BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Seiring dengan budaya yang semakin berkembang, masyarakat Indonesia
cenderung memiliki kebiasaan untuk makan di restoran. Hal ini menjadi suatu potensi bagi sektor pariwisata terutama dalam bisnis restoran. Diiringi dengan pertumbuhan teknologi yang memberikan masyarakat rasa untuk berbagi pengalaman atas makanan yang disantap menimbulkan dampak yang signifikan terhadap perkembangan industri restoran di Indonesia. Namun, seiring dengan bertumbuh kembangnya industri restoran, sumber daya manusia pun semakin dibutuhkan. Tidak hanya dari segi kuantitas, namun dari segi kualitas pula. Sungguh sulit untuk dibantah bahwa kekuatan pokok dalam suatu organisasi justru terletak pada sumber daya manusia yang mengawaki organisasi tersebut. Semakin profesional sumber daya manusia yang pegang kendali, maka visi misi serta tujuan perusahaan tersebut akan tercapai secara efektif, efisien, dan produktif (Budiharjo, 2015: 5). Persaingan untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkompeten pun semakin ketat. Oleh sebab itu, diperlukan manajemen sumber daya manusia yang tidak hanya mampu merekrut saja, melainkan mampu mempertahankan karyawan-karyawannya yang berkompeten serta meningkatkan performa karyawannya agar perusahaan tetap mampu berkembang menjadi lebih baik lagi dan mampu berkompetisi dengan para pesaingnya (Budiharjo, 2015: 8). Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan karyawan adalah dengan menciptakan kepuasan kerja dalam lingkungan perusahaan. Kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif terhadap suatu pekerjaan yang merupakan hasil dari evaluasi atas karakteristik pekerjaan tersebut (Robbins & Judge, 2013: 79). Maka dari itu, kepuasan kerja merupakan suatu hal yang subjektif dan mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Jika suatu perusahaan mampu menciptakan kepuasan kerja dalam lingkungan kerja, maka hal itu akan tampak dari sikap positif karyawan terhadap pekerjaannya, seperti sikap absensi. Para karyawan pun akan merasa lebih bahagia dalam bekerja dan mampu mencegah perilakuperilaku yang dapat merugikan perusahaan (Sunyoto, 2015: 23). Komitmen seorang karyawan terhadap organisasi pun juga tergantung terhadap tingkat kepuasaan kerja mereka. Maka penting bagi suatu organisasi untuk dapat menciptakan kepuasaan kerja yang positif bagi karyawannya (Aleksic, Babic, dan Eric, 2013: 1309). 1
2
Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan karyawan adalah motivasi kerja. Tujuan diberikannya motivasi kepada karyawan antara lain adalah untuk meningkatkan moral dan kepuasan kerja (Sunyoto, 2015: 16). Hal ini pun telah dikemukakan oleh Saleem, Mahmood, dan Mahmood (2010: 218) dimana ditemukannya ketergantungan kepuasan kerja terhadap motivasi. Beberapa penelitian sebelumnya pun telah membahas mengenai beberapa variabel dari motivasi dan mampu menghubungkannya dengan kepuasan kerja (Saleem, Mahmood, dan Mahmood (2010: 213). Motivasi didefinisikan oleh Robbins & Judge (2013: 202) sebagai suatu proses yang mempertimbangkan intensitas (intensity), arah (direction), dan persistensi (persistency) individu atas sebuah usaha terhadap pencapaian sebuah tujuan. Walau motivasi secara umum bersangkutan dengan usaha terhadap segala jenis tujuan, Robbins & Judge disini mempersempit fokusnya lebih kepada tujuan organisasi untuk mencerminkan perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan. Maka, dengan adanya motivasi yang positif terhadap seorang individu, harapan yang ingin didapatkan adalah tingkat usaha yang lebih tinggi, arah perilaku yang lebih baik, serta tingkah kegigihan untuk menghadapi tantangan ataupun masalah. Peneliti menemukan adanya beberapa masalah di dalam lingkup karyawan Restoran Chuan Tin Pesanggrahan. Peneliti mengamati kurangnya motivasi kerja karyawan, salah satunya berupa tingkat usaha karyawan dalam bekerja. Di saat restoran mulai ramai, karyawan cenderung tidak fokus dalam mengamati kebutuhan atau permintaan konsumen, seperti pemesanan makanan tambahan ataupun refill minuman pelanggan. Di sisi lain, setelah dilakukan wawancara terhadap supervisor restoran, ditemukan juga adanya keluhan mengenai kepuasan kerja pada karyawannya, dimana keluhan yang sering diterima oleh beliau berupa kurangnya gaji atau upah mereka selama bekerja.
3
1400 1200 April Mei
1000
Juni 800
Ra bu Ka m is Ju m at Sa bt u M in gg u
Se ni n Se la sa
600
Gambar 1.1 Grafik Data Konsumen Periode April – Juni Tahun 2015 Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa kecenderungan ramainya restoran terdapat pada hari sabtu dan minggu, dimana terjadi peningkatan jumlah aktivitas konsumen pada Restoran Chuan Tin Pesanggrahan. Selain itu, pada hari biasa, jumlah aktivitas tertinggi para konsumen dicapai pada saat jam makan siang (13.00 – 15.00) serta pada saat jam makan malam (17.30 – 21.00). Atas permasalahan tersebut, penulis ingin mengadakan penelitian di salah satu restoran yang terletak di Pesanggrahan, yakni Restoran Chuan Tin, dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Restoran Chuan Tin Pesanggrahan” sebagai bahan penelitian yang akan dibahas.
1.2
Formulasi Masalah Berdasarkan pembahasan di atas, maka rumusan masalah yang terdapat
dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah Motivasi Kerja karyawan Restoran Chuan Tin Pesanggrahan? 2. Bagaimanakah Kepuasan Kerja karyawan Restoran Chuan Tin Pesanggrahan? 3. Bagaimanakah pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja karyawan Restoran Chuan Tin Pesanggrahan?
4
1.3
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan terhadap karyawan Restoran Chuan Tin sebagai objek
penelitian serta menggunakan data primer berupa kuesioner. Penelitian akan dilaksanakan di Restoran Chuan Tin Pesanggrahan.
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui Motivasi Kerja karyawan Restoran Chuan Tin Pesanggrahan. 2. Mengetahui Kepuasan Kerja karyawan Restoran Chuan Tin Pesanggrahan. 3. Mengetahui pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja karyawan Restoran Chuan Tin Pesanggrahan. Diharapkan dengan adanya penelitian dapat memberikan manfaat sebagai
berikut: 1. Bagi Perusahaan: a. Dapat menghasilkan benefit atau keuntungan atas hasil penelitian, yakni melalui ditemukannya sumber motivasi kerja yang dapat ditingkatkan lebih lanjut lagi sehingga karyawan dapat lebih termotivasi serta peningkatan kepuasan kerja karyawan yang dapat meningkatkan produktivitas perusahaan ke depannya. b. Dapat mencerminkan kesejahteraan sosial dalam lingkup karyawan Restoran Chuan Tin Pesanggrahan yang nantinya dapat dijadikan sebagai acuan bagi cabang Restoran Chuan Tin lainnya.
2. Bagi Penulis: a. Sebagai pembelajaran untuk pengadaan penelitian serta bekal pengetahuan akan sumber daya manusia di lingkup dunia industri. b. Sebagai bukti seorang mahasiswa yang tidak hanya memanfaatkan ilmunya hanya untuk diri sendiri, namun untuk masyarakat juga.
1.5
Sistematika Penulisan Berikut ini merupakan sistematika penulisan yang memaparkan secara singkat
keseluruhan penelitian ini: BAB I
PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang pemilihan judul, formulasi masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
5
BAB II
LANDASAN TEORI Menjelaskan mengenai landasan teori serta teori pendukung yang digunakan dalam penelitian ini untuk menghubungkan data hasil penelitian.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dirumuskan mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian ini, cara mendapatkan dan menganalisa data serta mengolahnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN Merupakan penyajian atas hasil inti dari penelitian serta pembahasan mengenai obyek penelitian, yakni Restoran Chuan Tin Pesanggrahan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Berisi penalaran dan ide penulis untuk ke depannya baik bagi sisi penulis, perusahaan, maupun akademis.
1.6
Tinjauan Pustaka 1. Penelitian yang dilakukan oleh Saleem, Mahmood & Mahmood pada tahun 2010 dengan judul “Effect of Work Motivation on Job Satisfaction in Mobile Telecommunication Service Organizations of Pakistan” menggunakan sampel sebanyak 30 orang karyawan, menemukan adanya pengaruh antara motivasi kerja terhadap kepuasan kerja. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Virgana pada tahun 2011 dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta” menggunakan sampel sebanyak 100 karyawan, menemukan adanya pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Tjandra dan Setiawati pada tahun 2014 dengan judul “Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepemimpinan, dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Food and Beverage “X” Hotel Surabaya” menggunakan sampel sebanyak 32 responden, menemukan adanya pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Victor pada tahun 2014 dengan judul “Employee Motivation and Job Satisfaction in Formal Organization – A Case Study of Junior Staff of Cross River University of Technology (Crutech)
6
Calabar, Cross River State – Nigeria” menggunakan sampel sebanyak 161 karyawan, menemukan adanya pengaruh antara motivasi kerja terhadap kepuasan kerja. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Jehanzeb, Rasheed, Rasheed, dan Aamir pada tahun 2012 dengan judul “Impact of Rewards and Motivation on Job Satisfaction in Banking Sector of Saudi Arabia” menggunakan sampel sebanyak 351 responden, menemukan adanya pengaruh motivasi kerja terhadap kepuasan kerja.