BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perkembangan teknologi dan sistem informasi terutama
pada penggunaan software akuntansi membawa perubahan yang signifikan terhadap cara pemakai dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan. Sistem perusahaan yang beralih dari manual kemudian menggunakan software akuntansi, menuntut karyawannya untuk membiasakan diri menggunakan software akuntansi sebagai alat penunjang aktivitasnya. Penggunaan software akuntansi di dalam suatu perusahaan juga mengubah bentuk pemrosesan data menjadi informasi yang sebelumnya ada dalam lingkungan manual. Dampak lain dari penggunaan software akuntansi oleh suatu perusahaan adalah ketidaksesuaian antara fitur yang terdapat di dalam software yang digunakan dengan kebutuhan pelaporan
sistem
informasi
suatu
perusahaan,
sehingga
membutuhkan adaptasi lebih lanjut terhadap software akuntansi oleh para
pengguna
akhir.
Hambatan
lainnya
adalah
teknis
pengoperasiannya yang tidak mudah serta sulitnya mengukur keberhasilan penggunaan sistem informasi berbasis komputer. Implikasi
teknologi
informasi
berbasis
komputer
khususnya penggunaan software akuntansi dalam perusahaan memang
tidak
mudah,
namun
banyak
perusahaan
mulai
mengimplikasikan software akuntansi ke berbagai subsistem, seperti
1
2 subsistem penjualan/pendapatan, subsistem pembelian, subsistem produksi, dan subsistem penggajian. Namun, dengan adanya penggunaan software akuntansi dalam perusahaan, diharapkan akan dapat meningkatkan informasi akuntansi serta membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya dalam proses bisnis. Baroudi (1938) dan Pearson (1977), dalam Komara (2005) menyatakan bahwa, evaluasi kepuasan pengguna informasi dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan sistem. Kepuasan pemakai terhadap suatu sistem informasi adalah bagaimana cara pemakai memandang sistem informasi secara nyata, tapi tidak pada kualitas sistem secara teknik (Guimaraes, Staples, dan McKeen, 2003 dalam Istiahningsih dan Wijanto, 2007). Menurut Markus dan Keil (1994, dalam Radityo dan Zulaikha, 2007) kepuasan tidak akan bermakna banyak ketika sistem itu tidak menyebabkan peningkatan kinerja individu dan organisasi. Dengan demikian, untuk mengukur keberhasilan penggunaan software akuntansi perusahaan, salah satu cara yang dapat digunakan adalah
melalui
evaluasi
yang
diperoleh
melalui
kepuasan
penggunanya. Model kesuksesan sistem informasi salah satunya, dikembangkan oleh DeLone dan McLean (1992, dalam Tjakrawala dan Cahyo, 2010), dalam penelitian mereka mengenai information system success : the quest for the dependent variable. Mereka mencoba untuk membangun suatu taksonomi yang terdiri atas enam dimensi keberhasilan sistem informasi yaitu, system quality, information quality, use, user satisfaction, individual impact,
3 organizational impact. Livari (2005, dalam Radityo dan Zulaikha, 2007) yang menguji secara empiris model DeLone dan McLean (1992), hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa kesuksesan sistem informasi dipengaruhi oleh kualitas sistem informasi dan kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem yang bersangkutan. Edberg dan Bowman (1996, dalam Tjakrawala dan Cahyo, 2010)
mengemukakan
dalam
penelitiannya
bahwa
konstruk
(variabel) kualitas sistem dalam model DeLone dan McLean (1992) menyatukan pengukuran objektif dan subjektif terkait dengan kemampuan pengguna
software
untuk mengembangkan dan
menggunakan sistem, oleh karenanya konstruk kualitas sistem dipecah menjadi kualitas sistem dan persepsi kualitas sistem. Pengaruh kualitas sistem terhadap persepsi kualitas sistem juga diteliti oleh Tjakrawala dan Cahyo (2010). Hasil penelitian Tjakrawala dan Cahyo (2010) tersebut, menunjukkan bahwa penekanan
atas
pengimplementasian
aspek
kualitas
software
sistem
akuntansi,
di akan
dalam
suatu
meningkatkan
antusiasme penggunanya, yang tercermin lewat meningkatnya nilai persepsi atas kualitas sistem. Pengaruh kualitas sistem terhadap kepuasan pengguna akhir diteliti oleh Irine (2012); dan Radityo dan Zulaikha (2007). Irine (2012) memberikan hasil bahwa kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna akhir software akuntansi. Sedangkan Radityo dan Zulaikha (2007) yang menguji pengaruh kualitas sistem terhadap kepuasan pengguna akhir, memberikan hasil bahwa kualitas
4 sistem tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengguna akhir. Hal ini dimungkinkan terjadi karena sebagian besar responden adalah mahasiswa yang kurang memahami kualitas sistem dan kualitas informasi dikarenakan penggunaan sistem informasi yang monoton yang bersifat wajib (Radityo dan Zulaikha, 2007). Pengaruh persepsi kualitas sistem terhadap kepuasan pengguna akhir diteliti oleh Tjakrawala dan Cahyo (2010). Berdasarkan hasil penelitian Tjakrawala dan Cahyo (2010), membuktikan bahwa persepsi kualitas sistem berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengguna akhir. Persepsi kualitas sistem yang dimaksud adalah persepsi pengguna akan dampak dari penggunaan software akuntansi terhadap peningkatan kinerja dari para pengguna akhir (Tjakrawala dan Cahyo, 2010). Jika kinerja individu pengguna software meningkat setelah menggunakan software yang diimplementasikan suatu perusahaan maka pengguna akan merasa puas dan mau menggunakan software tersebut berulang kali dalam melakukan aktivitasnya. Tjakrawala dan Cahyo (2010) mengemukakan bahwa penekanan atas aspek persepsi kualitas sistem di dalam suatu pengimplementasian software akuntansi akan meningkatkan
kepuasan
penggunanya
yang
tercermin
lewat
meningkatnya nilai kepuasan pengguna akhir sehingga pada akhirnya memberikan kontribusi terhadap keberhasilan implementasi dari software akuntansi. Pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna akhir diteliti oleh Tjakrawala dan Cahyo (2010); McGill et al. (2003,
5 dalam Tjakrawala dan Cahyo, 2010); Irine (2012); dan Radityo dan Zulaikha (2007). Tjakrawala dan Cahyo (2010) menguji pengaruh faktor kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna akhir software akuntansi.
Hasil
penelitian
Tjakrawala
dan
Cahyo
(2010)
membuktikan bahwa, kualitas informasi yang dihasilkan dari implikasi software akuntansi juga berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengguna akhir software akuntansi. Menurut DeLone dan McLean (1992, dalam Tjakrawala dan Cahyo,2010) kualitas informasi diukur dengan faktor keakuratan, kecepatan, kelengkapan, relevan, dan konsisten. Hasil penelitian McGill et al. (2003, dalam Tjakrawala dan Cahyo, 2010) mengemukakan bahwa, information quality merupakan salah satu prediktor yang signifikan bagi user satisfaction. Irine (2012) juga menguji pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna akhir menunjukkan bahwa kualitas informasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengguna akhir. Hasil tersebut mendukung penelitian Radityo dan Zulaikha (2007), yang membuktikan bahwa kualitas informasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengguna akhir. Dengan demikian, kepuasan pengguna akhir dipengaruhi oleh kualitas sistem, persepsi kualitas sistem, dan kualitas informasi. Penelitian mengenai
faktor-faktor model keberhasilan sistem
informasi yang menjadi dasar terciptanya kepuasan pengguna akhir software akuntansi masih menunjukkan hasil yang beragam, terutama pada kualitas sistem dan kualitas informasi. Berdasarkan
6 latar belakang di atas, maka penelitian ini mengambil judul, “Pengaruh Kualitas Sistem, Persepsi Kualitas Sistem, dan Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Surabaya).” Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur berbentuk PT (Perseroan Terbatas) sebagai populasi penelitian. Alasan pengambilan populasi ini dikarenakan peneliti mereplikasi penelitian terdahulu. Selain itu, peneliti ingin mengetahui seberapa besar kualitas software akuntansi yang digunakan perusahaan manufaktur berbentuk PT yang ada di Surabaya.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas yang
mengadaptasi model DeLone dan McLean (1992, dalam Tjakrawala dan Cahyo, 2010), maka dirumuskan masalah seperti berikut ini: a) Apakah kualitas sistem mempengaruhi persepsi kualitas sistem? b) Apakah kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan para pengguna akhir software akuntansi? c) Apakah persepsi kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan para pengguna akhir software akuntansi? d) Apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap niat pengguna akhir untuk memakai software akuntansi?
7 1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas
maka tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: a) Untuk menguji kualitas sistem mempengaruhi persepsi kualitas sistem. b) Untuk menguji kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan para pengguna akhir software akuntansi. c) Untuk menguji persepsi kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan para pengguna akhir software akuntansi. d) Untuk menguji kualitas informasi berpengaruh terhadap niat pengguna akhir untuk memakai software akuntansi.
1.4
Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh
peneliti. Ada beberapa manfaat penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti terhadap pihak-pihak terkait, antara lain: a) Bagi Perusahaan Bagi perusahaan yang mengadopsi suatu jenis software akuntansi, peneliti berharap bahwa hasil penelitian dapat menjadi masukan, terkait dampak penggunaa software akuntansi perusahaan bagi individu pengguna. Selain itu, untuk menilai apakah software akuntansi
yang
diadopsi
oleh
perusahaan
telah
berhasil
diimplementasikan oleh para pengguna akhir dan memberikan dampak positif bagi kinerja individual.
8 b) Bagi Akademisi Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan bukti nyata tentang model kesuksesan sistem informasi dilihat dari sudut pandang individu pengguna akhir.
1.5
Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran tentang isi penelitian ini
akan dijelaskan dalam sistematika berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN Bagian ini memberikan penjelasan umum tentang latar belakang
permasalahan
yang
berisi
gagasan
yang
mendasari penulisan secara keseluruhan, tujuan penelitian yang ingin dicapai, manfaat penelitian, dan sistematika riset yang berisi penjelasan singkat mengenai bab-bab penelitian yang ditulis. BAB 2 : LANDASAN TEORI Bagian ini berisi antara lain penelitian terdahulu, landasan teori yang berhubungan dengan penelitian, hipotesis penelitian, dan model analisis. BAB 3 : METODE PENELITIAN Bagian ini terdiri dari desain penelitian; identifikasi, definisi operasional dan pengukuran variabel; jenis dan sumber data; metode pengumpulan data; populasi, sampel, dan tehnik pengambilan sampel; serta tehnik analisis data.
9 BAB 4 : PEMBAHASAN Bagian ini terdiri dari deskripsi obyek penelitian, deskripsi data, model penelitian, serta pembahasan BAB 5 : SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN Bagian ini merupakan penutup dari penelitian yang berisi simpulan, keterbatasan dari penelitian, serta saran sebagai masukan objek yang diteliti.