BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Komunikasi adalah cara penyampaian pesan kepada seseorang yangbisa berupa informasi berbentuk bahasa ataupun lewat simbol- simbol yang bisa dimengerti kedua pihak. Salah satu bentuk komunikasi adalah media massa. Media massa terdiri dari berbagai macam bentuk, salah satu nya adalah iklan. Iklan merupakan salah satu cara promosi terhadap sebuah brand yang di lakukan oleh produsen. Iklan di televisi di rancang dengan konsep semenarik mungkin agar dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk tersebut. Ada berbagai macam jenis iklan yang bermunculan dalam dunia media. Salah satu nya adalah melalui media audio visual yang di tayangkan di televisi.
Sebuah tayangan televisi terdiri dari acara televisi itu sendiri dan iklan dalam acara tersebut. Sedangkan sasaran dari tayangan televisi adalah pemirsanya. Iklan dibuat dengan tujuan menarik minat para target audience nya untuk membeli produk yang diiklankan. Anak-anak sebagai targetaudience mempunya potensi untuk dipengaruhi terutama dalam hal ini adalah persepsi nya.
Dalam pembuatan iklan produk, seorang produser iklan tentu saja telah mengetahui antara lain: merek produk, jenis produk yang akan dipromosikan di televisi yang kebanyakan berupa produk makanan, targetaudienceyang dalam hal ini adalah anak-anak. Iklan apa yang akan ditayangkan di televisi telah dirancang dengan sebaik-baiknya sehingga produk tersebut bisa laku di pasaran, tetapi bagaimana feedback dari iklan yang ditayangkan di televisi tersebut secara efektif. Fenomena lainnya adalah makin semaraknya tayangan iklan makanan dan dan minuman. Iklan makanan dan minuman dirancang secara kreatif sehingga mampu menarik
1
pasar anak-anak. Dengan sajian iklan yang menggunakan teknologi audio visual yang makin menarik, iklan makanan dan minuman benar-benar memukau anak-anak. Berbagai macam jenis iklan anak-anak yang di tayangkan di televisi dengan cara penyampaian yang berbeda-beda. Hal yang menarik dari sebuah iklan ada dua pilihan, yaitu iklan yang bagus sekali atau iklan yang sangat jelek. Dua hal itu akan sangat mudah mengenai target audience yang melihat iklan tersebut.
Iklan anak-anak akan mudah melekat dalam persepsi anak-anak apabila iklan tersebut memiliki daya tarik tertentu. Makin banyak inedera yang di pikat, makin kuat sinergi yang diciptakan, jadi makin banyak indra yang dijaring, makin kuat kemungkinan berhasil membangun persepsi dalam benak konsumen. Dan, makin muda usianya, makin tajam pendengarannya, makin kuat penciumannya, dan makin kuat pandangannya.
Dalam era yang sudah berkembang dan juga over iklan ini, pembuat iklan harus kreatif. Jangan sampai pesan yang kita sampaikan dalam iklan menjadi tidak tersampaikan karena konsumen merasa kesal melihat iklan yang ditayangkan. Lebih lagi, jika kita menginginkan iklan yang kita buat teringat di benak konsumen.
Iklan yang standar mungkin tidak mengesalkan hati konsumen, namun iklan itu juga tidak akan tertanam dalam benak konsumen. Sebaliknya, iklan yang baik juga akan tertanam di benak konsumen. Iklan-iklan tersebut mengandung unsur hiburan. Iklan yang mempunyai sifat menghibur mampu memainkan emosi konsumen untuk tertawa, menyanyi, menari, menangis, atau terharu. Iklan seperti itu mampu mengangkat simpati konsumen terhadap brand yang di iklan kan.
Meskipun ada yang mengangap merek dan brand itu sama, di sini dua istilah itu beda maknanya. Jika produk itu diandaikan badan, maka merek itu sekedar nama. Sedangkan brand adalah badan, nama, dan jiwa. Kalau
2
kita memproduksi suatu barang, lalu kita beri merek, maka barang itu masih menjadi benda mati. Di zaman yang semakin riuh ini streo nya, hanya “benda hidup” yang akan mampu berhubungan harmonis dengan target audience nya. Maka, produk dan merek harus diisi jiwa agar hidup. Dalam jiwa itulah terletak kehidupan dan kepribadian. (Kasilo, 2007: 38)
Langkah alami yang akan di ambil anak-anak selanjutnya adalah memakai kekuatan membeli dan pengetahuan mereka untuk bisa berpendapat dalam merek dan produk yang begitu mempengaruhi kehidupan mereka. Anakanak akan memberikan pandangan yang sama sekali baru tentang sebuah merek dan kesetiaan merek, yang sangat diperlukan jika pemerekan dan pemasaran sebagai konsep teori akan melangkah maju dan menemukan isi yang batu dan kontemporer.
Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Sugihartono, dkk (2007: 8) mengemukakan bahwa persepsi adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia. Persepsi manusia terdapat perbedaan sudut pandang dalam penginderaan. Ada yang mempersepsikan sesuatu itu baik atau persepsi yang positif maupun persepsi negatif yang akan mempengaruhi tindakan manusia yang tampak atau nyata.
Persepsi sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia. Anak-anak biasanya sangat mudah menangkap segala sesuatu yang mereka lihat melalui panca indera mereka. Dari apa yang ditangkap melalui panca indera akan berproses keotak dan menimbulkan penafsiran-penafsiran yang berbeda pada setiap orangnya. Anak-anak akan lebih cepat menimbulkan pemikiran-pemikiran yang dari otak mereka dan akan terbentuk persepsi dalam benak mereka.
3
Salah satu yang menjadi ketertarikan penulis adalah iklan Nyam-nyam dari PT. Arnott Indonesia. Nyam-nyam merupakan produk makanan ringan anak-anak, dalam iklan televisi nya nyam-nyam menggunakan model anakanak yang menarik, sesuai dengan target audience yang dituju. Karena itu, penulis akan meninjau tentang pengaruh iklan nyam-nyam ice cream terhadap persepsi anak-anak.
Target audience dari nyam-nyam adalah anak-anak, PT Arnott indonesia pun menciptakan konsep iklan yang dapat menarik anak-anak sehingga dengan mudah produk tersebut menempel dalam benak anak-anak. Nyamnyam pun mengeluarkan berbagai macam model promosi yang menarik dan kreatif dalam meningkatkan strategi pemasaran mereka.
Anak-anak adalah salah satu yang mudah di pengaruhi dan terpengaruh. Dalam iklan nyam-nyam versi ice cream ini, di buat semenarik mungkin dengan visualisasi yang berbentuk seperti game, jadi seolah-olah anak-anak yang melihat iklan tersebut merasa seperti masuk dalam dunia permainan dari iklan nyam-nyam. Visualisasi berbentuk game cenderung akan lebih cepat menarik perhatian anak-anak. Mereka akan senang dan tertarik untuk melihat, sehingga stategi promosi yang di ciptakan akan tepat mengenai sasaran target audience nya, yaitu anak-anak.
Dari segi strategi promosi yang di buat oleh PT. Arnott Indonesia dalam menarik konsumen nya yaitu anak-anak maka di produksi lah makanan ringan anak-anak “Nyam-Nyam”. Target audience nyam-nyam adalah anakanak jadi, produsen membuat iklan yang dapat menarik perhatian anak-anak sehingga brand image dari produk tersebut dapat melekat dalam benak anak-anak. Bukan hanya sekedar rasa nya yang enak, tetapi juga dari segi kemasan, ikon, dan varian dari nyam-nyam dapat melekat dalam benak anak-anak.
4
Ada berbagai jenis rasa yang di keluarkan oleh nyam-nyam, ada strawberry, coklat, vanila, bluberry, dan lain-lain. Bukan hanya rasa saja, variant yang di keluarkan nyam-nyam juga ada berbagai macam seperti dalam bentuk stick, bubble, dan biskuit yang berbentuk icon dari produk tersebut. Nyamnyam baru saja meluncurkan jenis rasa baru yaitu nyam-nyam rasa ice cream. Makanan ringan yang memberikan sensasi dingin seperti makan ice cream, dan tersedia dengan berbagai macam rasa yaitu rasa vanilla dan strawberry.
Dalam mempromosikan produk nya, nyam-nyam mengeluarkan iklan televisi yang di tayangkan pada jam-jam tertentu, seperti saat saat hari libur sehingga anak-anak melihat iklan televesi tersebut. Visual yang di tampilkan dari iklan nyam-nyam menggunakan model anak perempuan dan anak laki-laki dengan ekspresi yang gembira sehingga dapat memberikan gambaran kepada anak-anak bahwa makanan ringan ini memiliki rasa yang enak.
Mengamati bagaimana anak bersikap terhadap suatu merek makanan dan minuman juga merupakan hal yang menarik di lakukan. Dari survai terlihat lebih dari 50% responden mengatakan bahwa mereka hanya membeli produk makanan dan minuman yang mereka kenali mereknya. Hal lain yang sangat menarik adalah lebih dari 60% anak yang menjadi responden dapat dengan mudah mengingat merek-merek makanan dan minuman yang mereka ketahui. (Yusuf, 2005: 9).
Dilihat dari konsep visual nya, iklan nyam-nyam mampu merebut perhatian anak-anak dengan fenomena makanan ringan yang bergambarkan harimau kuning yang lucu. Salah satu daya tarik dari produk nyam-nyam adalah icon dari harimau kuning tersebut. Sehingga merek nyam-nyam akan sangat mudah melekat dalam benak anak-anak bukan karena rasa nya saja, namun dengan icon dan visualisasi iklan yang menarik yang di tayangkan nyamnyam.
5
1.2 Identifikasi Masalah 1. Anak-anak lebih konsumtif untuk membeli makanan Nyam-Nyam sejak tahun 1990, karena strategi pemasaran nyam-nyam yang menarik. 2. Fenomena semaraknya tayangan iklan makanan dan dan minuman, secara kreatif sehingga mampu menarik pasar anak-anak. Dengan sajian iklan yang menggunakan teknologi audio visual yang makin sempurna dan dapat membuat anak-anak tertarik. 1.3
Rumusan Masalah Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini seperti yang telah dipaparkan dalam latar belakang diatas adalah mengenai seberapa kuat brand image dari produk nyam-nyam sehingga dapat melekat di persepsi anak-anak. Baik dari segi audio visual yang di munculkan oleh nyam-nyam sampai anak-anak tertarik membeli makanan ringan nyam-nyam. Dan karena melihat cara strategi pemasaran iklan nyam-nyam yang dapat menarik perhatian anak-anak. 1. Bagaimanakah tampilan visual iklan nyam-nyam ice cream di TV? 2. Bagaimanakah visualisasi iklan Nyam-nyam sehingga dapat mempengaruhi persepsi anak-anak?
1.4 Ruang Lingkup Untuk mempermudah penulisan laporan skripsi ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya di buat satu batasan masalah. Adapun ruang lingkup yang akan di bahas dalam penulisan laporan skripsi ini adalah: 1. Apa (What) Meneliti persepsi konsumen khusus nya anak-anak terhadap brand nyam-nyam dan meneliti seberapa berhasil iklan secara visual dari iklan nyam-nyam es krim sehingga anak-anak memilih untuk membeli jajanan nyam-nyam.
6
2.
Dimana (Where) Penelitian akan di laksanakan di Bandung.
3.
Kapan (When) Iklan nyam-nyam ice cream yang di keluarkan pada Maret 2015.
4.
Mengapa (Why) Untuk mengetahui pesan yang di sampaikan nyam-nyam pada iklan nya berhasil atau tidak untuk menarik minat anak-anak untuk membeli jajanan nyam-nyam.
5.
Siapa (Who) Target sasaran dari objek penelitian makanan ringan Nyam-nyam adalah segmentasi anak-anak dengan variable sebagai berikut. a) Demografi : Anak-anak sekitar umur 6-12 tahun. b) Geografi
: Kota Bandung
c) Psikografi : Nyam-nyam menyasar kalangan anak-anak dengan uang jajan minimal sehari 10 ribu rupiah d) Behavioural
: Anak-anak yang hidup berkecukupan dengan
pendapatan orang tua nya kelas A-B 6.
Bagaimana (How) Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara kepada anak-anak sekolah dasar untuk mengetahui persepsi mereka terhadap produk nyam-nyam.
1.5
Tujuan 1. Untuk mengetahui visualisasi iklan nyam-nyam dapat menarik anak-anak atau tidak. 2. Untuk mengetahui visualisasi iklan makanan nyam-nyam pada persepsi anak-anak.
1.6
Manfaat Perancangan 1.6.1 Bagi Masyarakat Umum Mengetahui keberhasilan strategi pemasaran yang di lakukan nyamnyam sampai dapat menarik minat konsumen khusus nya anak-anak.
7
1.7
Kerangka Pemikiran LATAR BELAKANG
Salah satu yang menjadi ketertarikan penulis adalah iklan Nyam-nyam dari PT. Arnott Indonesia. Iklan yang di kemas dengan sangat sempurna, menggunakan model anakanak yang menarik, sesuai dengan target audience yang dituju. Karena itu, penulis akan meninjau tentang efektifitas iklan nyam-nyam ice cream terhadap persepsi anakanak.
FENOMENA 1. Sebagian besar anak-anak indonesia mengetahui brand makanan nyam-nyam, dan cara strategi pemasaran iklan nyam-nyam dapat menarik minat anak-anak untuk membeli jajanan nyam-nyam 2. Pada tahun 1990-2000 jajanan ringan nyam-nyam sangat marak di gemari anak-anak sekitar umur 4-12tahun, dan bahkan sampai tahun 2015 ini pun sebagian besar anak-anak tau dan senang membeli jajanan nyam-nyam.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah tampilan visual iklan nyam-nyam ice cream di TV? 2. Bagaimanakah visualisasi iklan Nyam-nyam dapat mempengaruhi persepsi
anak-anak?
TEORI 1. 2. 3. 4. 5.
DATA
Teori Komunikasi Teori Periklanan Teori Anatomi iklan Teori Persepsi Teori Psikologi Anak
1. Obeservasi 2. Wawancara 3. Studi literatur
Analisis Visual
Analisis Struktur & Makna Iklan
Hasil dan Kesimpulan
Sumber: penulis
8
1.8 Metode Penelitian 1.8.1 Metode Yang Digunakan Metode yang penulis gunakan untuk melaksanakan tinjauan penelitian efektifitas iklan nyam-nyam terhadap persepsi anak-anak ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah kunci eksperimen), yaitu peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna generalisasi.(Ahmad, 2008: 121). Ada pun penjabaran metode pengumpulan data adalah: a. Observasi Observasi dalam hal ini adalah penulis akan melakukan tinjauan secara langsung kepada anak-anak tentang iklan nyam-nyam tersebut. Menggunakan metode pengumpulan data dengan cara observasi deskriptif yaitu dilakukan peneliti pada saat situasi sosial tertentu sebagai objek penelitian. (Ahmad, 2008: 188)
b. Wawancara Wawancara atau interview merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melaui tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu data tertentu. (Ahmad, 2008: 190). Dalam hal ini penulis akan melakukan tanya jawab kepada pihakpihak yang terkait dan para konsumen dari brand Nyam-nyam. Wawancara dilakukan dengan metode wawancara purposive yaitu percakapan dengan suatu tujuan. Target yang akan penulis wawancara adalah anak-anak yang berumur sekitar 6-12 tahun.
c. Studi literatur Dengan cara mencari data serta informasi yang berkaitan dengan topik penelitian baik melalui media cetak maupun media elektronik.
9
1.8.2 Metode Pengumpulan Data Penulis melakukan cara pengumpulan data dengan teknik sampling. Jenis sampling yang akan dilakukan adalah purposive sampling yaitu pemilihan sekelompok subjek berdasarkan ciri-ciri atau sifat tertentu yang mempunyai ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelum nya. (Ahmad, 2008: 179). Sample diambil dengan melakkukan wawancara ke anak-anak SD sekitar umur 6-12 tahun.
1.9 Pembabakan BAB I
PENDAHULUAN
Membahas mengenai latar belakang, permasalahan yang terdiri dari identifikasi masalah, dan rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan perancangan, metode pengumpulan data dan analisis, kerangka perancangan, dan pembabakan. BAB II
DASAR PEMIKIRAN
Menjelaskan dasar pemikiran dari teori-teori yang relevan untuk digunakan sebagai pijakan untuk merancang. BAB III DATA OBJEK Menjelaskan dan menjabarkan tentang data-data perusahaan dari objek yang di teliti. BAB IV ANALISIS MASALAH Membahas mengenai analisi masalah yang terdiri dari data institusi pemberi proyek, data khalayak sasaran, dan data hasil observasi, wawancara, kuesioner, dll. BAB IV PENUTUP Membahas mengenai hasil dan rangkuman dari penelitian dan tinjauan yang telah dilakukan. Dan membahas tentang kesimpulan dan saran.
10