BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dengan pertumbuhan ekonomi yang berkembang saat ini, semakin berkembang pula kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah keadaan dimana ekonomi dalam suatu negara yang sedang dalam proses untuk mencapai peningkatan pendapatan negaranya. Namun, dengan pertumbuhan ekonomi yang terjadi saat ini, masih ada pula kasus kemiskinan dan juga pengangguran yang terjadi. Contohnya di Indonesia saat ini, angka pengangguran mengalami pertambahan setiap tahunnya.
Pengangguran merupakan jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya. Sedangkan menurut Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) menyatakan bahwa, setengah pengangguran terpaksa adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu yang masih mencari pekerjaan atau yang masih bersedia menerima pekerjaan lain dan setengah pengangguran sukarela adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu namun tidak mencari pekerjaan dan tidak bersedia menerima pekerjaan lain (BPS, 2000: 14)
Adapun meningkatnya angka pengangguran disebabkan oleh beberapa faktor seperti pendidikan, tekanan demografis, jumlah lapangan pekerjaan yang tidak merata, kemiskinan, ketimpangan pendapatan, pertumbuhan ekonomi yang tidak merata, keberadaan pasar global, kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja dan sebagainya. Berdasarkan faktor-faktor tersebut maka pengangguran dapat dibedakan atas (BPS, 2000: 8); yang pertama, pengangguran terbuka baik terbuka maupun terpaksa. Secara sukarela, mereka tidak mau bekerja karena mengharapkan pekerjaan yang lebih baik. Sedangkan pengangguran terpaksa, mereka mau bekerja tetapi tidak memperoleh pekerjaan. Selanjutnya adalah setengah pengangguran (under unemployment) yaitu mereka yang bekerja di mana waktu yang mereka pergunakan kurang dari yang biasa mereka kerjakan. Terakhir tergolong tampaknya mereka bekerja, tetapi tidak bekerja secara penuh. Mereka tidak 1
2 digolongkan sebagai pengangguran terbuka dan setengah pengangguran. Yang termasuk dalam kategori ini adalah pengangguran tak kentara (disguised unemployment), pengangguran tersembunyi (hidden unemployment), dan pensiunan awal.
Tabel 1.1. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi No.
Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
1
Tidak/belum pernah sekolah
2
Belum/tidak tamat SD
3 4 5
SLTA Umum
6
SLTA Kejuruan
7
Diploma I,II,III/Akademi
8
Universitas
2011 Februari
2012 Agustus
Februari
2013
Agustus
Februari
Agustus
92 142
190 370
123 213
82 411
109 865
77 450
552 939
686 895
590 719
503 379
513 534
477 156
SD
1 275 890
1 120 090
1 415 111
1 449 508
1 421 653
1 339 072
SLTP
1 803 009
1 890 755
1 716 450
1 701 294
1 822 395
1 681 945
2 264 376
2 042 629
1 983 591
1 832 109
1 841 545
1 925 563
1 082 101
1 032 317
990 325
1 041 265
847 052
1 259 444
434 457
244 687
252 877
196 780
192 762
187 059
612 717
492 343
541 955
438 210
421 717
441 048
7 614
7 244
241
956
Total
8 117 631
7 700 086
7 170 523
7 388 737
Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2011, 2012, dan 2013
Berdasarkan data yang ada diatas, pengangguran banyak terjadi bagi masyarakat pada lulusan SD, SLTP, SLTA. Sekarang ini, orang yang mendapatkan pekerjaan yang layak untuk kesejahteraan mereka berasal dari lulusan yang terbilang tinggi, misalnya saja lulusan Diploma/S1. Dilihat dari standarisasi perusahaan yang membuka lapangan pekerjaan, memang mempunyai kriteria yang tinggi terhadap pelamar atau calon pekerjanya. Hal ini, mengurangi kesempatan bagi masyarakat menengah bawah yang cenderung keterbatasan dalam pendidikan. Bagaimanakah solusi bagi mereka yang terbatas dengan pendidikan.
Kurangnya informasi lowongan kerja menjadi salah satu utama dari penyebab angka pengangguran meningkat. Biasanya, informasi lowongan kerja dapat ditemukan dalam media cetak ataupun brosur/flyer yang tersebar di tempat
3 umum. Namun masih saja ditemukan informasi lowongan kerja yang tidak dapat dipercaya atau terjadinya penipuan dalam lowongan kerja tersebut.
Berjalannya dengan perkembangan jaman dan teknologi, informasi lowongan kerja pun sekarang dapat diakses melalui teknologi. Misalnya saja, sekarang ini marak website yang menyediakan layanan informasi lowongan kerja. Website penyedia layanan informasi tersebut tentunya menguntungkan bagi kedua belah pihak, pihak perusahaan yang sedang membutuhkan tenaga kerja dan juga pihak si pencari kerja. Dengan tingkat pertumbuhan penggunaan internet, layanan ini memudahkan akses bagi para pencari kerja, apalagi jaman sekarang ini masyarakat sudah mulai paham dengan penggunaan teknologi internet. Namun, ketidakmerataan taraf kehidupan mengakibatkan kurangnya mendapatkan pendidikan yang tidak merata, sehingga tidak semua masyarakat mengerti bagaimana menggunakan internet, apabila di negara Indonesia ini.
Walaupun terbatasnya masyarakat dalam menggunakan internet, disamping itu masyarakat Indonesia sekarang mayoritas menggunakan teknologi handphone atau mobile user. Masyarakat Indonesia saat ini sedang mengalami penggunaan handphone yang relatif tinggi dan mengalami pesatnya pertumbuhan komunikasi mobile CIA mencatat ada 236.800.000 pelanggan seluler di Indonesia, dari jumlah itu belum terdata orang yang memiliki ponsel lebih dari satu. Pasar terbesar ponsel di Indonesia adalah feature phone atau ponsel jadul yang hanya menawarkan fungsi komunikasi dasar seperti menelpon dan SMS. Hal tersebutlah yang mendasari PT RUMA tergerak untuk membuat suatu produk layanan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat kalangan bawah.
PT RUMA, Rekan Usaha Mikro Anda merupakan sebuah perusahaan entrepreneurship sosial berbasis teknologi. Dengan memiliki tujuan untuk meningkatkan pendapatan, martabat dan akses bagi para pengusaha mikro. RUMA membimbing dan melatih para usaha mikro untuk dapat berkembang dengan memperkenalkan sistem teknologi untuk mendukung usaha mikro. RUMA percaya bahwa mereka dapat mengembangkan usaha kecil dan meyakinkan semua orang untuk bisa mempunyai usaha kecil dan dengan kemajuan teknologi yang dapat meningkatkan kinerja usaha.
4 Kerja lokal merupakan sebuah produk layanan informasi lowongan kerja yang diciptakan PT Ruma. Kerja lokal merupakan layanan informasi kerja dengan melalui media social seperti facebook dan juga twitter. Informasi tersebut diberikan melalui facebook dan juga twitter, informasi yang diberikan seperti perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dengan kategori atau syarat-syarat untuk melamar pekerjaan, namun dilihat dari target layanan ini yang merupakan kalangan bawah sehingga kemungkinan tidak semuanya memiliki akun pada facebook maupun twitter bahkan belum tentu para target ini memahami penggunaan komputer dan juga internet. Untuk lebih mudah dalam mendapatkan layanan informasi, saat ini produk layanan lowongan kerja melakukan pengembangan produknya yakni mengeluarkan produk layanan informasi lowongan kerja yang baru dengan menggunakan sistem registrasi atau subscribe melalui SMS (Short Message Service) atau sistem UMB (Ultra-Mobile Broadbrand) dengan menggunakan salah satu provider ternama di Indonesia dan menjadi fokus utama dari produk layanan informasi lowongan kerja ini. Sehingga untuk dapat melakukan subscribe dan menikmati layanan informasi lowongan kerja ini, harus menggunakan provider yang bekerjasama dengan produk layanan kerja lokal.
Pekerjaan yang kerja lokal iklankan adalah jenis pekerjaan “kerah biru”. Tujuan kerja lokal ini adalah sebagai perantara atau menghubungkan antara para pencari kerja dengan perusahaan melalui sistem yang mudah dan terjangkau, dilihat dari faktor kesulitan dan keterpercayaan terhadap informasi lowongan kerja menjadi salah satu penyebab dari keterhambatan masyarakat dalam mendapatkan lowongan kerja.
Hal-hal yang mendasari pembentukan kerja lokal, seperti; para pencari kerja yang memiliki keterbatasan akses informasi dan mobilitas dan cenderung pasif dalam mencari pekerjaan, dan dipihak lainnya dari para pemberi kerja, mereka tidak memiliki database dan kebutuhan perekrutan yang berlangsung setiap saat. Beberapa kategori pekerjaan yang ditargetkan dalam kerja lokal adalah; buruh, tukang, guru les private atau kursus, kasir, keamanan, mekanik, pekerja pabrik, pelayan restoran, sales, SPG, admin, supir dan lainnya yang termasuk dalam kategori pekerjaan “kerah biru”.
5
Target kerja lokal ini seperti usia 18-35 tahun, pencari kerja, dinamis, dapat memilih
pekerjaan
sesuai yang
diinginkan,
sasarannya
adalah
lulusan
SMAK/SMA, lulusan D3, pencari kerja kasar (buruh, tukang, dan sebagainya), pencari kerja bidang jasa (suster, satpam, dan sejenisnya) dan lainnya. Selain para pengangguran yang menjadi target dari kerja lokal, tak terkecuali juga bagi mereka yang memang mempunyai pekerjaan namun ingin mempunyai pekerjaan yang lebih “tinggi”. Selain itu, target yang diincar adalah siswa/I yang baru saja lulus dari sekolah mereka maupun orang-orang yang sering berada di tempat umum, seperti; halte, terminal, stasiun, pasar dan sebagainya.
Kepercayaan pada informasi lowongan kerja merupakan keuntungan yang didapatkan dari menggunakan kerja lokal, semua pekerjaan akan divalidasi terlebih dahulu oleh tim sebelum dimasukkan ke database. Kemudahan akses, karena layanan ini dapat diakses melalui telepon genggam pada umumnya, dilihat dari meningkatnya pengguna telepon genggam di Indonesia dan masih banyak pula masyarakat Indonesia yang menggunakan telepon genggam jadul. Dengan terjalinnya kerja sama antara kerja lokal dengan salah satu provider di Indonesia, sebagai akses penghubung dari layanan informasi lowongan kerja ini. Hal ini menjadi suatu keunggulan atau keunikan dalam “kerja lokal”, dilihat dari para pesaing yang menyediakan layanan seperti ini namun hanya dapat diakses melalui website dengan segmentasi dan kategori pekerjaan yang berbeda.
Kerja lokal merupakan e-commerce dimana transaksi pembelian maupun penjualan dari layanan informasi ini menggunakan sistem elektronik seperti jaringan komputer ataupun internet. Karena sistem yang digunakan dalam kerja lokal menggunakan cara registrasi yang melibatkan kualitas pada e-service, seperti; susunan konten yang terkandung selama registrasi berlangsung, bahasa yang digunakan apakah dengan mudah dipahami, langkah ataupun proses registrasi yang mudah dan juga ketepatan memberikan respon, kepercayaan para pelanggan dengan informasi yang didapatkan, apalagi produk ini memiliki target menengah bawah sehingga penting dalam memberikaan kemudahan pada penggunaan layanan informasi ini. Adanya kebutuhan untuk meningkatkan
6 dimensi kualitas e-service dapat memberikan tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi dan akhirnya timbul niat untuk membeli atau keputusan subsrice.
Unique selling proposition yang menjadikan sisi dari differentiation ini bagi produk kerja lokal, dengan menggunakan cara register melalui SMS (Short Message Service) atau sistem UMB (Ultra-Mobile Broadbrand) dengan menggunakan provider tertentu untuk mendapatkan layanan informasi lowongan kerja, tidak seperti produk lainnya yang sama memberikan layanan informasi namun menggunakan website. Dengan menggunakan provider tertentu layanan ini bersifat langganan dan dapat di recurring secara otomatis (optional recurring). Pelanggan yang sudah terdaftar di layanan ini akan menerima 1 SMS notifikasi perhari selama durasi 1 minggu dari tanggal mendaftar.
Untuk melakukan marketing kepada para target pasarnya yang ditentukan, word-of-mouth menjadi salah satu alternatif dalam melakukan pemasaran. Wordof-mouth mempunyai pengaruh yang sangat signifikan dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, jika situs yang relevan dapat direkomendasikan oleh lebih banyak orang, konsumen akan meningkatkan niat pembelian mereka. Terlihat dari perilaku masyarakat Indonesia, konsumen Indonesia lebih mempercayai rekomendasi dari mulut ke mulut. Word-of-mouth merupakan proses memberikan informasi dari satu orang ke orang lainnya dan ini merupakan suatu bentuk dari komunikasi lisan.
Dalam kerja lokal yang menjadi target utama mereka adalah para masyarakat dengan latar pendidikan yang terbelakang atau rendah, kemungkinan mereka dalam menggunakan teknologi seperti internet ataupun menonton iklan di tv tidak begitu besar kemungkinannya, karena kemungkinan mereka ini masih belum paham untuk menggunakan internet bahkan mengoperasikan komputer maupun laptop dan juga target pasar ini rata-rata mempunyai aktifitas kesehariannya berada di lapangan seperti tempat umum maupun tempat kerja mereka. Konsep dari word-of-mouth merupakan hal yang penting dalam aktifitas pemasaran. Komunikasi interpersonal mempunyai dampak yang penting dalam pengambilan keputusan bagi para konsumen. Dengan kualitas e-service yang diberikan oleh produk kerja lokal ini dan proses registrasi penggunaan kerja lokal
7 yang merupakan keunikan tersendiri dari produk ini dapat disebarluaskan melalui word-of-mouth
mengingat kembali perilaku masyarakat Indonesia yang
mempercayai rekomendasi melalui mulut ke mulut dan juga sebagai salah satu cara pendekatan terhadap para target pasar ini sehingga membuat mereka melakukan keputusan pembelian untuk registrasi atau keputusan subscribe.
Maka dari itu peneliti akan melakukan penelitian tentang: Analisis E-Service Quality dan Unique Selling Proposition Terhadap Word-of-Mouth dan Dampaknya Terhadap Keputusan Subscribe Pada Layanan Informasi Lowongan Kerja. 1.2 Identifikasi/Perumusan Masalah
Ketika para target konsumen melakukan keputusan dalam minatnya untuk mengikuti layanan informasi lowongan kerja ini. Tentunya hal ini tidak lepas dari strategi perusahaan untuk membuat para target ini menggunakan layanan tersebut, dan para target konsumen ini juga menginginkan nilai yang dapat mereka ambil dan juga manfaat yang diberikan dari produk tersebut. Sebelum target ini memutuskan minatnya untuk mengikuti layanan ini tentunya banyak pertimbangan yang akan dipikirkan oleh para target konsumen.
Berikut ini adalah masalah-masalah yang menjadi bahan penelitian laporan ini: 1.
Apakah adanya pengaruh e-service quality dan unique selling proposition terhadap word-of-mouth layanan informasi lowongan kerja PT Ruma, baik secara parsial maupun simultan.
2.
Apakah adanya pengaruh e-service quality, unique selling proposition terhadap word-of-mouth dan dampaknya terhadap keputusan subscribe layanan informasi lowongan kerja PT Ruma, baik secara parsial maupun simultan.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh service quality dan unique selling proposition secara parsial dan simultan terhadap word-of-mouth
8 sehingga memberikan dampak terhadap keputusan subscribe layanan informasi lowongan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan dan pengaruh antar variabel baik secara parsial maupun simultan. 1.
Untuk mengetahui adanya pengaruh e-service quality dan unique selling proposition terhadap word-of-mouth layanan informasi lowongan kerja PT Ruma, baik secara parsial maupun simultan.
2.
Untuk mengetahui adanya pengaruh e-service quality dan unique selling proposition terhadap word-of-mouth dan dampaknya terhadap keputusan subscribe layanan informasi lowongan kerja PT Ruma, baik secara parsial maupun simultan. Dengan demikian, penelitian ini merupakan kegiatan untuk mendapatkan
informasi tentang keputusan para target konsumen dalam mengikuti layanan informasi. 1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis •
Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan bahan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu penelitian dalam bidang manajemen Pemasaran kaitannya dengan purchase decision dalam keputusan melakukan pembelian.
•
Menambah wawasan serta pengalaman penulis mengenai, e-service quality, unique selling proposition, word-of-mouth, purchase decision.
•
Meningkatkan kemampuan dalam identifikasi masalah, menganalisa serta melakukan penelitian atau melakukan pengolahan untuk mendapatkan sebuah informasi yang menjadi suatu solusi dari permasalahan yang ada.
2. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah bahan pertimbangan dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan e-service quality dan
9 unique selling proposition terhadap word-of-mouth dan dampaknya terhadap keputusan subscribe pada layanan informasi lowongan kerja.
Implikasi dari hasil penelitian tersebut diharapkan perusahaan dapat: a. Melakukan suatu evaluasi terhadap e-service quality dan unique selling proposition yang digunakan, sebagai dasar pengambilan keputusan para konsumen atau menjadi faktor evaluasi keputusan pemasaran perusahaan. b. Memberikan informasi mengenai pengaruh e-service quality dan unique selling proposition sebagai suatu keunggulan produk terhadap word-ofmouth sehingga berdampak pada keputusan target konsumen. c. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam penetapan strategi pemasaran ataupun perencanaan pemasaran. d. Menjadi masukan bagi pengembangan program untuk meningkatkan hubungan perusahaan berbasis teknologi dengan target konsumen. e. Sebagai acuan yang jelas dan pertimbangan bagi perusahaan.
3. Bagi pihak lain •
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi yang sudah ada bagi pihak-pihak yang tertarik dengan persoalan e-service quality, unique selling proposition, word-of-mouth dan keputusan pembelian.
•
Hasil ini juga diharapkan dapat menjadi referensi atau bahkan masukan dan informasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
1.5 Ruang Lingkup
Untuk lebih mengarahkan penyusunan skripsi ini maka diperlukan pembatasan ruang lingkup penelitian yaitu dengan melakukan penelitian terhadap para calon subscribe, yang menggunakan provider tertentu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh e-service quality dan unique selling proposition terhadap variabel lainnya seperti word-of-mouth dan purchase decision pada layanan informasi lowongan kerja PT RUMA. Pada variabel e-service quality, penulis akan berfokus pada tangible, service efficiency yang diberikan oleh layanan informasi lowongan kerja ini. Serta pada variabel unique selling proposition, penulis akan berfokus pada proses registrasi, tingkat variasi pada informasi dan daya tarik
10 terhadap target pasar. Untuk variabel word-of-mouth, penulis berfokus pada word-ofmouth activity dan word-of-mouth praise. Kemudian pada variabel purchase decision, penulis akan berfokus pada problem identification, search for information, evaluation of Alternative, purchase decision dan post purchase behavior. 1.6 State of the Arts State of the arts dimaksudkan untuk menganalisis penelitian sebelumnya yang pernah ada dengan konsep yang hampir sama dengan penelitian ini. Berikut adalah state of the arts dalam penelitian ini. Tabel 1.2 State of the Arts Peneliti
Judul
Hasil
Perbedaan
Agrawal, Vivek;
Measuring
Hasil dari regresi
Tripathi, Vikas;
Relation Among
berganda
variabel
Agrawal,
E-Service
menunjukkan
Word-of-
Sucheta (2012)
Quality,
bahwa lima
Mouth sebagai
Customer’s
dimensi pada e-
intervening
Satisfaction and
service quality
Intention to
secara signifikan
Purchase: (An
berpengaruh
Investigative
positif terhadap
Study On
kepuasan
Customers of
pelanggan dan
Online Air
kemudian
Ticket Service In
berpengaruh
India)
positif terhadap
-
-
Adanya
Dimensi variabel eservice quality; website design, reliability, responsiveness , trust,
niat beli
personalizatio n
OlajideTalabi ,
Making Slogans
Unique selling
F., Chile, S. T.,
and Unique
proposition
bergerak pada
& Abubakri, O.
Selling
mempunyai
industri
R. (2012)
Propositions
kekuatan sebagai
advertising
(USP) Beneficial pendorong dalam
-
Perusahaan
11 to Advertisers
membangun
-
Unique Selling
and the
bisnis yang
Proposition
Consumers
sukses, dengan
ditekankan
slogan dan
pada slogan
unique selling
dan media
proposition
periklanan
begitu bermanfaat dalam hal pemasaran. Lo, Sheng
Consumer
Word-of-Mouth
- Membahas Word-of-
Chung (2012)
Decisions: The
mempunyai
Mouth secara
effect of Word-
pengaruh yang
keseluruhan (faktor-
of-Mouth
signifikan dalam
faktor yang
keputusan
mempengaruhi dan
pembelian pada
pengaruh terhadap
konsumen
purchase decision.
Sumber: Peneliti, 2014
12