BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang R.A Food Industries Iki Tempe adalah perusahaanyang bergerak dibidang manufaktur yang memproduksi tempe. R.A Food Industries Iki tempe berdiri sejak tahun 1980, didirikan oleh bapak Ghufron Cokro Valentino. Lokasi tempat produksi terletak di daerah Baleendah Bandung dan tidak mempunyai tempat produksi lainnya, namun memiliki counter dibeberapa pasar, contohnya di Pasar Caringin, Pasar Baleendah dan yang lainnya. Bahan baku utama untuk pembuatan tempe adalah kedelai, R.A Food Industries Iki Tempe mendapatkan bahan baku kedelai tersebut dari Koperasi Tempe dan Tahu (KOPTI) Kabupaten Bandung dengan rata-rata kebutuhan bahan baku sebesar 250 kg dengan harga perkilo sebesar Rp.7.500,-. R.A Food Industries Iki Tempe mampu memproduksi sebanyak 600 batang tempe dengan variasi empat macam bentuk dan harga yang berbeda. Dalam memproduksi tempe, R.A Food Industries Iki Tempe telah memakai alat produksi dengan teknologi yang memadai, mulai dari pencucian, pengadukan, hingga proses akhir produksi. R.A Food Industries Iki Tempe memperkerjakan sepuluh orang karyawan tetap, terdiri dari tujuh orang bagian produksi dan tiga orang bagian pemasaran. Dalam perusahaan manufaktur penentuan biaya produksi sangat penting dilakukan untuk mengetahui harga pokok produksi. Biaya produksi terdiri dari tiga komponen utama yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya Overhead pabrik. Sedangkan, harga pokok produksi adalah biaya produksi yang dianggap melekat pada setiap unit produknya. Harga pokok produksi merupakan unit pengukur yang seragam bersifat universal, karena dinyatakan untuk setiap satuan outputyang dihasilkan oleh perusahaan dari waktu ke waktu.
1
R.A Food Industries Iki Tempe belum memiliki sistem untuk menghitung biaya produksi dan harga pokok produksi yang standar sesuai dengan kaidah-kaidah perhitungan suatu barang yang diproduksi. Harga pokok penjualan dipengaruhi oleh persediaan barang jadi awal, harga pokok produksi dan persediaan barang jadi akhir. Harga pokok penjualan adalah nilai total (berupa biaya) penjualan selama satu periode waktu. Harga pokok penjualan sangat diperlukan agar untuk mengetahui laba atau rugi dari suatu perusahaan dalam periode tertentu. Dalam perusahaan ini belum menghitung dan tidak memiliki harga pokok penjualan. R.A Food Industries Iki Tempe belum memiliki sistem untuk menghitung harga pokok penjualan. Laporan laba rugi adalah sebuah laporan keuangan yang dapat memuat suatu perusahaan mendapatkan laba atau rugi. Pada perusahaan ini belum memiliki laporan laba rugi dan mendapatkan kisaran keuntungan dari selisih dari penjualan perhari dikurang dengan pembelian bahan baku setiap harinya. R.A Food Industries Iki Tempe belum memiliki sistem laporan laba rugi yang terintegrasi dengan biaya produksi, harga pokok produksi dan harga pokok penjualan. Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka akan dibuat aplikasi berbasis web yang mampu menangani perhitungan biaya produksi, harga pokok produksi, harga pokok penjualan dan laba rugi serta pencatatan akuntansi berupa jurnal dan buku besar. Aplikasi yang dibangun diharapkan dapat membantu kinerja dari pegawai perusahaan R.A Food Industries Iki Tempe dan membantu pemilik dalam pengawasan.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka rumusan masalah adalah sebagai berikut. 1.
Bagaimana membuat aplikasi yang mampu mengelola pembelian bahan baku, produksi bahan baku, pemakaian BTKL, pemakaian BOP, penerimaan barang jadi, penjualan dan pengelolaan beban?
2.
Bagaimana membuat aplikasi yang mampu menghitung biaya produksi, harga pokok produksi dan harga pokok penjualan?
2
3.
Bagaimana membuat aplikasi yang mampu menghasilkan jurnal, buku besardan laporan laba rugi?
1.3 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut. 1.
Mampu menghasilkan aplikasi yang dapat mengelola pembelian bahan baku, produksi bahan baku, pemakaian BTKL, pemakaian BOP, penerimaan barang jadi, penjualan dan pengelolaan beban.
2.
Mampu menghasilkan aplikasi yang dapat menghitung biaya produksi, harga pokok produksi, dan harga pokok penjualan.
3.
Mampu menghasilkan aplikasi yang dapat menghasilkan jurnal, buku besar dan laporan laba rugi.
1.4 Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah maka batasan masalah adalah sebagai berikut. 1.
Aplikasi ini berbasis web dengan menggunakan bahasa Hypertext Prepocessor (PHP) dan database MySQL.
2.
System Development Life Cycle hanya sampai tahap pengujian.
3.
Pengujian pada aplikasi ini adalah black box testing.
4.
Perhitungan harga pokok produksi memakai metode process costing.
5.
Aplikasi ini tidak menghitung kartu stok.
1.5 Definisi Operasional Definisi operasional untuk aplikasi ini adalah sebagai berikut. 1.
Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dapat dijalankan secara langsung pada browser. Ada tiga pesaing arsitektur berbasis komponen dan terdistribusi untuk aplikasi web yaitu .Net Framework, Common Object Request Broker Architecture(CORBA) dan Enterprise JavaBeans(EJB).
3
2.
Biaya Produksi Biaya-biaya produksi berhubungan dengan hal-hal yang dapat menghasilkan pendapatan untuk perusahaan. Biaya produksi dapat dibagi menjadi tiga komponen yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya Overhead pabrik.
3.
Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi adalah biaya produksi yang dianggap melekat kepada setiap unit produknya. Harga pokok produksi yang dianggap melekat kepada setiap unit produknya. Harga pokok produk merupakan unit pengukur yang seragam bersifat universal, karena dinyatakan untuk setiap satuan output yang dihasilkan oleh perusahaan dari waktu ke waktu.
4.
Harga Pokok Penjualan Harga pokok penjualan adalah nilai total (berupa biaya) penjualan selama satu periode waktu. Perhitungan harga pokok penjualan ini sangat penting dilakukan agar mengetahui perusahaan mendapatkan laba atau rugi. Apabila harga jualnya lebih besar daripada harga pokok penjualan maka perusahaan akan mendapatkan laba namun jika harga pokok penjualan yang lebih tinggi maka perusahaan akan mendapat rugi.
5.
Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah laporan yang sistematis tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode waktu tertentu. Laporan laba rugi ini akhirnya memuat informasi mengenai hasil usaha perusahaan, yaitu laba/rugi bersih.
1.6 Metode Pengerjaan System development life Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC, antara lain fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build&fix, waterfall dan synchronize&stabilize. Namun, metode SDLC yang cukup popular dan banyak digunakan adalah model waterfall.
4
Model SDLC waterfall sering juga disebut model sekuensial linier atau alur hidup klasik. Model waterfall menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis kebutuhan, desain sistem, penulisan kode program, pengujian program, dan tahap penerapan program dan pemeliharaan. Untuk mengembangkan aplikasi berbasis web pada perusahaan Iki Tempe akan menggunakan model waterfall dengan alasan bahwa dengan menggunakan SDLC model waterfall akan menghasilkan proses secara berurutan dari atas ke bawah.
Gambar 1- 1 Metode Pengerjaan
Adapun tahapan dari SDLC model waterfall adalah sebagai berikut. 1.
Analisa Kebutuhan Proses pengumpulan kebutuhan untuk memspesifikasikan yang dibutuhkan oleh user untuk perangkat lunak. dalam tahap ini adanya pengumpulan data yang dibutuhkan dengan cara melakukan wawancara kepada pemilik R.A Food Industries Iki Tempe yaitu bapak Cokro Ghufron Valentino dan observasi
5
ke R.A Foof Industries Iki Tempe Bandung. Setelah melakukan wawancara kemudian dijadikan flowmap, analisis kebutuhan sistem informasi, diagram konteks, data flow diagram, kamus data dan spesifikasi proses. 2.
Desain Sistem Dalam tahapan desain sistem yaitu kita akan sebagai perancang dan programmer serta kita merancang desain yang dibutuhkan oleh R.A Food Industries Iki Tempe setelah kita melakukan wawancara dan observasi ke R.A Food Industries Iki Tempe Bandung. Dalam membuat desain maka harus membuat desain yang mudah dimengerti. Desain perangkat lunak menggunakan Entity Relationship Diagram yang akan menggambarkan rancangan yang berada di database, relasi antar tabel struktur tabel, struktur chart, mockup.
3.
Penulisan Kode Program Dari desain yang telah sesuai dengan R.A Food Industries Iki Tempe maka desain yang telah dibuat diterjemahkan ke bahasa pemograman. Aplikasi yang akan dibangun adalah aplikasi berbasis web dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan menggunakan database MySQL.
4.
Pengujian Program Dalam tahap pengujian program dilakukan untuk memastikan bahwa semua bagian dan fungsionalitas telah diuji agar dapat meminimalisir terjadinya kesalahan(error). Dalam pengujian aplikasi ini menggunakan pengujian black box testing.
1.7 Jadwal Pengerjaan Jadwal pengerjaan proyek akhir ini adalah sebagai berikut.
Gambar 1- 2 Jadwal Pengerjaan
6