BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sekarang ini sedang berada dalam tren yang sangat positif. Walaupun ada beberapa Negara lain sedang mengalami krisis ekonomi, dimana menurut Staf Khusus Presiden RI Firmanzah, data Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai pertumbuhan PDB dan tren yang membaik dari neraca perdagangan Indonesia menunjukkan fundamental ekonomi terus membaik. Disini Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data pertumbuhan PDB Indonesia pada rentan waktu antara tahun 2010 – 2013 adalah rata-rata sebesar 6,15%. Dengan semakin baiknya perekonomian Indonesia juga tentu akan menyebabkan tingginya permintaan akan kebutuhan gizi dan salah satunya adalah susu. Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat. Susu berperan sebagai asupan penting untuk kesehatan, kecerdasan, dan pertumbuhan, khususnya anak-anak, selain itu juga bisa untuk campuran bahan makanan lain seperti roti.
Kesadaran masyarakat terhadap
konsumsi susu, menjadikan susu sebagai komoditas ekonomi yang mempunyai nilai sangat strategis. Permintaan susu tumbuh sangatlah tinggi, yang meningkat 14.01% selama periode antara tahun 2002 dan tahun 2007. Namun di sisi lain produksi susu Indonesia hanya tumbuh 2% (Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia, 2010). Sedangkan sepanjang akhir 2011 hingga akhir 2012 produksi susu nasional mengalami penuruan yang signifikan yakni 10% - 30%. Sayangnya, produksi susu nasional hingga Oktober 2013 dari Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) baru mencapai 1.3 juta – 1.5 juta liter perhari, atau hanya mencukupi 20% dari kebutuhan susu nasional dan di tahun ini diperkirakan produksi susu nasional akan meningkat di angka 1.5 juta – 1.7 juta liter perhari guna memenuhi tingginya permintaan susu dari masyarakat. Sedangkan dilihat dari kebutuhannya, kebutuhan susu nasional dari tahun ke tahun terus meningkat disebabkan peningkatan jumlah penduduk Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ketergantungan Indonesia akan susu impor sangat tinggi. Kebutuhan susu nasional yang 1.5 miliar liter per tahun tersebut,
1
2
sebanyak 67% masih harus diimpor. Tahun 2005, konsumsi susu per kapita per tahun mencapai 6.8 liter dan untuk 2006 naik menjadi 7.7 liter (Setiawan, 2008). Dengan semakin majunya pertumbuhan ekonomi khususnya di Indonesia maka secara tidak langsung juga akan meningkatkan atau diperlukan kebutuhan gizi yang tinggi, dan untuk memenuhi hal tersebut susu merupakan hal yang tepat untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Namun selain meningkatkan kreativitas produktivitas dan menekan biaya, perusahaan juga di minta untuk bisa meramalkan bagaimana permintaan produk pada periode-periode selanjutnya di kemudian hari. Selain memperhatikan penjualan, perusahaan juga perlu memperhatikan masalah persediaan barang. Dalam perusahaan yang bergerak dalam bidang pendistribusian barang, perusahaan yang memiliki persediaan barang yang lebih banyak atau cenderung berlebihan akan meningkatkan biaya penyimpanan sedangkan perusahaan dengan persediaan barang yang kurang akan menyebabkan berkurangnya pula penjualan karena ketidak mampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumennya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti tertarik dengan bagaimana melakukan peramalan penjualan dan perencanaan persediaan dari PT. Citra Satria Utama sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain yang menawarkan produk sejenis. Perusahaan ini tidak hanya bersaing sesama distributor saja tetapi juga para produsen yang memiliki pemasaran langsung. Perusahaan bersaing memenuhi keinginan dan permintaan dari konsumen guna untuk menguasai pangsa pasar agar pasar yang dimiliki perusahaan tidak beralih ke pesaing lain yang memiliki pemasaran langsung Objek penelitian yang digunakan disini adalah PT. Citra Satria Utama yang bergerak sebagai distributor susu yang diproduksi oleh PT. Frisian Flag Indonesia dan merupakan bentuk perusahaan distribusi yang ada di kota Palembang. Dan yang akan dibahas adalah produk susu bendera Gold. Mengapa mengambil produk tersebut, karena produk tersebut merupakan yang paling banyak laku atau diminati dibanding produk susu yang lain. Fakta itu didapat dari hasil wawancara dengan Bapak Sulaiman selaku General Manager PT. Citra Satria Utama yang mengatakan bahwa penjualan susu bendera Gold adalah yang paling banyak atau laku dibanding produk-produk susu yang lainnya dimana menurut dia susu bendera Gold memiliki
3
rasa yang lebih enak, manis, dan juga memiliki kandungan gizi yang lebih baik dibanding varian susu kental manis lainnya. Gambar 1.1 Grafik Perbandingan Penjualan Susu Bendera Gold dan Varian Lain (Choco dan Krimer) Januari 2014 – Desember 2014
Sumber: PT. Citra Satria Utama (2015) Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa produk susu bendera Gold lebih laku dipasaran dibanding varian rasa lain yaitu choco dan krimer. Produk susu Gold lebih banyak laku di masyarakat dibanding rasa lain dimana produk bendera Gold dalam sebulan besarnya permintaan berkisar di angka 3.000 – 10.000an karton dalam sebulan sedangkan varian rasa choco dan krimer permintaannya hampir sama yaitu berkisar di angka 1.000 – 3.000 karton dimana dalam satu karton berisi 48 kaleng susu. Dan dari sana terlihat jelas bahwa masyarakat lebih banyak mengkonsumsi susu bendera Gold dibandingkan varian rasa choco dan krimer.
4
Gambar 1.2 Diagram Perbandingan Penjualan Susu Bendera Gold dan Total Penjualan Suluruh Jenis Produk Periode Januari 2014 – Desember 2014
Sumber: PT. Citra Satria Utama (2015) Dari diagram tersebut diketahui total penjualan susu bendera Gold selama periode setahun dari Januari 2014 – Desember 2014 adalah sebesar 84.351 karton, sedangkan total keseluruhan penjualan perusahaan adalah sebesar 790.583 karton. Berarti persentase penjualan susu bendera Gold terhadap kesleuruhan produk berkisar diantara 10%-11%. PT. Citra Satria Utama selama ini telah melakukan berbagai usaha untuk menjalankan bisnisnya dengan sebaik mungkin terutama pada bagian penyimpanan stok barang untuk memenuhi permintaan dan peningkatan pendapatan. Namun diketahui bahwa selama ini perusahaan tidak melakukan peramalan melainkan hanya melalui keputusan yang dihasilkan dalam rapat atau hanya berdasarkan perkiraan dari penjualan bulan lalu dan tidak jarang pula keputusan yang dibuat kurang tepat dengan yang terjadi sebenarnya. Maka dari itu peneliti ingin memberikan solusi mengenai peramalan penjualan untuk periode-periode berikutnya dan mencari metode yang tepat untuk digunakan oleh perusahaan.
Berdasarkan permasalahan yang ada di dalam perusahaan, maka peneliti bermaksud untuk menggunakan metode forecasting, dan EOQ (Economic Order
5
Quantity), untuk mengoptimalkan fungsi persediaan yang ada di dalam perusahaan. Hal tersebut berkaitan dengan peramalan kebutuhan stok barang perusahaan pada periode berikutnya, kuantitas pemesanan dan frekuensi pembelian barang sehingga akan tercapai efisiensi persediaan di perusahaan (meminimalkan terjadinya kelebihan atau kekurangan stok barang). Dari latar belakang yang telah di tulis diatas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat topik skripsi mengenai pengendalian persediaan barang di perusahaan tersebut dengan judul “Analisis Peramalan Penjualan dan Optimalisasi Persediaan Susu Frisian Flag Pada PT. Citra Satria Utama (Studi Kasus: Susu Bendera Gold)” 1.2 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian yang dilakukan di PT. Citra Satria Utama yang terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan Blok 1A – 3C Palembang, hanya dilakukan sebatas pada bagian operasional perusahaan yaitu mengenai peramalan penjualan terhadap permintaan konsumen pada jenis susu bendera Gold pada periode Mei 2013 - April 2015. Berdasarkan metode dengan menggunakan data historis, yaitu Naive, Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing with Trend dan Linear Regression. Kemudian hasil peramalan tersebut digunakan untuk mengelola persediaan PT. Citra Satria Utama yaitu EOQ (Economic Order Quantity), ROP (Reorder Point), dan SS (Safety Stock).
1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka identifikasi masalah yang akan diteliti adalah: 1. Metode apakah yang paling baik diantara Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing with Trend, Linear Regression, dan Naïve Method untuk meramalkan penjualan susu bendera Gold pada bulan Mei 2015 di PT. Citra Satria Utama? 2. Apakah kondisi jumlah persediaan susu bendera Gold pada PT. Citra Satria Utama sudah ekonomis? Berapa jumlah persediaan yang ekonomis?
6
1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui metode yang paling baik diantara Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing with Trend, Linear Regression, dan Naïve Method untuk meramalkan penjualan terhadap produk susu bendera Gold pada PT. Citra Satria Utama. 2. Untuk menentukan dan mengetahui jumlah persediaan susu bendera Gold yang ekonomis pada PT. Citra Satria Utama. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: •
Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif solusi bagi PT. Citra Satria Utama dalam memprediksi penjualan pada periode yang akan datang dan juga dalam mengoptimalkan persediaan barang.
•
Bagi Peneliti Penelitian ini memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan ilmu pengetahuan ke dalam bentuk nyata.
•
Bagi Pembaca Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan sebagai bahan referensi bagi pembaca yang tertarik melakukan penelitian lebih lanjut.
7
1.6 State of Art Table 1.2 Table State of art Metode
Nama
Jurnal
Hasil
Penelitian
Peneliti
EOQ
Imanuel
Perancangan sistem
Meminimalkan kesalahan dan
Ginting
pengontrolan stok
resiko besar dalam
barang pada
penghitungan dan pemesanan
Blesscom computer
barang.
Penelitian
dengan metode Economic Order Quantity(EOQ) (ISSN 2301-9425 2013)
Forecasting
Agata
Forecasting of
Mesjasz-Lech, demand for direct
Penelitian
berfokus
pentingnya
pada
peramalan
production materials persediaan bahan baku as the element of
dan
kualitas.
supply logistics of thermal power plants (ISSN 1734-459X 2011 vol.7) Forecasting
Aida
A regression
Penelitian ini memberikan
Mustapha &
approach for
kajian mengenai pendekatan
Farhana M
forecasting vendor
metode linear regresi untuk
Fadzil
revenue in
memprediksi annual revenues
telecommunication
berdasarkan histori
industries (ISSN
sebelumnya. Dan tiga metode
0975-4024) 2015
yang akan dibahas yaitu
Vol 6 No 6
linear regression, sequential minimal optimization
8
algoritm, dan M5 rules EOQ
S. Saravanan,
India’s
Electricity Bertujuan untuk memahami
S. Kannan, &
Demand
Forecast peramalan demand beban
C. Thangaraj
using
Regresiion listrik yang ada di India.
Analysis Artificial
and Tujuan ini berkaitan dengan neural konsumsi listrik di India,
networks based on untuk meramalkan proyeksi principal
masa depan permintaan untuk
components
(ISSN jangka waktu 19 tahun dari
0976-6561;
2229- tahun 2012 sampai 2030.
6956 2012) EOQ
Tata Aransta
Penerapan Economic Persediaan merupakan salah
Imas Puspita,
Order Quantity
satu aspek yang perlu
Erma Suryani,
(EOQ) Model
diperhatikan oleh setiap
& Radityo P.
dengan faktor diskon perusahaan, terutama bagi yang diintegrasikan
perusahaan manufaktur. Hal
pada Adempiere
ini dipicu adanya pengeluaran
untuk Optimasi
yang ditimbulkan dalam
Biaya Persediaan di
aktivitas persediaan atau
KUD Dau Malang
sering disebut dengan biaya
(ISSN: 2301-9271
persediaan.
2012) Sumber: Hasil olah data peneliti (2015)