BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia dari tahun ke tahun
mengalami pertumbuhan yang baik, untuk periode tahun tertentu pertumbuhan ini terlihat sangat signifikan. Pertumbuhan ini bisa dilihat dari perkembangan bisnis properti untuk perumahan yang meningkat, pembangunan proyek-proyek untuk gedung perkantoran yang banyak dikerjakan, perluasan jalan-jalan umum, pembangunan jalan tol, pembuatan jalan layang, dan pembangunan infrastruktur lainnya. Selain itu, apabila pada tahun 2015 nanti pemerintah Indonesia berhasil menggenjot pertumbuhan infrastruktur, maka pertumbuhan ekonomi di Indonesia mampu menyentuh titik 6,8 persen. Potensi cerah yang ada pada industri konstruksi pastinya mendorong pihakpihak yang memiliki modal untuk ikut membuka perusahaan-perusahaan baru yang bergerak pada jasa konstruksi, dan secara tidak langsung akan meningkatkan persaingan pada industri konstruksi dan dengan tingkat persaingan yang tinggi, menuntut perusahaan-perusahaan yang bergerak pada industri konstruksi untuk menerapkan strategi-strategi dalam bersaing. Pastinya penerapan strategi tersebut membutuhkan pengaturan atau sering disebut manajemen strategi. Penerapan strategi pun harus didasari atas beberapa hal, salah satunya adalah kemampuan perusahaan untuk menerapkan strategi tersebut, serta faktor-faktor lain yang mendukung penerapan strategi itu sendiri. Seperti faktor kekuatan, faktor kelemahan, faktor peluang dan faktor ancaman yang mampu menentukan apakah strategi yang diterapkan memang merupakan strategi terbaik. Salah satu strategi yang sering
diterapkan
oleh
perusahaan-perusahaan
kontraktor
adalah
strategi
pengembangan jasa. Strategi pengembangan jasa menurut Pearce dan Robinson, (2011:193) adalah strategi yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan perusahaan dengan cara meningkatkan, memperbaiki dan memodifikasi jasa-jasa yang ada sekarang. Dikaitkan dengan perusahaan kontraktor, pastinya strategi ini merupakan strategi yang tepat dikarenakan alat-alat yang terus diperbaharui dengan kualitas hasil yang lebih baik serta kapabilitas lebih tinggi.
1
2 Dengan adanya peralatan yang baru, akan mendorong sebuah perusahaan untuk dapat bersaing lebih kuat dengan perusahaan kompetitor. Penerapan sebuah strategi tidak bisa diterapkan tanpa adanya perhitungan keuangan, operasional dan sumber daya manusia dikarenakan peralatan-peralatan baru yang dibeli pastinya akan menambah pendapatan perusahaan, namun di sisi lain juga menambah pengeluaran di awal, oleh karena itu, penting untuk diteliti apakah sebuah strategi yang diterapkan akan mampu menghasilkan keuntungan atau tidak, karena jika tidak dilakukan perhitungan, maka hal-hal buruk bisa menerpa perusahaan seperti kesalahan perhitungan yang menyebabkan kerugian dan kurang lakunya jasa dikarenakan tidak adanya analisis mendalam pada aspek pasar. PT. Karya Pelita Properti adalah salah satu perusahaan kontraktor yang beralamat di Jalan Kosambi Baru Raya No. 76, Jakarta Barat. Perusahaan yang berdiri pada tahun 2006 ini bergerak pada jasa pembangunan rumah, perbaikan jalan dan kegiatan-kegiatan kontraktor lainnya. Saat ini, PT. Karya Pelita Properti ingin menambah peralatan, peralatan yang sudah dimiliki saat ini seperti Backhoe Loader, Loader, Dozer dan Truk Artikulasi untuk dapat memaksimalkan efektifitas dan efisiensi. Namun, untuk memastikan bahwa strategi pengembangan produk sudah siap untuk diterapkan, dibutuhkan beberapa informasi seperti tingkat pertumbuhan pendapatan, jenis peralatan yang akan ditambah dan sumber daya manusia yang saat ini dimiliki oleh PT. Karya Pelita Properti dan dari hasil observasi langsung, ditemukan beberapa fakta tersebut.Fakta pertama yang mendukung penerapan strategi pengembangan bisnis dapat dijelaskan dari tingkat pertumbuhan pendapatan perusahaan sebagai berikut :
Gambar 1.1 Tingkat Pendapatan PT. Karya Pelita Properti Tahun 2009 Sampai Tahun 2014 Sumber : Data Sekunder PT. Karya Pelita Properti
3 Pada Gambar 1.1 menunjukkan bahwa tingkat pendapatan (omset) perusahaan mengalami peningkatan secara dinamis dari tahun 2009 hingga 2014, yang menunjukkan pertumbuhan yang baik dan secara nyata menunjukkan kesiapan perusahaan dalam melakukan pengembangan jasa. Data lain yang ditemukan adalah tingginya permintaan akan jasa kontraktor kepada PT. Karya Pelita Properti yang ingin menggunakan jasa PT. Karya Pelita Properti untuk bekerja sama dalam proyek pembangunan rumah, jalan dan ruko namun dikarenakan peralatan yang dimiliki saat ini masih terbatas, maka perusahaan tidak mampu memenuhi kerja sama tersebut. Berikut disertakan grafik permintaan dari calon rekanan bisnis:
Gambar 1.2 Permintaan Proyek PT. Karya Pelita Properti Sumber: Data sekunder, PT. Karya Pelita Properti Selain fakta mengenai pendapatan yang sudah cukup meningkat serta permintaan dari pasar, pihak PT. Karya Pelita Properti juga sudah merencanakan data-data peralatan yang akan ditambah oleh PT. Karya Pelita Properti:
4 Tabel 1.1 Rencana Penambahan Peralatan Pada PT. Karya Pelita Properti Tipe
Jenis
Umur
Tahun
Harga Saat
Jumlah
Rencana
Ini
Saat
Penambahan
Ekonomis alat
Total
Ini Backhoe
JCB DER 3
Loader
CX
5 tahun
2006
Rp
4
0
4
0
2
2
4
0
4
0
2
2
2
0
2
0
2
2
6
0
6
0
4
4
2
0
2
0
2
2
814.000.000
SITEMASTER John
Deere
5 tahun
-
410L TMC Wheel
Komatsu
Loader
WA300-3E
2.272.201.440 R
Caterpillar
5 tahun
2004
R
5 tahun
-
Rp 3.735.200.000
Deere
5 tahun
2003
450J Caterpilar D6R
Rp 992.310.000
5 tahun
-
XL
Rp 2.454.100.000
Dump
Hino FM 260
Truck
JD
8 tahun
2005
Rp 727.000.000
Hino FM 320
8 tahun
-
JD Excavator
Rp 900.000.000
924 K BullDozer John
Rp
Rp 979.000.000
Volvo
6 tahun
2005
EC210B
Rp 2.156.000.000
PRIME KOBELCO TOR SK200-
6 Tahun
-
Rp 4.620.000.000
8+BREAKER Sumber: Data sekunder, PT. Karya Pelita Properti
5 Dari Tabel 1.1 diatas, perusahaan menggunakan 4 jenis peralatan utama yang mendukung kegiatan bisnis perusahaan. Perusahaan merencanakan untuk menambah tiap jenis peralatan yang digunakan saat ini dengan tipe-tipe yang berbeda, sebagai tujuan adanya varian peralatan yang nantinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan pada saat pekerjaan konstruksi dilaksanakan. Selanjutnya untuk alat-alat lama, akan tetap dipertahankan hingga masa umur pemakaian habis, baru akan dibeli dengan harga baru. Tabel 1.2 Rencana Penambahan Alat-alat Lama Tipe Backhoe Loader
Jenis
Umur Pemakaian
Tahun Pembelian
10 Tahun
2006
R
10 Tahun
2004
Deere
10 Tahun
2003
Hino FM 260
15 Tahun
2005
10 Tahun
2005
JCB
DER
3
CX SITEMASTER Wheel Loader
Komatsu WA300-3E
BullDozer
John 450J
Truk Artikulasi
JD Excavator
Volvo EC210B
Sumber: Wawancara, PT. Karya Pelita Properti Fakta terakhir yang ditemukan menyangkut rencana penambahan peralatan adalah mengenai sumber daya manusia PT. Karya Pelita Properti saat ini. Rencana perusahaan melakukan pengembangan jasa dengan cara menambah alat, bertujuan untuk meningkatkan profit dan memaksimalkan pangsa pasar yang awalnya tidak dapat diraih oleh perusahaan. Namun dengan penambahan peralatan, pastinya beberapa aspek lain juga perlu diteliti, salah satunya adalah aspek sumber daya manusia. Berikut penjabaran sumber daya manusia PT. Karya Pelita Properti saat ini:
6 Tabel 1.3 Deskripsi Sumber Daya Manusia PT. Karya Pelita Properti Jabatan
Jumlah Saat Ini
Rencana
Sistem Gaji
Penambahan Operasional
22 orang
12 orang
Gaji bulanan + harian
Pemasaran
2 orang
2 orang
Gaji bulanan + sharing profit
Sumber: Data sekunder, PT. Karya Pelita Properti Dari tabel di atas, terlihat bahwa dengan adanya penambahan alat, pastinya dibutuhkan juga penambahan sumber daya manusia, oleh karena itu biaya yang harus dikeluarkan pun akan semakin tinggi. Namun di luar itu segmen yang dapat dicapai oleh PT. Karya Pelita Properti pun akan semakin banyak. Saat ini segmen pasar dari PT. Karya Pelita Properti dapat diuraikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 1.4 Segmen PT. Karya Pelita Properti Tahun
Segmen saat ini Rumah
Segmen pengembangan bisnis
Jalanan
Ruko dan Bangunan Besar
H
TH
H
TH
H
TH
2010
13
7
18
8
4
8
2011
21
10
26
21
12
15
2012
26
9
23
13
17
12
2013
30
12
32
16
21
13
2014
28
11
36
14
26
16
H: Handle
TH: Tidak ter Handle
Sumber: Wawancara dengan pihak PT. Karya Pelita Properti Dari tabel di atas, terlihat bahwa saat ini PT. Karya Pelita Properti hanya melayani jasa pembangunan rumah dan pembuatan jalan dimana dari tabel di atas, terlihat bahwa permintaan jasa yang belum bisa dipenuhi oleh perusahaan memiliki jumlah yang tinggi dan dengan pengembangan bsnis ini, PT. Karya Pelita Properti berharap dapat memaksimalkan segmen pasar yang belum tercapai. Dari uraian permasalahan yang telah dijabarkan di atas, maka penelitian ini akan dijalankan guna menentukan kelayakan pengembangan dari pengembangan investasi yang akan dilakukan dimana selanjutnya penelitian ini akan diberi judul: “Analisis Kelayakan Pengembangan Bisnis pada PT. Karya Pelita Properti”
7 1.2
Formulasi Masalah Dari uraian permasalahan di atas, maka formulasi masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana kelayakan pengembangan jasa yang harus dipenuhi oleh PT. Karya Pelita Properti dilihat dari aspek keuangan?
2.
Bagaimana kelayakan pengembangan jasa yang harus dipenuhi oleh PT. Karya Pelita Properti dilihat dari aspek operasional?
3.
Kelayakan pengembangan jasa yang harus dipenuhi oleh PT. Karya Pelita Properti dilihat dari aspek sumber daya manusia?
4.
Bagaimana kelayakan pengembangan jasa yang harus dipenuhi oleh PT. Karya Pelita Properti dilihat dari aspek pasar dan pemasaran?
1.3
Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah PT. Karya Pelita Properti yang
beralamat di Jalan Kosambi Baru Raya No. 76, Jakarta Barat. Penelitian ini hanya menganalisis aspek keuangan, aspek operasional, aspek sumber daya manusia, dan aspek pasar dan pemasaran pada PT. Karya Pelita Properti sebagai dasar untuk menjadi rekomendasi perusahaan agar keseluruhan aspek yang telah dijelaskan dapat dinyatakan layak. Selanjutnya, penelitian ini terbatas hanya meneliti industri kontraktor, dengan objek penelitian adalah PT. Karya Pelita Properti dan rekanan bisnis dan seluruh target dari sendiri PT. Karya Pelita Properti selaku unit analisis dalam penelitian.
1.4
Tujuan Penelitian Dari uraian formulasi masalah dan ruang lingkup serta batasan penelitian yang
telah dijabarkan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian yang berjudul “Analisis Kelayakan Pengembangan Bisnis pada PT. Karya Pelita Properti” ini adalah: 1.
Untuk mengetahui kelayakan pengembangan jasa yang harus dipenuhi oleh PT. Karya Pelita Properti dilihat dari aspek keuangan.
2.
Untuk mengetahui kelayakan pengembangan jasa yang harus dipenuhi oleh PT. Karya Pelita Properti dilihat dari aspek operasional
3.
Untuk mengetahui kelayakan pengembangan jasa yang harus dipenuhi oleh PT. Karya Pelita Properti dilihat dari aspek sumber daya manusia
8 4.
Untuk mengetahui kelayakan pengembangan jasa yang harus dipenuhi oleh PT. Karya Pelita Properti dilihat dari aspek pasar dan pemasaran
1.5
Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini dapat diuraikan menjadi dua bagian yaitu manfaat
praktis dan manfaat akademis sebagai berikut: 1.
Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan dan acuan bagi PT. Karya Pelita Properti yang akan menambahkan peralatan untuk kegiatan operasional sehingga nantinya perusahaan dapat memperkirakan pengeluaran serta pemasukan yang dapat diraih dengan adanya penambahan peralatan
2.
Manfaat Akademis Manfaat akademis dari penelitian ini adalah sebagai media informasi dan tukar pikiran untuk peneliti-peneliti selanjutnya yang akan menjalankan penelitian mengenai pengembangan alat pada sebuah perusahaan.