BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang Saat ini industri restoran adalah salah satu industri yang cukup berkembang di
Indonesia. Makan di luar rumah merupakan suatu gaya hidup baru di jaman yang telah berkembang ini. Banyak orang memilih untuk makan di luar dibandingkan makan di rumah. Sebagian dari mereka tidak memiliki cukup waktu untuk memasak di rumah karena telah disibukkan oleh pekerjaan yang mereka tekuni. Karena perubahan gaya hidup itulah yang memicu industri makanan untuk semakin berkembang. Hal ini didukung oleh penelitian Badan Pusat Statistik pada tahun 2013 yang menunjukkan bahwa laju pertumbuhan lapangan usaha Perdagangan, Hotel, dan Restoran sebesar 5.93%, Industri Pengolahan sebesar 5.56%, Jasa-jasa sebesar 5.46% dan Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan sebesar 3.54%. Karena itu dari sisi industri yang menyediakan makanan harus memahami faktor-faktor apa saja yang dapat memajukan restoran itu sendiri. Salah satu faktor penting dalam sebuah perusahaan adalah pegawai perusahaan itu sendiri, pegawai merupakan asset penting yang wajib mereka jaga. Tidak terkecuali bagi perusahaan yang khususnya bergerak di bidang makanan siap saji. Perusahaan tersebut tentu saja mengandalkan tingkat kinerja pegawai di perusahaannya. Menurut Mangkunegara (2013:67), Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, maka perusahaan juga dituntut untuk mampu mengoptimalkan kinerja pegawainya, guna tercapai tujuan perusahaan secara maksimal. Salah satu pendekatan dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai tersebut dapat dilakukan melalui praktik kepemimpinan atau gaya kepemimpinan yang sesuai, gaya kepemimpinan adalah salah satu faktor yang berdampak besar untuk mencapai tujuan dalam organisasi. Hal ini membuat pemimpin organisasi untuk menerapkan strategi manajemen. Kualitas hubungan antara pemimpin dengan bawahannya sangat penting dalam berbagai hal untuk memastikan kualitas performa dalam pekerjaannya. Dengan gaya kepemimpinan serta karakter pemimpin yang berbeda akan memberi dampak yang berbeda pula dalam suatu organisasi. Seperti yang disampaikan oleh Wilson Bangun (2011:123-124), kepemimpinan merupakan 1
2 proses memengaruhi dan menginspirasi orang lain untuk bekerja demi mencapai tujuan utama dan kemudian dapat memberikan kekuatan dan kebebasan untuk mencapainya. Selain gaya kepemimpinan yang diterapkan, kompensasi juga merupakan faktor yang memengaruhi motivasi kerja. Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang telah diberikan kepada perusahaan. Dengan adanya pemberian kompensasi yang pantas dan memadai dapat meningkatkan motivasi kerjanya. Pada restoran Sop Konro Karebosi sendiri sistem kompensasi yang dilakukan adalah berupa Gaji bulanan berkisar antara Rp.1.000.000 – 2.000.000, serta Upah Harian dengan kisaran Rp.10.000 – 50.0000. Gaya kepemimpinan dan kompensasi merupakan hal yang berperan penting dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan. Karena dengan gaya kepemimpinan dan pemberian kompensasi yang memadai maka karyawan akan berusaha bekerja dengan sekuat tenaga supaya pekerjaannya dapat berhasil dengan sebaik-baiknya. Seorang pemimpin harus mampu memberikan motivasi kepada bawahan agar dapat bekerja dengan baik dan efektif. Feriyanto dan Shyta (2015:78), menyatakan, kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi, sebab keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat bergantung kepada kewibawaan, dan juga pemimpin itu di dalam menciptakan motivasi di dalam diri setiap orang bawahan, kolega maupun atasan pemimpin itu sendiri. Jika program kompensasi dirasakan adil dan kompetitif oleh karyawan, maka perusahaan akan lebih mudah untuk menarik karyawan yang potensial, mempertahankannya dan memotivasi karyawan agar lebih meningkatkan kinerjanya, sehingga produktivitas meningkat dan perusahaan mampu menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif. Pada akhirnya, perusahaan bukan hanya unggul dalam persaingan, namun juga mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, bahkan mampu meningkatkan profitabilitas dan mengembangkan usahanya. Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi dan membuat suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik dan tercapai tujuan dari perusahaan tersebut, di antaranya yaitu motivasi kerja karyawan dan kinerja karyawan yang baik dan meningkat setiap harinya. Hal itu tentunya harus didukung oleh beberapa faktor juga agar tujuan perusahaan itu bisa terwujud, faktor-faktor yang banyak berpengaruh untuk
3 menunjang motivasi dan kinerja karyawan itu adalah bentuk atau gaya kepemimpinan dan pemberian kompensasi yang sesuai oleh perusahaan, termasuk pada perusahaan yang bergerak di bidang makanan siap saji yaitu Restoran Sop Konro Karebosi. Restoran Sop Konro Karebosi mulai beroperasi pada tahun 1968 tepatnya di Makassar Sulawesi Selatan, dan membuka cabang di Jakarta di daerah
Kelapa
Gading, Jakarta Utara pada tahun 1993, di daerah Tebet, Jakarta Selatan pada tahun 2004, dan mulai melebarkan sayapnya dengan masuk ke beberapa Mall (Pusat Perbelanjaan) yang ada di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. Restoran Sop Konro Karebosi memiliki total 100 karyawan yang tersebar baik di Jakarta maupun luar Jakarta, sejak tahun 1968. Para karyawan pada Restoran Sop Konro Karebosi terbagi lagi menjadi beberapa divisi, yakni karyawan dapur (chef) dan Karyawan front (Pramusaji) dengan rata rata masa bekerja 5 tahun sampai 30 tahun. Berdasarkan wawancara dengan beberapa karyawan Restoran sop konro karebosi, informasi yang didapati adalah Restoran Sop Konro Karebosi sering mengalami pergantian karyawan. Beberapa merasa kurang cocok dengan gaya kepemimpinan yang di terapkan oleh perusahaan, sehingga kurang mampu membuat karyawan termotivasi untuk meningkatkan kinerja dalam bekerja. Kinerja karyawan yang naik turun membuat perusahaan sempat mengalami kerugian. Berdasarkan hasil wawancara dengan Human Resource Management perusahaan, perusahaan mulai mengalami kerugian pada akhir tahun 2014 karena penerapan gaya kepemimpinan yang dianggap kurang sesuai dengan perusahaan dan budaya organisasi. Ini terlihat pada laporan pendapatan perusahaan yang mengalami penurunan pada tahun 2014 sampai 2015. Hal tersebut mengakibatkan perusahaan gagal mencapai target yang diharapkan dalam 1(satu) tahun terakhir. Laporan tersebut tertera dalam Tabel 1.1 Tabel 1.1 menunjukkan bahwa berdasarkan total pendapatan perusahaan, dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan mengalami kenaikan dan penurunan yang agak tinggi sejak bulan Februari tahun 2104 sampai bulan Januari 2015. Di mana pada bulan September tahun 2014 sampai bulan November tahun 2014 perusahaan mengalami penurunan yang cukup signifikan.
4 Tabel 1.1 Tabel Laporan Pendapatan Restoran Sop Konro Karebosi Bulan
Total Pendapatan
Februari 2014
Rp. 360.000.000
Maret 2014
Rp. 400.000.000
April 2014
Rp. 422.000.000
Mei 2014
Rp. 450.000.000
Juni 2014
Rp. 468.000.000
Juli 2014
Rp. 500.000.000
Agustus 2014
Rp. 480.000.000
September 2014
Rp. 467.000.000
Oktober 2014
Rp. 456.000.000
November 2014
Rp. 445.000.000
Desember 2014
Rp. 490.000.000
Januari 2015
Rp. 494.000.000
Sumber: Data Restoran Sop Konro Karebosi. Berdasarkan hasil wawancara dengan Human Resource Restoran Sop Konro Karebosi, ditemukan permasalahan dalam pengembangan kinerja karyawan yang masih belum optimal. Hal ini disebabkan oleh gaya kepemimpinan perusahaan, yang dalam hal ini karyawan merasa bahwa gaya pemimpin yang baik dalam perusahaan masih belum terealisasikan secara maksimal dalam bekerja, selain itu sistem kompensasi dirasa masih kurang membuat karyawan termotivasi untuk bekerja dengan baik, apalagi melihat sistem pekerjaan yang terbilang cukup berat. Hal ini berdampak pada kinerja karyawan yang mulai menurun pada perusahaan. Menurut Yuniarsih dan Suwatno (2008:265), Kepemimpinan adalah kemampuan dan kekuatan seseorang atau pemimpin untuk memengaruhi pikiran (mindset) orang lain agar mau dan mampu mengikuti kehendaknya, serta memberi inspirasi kepada pihak lain untuk merancang sesuatu yang lebih bermakna. Kepemimpinan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan motivasi kerja karyawan
dan
kinerjanya,
karena
keberhasilan
seorang
pemimpin
dalam
menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pemimpin itu di dalam menciptakan motivasi untuk bekerja secara baik di dalam diri setiap karyawan, dirinya sendiri
5 serta lingkungannya. Dalam hal ini karyawan Restoran Sop Konro Karebosi merasa kurang adanya peranan pemimpin yang sesuai dalam menciptakan komunikasi yang harmonis serta memberikan pembinaan pegawai, sehingga mengakibatkan rendahnya tingkat kinerja mereka dalam bekerja sebagai karyawan Restoran Sop Konro Karebosi. Menurut H.M Yani (2012:139), Kompensasi adalah bentuk pembayaran (langsung atau tidak langsung) dalam bentuk manfaat dan insentif untuk memotivasi karyawan agar produktivitas kerja semakin meningkat tinggi. Beberapa karyawan Sop Konro Karebosi merasa bahwa pemberian kompensasi yang diterapkan selama ini masih belum mampu meningkatkan motivasi karyawan. Dari hasil wawancara kepada beberapa karyawan dan melihat langsung ke lapangan, kenyataannya adalah bawah pemimpin Restoran Sop Konro Karebosi memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri tanpa melihat atau menghiraukan pendapat dari karyawan Restoran Sop Konro Karebosi. Termasuk dalam hal Kompensasi. Padahal tujuan kompensasi adalah untuk membantu organisasi mencapai keberhasilan strategis sambil memastikan keadilan internal dan eksternal. Internal equity atau keadilan internal memastikan bahwa jabatan yang lebih menantang atau orang yang mempunyai kualifikasi lebih baik dalam organisasi dibayar lebih tinggi. Misalnya karyawan memiliki kualifikasi atau kemampuan yang lebih dibanding karyawan lain. Sementara itu, external equity atau keadilan eksternal menjamin bahwa pekerjaan mendapatkan kompensasi secara perbandingan dengan pekerjaan yang sama di pasar tenaga kerja akan tetapi sistem kompensasi yang diterapkan pada Restoran Sop Konro karebosi memang belum sesuai dengan Upah Minimum Regional tahun 2015 DKI Jakarta yakni Rp. 2.700.000 atau Rp.2.075.000 untuk karyawan yang bekerja di Makassar. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa karyawan Restoran Sop Konro Karebosi, penerapan kompensasi yang dilakukan oleh Restoran Sop Konro Karebosi ternyata masih sangat rendah, mengingat sistem kerja di Restoran Sop Konro Karebosi sangat berat. Maka dari itu ini yang menyebabkan produktivitas dari karyawan Restoran Sop Konro Karebosi menurun, hal ini terlihat dari banyaknya karyawan yang mengabaikan peraturan perusahaan, tidak termotivasi untuk bekerja dengan baik bahkan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya.
6 Menurut Feriyanto dan Triana (2015:71), Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Jika para karyawan yang ada di perusahaan termotivasi pada pekerjaannya, maka akan muncul suatu hasrat dan minat pada diri karyawan tersebut untuk mengerjakan tugas-tugas mereka dengan baik dan benar sesuai dengan apa yang telah diberikan perusahaan kepada mereka. Namun sebaliknya, jika motivasi itu tidak muncul pada diri karyawan tersebut, maka mereka tidak akan mengerjakan tugas-tugas mereka dengan benar, hal tersebut dapat menghambat terwujudnya tujuan perusahaan. Dari hasil wawancara pada Karyawan Restoran Sop Konro Karebosi ditemukan bahwa pemimpin ternyata masih memiliki kekurangan dalam hal memberikan motivasi dengan memberikan target/tujuan kepada karyawan, dan kurang menstimulasi munculnya ide-ide kreatif karena tidak memberikan kebebasan karyawan untuk berpendapat. Dari pengertian yang dikemukakan di atas, dapat diketahui bahwa dalam proses mendapatkan sumber daya manusia yang baik dan unggul, yang tentunya dapat mendukung perusahaan menjadi lebih unggul, maka perlu diterapkan gaya kepemimpinan dan sistem kompensasi yang benar, adil dan sesuai dengan budaya organisasi. Sehingga karyawan akan merasa dihargai dan lebih termotivasi, dampaknya adalah kinerja karyawan akan lebih baik serta akan meingkatkan pelayanan dari karyawan untuk pelanggan Restoran Sop Konro Karebosi. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan pada perusahaan dan dampaknya terhadap kinerja karyawan maka
diberikan
judul
penelitian:
“ANALISIS
PENGARUH
GAYA
KEPEMIMPINAN DAN SISTEM KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI SERTA
DAMPAKNYA
TERHADAP
RESTORAN SOP KONRO KAREBOSI”
KINERJA
KARYAWAN
PADA
7 1.2
Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang sudah diuraikan penulis di atas, maka masalah yang
muncul adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi pada Restoran Sop Konro Karebosi ? 2. Bagaimana pengaruh Sistem Kompensasi terhadap Motivasi pada Restoran Sop Konro Karebosi ? 3. Bagaimana pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Sistem Kompensasi terhadap Motivasi pada Restoran Sop Konro Karebosi ? 4. Bagaimana pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan pada Restoran Sop Konro Karebosi ? 5. Bagaimana pengaruh Sistem Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan pada Restoran Sop Konro Karebosi ? 6. Bagaimana pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan pada Restoran Sop Konro Karebosi ? 7. Bagimana pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Sistem Kompensasi terhadap Motivasi dengan Kinerja Karyawan sebagai dampaknya pada Restoran Sop Konro Karebosi ?
1.3
Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi pada Restoran Sop Konro Karebosi 2. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh sistem kompensasi terhadap motivasi pada Restoran Sop Konro Karebosi 3. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan sistem kompensasi terhadap motivasi pada Restoran Sop Konro Karebosi 4. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Restoran Sop Konro Karebosi 5. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh sistem kompensasi terhadap kinerja karyawan pada Restoran Sop Konro Karebosi
8 6. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada Restoran Sop Konro Karebosi 7. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan sistem kompensasi terhadap motivasi dengan kinerja karyawan sebagai dampaknya pada Restoran Sop Konro Karebosi
1.4 Manfaat Penelitian Penelitin ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan sebagai berikut: 1. Manfaat penelitian bagi perusahaan a. Perusahaan
dapat
mengetahui
sejauh
mana
pengaruh
Gaya
Kepemimpinan dan Sistem Kompensasi terhadap Motivasi serta dampaknya pada Kinerja Karyawan masa kini dan yang akan datang b. Perusahaan dapat mengevaluasi kekurangan pada hasil dari Gaya Kepemimpinan dan Sistem Kompensasi terhadap Motivasi serta dampaknya pada Kinerja Karyawan dan dapat melakukan perbaikan terhadap kekurangan yang masih ada 2. Manfaat penelitian bagi penulis a. Mendapat
pengetahuan
hubungan Gaya
mengenai
cara
Kepemimpinan dan Sistem
untuk
menganalisis
Kompensasi
terhadap
Motivasi serta dampaknya pada Kinerja Karyawan untuk memperkaya ilmu manajemen b. Menambah wawasan ilmu pengetahuan dari penelitian tersebut dengan topik manajemen sumber daya manusia dan dunia bisnis serta dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh penulis selama kuliah 3. Manfaat penelitian bagi akademik a. Sebagai acuan bagi para peneliti untuk penelitian selanjutnya yang lebih lengkap. 4. Manfaat penelitian bagi pembaca a. Sebagai sumber informasi mengenai Gaya Kepemimpinan. b. Sebagai sumber informasi mengenai Sistem Kompensasi. c. Sebagai sumber informasi mengenai Motivasi. d. Sebagai sumber informasi mengenai Kinerja Karyawan.
9 e. Agar pembaca dapat memahami dan menambah wawasan mengenai pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Sistem Kompensasi terhadap Motivasi serta dampaknya pada Kinerja Karyawan masa kini dan yang akan datang
1.5
State of Art Dalam jurnal “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi pada
Karyawan PT. Temprina Media Grafika Surabaya” Peneliti yang melakukan riset mengenai Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi menyebutkan bahwa ada pengaruh yang signifikan secara simultan dengan nilai Adjusted R Square menunjukkan nilai sebesar 0.520 atau 52,0% dan sisanya sebesar 48% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Dalam jurnal “Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada Den-Hot Cafe & Resto Padang” Peneliti menyebutkan bahwa kompensasi memiliki hubungan yang kuat terhadap motivasi kerja karyawan Den-hot cafe resto&karaoke Padang.
Dalam jurnal “The Effect of Leadership Styles and Motivation on Employee Performance in Public Institutions: Evidence From Ghana.” Peneliti yang melakukan riset mengenai Gaya Kepemimpinan dan Motivasi pada Kinerja Perusahaan menyebutkan bahwa kepemimpinan manajemen yang baik dan motivasi membantu mengembangkan kerja sama tim dan integrasi individu, kelompok dan tujuan perusahaan. Dalam jurnal “Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surakarta.” Peneliti menyebutkan bahwa Ada pengaruh signifikan antara kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surakarta ditunjukkan dengan nilai variabel kompensasi terhadap kinerja karyawan memberikan sumbangan relatif sebesar 23,11% dan sumbangan efektif sebesar 4,32% sedangkan variabel motivasi kerja berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan dengan nilai Sumbangan relatif sebesar 76,89% dan sumbangan efektif sebesar 14,38%. Dalam jurnal “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada Hotel Mulia Semarang.” Peneliti menyebutkan bahwa Variabel gaya kepemimpinan dan kompensasi secara bersama-sama
10 berpengaruh terhadap motivasi kerja adalah sebesar 85,0%, sedangkan sisanya sebesar 15,0% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Dalam jurnal “Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Anindya Mitra Internasional Yogjakarta.” Peneliti menyebutkan bahwa
ada pengaruh yang signifikan dari variabel Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan. Dalam jurnal “Effect of Motivation on Employee Performance in Public Middle Level Technical Training Institution in Kenya.” Peneliti menyebutkan bahwa adanya pengaruh positif antara Motivasi dan Kinerja Karyawan. Yang artinya jika meningkatkan motivasi karyawan, maka kinerja karyawan juga akan meningkat.