BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi di era globalisasi ini memberikan dampak ke banyak hal yang mempengaruhi aktivitas masyarakat. Salah satu aktivitas masyarakat yang ikut terpengaruh yaitu perdagangan. Dengan seiringnya perkembangan zaman, perdagangan yang dulunya hanya dilakukan di dalam negeri saat ini telah berkembang dan berubah sehingga memudahkan pengusaha atau perusahaan
untuk
melakukan
ekspansi
perdagangan
sampai
luar
negeri.
Perkembangan yang terjadi pada sektor ekonomi tersebut tidak dapat dipungkiri terjadi karena adanya perkembangan teknologi yang mendukung hal tersebut. Aktivitas perdagangan saat ini telah berkembang lebih pesat dimana perdagangan pada era ini sudah bergerak melintasi batas antar negara seperti melakukan aktivitas ekspor dan impor barang. Ekspor dan impor barang dilakukan oleh berbagai negara untuk memenuhi permintaan dalam negerinya yang tidak bisa dipenuhi oleh negara itu sendiri. Berikut ini adalah gambaran impor Indonesia selama 5 tahun terakhir periode 2010-2014:
Gambar 1.1 Grafik Impor Migas dan Nonmigas Indonesia Tahun 2010-2014 Sumber: kemendag.go.id
1
2
Indonesia melakukan beberapa aktivitas impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang dimana salah satu bentuk impor yang dilakukan oleh Indonesia adalah CCTV (Closed Circuit Television). CCTV di Indonesia sudah mulai banyak dijumpai di berbagai tempat seperti di jalan tol, mall, rumah dan di tempat lainnya. Dengan adanya pemasangan CCTV ini, merupakan salah satu contoh alat yang berguna untuk menjaga keamanan yang bertujuan untuk meminimalisasi kriminalitas yang ada, hal ini terlihat dengan banyaknya kasus kejahatan yang dapat terungkap karena tertangkap di CCTV. Pada tahun 2012 di Indonesia perkembangan impor camera recorder tidak terlalu signifikan di Indonesia, namun pada tahun 2014 produk camera recorder mengalami kenaikkan impor terhadap produk tersebut. Dalam aktivitas impor, CCTV memiliki HS codes tersendiri yaitu 8525803900 yang termasuk kategori keterangan video camera recorders, used in other puroposes. Berikut ini adalah grafik dari impor CCTV yang dilakukan oleh Indonesia dalam satuan ribuan US$:
Gambar 1.2 Grafik Impor dengan HS Codes 8525803900 Sumber: Kemenprin.go.id
Dari Gambar 1.2 di atas dapat dilihat bahwa impor Indonesia terhadap CCTV pada tahun 2012 dan 2013 sangat rendah namun pada tahun 2014 mengalami peningkatan yang sangat pesat dan sangat signifikan. Salah satu faktor penyebab peningkatan impor tersebut karena adanya kesadaran masyarakat atas kegunaan dan manfaat dari produk CCTV itu sendiri. Grafik di atas membuktikan bahwa
3
banyaknya importir Indonesia yang berlomba-lomba mengimpor CCTV dan ini menyebabkan banyaknya kompetitor baru bermunculan. Agar perusahaan tetap dapat menang dari persaingan yang kompetitif, perusahaan tidak cukup hanya memperhatikan kualitas barang atau jasa yang diberikan namun perusahaan juga harus memperhatikan kualitas sumber daya manusia yang berada di dalam masingmasing perusahaan. Sumber daya manusia merupakan hal yang penting untuk diperhatikan oleh sebuah perusahaan selain kualitas produk yang disajikan. Sumber daya manusia merupakan salah satu kunci yang mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Apabila perusahaan sudah mendapatkan sumber daya manusia (karyawan) yang berkualitas tinggi maka diharapkan karyawan tersebut akan memberikan dampak yang baik juga bagi perusahaan, seperti tercapainya visi dan misi perusahaan. Dalam proses tercapainya visi dan misi perusahaan, peran aktif karyawan juga harus diperhatikan seperti terlibatknya karyawan dalam proses pengambilan keputusan karena akan memberikan dampak
rasa dihargainya
karayawan dan apabila karyawan tersebut merasa dihargai atau puas terhadap perlakuan perusahaan maka karyawan tersebut akan berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk perusahaan sehingga secara otomatis kinerja karyawan tersebut akan ikut meningkat. Kinerja karyawan yang baik tidak hanya dapat mewujudkan tujuan perusahaan namun juga dapat membantu perusahaan dalam memenangkan persaingan kompetitif ini. Melihat pentingnya kinerja karyawan dalam mewujudkan tujuan perusahaan, maka kebutuhan dan keinginan dari setiap karyawan juga perlu diperhatikan. Beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan seperti hubungan karyawan, berbagi pengetahuan, dan disiplin kerja. Dalam hubungan karyawan, komunikasi adalah hal yang paling penting untuk menjalankan sebuah pekerjaan karena dengan adanya komunikasi yang baik maka kesalahpahaman yang mungkin terjadi antar karyawan dalam perusahaan akan berkurang. Suatu komunikasi yang terjalin dengan baik di antara karyawan akan memberikan dampak yang baik bagi hubungan karyawan di dalam perusahaan, dimana hubungan antar karyawan akan menjadi lebih harmonis dan memberikan kenyamanan bagi setiap karyawan. Hubungan karyawan ini tidak hanya sebatas karyawan dengan karyawan saja, melainkan juga dengan pemimpin perusahaan. Hubungan karyawan yang
4
harmonis membuat suasana kerja di perusahaan menjadi lebih nyaman dan akan memberikan pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Pengetahuan yang dimiliki oleh setiap karyawan berbeda-beda, dengan cara berbagi pengetahuan antar karyawan dapat memperkaya pengetahuan masing-masing dari karyawan tersebut. Pengetahuan yang dimiliki oleh masing-masing karyawan, dapat dikatakan sebagai aset perusahaan karena dengan pengetahuan yang dimiliki karyawan tersebut dapat membantu mencapai tujuan perusahaan. Berbagi pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, di dukung oleh pernyataan Akram dan Bokhari dalam (Nurofi, 2013) bahwa berbagi dan pemanfaatan pengetahuan dalam organisasi adalah salah satu faktor penting dalam menyumbang keberhasilan bisnis. Tanpa adanya berbagi pengetahuan, maka suatu perusahaan tersebut tidak akan dapat berkembang. Selain berbagi pengetahuan, terdapat faktor lain yang mempengaruhi kinerja, yakni disiplin kerja. Disiplin kerja menurut Sutrisno dalam (Suwondo & Sutanto, 2015) adalah sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis. Apabila terdapat karyawan yang tidak disiplin, maka perusahaan harus cepat dan berani mengambil tindakan tegas sesuai dengan kesalahan yang sudah diperbuatnya seperti memberikan hukuman atau sanksi bahkan sampai dengan pemecatan karena karyawan yang tidak disiplin akan mengganggu aktivitas perusahaan dan dengan diberikannya sanksi atau hukuman tersebut diharapkan karyawan akan patuh pada peraturan perusahaan sehingga terpeliharanya tata tertib dan pelaksanaan pekerjaan di perusahaan akan lebih optimal. Disiplin kerja yang tinggi akan memberikan lingkungan kerja yang tertib sehingga menghasilkan kinerja karyawan yang tinggi juga. Tidak hanya ketiga faktor di atas saja yang mempengaruhi kinerja karyawan, terdapat faktor-faktor lainnya juga yang mempengaruhi seperti faktor budaya organisasi, faktor motivasi, faktor kepemimpinan, faktor lingkungan kerja dan faktor lainnya. PT. Rhemacom Distribusi adalah salah satu perusahaan distiributor impor CCTV di Jakarta yang memperhatikan kinerja karyawannya karena kinerja karyawan yang tinggi akan mengantarkan perusahaan kepada kesuksesan. Hal-hal yang diperhatikan oleh perusahaan terhadap karyawannya adalah hubungan karyawan, berbagi pengetahuan dan disiplin kerja. Ketiga faktor tersebut yang diperhatikan perusahaan karena dianggap cukup mempengaruhi kinerja karyawan di perusahaan tersebut. Namun, di balik kesuksesan yang dicapai oleh PT. Rhemacom Distribusi
5
terdapat fenomena dalam perusahaan tersebut. Dimana dalam observasi peneliti menemukan hubungan karyawan di perusahaan dapat dilihat dari jarangnya berkomunikasi antar karyawan, karyawan yang hanya berkomunikasi dengan beberapa karyawan saja, dan juga tidak ikut terlibatnya karyawan dalam proses pengambilan keputusan di perusahaan tersebut. Jarangnya berkomunikasi antar karyawan akan memberikan suasana kerja yang kurang nyaman dalam bekerja, salah paham, dan lainnya sedangkan tidak terlibatnya karyawan dalam proses pengambilan keputusan juga mengakibatkan karyawan merasa kurang dihargai oleh perusahaan dan semua ini akan mengganggun proses kinerja karyawan. Dengan jarangnya berkomunikasi dengan karyawan lain maka dampak selanjutnya adalah terhambatnya proses berbagi pengetahuan yang terjadi antar karyawan di perusahaan. Proses berbagi pengetahuan tidak mudah untuk dilakukan karena berbagi pengetahuan harus di dasari oleh keinginan dari setiap individu, apabila hubungan antar karyawan kurang baik ataupun tidak terlalu mengenal satu sama lain maka karyawan enggan untuk berbagi pengetahuan mereka, sehingga pengetahuan mereka tidak akan berkembang dan kurangnya kreatifitas setiap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Karyawan yang selalu mengikuti proses pengetahuan dan kreatif dalam pekerjaan akan meningkatkan kinerja karyawan juga. Setiap perusahaan pasti menginginkan karyawan yang disiplin dalam bekerja, namun untuk tidak banyak karyawan yang memiliki rasa disiplin kerja yang tinggi. Disiplin kerja mungkin banyak dianggap sebagai hal kecil namun hal kecil ini masih sulit dilakukan oleh setiap karyawan. Disiplin kerja dapat dilihat dari berbagai sudut pandang seperti misalnya datang ke tempat bekerja tepat waktu dan juga pulang dari tempat bekerja sesuai dengan waktu yang sudah di tetapkan. Di bawah ini merupakan data banyaknya karyawan yang datang terlambat, datang tepat waktu dan tidak hadir atau absen di PT. Rhemacom Distribusi yang di dapat dari absensi harian pada periode bulan Agustus sampai dengan Oktober:
6
Gambar 1.3 Data Absensi Karyawan Periode Agustus-Oktober Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015
Dari Gambar 1.3 dapat dilihat bahwa setiap bulannya perusahaan mengalami peningkatan karyawan yang datang terlambat ke tempat kerja. Datang terlambat atau pulang lebih awal dari waktu yang sudah ditetapkan merupakan suatu bentuk sikap yang tidak disiplin dan apabila dibiarkan terus menerus maka sikap tidak disiplinan ini bisa saja merambat ke lainnya dan akan menghambat aktivitas perusahaan. Peneliti melakukan wawancara terhadap salah satu manajer PT. Rhemacom Distribusi, dalam wawancara tersebut manajer menyatakan bahwa perusahaan sedang mengalami penurunan kinerja karyawan yang dapat dilihat dari menurunnya penjualan. Manajer memberikan pernyataan tersebut namun tidak dapat memberikan data penjualan setiap tahunnya dengan alasan untuk menjaga rahasia perusahaan dan hanya pihak internal saja yang bisa mendapatkan data tersebut. Jika penurunan penjualan terjadi terus menerus maka masa depan dari perusahaan tersebut menjadi tidak tertentu. Perusahaan harus menangani masalah dan keluhan karyawan yang ada di perusahaan untuk tetap mendapatkan kinerja karyawan yang tinggi sehingga dapat mengantarkan kesuksesan perusahaan. Berdasarkan pemaparan di atas dan melihat pentingnya kinerja karyawan pada suatu perusahaan maka dilakukan penelitian terhadap PT. Rhemacom Distribusi dengan
judul
“PENGARUH
PENGETAHUAN
DAN
HUBUNGAN
DISIPLIN
KARYAWAN,
BERBAGI
TERHADAP
KINERJA
KERJA
KARYAWAN DI PT. RHEMACOM DISTRIBUSI”.
7
1.2 Ruang Lingkup Ruang lingkup dan batasan masalah dalam penelitian ini adalah PT. Rhemacom Distribusi adalah perusahaan distributor yang menjual produk CCTV merk AXIS yang terletak di Rukan Mangga Dua Blok G No. 32-33, Jl. Gunung Sahari Raya No. 1, Jakarta Utara. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT. Rhemacom Distribusi.
1.3 Identifikasi Masalah 1. Bagaimana pengaruh hubungan karyawan terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi? 2. Bagaimana pengaruh berbagi pengetahuan terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi? 3. Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi? 4. Bagaimana pengaruh antara hubungan karyawan dan berbagi pengetahuan terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi? 5. Bagaimana pengaruh antara berbagi pengetahuan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi? 6. Bagaimana pengaruh antara hubungan karyawan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi? 7. Bagaimana pengaruh antara hubungan karyawan, berbagi pengetahuan, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi?
1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengaruh hubungan karyawan terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi. 2. Untuk mengetahui pengaruh berbagi pengetahuan terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi. 3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi. 4. Untuk mengetahui pengaruh antara hubungan karyawan dan berbagi pengetahuan terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi.
8
5. Untuk mengetahui pengaruh antara berbagi pengetahuan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi. 6. Untuk mengetahui pengaruh antara hubungan karyawan dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi. 7. Untuk
mengetahui
pengaruh
antara
hubungan
karyawan,
berbagi
pengetahuan, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Rhemacom Distribusi.
1.4.2 Manfaat 1. Bagi peneliti adalah dapat menambah wawasan untuk masa depan bagaimana cara untuk menaikkan kinerja karyawan dan mengelola sumber daya manusia dengan baik dalam lingkungan bisnis. 2. Bagi perusahaan adalah dapat menjadikan pertimbangan dalam hal meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan. 3. Bagi pembaca adalah dapat mengetahui dan menambah wawasan hal apa saja yang memicu kinerja karyawan dan bisa saja dipraktekkan suatu saat nanti.
1.5 State of the art (SOTA) Tabel 1.1 State of the Art (SOTA) Research Method
Author
Journal
International Journal of Human Resource Studies,
Kuantitatif
Dr. Mohammad Hossein
Vol. 2, (April, 2012).
Moshref Javadi, Nasim
Effect of Motivation and
Darvish Zadeh, Moeide
Trust on Knowledge
Zandi, Javad Yavarian
Sharing and Effect of Knowledge Sharing on Employee’s Performance
Result Dalam penelitian ini efek motivasi pada berbagi pengetahuan pada hipotesis pertama dipelajari dan hipotesis dikukuhkan, yaitu motivasi memiliki efek signifikan dan langsung pada pengembangan proses pengetahuan berbagi di organisasi. Nilai koefisien hipotesis ini telah 0.27. Jadi kita dapat
9
Research Method
Author
Journal
Result mengklaim bahwa motivasi karyawan satu faktor-faktor yang mempengaruhi berbagi pengetahuan. Pelatihan
dan
disiplin kerja secara simultan Review of European
Kuantitatif
mempengaruhi
Studies, Canadian Center
kinerja karyawan di
of Science and Education,
SBU
Vol. 7, (June, 2015). The
Maintenance
Rahyu Puji Suci &
Influence of Employee
Mohamad Syafi’I Idrus
Training, Discipline Work
Merpati
Facility (MMF) di Surabaya,
against Employee
Indonesia di PT.
Performance PT. Merpati
Merpati Nusantara
Nusantara Airlines
Airlines (Persero).
(Persero).
Hasil
uji
diperoleh
F
dengan
nilai F hitung = 31,740 sig. = 0.000 Procedia Social and
Dalam
Behavioral Sciences,
percontohan tingkat
nd
ELSEVIER, 2 World
pengaruh hubungan
Conference On Business,
karyawan terhadap
Economics And Kuantitatif
studi
kinerja
Omur Hakan Kuzu, Derya
Management-WCBEM
telah
Ozilhan
2013, (2014). The Effect
45%
karyawan ditemukan dan
efek
of Employee
berbagi
terhadap
Relationships and
kinerja
karyawan
Knowledge Sharing on
pengetahuan
telah
Employees’ Performance:
ditemukan
35%
An Empirical Research on
dengan
data
10
Research Method
Author
Journal Service Industry
Result kuesioner terstruktur. Rata-rata
dari
seluruh pernyataan variabel Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 17,
Kuantitatif
Diah Indriani Suwondo, Eddy Madiono Sutanto
(September, 2015). Hubungan Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, dan Kinerja Karyawan.
disiplin
kerja adalah 3.29 yang
artinya
karyawan memiliki disiplin kerja yang tinggi.
Rata-rata
kinerja
karyawan
secara keseluruhan adalah 3.24 yang artinya
karyawan
memiliki
kinerja
yang tinggi. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan
Rahman Restu Udayanto, Kuantitatif
I Wayan Bagia, Ni Nyoman Yulianthini
Komunikasi internal dan disiplin
Ganesha Jurusan
kerja
Manajemen, Vol. 3,
positif
(2015). Pengaruh
berpengaruh dan
signifikan terhadap
Komunikasi Internal dan
kinerja
Disiplin Kerja terhadap
pada PT. Coca Cola
Kinerja Karyawan pada
Distribusi
PT. Coca-Cola
Indonesia Singaraja.
karyawan
SO