BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Transportasi merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, seperti halnya makanan, rumah, pakaian, dan lain sebagainya. Sebagai contoh, salah satu fungsi dasar transportasi adalah menghubungkan tempat kediaman dengan tempat bekerja, atau para pembuat barang dengan para pelanggannya. Dari sudut pandang yang lebih luas, fasilitas transportasi memberikan aneka pilihan untuk menuju ke tempat kerja, pasar, sarana, dan rekreasi serta menyediakan akses ke sarana-sarana kesehatan, pendidikan, dan, sarana lainnya.
Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini, kendaraan bermotor telah mendorong terjadinya revolusi transportasi di seluruh dunia. Sebelum hadirnya kendaraan bermotor, kecepatan kendaraan rata-rata hanya 10 mil/jam. Kehadiran mobil telah mengubah situasi tersebut, sehingga demi keselamatan dan efisiensi mulailah ditempatkan rambu lalulintas di persimpangan jalan (Lay, 1986).
Salah satu akar permasalahan transportasi adalah dikarenakan tidak terkendalinya pertumbuhan jumlah kendraraan bermotor di perkotaan, serta buruknya pelayanan sistem angkutan umum saat ini. Untuk merencanakan, merancang, dan menetapkan kebijaksanaan sistem transportasi dengan tingkat efisiensi dan keselamatan yang lebih baik, teori pergerakan arus lalulintas memegang peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan.
Karakteristik desain dari sarana fisik, cara bagaimana gerakan kendaraan diatur pada sarana tersebut, dan karakteristik kendaraan itu sendiri, semuanya
Universitas Sumatera Utara
2
berinteraksi untuk menentukan kemampuan sarana tersebut dalam menampung beban lalulintas yang bekerja padanya.Variabel-variabel utama yang dipakai untuk menerangkan arus kendaraan pada suatu jalur gerak ialah volume,
kecepatan,
kepadatan. Selain itu, ada dua variabel tambahan yang juga berhubungan dengan arus lalulintas yakni jarak antara dan waktu antara.
Untuk menganalisa karakteristik arus lalulintas suatu ruas jalan, dapat diketahui dengan menganalisa hubungan matematis antara
volume, kecepatan,
kepadatan lalulintas yang terjadi pada ruas jalan tesebut. Untuk itu, model yang digunakan untuk mempresentasikan hubungan matematis ketiga parameter tersebut adalah Model Greenberg.
1.2
Identifikasi Masalah
Permasalahan dalam tulisan ini adalah bagaimana menunjukkan hubungan parameter volume, kecepatan, dan kepadatan, menentukan volume maksimum dengan Model Greenberg serta menunjukkan keeratan hubungan antar variabel untuk ruas jalan Ir. Juanda Medan.
1.3
Batasan Masalah
Dari segi luasnya cakupan masalah, dalam hal ini penulis memberi batasan-batasan masalah diantaranya data yang diambil adalah data volume dan data kecepatan lalulintas yang diselesaikan dengan Model Greenberg dengan objek penelitian yang diamati terdiri dari kendaraan ringan dan sepeda motor.
Kendaraan ringan yang dimaksud adalah kendaraan bermotor
ber as dua
dengan 4 roda dan dengan jarak as 2.0 – 3.0 meter ; yang meliputi mobil penumpang, oplet, mikrobis, pick up dan truk kecil sesuai sistem klasifikasi Bina Marga, serta
Universitas Sumatera Utara
3
sepeda motor yang dimaksud adalah kendaraan bermotor dengan 2 atau 3 roda seperti sepeda motor dan kendaraan roda 3 sesuai sistim klasifikasi Bina Marga.
Dalam penelitian ini, kendaraan berat tidak dihitung ataupun dapat diabaikan karena kendaraan berat yang dimaksud tidak melintas di ruas jalan Ir. Juanda secara reguler.
1.4
Tinjauan Pustaka
Alamsyah, A.A (2008) menyatakan bahwa tidak ada arus lalu lintas yang sama bahkan pada keadaan yang serupa, sehingga arus pada suatu ruas jalan tertentu selalu bervariasi. Dengan demikian diperlukan parameter yang dapat menunjukkan kondisi arus suatu ruas jalan. Parameter-parameter tersebut adalah volume, kecepatan, dan kepadatan, tingkat pelayanan, dan derajat kejenuhan. Jotin Khisty, B. Kent Lall (2003) menyatakan bahwa terdapat tiga parameter utama yang berhubungan dengan arus lalu lintas yang mana parameter-parameter tersebut saling berhubungan secara matematis satu dengan yang lainnya, yaitu :
Kecepatan, dinyatakan dengan notasi V, didefinisikan sebagai
suatu laju
pergerakan, seperti jarak per satuan waktu, umumnya dalam mil/jam (mph) atau kilometer/jam. Volume, dinyatakan dengan Q, didefinisikan sebagai jumlah sebenarnya dari kendaraan yang diamati atau diperkirakan melalui suatu titik selama rentang waktu tertentu, biasanya dinyatakan dengan jumlah kendaraan/jam. Kepadatan, dinyatakan dengan D, didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang tertentu dari lajur atau jalan, dirata-ratakan dengan waktu, biasanya dinyatakan dengan jumlah kendaraan/mil atau jumlah kendaraan/kilometer.
Pada buku Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) dinyatakan bahwa untuk melihat pengaruh dari satu jenis kendaraan terhadap arus lalu lintas keseluruhan, nilai
Universitas Sumatera Utara
4
ekivalensi satuan mobil penumpang yang dipakai dalam penelitian ini yaitu untuk kendaraan berat = 1.20, kendaraan ringan = 1.00, dan sepeda motor = 0.25. Nilai ekivalensi satuan mobil penumpang adalah faktor konversi
berbagai jenis
kendaraan dibandingkan dengan mobil penumpang atau kendaraan ringan lainnya sehubungan dengan dampaknya pada perilaku lalu-lintas. Kendaraan ringan yang dimaksud adalah kendaraan bermotor
ber as dua
dengan 4 roda dan dengan jarak as 2.0 – 3.0 meter ; yang meliputi mobil penumpang, oplet, mikrobis, pick up dan truk kecil sesuai sistem klasifikasi Bina Marga, serta kendaraan berat yang dimaksud adalah kendaraan bermotor dengan lebih dari 4 roda yang meliputi bis, truk 2 as, truk 3 as, dan truk kombinasi sesuai sistem klasifikasi Bina Marga.
1.5
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menunjukkan hubungan matematis antara volume, kecepatan, dan kepadatan, menentukan volume maksimum, menentukan pada kondisi bagaimana tingkat volume maksimum dapat terjadi dengan Model Greenberg pada ruas jalan Ir. Juanda Medan .
1.6
Kontribusi Penelitian
Tulisan ini diharapkan dapat menjadi pedoman pengelolaan lalu lintas di ruas jalan Ir. Juanda, sehingga menghasilkan kenyamanan masyarakat dalam berlalulintas.
Universitas Sumatera Utara
5
1.7
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan data (survey lapangan) pada ruas jalan Ir. Juanda Medan. Metodologi penelitian yang digunakan mengikuti langkahlangkah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data Untuk mendapatkan hubungan antara volume, kecepatan, dan kepadatan pada ruas jalan yang diteliti, data yang dikumpulkan adalah: a. Data volume setiap jenis kendaraan. Berdasarkan buku Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), untuk melihat pengaruh dari satu jenis kendaraan terhadap arus lalu lintas keseluruhan, nilai ekivalensi satuan mobil penumpang yang dipakai dalam penelitian adalah: Kendaraan ringan
: 1.00
Sepeda motor
: 0.25
b. Data kecepatan, berupa pencatatan waktu tempuh kendaraan selama melewati panjang jalan yang diamati, yang dilakukan secara manual dengan bantuan stopwatch.
2. Pengolahan data a. Dari data yang diperoleh akan dilakukan perhitungan volume, kecepatan, dan kepadatan dengan menggunakan analogi konsep arus-fluida (model Greenberg) yakni sebagai berikut :
b. Membuat tabel analisis perhitungan dengan Model Greenberg. c. Menentukan hubungan matematis antara kecepatan-kepadatan, volumekecepatan, dan volume-kepadatan.
Universitas Sumatera Utara
6
d. Menentukan volume maksimum (kapasitas). e. Menentukan pada kondisi bagaimana volume maksimum dapat terjadi. 3. Menarik kesimpulan.
Universitas Sumatera Utara