BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah perkotaan merupakan hal yang selalu hangat dibicarakan. Sampah sering terlihat di tempat yang umum, seperti di jalan raya, trotoar, dekat pohon samping jalan, got atau sungai kecil dan bahkan hingga sungai besar. Sampah dapat diartikan sebagai limbah pada sisa aktivitas manusia atau masyarakat yang tidak terpakai. Sampah dapat bersifat organik maupun anorganik. Pada penelitian sebelumnya, alat pemilah sampah telah dapat memilah sampah logam, ringan dan berat. Dari ketiga kategori sampah tersebut, sampah ringan memiliki potensi recycle yang tinggi jika dapat dipisahkan menjadi 2 kategori yaitu sampah plasik dan sampah kertas. Penampungan akhir sampah-sampah tersebut terletak pada container sampah berupa prototype. Namun container tersebut belum menampilkan informasi apapun kepada admin/pihak pengelola sampah. Bila container sampah tersebut penuh maka akan menghambat kinerja alat pemilah sampah. Dari permasalahan tersebut, sampah ringan perlu dipilah kembali hingga dapat memisahkan sampah plastik dan kertas, serta display sistem dibutuhkan agar admin/pihak pengelola sampah dapat mengetahui kondisi penampungan akhir dari alat pemilah sampah (logam, berat, plastik, dan kertas). Display sistem pemilah sampah yang akan dibangun berupa informasi kapasitas wadah penampungan akhir alat pemilah sampah yang terpampang pada LCD yang dilengkapi LED dan Buzzer. Dengan dibangunnya display sistem pemilah sampah ini diharapkan pihak pengelola dapat dengan segera mengolah sampah hasil pilahan ini ke tahapan selanjutnya.
1
1.2 Rumusan Masalah Terdapat beberapa perumusan masalah yang perlu diperhatikan dalam Proyek Akhir ini sebagai berikut: 1. Bagaimana memilah sampah ringan menggunakan sensor? 2. Bagaimana merancang display untuk mengukur kapasitas sampah dari masing-masing wadah?
1.3 Tujuan Tujuan dari Proyek Akhir ini adalah: 1. Membuat sistem pemilah sampah ringan untuk memilah sampah plastik dan sampah kertas. 2. Membuat display pada Alat Pemilah Sampah untuk menampilkan informasi kapasitas sampah dari masing-masing wadah dengan menggunakan LCD, LED dan Buzzer.
1.4 Batasan Masalah Batasan masalah pada Proyek Akhir ini terbagi menjadi 2 bagian: 1. Batasan masalah pada sistem pemilah sampah ringan: a. Sampah logam, berat dan ringan adalah hasil pilah dari sistem sebelumnya. b. Sampah yang digunakan pada penelitian ini adalah sampah rumah tangga dan sampah yang dipilah adalah sampah ringan. c. Sampah yang menjadi sampel hanyalah sampah plastik yang transparan dan sampah kertas yang tidak transparan. Transparan yang dimaksud adalah dapat ditembus oleh cahaya. d. Penempatan sensor belum dipertimbangkan. e. Sampel sampah yang dipilah tidak menyatu dengan sampel lainnya, misalnya kertas karton dan plastik bening menyatu. f.
Sampel yang dipilah harus terdeteksi oleh sensor.
2
g. Sampah hasil pilah dari sistem sebelumnya sudah ditempatkan pada wadahnya masing-masing (logam dan berat). h. Hanya dibuat satu prototype wadah untuk kategori sampah plastik dan kertas (satu wadah dibagi 2). i.
Bila wadah sampah penuh, maka wadah dikosongkan secara manual.
j.
Belum ada feature untuk memadatkan sampah plastik dan ringan.
k. Kapasitas sampah diukur dalam satuan cm dalam arti diukur menggunakan jarak ketinggian dari sampah menuju sensor. l.
Sistem pemilah sampah ringan dan container tidak menyatu.
1.5 Definisi Operasional 1.5.1
Alat Pemilah Sampah
Alat pemilah sampah merupakan hasil dari penelitian sebelumnya. Alat ini disebut pemilah sampah karena fungsi utamanya adalah memisahkan sampah-sampah khususnya sampah rumah tangga yaitu sampah dapur seperti tulang-tulangan, sayur-sayuran ataupun sampah kantor di rumah seperti kertas, koran dan kantong plastik. Akan tetapi, alat ini hanya dapat memisahkan sampah kering saja. Alat pemilah sampah ini berupa prototype yang dapat memisahkan sampah secara otomatis. Sampah yang masuk akan diproses dan menghasilkan output yang berbeda. Sampah yang keluar menjadi 3 kategori sampah yaitu sampah logam, ringan dan berat. Sampah-sampah tersebut diletakkan pada container sampah atau disebut sebagai tempat penampungan sampah terakhir. Sampah logam yang dimaksud adalah sampah hasil dari aksesoris rumah yang rusak misalnya engsel pintu, per pada pulpen, baud dan mur yang tidak terpakai dan sebagainya. Sampah logam ini dipisahkan dengan memanfaatkan fungsi magnet untuk menarik logam dan memisahkannya ke jalur menuju wadah khusus logam. Sampah ringan adalah sampah dari kertas dan plastik yang sudah tidak terpakai seperti koran dan kertas bekas maupun kertas-kertas bekas ujian sekolah yang
3
dibawa oleh anak ke rumah. Sampah ringan ini ditiup oleh blower menuju wadah sampah ringan. Sampah berat adalah sampah dari makanan seperti tulangtulangan, buah-buahan dan sayur-sayuran kering. Sampah berat tidak akan mudah tertiup oleh blower lalu akan mengikuti jalur hingga menempati wadah sampah berat. 1.5.2
Sistem Pemilah Sampah Ringan
Sistem pemilah sampah ringan adalah penelitian lanjutan dari sistem sebelumnya. Sistem ini dirancang untuk memilah sampah ringan menjadi sampah plastik dan kertas. Dengan memanfaatkan cahaya yang dipancarkan oleh superbright LED dan sensor LDR, sampah plastik dan sampah ringan dapat dipisahkan. Sampah plastik dan kertas yang digunakan ialah sampah rumah tangga. Koran, kertas bekas, kantong plastik (bening dan berwarna) serta sampah lainnya yang dapat dipisahkan sesuai dengan cara kerja superbright LED dan sensor LDR. 1.5.3
Display pada Alat Pemilah Sampah
Display pada alat pemilah sampah merupakan sistem untuk memberikan informasi kepada admin/pihak pengelola sampah. Fungsi dari display disini adalah memberi informasi kapasitas wadah pada alat pemilah sampah. Dengan menggunakan sensor PING, LED, LCD dan Buzzer, container sampah dapat memberikan informasi kapasitas. Informasi yang diberikan adalah indikator dari setiap container sampah (logam, kertas, plastik dan berat).
1.6 Metode Pengerjaan Metode yang digunakan dalam proyek akhir “Display dan Peripheral Sistem Pemilah Sampah Ringan” adalah metode SDLC (System Development Life Cycle) yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: 1.6.1
Metode Pengumpulan Data
a. Pencarian referensi dari sumber-sumber yang berhubungan dengan perancangan Display dan Peripheral Sistem Pemilah Sampah Ringan.
4
b. Mempelajari masing-masing bagian dari perangkat atau modul yang digunakan sebagai Display dan Peripheral Sistem Pemilah Sampah Ringan. 1.6.2
Metode Pengembangan Sistem
a. Tahap Analisis Tahap Analisis dalam Display dan Peripheral Sistem Pemilah Sampah Ringan berdasarkan tinjauan pustaka, yaitu dengan mencari referensi dan atau materi tentang Sistem Pemilah Sampah Ringan dan Display pada Alat Pemilah Sampah. b. Tahap Perancangan Dalam tahap ini diperlukan perhitungan ukuran jalur pemilah sampah kering dan wadah sampah juga Perancangan Sistem Pemilah dan Display pada Alat Pemilah Sampah. c. Tahap Implementasi Tahap implementasi dilakukan setelah ditentukan pilihan dari tahap perancangan. Pada tahap ini Sistem Pemilah dan Display pada Alat Pemilah Sampah dirancang sesuai tahap perancangan. d. Tahap Pengujian i.
Tahap Pengujian Sistem Pemilah Pengujian Sistem Pemilah dilakukan untuk mengetahui sampah ringan yang digunakan untuk memilah sampah tersebut menjadi sampah plastik dan sampah ringan. Pengujian ini meliputi pengujian sensor LDR menggunakan cahaya dari LED dan pengujian servo.
ii.
Tahap Pengujian Display pada Alat Pemilah Sampah Pengujian Display pada Alat Pemilah dilakukan setelah tahap pengujian Sistem Pemilah, pengujian ini dilakukan menggunakan sensor PING untuk mendapatkan indikator mengenai kapasitas pada wadah sampah. Penelitian ini meliputi pengujian LCD, Buzzer dan LED.
5
1.6.3
Implementasi Cara kerja dari sistem pemilah sampah ringan dan display yang akan diterapkan pada Alat Pemilah Sampah ini terpusat pada mikrokontroler. Mikrokontroler mendapat daya listrik kemudian mengaktifkan sensorsensor yang digunakan. Terdapat 2 sensor yaitu sensor ping dan sensor LDR. Kinerja sensor akan ditampilkan pada LCD 16x2 dan LED serta suara dari Buzzer yang menampilkan informasi kerja sistem pada sistem pemilah sampah ringan dan display pada container sampah.
1.6.4
Analisa dan Desain Sistem analisis ini melalui beberapa tahapan. Dibawah ini adalah analisa desain yang dilakukan pada proses Display dan Peripheral Alat Pemilah Sampah. i.
Sistem Pemilah Sampah Ringan menggunakan dupleks sebagai jalur jalannya sampah ringan.
ii.
Ukuran dupleks yang digunakan meliputi panjang 30 cm, lebar 10 cm dan tinggi 5 cm sebagai jalur untuk sampah ringan yang diproses oleh sensor LDR dan superbright LED.
iii.
Ukuran dupleks yang digunakan meliputi panjang 8 cm dan lebar 8 cm dengan tingkat kemiringan 45 derajat dari jalur dimana sensor LDR bekerja. Duplex ini diletakan setelah jalur tersebut sebagai jalur yang memisahkan sampah kertas dan plastik ke container dari masing-masing sampah.
iv.
Ukuran tripleks meliputi panjang 30 cm, lebar 20 cm dan tinggi 40 cm. Tripleks tersebut membuat sebuah container sampah lalu dibagi 2 untuk container sampah plastik dan sampah ringan. Masing-masing ruang container sampah meliputi panjang 15 cm, lebar 20 cm dan tinggi 40 cm.
v.
Sampah ringan yang digunakan ialah sampah kering (sampah plastik dan kertas) dari sampah rumah tangga.
6
1.7 Jadwal Pengerjaan Jadwal Pelaksanaan Tabel 1.1 Jadwal Pengerjaan Proyek Akhir
Target Keluaran Proyek Akhir
Mei 18 25
1
8
Juni 15 22
29
6
13
Juli 20
Pengerjaan Sistem 1. Penyediaan Hardware dan Software 2. Desain Lokasi Input dan Output 3. Desain prototype 4. Konfigurasi Hardware dan Software 5. Konfigurasi Input dan Output 6. Konfigurasi Prototype Pengujian Sistem 1. Pengujian Awal Hardware 2. Pengujian Input dan Output 3. Pengujian Prototype 4. Pengujian Keseluruhan
7
27