BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Jaringan distribusi merupakan sesuatu yang menggambarkan pengiriman barang atau produk dari sejumlah asal ke sejumlah tujuan. Pada barang atau produk yang di konsumsi sehari-hari, fungsi jaringan distribusi dan transportasi memainkan peranan yang sangat penting. Dengan adanya jaringan distribusi dan transportasi, produk yang dihasilkan oleh produsen akan bisa sampai kepada tangan konsumen. Di bagian transportasi pengiriman produk, masalah efisiensi juga harus diperhatikan, penentuan rute dan jumlah pengangkutakan mempengaruhi biaya operasional dari rantai distribusi. Daganzo (1978) menganggap permintaan banyak asal ke banyak tujuan sebagai suatu sistem yang responsif. Laporte (1988) membahas tentang masalah optimasi yang menggabungkan kedua sarana lokasi dan rute kenderaan. Selanjutnya, Laporte, dkk (1989) kembali mengusulkan integer programming models of stochastic untuk masalah lokasi rute dan ukuran kenderaan. Selain itu, Hall (1993) menganggap rancangan jaringan banyak asal ke banyak tujuan sebagai angkutan jaringan distribusi di area lokal, seperti daerah metropolitan. Metode analitik untuk meminimalkan biaya distribusi barang dengan menggunakan truk dari pemasok untuk ke banyak pelanggan dikembangkan oleh Burns (1985). Kemudian, Blumenfeld (1985) menjelaskan tentang biaya yang diperlukan untuk berbagai kasus yang berhubungan dengan pengiriman barang dari asal ke tujuan. Selanjutnya, Daganzo dan Hall (1993) membahas perkiraan biaya rute kenderaan untuk melakukan pengambilan dan pengiriman barang. Newell (1973) menjelaskan penggunaan metode continuous approximation (CA) untuk memberikan pemahaman tentang perilaku kualitatif berbagai masalah optimasi diskrit serta menemukan solusi masalah tersebut. Kemudian, Dasci dan Verter (2001) mengembangkan sebuah continuous approximation (CA) yang dibu1 Universitas Sumatera Utara
2 tuhkan untuk ukuran area layanan atau ekuivalen terhadap kepadatan terminal yang akan dipilih pada setiap titik di wilayah tersebut. Ada banyak sistem perancangan distribusi barang dari banyak asal ke banyak tujuan. Salah satu alternatif adalah dengan melakukan penggabungan pengangkutan pada sarana terminal, terminal transhipment (pemindahan), atau sarana transfer. Ada banyak cara juga untuk merancang operasi transportasi yang melibatkan sarana terminal, yaitu dapat dibedakan berdasarkan jumlah terminal pada setiap pengiriman dari asal ke tujuan. Berikut adalah contoh illustrasi gambar
Gambar 1.1 : Solusi di mana setiap pengiriman bergerak melalui hanya satu terminal dalam perjalanan dari asal ke tujuan Sumber : Design of Multistar Many-to-Many Distribution Networks Gambar 1.1 menunjukkan solusi menggunakan dua terminal yang dilambangkan oleh X dan Y . Daerah asal dilambangkan dengan lingkaran dan daerah tujuan dilambangkan dengan kotak. Dari Gambar 1.1 dapat dilihat, bahwa setiap pengiriman bergerak melalui hanya satu terminal dalam perjalanan dari asal ke tujuan. Solusi dalam Gambar 1.1 terdiri dari rute berikut: 1. X, D, B, A, 1, 2, 3, X 2. X, C, E, F, 6, 5, 4, X 3. Y, C, B, A, 13, 12, 11, 10, Y 4. Y, D, E, F, 9, 8, 7, Y
Universitas Sumatera Utara
3 Sebagai contoh, pengiriman akan dilakukan dari daerah asal 1 ke daerah tujuan F . Pengiriman diangkut dari titik asal 1 dengan rute X, C, B, A, 1, 2, 3, X, kemudian di terminal X pengiriman diturunkan dari kendaraan dan dimuat ke kendaraan yang lain dengan rute X, D, F, E, 6, 5, 4, X. Selanjutnya pengiriman disampaikan ke tujuan F pada saat kenderaan melewati daerah tujuan F . Hal pertama yang dilakukan untuk merancang sistem pendistribusian yaitu menentukan tipe dasar sistem sesuai dengan kasus yang di kaji. Untuk memudahkan dalam perancangan tersebut, maka digunakan metode continuous approximation (CA) yaitu metode yang memperkirakan biaya operasi yang akan dilakukan dengan desain tertentu dan kemudian menggunakan perkiraan tersebut untuk mencari rancangan yang terbaik. Perancangan jaringan distribusi memiliki variabel operasional yaitu daerah asal (O), daerah tujuan (D), armada angkutan (nv ) dan rute dari asal ke tujuan yang dinotasikan oleh q(ω). Ini akan menunjukkan bahwa variabel-variabel ini memiliki dampak yang penting pada biaya trasportasi yang diberikan oleh fungsi objektif: min
u∈{0,1}|X |,nv ∈N|X |
X
{
(cm um + Cv nvm ) +
X
p(ω)V (u, nv , ω)}
ω∈Ω
m∈X
dimana, V (u, nv , ω) := min Z (ω)
m m m m τ O (z (ω) , D (z (ω)), Qm (z m (ω), ω), m∈X
P
d m (z m (ω)), nvm dengan kendala, m m∈X zij (ω) zijm (ω) ≤ um
P
= I{qij ω>0} , untuk semua i ∈ O, j ∈ D
zijm (ω) ∈ {0, 1}
, untuk semua i ∈ O, j ∈ D, m ∈ X , untuk semua i ∈ O, j ∈ D, m ∈ X
Universitas Sumatera Utara
4 Bagian utama dari perancangan jaringan distribusi ini adalah pengembangan pendekatan metode continuous approximation (CA) yang baru yang berfungsi untuk mengestimasi biaya transportasi dan terutama biaya linehaul (jarak ratarata dari terminal ke titik pusat pada rute) sebagai fungsi dari jumlah terminal. Kemudian digunakan pendekatan untuk mencari jumlah terminal yang efisien yaitu terminal yang melayani setiap asal dan tujuan masing-masing. Setelah posisi terminal diketahui, maka rancangan yang dihasilkan di evaluasi melalui perhitungan lebih rinci dari rute kenderaan untuk memindahkan semua barang dari asal ke tujuan masing-masing. 1.2 Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, permasalahan yang akan dibahas dalam tesis ini adalah merancang jaringan distribusi dengan menggunakan metode continuous approximation (CA) yang berfungsi untuk mengestimasi biaya transportasi, terutama biaya linehaul(jarak rata-rata dari terminal ke titik pusat pada rute) sebagai fungsi dari jumlah terminal. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah merancang distribusi jaringan dengan mencari jumlah dan lokasi terminal untuk dapat mengestimasi biaya yang minimal. 1.4 Metode Penelitian Secara garis besar penelitian ini dilakukan dengan cara studi literatur. Rangkaian penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan cara sebagai berikut: 1. Mempelajari pengertian dari variabel-variabel yang digunakan. 2. Menentukan jumlah dan letak lokasi terminal beserta jumlah kenderaan di masing-masing terminal. 3. Merancang distribusi untuk pengiriman berulang-ulang dari banyak asal ke banyak tujuan.
Universitas Sumatera Utara
5 4. Mengembangkan metode continuous approximation (CA) yang baru yang berfungsi untuk mengestimasi biaya transportasi dan terutama biaya linehaul (jarak rata-rata dari terminal ke titik pusat pada rute) sebagai fungsi dari jumlah terminal.
Universitas Sumatera Utara