baru setiap tahunnya. Maraknya pembangunan pusat-pusat belanja tersebut tidak terlepas dari arahan pengembangan Kota Bandung sebagai kota jasa dan perdagangan (RTRW Kota Bandung 2004-2013).
1
2
Branch (1995) menjelaskan bahwa jaringan transportasi dan utilitas kota merupakan pembentuk pola penggunaan lahan di kota. Sejak awal pertumbuhan kota, berbagai kegiatan usaha memilih lokasi di sepanjang jaringan lalu lintas primer dan di tempattempat yang merupakan konsentrasi para pelanggan potensial. Transportasi dan guna lahan oleh para perencana kota sering diibaratkan sebagai ”dua sisi pada satu mata uang logam”, karena tempat masuk dan keluarnya transportasi diperlukan agar sebidang lahan memiliki fungsi produktif, dan jaringan lalu lintas tidak akan bermanfaat kecuali bila jaringan tersebut melayani kegiatan baru ataupun yang telah ada di kedua ujungnya.
Kegiatan ekonomi dan sosial sebuah kawasan perkotaan bergantung pada tingkat kinerja sistem transportasi di kawasan perkotaan itu. Sistem transportasi tidak hanya memberikan peluang untuk terjadinya pergerakan orang dan barang, akan tetapi pada jangka waktu yang lama hal ini juga mempengaruhi pola pertumbuhan dan tingkat aktivitas ekonomi melalui aksesibilitasnya terhadap lahan. Sebagai tambahan, sistem transportasi ini dapat menyediakan hubungan ke kawasan perkotaan lainnya, negara, dan dunia (Meyer dan Miller, 2001). Dari kedua penjelasan ahli tersebut cukup jelas bahwa jaringan transportasi merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah kota.
Pembangunan pusat-pusat perbelanjaan memberikan dampak negatif terhadap ruasruas jalan yang berada di sekitarnya, yaitu berupa penurunan tingkat pelayanan jalan (level of service – LOS) yang pada titik tertentu akan menimbulkan kemacetan. Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan pergerakan akibat peningkatan kegiatan atau aktivitas komersial di ruas-ruas jalan tersebut. Selain itu, peningkatan aktivitas juga bisa menimbulkan kerusakan pada kondisi fisik jalan akibat penambahan beban kendaraan yang melalui ruas jalan di sekitarnya.
Salah satu pusat perbelanjaan yang terdapat di Kota Bandung adalah Paris Van Java (PVJ). Pusat perbelanjaan ini berada di Kawasan Sukajadi dengan akses keluar/masuk utama terletak di Jalan Sukajadi yang merupakan jalan kolektor primer yang menghubungkan pusat Kota Bandung dengan kawasan Bandung Utara. Selain di Jalan Sukajadi, akses masuk/keluar pusat perbelanjaan Paris Van Java juga terletak di
3
Jalan Karang Tinggal yang memiliki fungsi sebagai jalan lokal.
Pusat perbelanjaan Paris Van Java dapat menarik pengunjung sebanyak 40.000 per hari
pada
akhir
pekan
(http://www.kompas.com
dan dalam
15.000
sampai
Rakhmaniar,
18.000 2007).
pada
hari
Kenyataan
biasa
tersebut
menyebabkan adanya peningkatan volume lalu lintas di ruas-ruas jalan di sekitarnya. Peningkatan volume lalu lintas ini menimbulkan penurunan kinerja jalan bahkan kemacetan lalu lintas pada waktu-waktu tertentu.
Penelitian semacam ini sudah pernah dilakukan di pusat-pusat perbelanjaan lain, baik yang berada di Kota Bandung maupun di luar Kota Bandung. Pusat perbelanjaan tersebut antara lain, Istana Plaza1 (Bandung), Bandung Supermal2 (Bandung), dan Ekalokasari Plaza3 (Bogor).
1.2 Rumusan Persoalan Pusat perbelanjaan Paris Van Java merupakan pusat perbelanjaan baru di Kota Bandung yang mulai beroperasi pada November 2006 dan terletak di kawasan Sukajadi. Pusat perbelanjaan yang memiliki konsep main street dan alfresco dining ini dibangun oleh PT. Bintang Bangun Mandiri, terdiri atas lahan seluas 8 hektar sebagai bangunan pusat belanja, 4.000 m2 untuk parkir dan 2.000 m2 untuk ruang terbuka (http://www.kompas.com dalam Rakhmaniar, 2007). Pembangunan pusat perbelanjaan Paris Van Java ini menimbulkan dampak terhadap tingkat efisiensi dan kinerja jaringan jalan di sekitarnya. Penyebabnya adalah adanya peningkatan volume kendaraan sebagai akibat tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java tersebut. Jaringan jalan yang menghubungkan suatu lokasi dengan lokasi lainnya merupakan salah satu prasarana yang sangat penting dalam meningkatkan kegiatan pada lokasi Tugas Akhir Nurrohman W., ST tahun 2004. Tugas Akhir Akbar Ali, ST tahun 2004. 3 Tugas Akhir Putrianti Tunggadewi, ST tahun 2006. 1
2
4
tersebut. Jaringan jalan yang merupakan barang publik disediakan oleh pemerintah daerah (dalam hal ini Pemerintah Kota Bandung) sebagai penyelenggara fasilitas. Oleh karena itu, pemerintah daerah memiliki wewenang untuk menjaga agar penggunaan jaringan jalan lebih efisien dan kinerjanya tetap baik. Segala bentuk kegiatan yang dapat menimbulkan penurunan tingkat efisiensi dan kinerja jaringan jalan akan berakibat kerugian bagi masyarakat. Bedasarkan pemaparan di atas, timbul beberapa pertanyaan yang terkait dengan hal tersebut, antara lain: •
Seberapa besar tarikan kendaraan yang dihasilkan oleh pusat perbelanjaan Paris Van Java.
•
Apa dampaknya bagi jaringan jalan di sekitar kawasan pusat perbelanjaan Paris Van Java.
•
Bagaimana solusi terhadap permasalahan transportasi di sekitar pusat perbelanjaan Paris Van Java yang mungkin terjadi akibat pembangunan pusat perbelanjaan tersebut.
1.3 Tujuan dan Sasaran Studi Tujuan dari studi ini adalah menganalisis dampak tarikan pusat perbelanjaan Paris Van Java terhadap arus lalu lintas di ruas-ruas jalan sekitarnya dan mengusulkan alternatif penanganan masalah terhadap persoalan lalu lintas di ruas jalan studi yang ditimbulkan oleh pembangunan pusat perbelanjaan tersebut serta menghitung besarnya biaya penanganan masalah lalu lintas terhadap persoalan yang terjadi. Adapun sasaran yang ingin dicapai dari studi ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis kondisi lalu lintas di sekitar pusat perbelanjaan Paris Van Java, yaitu Jalan Karang Tinggal (sebelah utara) dan Jalan Sukajadi (sebelah barat). 2. Menghitung rasio antara volume dan kapasitas (Volume per Capacity Ratio – VCR) dan menentukan tingkat pelayanan jalan (Level of Services – LOS) pada ruas jalan di sekitar pusat perbelanjaan Paris Van Java, pada hari-hari tertentu (hari libur dan hari kerja) dan jam-jam tertentu (jam sibuk atau peak hours).
5
3. Menghitung tarikan pergerakan yang ditimbulkan oleh adanya pusat perbelanjaan Paris Van Java terhadap total pergerakan di ruas jalan sekitar lokasi Paris Van Java. 4. Merumuskan alternatif usulan penanganan persoalan lalu lintas akibat dampak tarikan kendaraan Paris Van Java dan menghitung besar biaya penanganan tersebut. 1.4 Ruang Lingkup Studi Ruang lingkup studi ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup materi. Ruang lingkup wilayah adalah pembatasan wilayah studi secara geografis, sedangkan ruang lingkup materi merupakan pembatasan materi yang akan dibahas dalam studi ini. 1.4.1
Ruang Lingkup Materi
Materi yang dibahas dalam studi ini adalah pengkajian dampak tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java terhadap volume kendaraan di jalan yang terpengaruh, dalam hal ini adalah Jalan Sukajadi dan Jalan Karang Tinggal, sehingga menurunkan tingkat pelayanan jalan di kedua ruas jalan tersebut. Penanganan persoalan lalu lintas sebagai dampak tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java terbagi menjadi dua, yaitu penanganan jangka pendek berupa pengelolaan lalu lintas dan penanganan jangka panjang yang berupa pelebaran jalan. Studi ini juga mengkaji besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pelebaran jalan sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan jalan. 1.4.2
Ruang Lingkup Wilayah
Studi mengenai solusi penanganan persoalan lalu lintas atas dampak tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java ini dibatasi pada ruas Jalan Sukajadi yang berada di sebelah timur Paris Van Java (berpotongan dengan Jalan Sukamaju di sebelah utara dan Jalan Prof. Eyckman di sebelah selatan) dan Jalan Karang Tinggal yang berada di sebelah utara Paris van Java. Hal ini disebabkan oleh fungsi kedua
6
ruas jalan ini sebagai ruas jalan yang menghubungkan Paris Van Java dengan wilayah yang lebih luas dan digunakan sebagai akses keluar/masuk kendaraan dari dan menuju pusat perbelanjaan Paris Van Java. Keberadaan pusat perbelanjaan Paris Van Java ini tidak hanya mempengaruhi peningkatan volume kendaraan di ruas Jalan Sukajadi dan Jalan Karang Tinggal saja, akan tetapi juga memberikan pengaruh terhadap ruas Jalan Prof. Eyckman, Jalan Sukamaju, Jalan Cemara, jaringan jalan lainnya yang lebih lauas. Namun demikian, studi ini hanya membahas pengaruh langsung dari keberadaan pusat perbelanjaan Paris Van Java terhadap peningkatan volume kendaraan di ruas Jalan Sukajadi dan Jalan Karang Tinggal saja karena fungsinya yang menjadi akses keluar/masuk kendaraan dari dan menuju pusat perbelanjaan Paris Van Java. Pusat perbelanjaan Paris Van Java dan ruas jalan yang terpengaruh oleh tarikan kendaraan yang ditimbulkannya berada di Wilayah Pengembangan Bojonegara. Peta orientasi wilayah studi dapat dilihat pada Gambar 1.1.
7
8
1.5 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini meliputi kerangka pemikiran studi, metode pengumpulan data, metode pengolahan data, dan metode analisis. 1.5.1
Kerangka Pemikiran Studi
Kerangka pemikiran studi yang dilakukan berdasarkan pada pemahaman bahwa dampak tarikan kendaraan yang disebabkan oleh adanya suatu kegiatan atau aktivitas akan menambah volume kendaraan di ruas jalan sekitarnya. Dalam hal ini terdapat interaksi antara sistem aktivitas dengan sistem jaringan yang mengakibatkan sistem pergerakan. Sistem aktivitas mencakup penduduk dan jenis kegiatannya (guna lahan), sistem jaringan menyangkut fasilitas perangkutan (sarana dan prasarana) dan pelayanannya. Adanya aktivitas dari penduduk dan didukung dengan sistem jaringan yang ada akan mempengaruhi pola pergerakan penduduk. Sistem pergerakan ini juga akan mempengaruhi sistem aktivitas. Pada kasus pusat perbelanjaan Paris Van Java ini, adanya aktivitas yang terjadi di pusat perbelanjaan Paris Van Java menimbulkan tarikan kendaraan dan menambah beban ruas Jalan Sukajadi dan Jalan Karang Tinggal yang digunakan sebagai akses keluar/masuk pusat perbelanjaan ini. Penambahan beban tersebut berupa peningkatan volume kendaraan di ruas Jalan Sukajadi dan Jalan Karang Tinggal yang akan menyebabkan penurunan tingkat pelayanan jalan di kedua ruas jalan tersebut. Untuk memperbaiki tingkat pelayanan Jalan Sukajadi dan Jalan Karang Tinggal, maka diperlukan upaya-upaya penanganan jalan berupa pengelolaan lalu lintas dan pelebaran jalan. Upaya-upaya tersebut akan dihitung biaya pelaksanaannya dan akan dibebankan secara proporsional kepada Pemerintah Kota Bandung dan pengelola pusat perbelanjaan Paris Van Java. Untuk lebih jelasnya, kerangka pemikiran pada studi ini dapat dilihat pada Gambar 1.2.
9
GAMBAR 1.2 KERANGKA PEMIKIRAN STUDI Pertumbuhan Penduduk Kota Bandung
Pertumbuhan Sosial Ekonomi Kota Bandung Peningkatan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Pekotaan Penambahan Pusat Perbelanjaan Baru Pembangunan Pusat Perbelanjaan Paris Van Java
Pergerakan di Sekitar Pusat Perbelanjaan Paris Van Java
Tarikan Pergerakan Oleh Pusat Perbelanjaan Paris Van Java
Pergerakan Menuju Pusat Perbelanjaan
Pergerakan Menerus
Volume Pergerakan di Ruas Jalan Studi Identifikasi Persoalan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Studi Sebagai Dampak Tarikan Pergerakan Pusat Perbelanjaan Paris Van Java Analisis Karakteristik Lalu Lintas
Analisis Besar Tarikan Pergerakan Pusat Perbelanjaan Paris Van Java Analisis Fluktasi Volume Tarikan Pergerakan Pusat Perbelanjaan Paris Van Java
Jaringan Ruas Jalan Studi Pola Pergerakan Ruas Jalan Studi Kapasitas Ruas Jalan Studi Volume Kendaraan di Ruas Jalan Studi
Perbandingan Volume Kendaraan di Ruas Jalan Dengan Volume Tarikan Pergerakan Pusat Perbelanjaan Paris Van Java Dampak Tarikan Pergerakan Pusat Perbelanjaan Paris Van Java Terhadap Ruas Jalan Studi Persoalan Lalu Lintas di Ruas Jalan Studi
Usulan Penanganan Persoalan Lalu Lintas di Ruas jalan Studi
Alternatif I (jangka pendek): Pengelolaan Lalu Lintas
Alternatif II (jangka panjang): Pelebaran Jalan - skenario 1 (LOS C; 0,58 < VCR ≤ 0,80) - skenario 2 (LOS B; 0,40 < VCR ≤ 0,58) - skenario 3 (LOS A; VCR ≤ 0,40)
Biaya Penanganan Persoalan Lalu Lintas pada Ruas Jalan Studi
Kesimpulan Studi dan Saran Bagi Pengembang Pusat Perbelanjaan, Pemerintah Kota Bandung dan Untuk Studi Lanjutan
10
1.5.2
Metode Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam studi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui pengamatan (observasi visual) dan pengukuran langsung di lapangan, sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan dengan melakukan pengkajian literatur dan survei ke instansi-instansi terkait. Data primer dikumpulkan dengan melakukan survei lapangan. Adapun survei yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pencacahan volume atau arus lalu lintas kendaraan. Hal ini dilakukan di enam titik lokasi, yaitu di Jalan Sukajadi dan Jalan Karang Tinggal (masing-masing dua titik), serta di kedua pintu masuk/keluar kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java (masing-masing satu titik). Keenam titik tersebut dipilih karena dilewati oleh kendaraan yang akan dihitung untuk proses analisis. Pencacahan volume kendaraan ini dilakukan mulai pukul 10.00 sampai pukul 22.00, dimana waktu ini adalah waktu operasi pusat perbelanjaan Paris Van Java dan dianggap sebagai waktu efektif untuk menimbulkan tarikan kendaraan. Pencacahan volume lalu lintas dilakukan selama tiga hari berbeda dengan alasan ketiga hari tersebut mewakili jenis hari dalam satu minggu dan memiliki karakteristik pergerakan (fluktuasi arus kendaraan) yang berbeda, yaitu Hari Senin mewakili karakterisik hari kerja, Hari Jumat mewakili karakteristik hari setengah kerja, dan Hari Sabtu mewakili karakteristik hari libur. Untuk mempermudah proses pencacahan, kendaraan yang dicacah dibagi menjadi empat, yaitu sepeda motor, kendaraan ringan (mobil penumpang, mikrobis, pick-up dan truk kecil), dan kendaraan berat (bis dan truk besar) (Manual Kapasitas Jalan Raya – MKJI, 1997). 2. Penghitungan kapasitas ruas jalan dan situasi lingkungan ruas jalan. Hal ini dilakukan di sekitar pusat perbelanjaan Paris Van Java (Jalan Sukajadi dan Jalan Karang Tinggal), yaitu mengukur lebar jalan, jumlah lajur, kegiatan di sisi jalan, arah arus kendaraan, panjang jalan, dan jenis konstruksi jalan. Lokasi titik-titik pencacahan volume kendaraan yang dilakukan pada studi ini dapat dilihat pada Gambar 1.3.
11
12
Untuk pengumpulan data sekunder dilakukan survei ke instansi-instansi pemerintah sebagai berikut: 1. Dinas Perhubungan Kota Bandung, Dinas Bina Marga Kota Bandung dan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bandung, untuk mendapatkan data mengenai panjang dan lebar ruas jalan studi. 2. Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung dan Dinas Bina Marga Kota Bandung, untuk mendapakan data mengenai standar biaya pengelolaan jalan. 1.5.3
Metode Analisis
Metode analisis data yang dilakukan dalam studi ini adalah menghitung kepadatan volume kendaraan di ruas jalan studi yang disebabkan oleh tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java dan menganalisis dampaknya terhadap tingkat pelayanan ruas jalan studi. Dampak yang dimaksud adalah peningkatan rasio antara volume dan kapasitas (VCR) jalan yang berakibat pada turunnya tingkat pelayanan jalan. Teknik analisis yang digunakan pada studi ini adalah metode perhitungan matematis dan deskriptif. Tahapan analisis yang dilakukan dalam studi ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis besar dan fluktuasi volume kendaraan pusat di ruas jalan studi. 2. Menganalisis besar dan fluktuasi volume tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java. 3. Menganalisis dampak tarikan kendaraan terhadap kepadatan volume kendaraan di ruas jalan studi. 4. Menganalisis tingkat pelayanan ruas jalan studi (rasio antara volume dan kapasitas). 5. Merumuskan usulan penanganan persoalan lalu lintas untuk meningkatkan tingkat pelayanan jalan dan menghitung biaya (dalam rupiah) untuk melaksanakan penanganan persoalan lalu lintas tersebut. 6. Menghitung biaya yang dibebankan terhadap pihak pengelola pusat perbelanjaan Paris Van Java. Besar biaya tersebut adalah besar persentase tarikan kendaraan pusat perbelanjaan Paris Van Java terhadap volume kendaraan di ruas jalan studi dikali biaya penanganan persoalan lalu lintas.
13
1.6 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam studi ini terdiri dari lima bagian, yaitu: BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang studi; rumusan persoalan; tujuan dan sasaran studi; ruang lingkup studi, yang meliputi ruang lingkup materi dan ruang lingkup wilayah; metodologi penelitian, yang meliputi kerangka pemikiran studi, metode pengumpulan data, dan metode analisis; dan sistematika pembahasan. BAB 2 TINJAUAN TEORI Pada bab ini dijelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan studi yang dilakukan, seperti teori mengenai pusat perbelanjaan, sistem transportasi, pengaruh guna lahan terhadap pergerakan, sistem permodelan transportasi perkotaan, jaringan jalan, pengelolaan dan biaya dampak lalu lintas. BAB 3 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Pada Bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum Kota Bandung beserta gambaran umum pusat perbelanjaan Paris Van Java yang meliputi aspek jumlah sarana parkir yang tersedia, pola pergerakan di dalam dan sekitarnya, kondisi ruas jalan, serta jenis aktivitas di sekitar pusat perbelanjaan Paris Van Java. BAB 4 ANALISIS
DAMPAK
TARIKAN
KENDARAAN
PUSAT
PERBELANJAAN PARIS VAN JAVA TERHADAP KONDISI LALU LINTAS DAN USULAN PENANGANAN PERSOALAN LALU LINTAS PADA RUAS JALAN STUDI Pada bab ini dibahas tentang perhitungan besarnya tarikan dan bangkitan pergerakan pusat perbelanjaan Paris Van Java dan lalu lintas harian rata-rata ruas jalan di sekitarnya, persoalan lalu lintas yang terjadi dan mengkaji alternatif penanganan persoalan lalu lintas yang terjadi. Pada bagian akhir bab
14
ini dihitung besarnya biaya yang dibutuhkan untuk melakukan penanganan terhadap persoalan lalu lintas yang terjadi. BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada Bab ini akan dibahas mengenai temuan-temuan studi yang diperoleh yang merupakan hasil dari analisis yang dilakukan, kemudian kesimpulan studi, serta kelemahan studi dan saran untuk melakukan studi lanjutan.