BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Diketahui bahwa kebutuhan akan pelayanan pengantaran secara langsung
dalam memanjakan konsumen atau masyarakat cukup tinggi tetapi masih dapat dihitung dengan jari akan pemenuhan fasilitas tersebut. Kondisi lalulintas saat ini membuat banyak masyarakat yang enggan untuk keluar rumah atau rumitnya memasuki suatu tempat pembelanjaan serta area parkir yang terbatas padahal hanya sekedar berkeinginan mencicipi ragaman makanan yang tersedia di sana. Semua kendala diatas atau mungkin masih banyak lagi yang membuat meningkatkan grafik kebutuhan akan layanan antar makanan yang cepat, tepat dengan tanpa mengurangi dari kualitas, mutu serta rasa makanan yang dipesan. Fasilitas akan pelayanan secara langsung tersebut baru hanya dapat diberikan oleh pemilik-pemilik makanan siap saji yang cukup ternama, ada pula beberapa pemilik makanan siap saji berskala kecil yang mencoba memberikan pelayanan serupa akan tetapi tidak pernah bertahan lama dikarenakan timbulnya biaya rutin yang harus dikeluarkan serta biaya – biaya lain yang timbul yang tidak sesuai dengan biaya pengantaran yang dikenakan. "Delivery service kemudian menjadi kebutuhan karena orang semakin sibuk, di sisi lain kenyamanannya berkurang karena macet, waktunya berkurang, dan keamanan di jalan tidak terjamin. Delivery service menjadi cara untuk memenuhi kebutuhan dengan menawarkan kenyamanan. Daripada panas-panasan, lebih baik memesan makanan di luar," (Kompas, 19 September 2012). Pengantaran atau yang dikenal dengan Delivery menjadi solusi atas ketatnya persaingan usaha di masa kini karena setiap perusahaan akan dituntut untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggannya. Sebelumnya masih banyak perusahaan yang memandang fasilitas layan antar atau delivery ini bagi pelanggannya hanyalah berupa bentuk layanan tambahan yang cenderung menjadi cost center, namun saat ini telah terbukti bahwa layanan ini akan menjadi salah satu profit center bagi bisnis para mitra usaha. Krisis ekonomi yang menerpa justru menjadi momen bagi perusahaan yang melihat besarnya peluang untuk langsung memasarkan dan mengirim produknya ke tangan pelanggan. Produk tersebut dapat berupa makanan, minuman, kosmetik, obatobatan, elektronik atau produk antar lainnya. Untuk itu PT. Ningrat Muda Mandiri hadir, dimana PT. Ningrat Muda Mandiri adalah sebuah perusahaan (Busines 1
2 Procces Management) yang berdiri pada awal tahun 90-an dan awalnya bergerak di bidang general contractor dan pengelolaan hotel dan wisata (Hospitality Management). Pada tahun 1999, perusahaan berkembang dengan membuka sebuah divisi baru yaitu divisi Delivery Management. Divisi ini memberikan pelayanan dalam pengantaran produk dari lokasi mitra usaha kepada para pelanggannya. Dengan pengalaman yang diperoleh dan kepercayaan para mitra yang semakin tinggi, kami saat ini telah berkembang menjadi sebuah perusahaan penyedia jasa alih daya (outsource provider company). Diantara beberapa divisi yang ada di PT. Ningrat Muda Mandiri salah satunya adalah FOODTAXI, divisi yang akan diteliti disini, yaitu divisi yang menangani pengantaran berupa makanan dari mitra mitra PT. Ningrat Muda Mandiri tersebut. Dunia usaha yang semakin berkembang saat ini menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan–perusahaan di dunia, termasuk Indonesia. Persaingan yang ketat tersebut mengakibatkan tidak sedikit perusahaan yang tutup, karena tidak mampu menbiayai kegiatan usahanya. Oleh karena itu, salah satu cara agar perusahaan dapat bertahan dan memperoleh keuntungan adalah dengan menekan biaya-biaya pengeluaran seminimal mungkin. Penelitian ini adalah bagaimana cara meminimalisi biaya dan metode mana yang paling baik agar pengeluaran FOODTAXI lebih efisien.
Berikut ini merupakan data permintaan dan biaya distribusi barang yang diperoleh secara langsung dari PT. Ningrat Muda Mandiri. Tabel 1.1 Permintaan dan Data Biaya Distribusi PT. Ningrat Muda Mandiri (2013-2014) N o.
Tanggal
Permin -taan
1
Januari ‘13
1555
27.430.200
5.211.738
4.114.530
-
36.756.468
2
989
18.692.100
3.551.499
2.803.815
1.500.000
26.547.414
3
Februari ‘13 Maret ‘13
1980
32.432.400
6.162.156
4.864.860
1.000.000
44.459.416
4
April ‘13
1950
31.122.000
5.913.180
4.668.300
-
41.703.480
5
Mei ‘13
1776
29.836.800
5.668.992
4.475.520
1.500.000
41.481.312
6
Juni ‘13
1580
29.862.000
5.673.780
4.479.300
425.000
40.440.080
Gaji Rider
Rincian (rupiah) Bensin Service
Lain-Lain
Total Biaya Distribusi (Rupiah)
3 7
Juli ‘13
1789
30.055.200
5.710.488
4.508.280
-
40.273.968
8
Agustus ‘13 September ‘13 Oktober ‘13 November ‘13 Desember ‘13 Total 2013
1800
34.020.000
6.463.800
5.103.000
-
45.586.800
1522
28.765.800
5.465.502
4.314.870
-
38.546.172
2170
36.456.000
6.926.640
5.468.400
-
48.851.040
1908
32.054.400
6.090.336
4.808.160
1.000.000
43.952.896
1980
34.927.200
6.636.168
5.239.080
-
46.802.448
20.999
365.654.100
69.474.279
54.848.115
5.425.000
9 10 11 12
1
495.401.496
2138
37.521.900
7.504.380
6.753.942
75.219
52.155.441
2300
41.400.000
8.280.000
7.452.000
414.000
57.546.000
3
Januari ‘14 Februari ‘14 Maret ‘14
2155
38.790.000
7.758.000
6.982.200
-
53.530.200
4
April ‘14
1900
38.475.000
7.695.000
6.925.500
384.750
53.480.250
5
Mei ‘14
1809
32.562.000
6.512.400
5.861.160
325.620
45.261.180
6
Juni ‘14
2300
46.575.000
9.315.000
8.383.500
-
64.273.500
7
Juli ‘14
2401
43.218.000
8.643.600
7.779.240
432.180
60.073.020
8
Agustus ‘14 September ‘14 Oktober ‘14
2578
52.204.500
10.440.900
9.396.810
522.045
72.564.255
2501
50.645.250
10.129.050
9.116.145
-
69.890.445
2666
47.988.000
9.597.600
8.637.840
479.880
66.703.320
2
9 10 11
November ‘14
2801
50.418.000
10.083.600
9.075.240
504.180
70.081.020
12
Desember ‘14
2450
46.305.000
9.261.000
8.334.900
463.050
64.363.950
27.999
526.102.650
105.220.53 0
94.698.477
3.900.924
Total 2014
729.922.581
Sumber: Data dari perusahaan (2015)
Total permintaan FOODTAXI (PT. Ningrat Muda Mandiri) pada tahun 2013 sebanyak 20.999 unit dan pada tahun 2014 sebesar 27.999 unit. Total permintaan pada tahun 2014 meningkat sebesar 25,00% atau meningkat 7000 unit. Total biaya distribusi FOODTAXI (PT. Ningrat Muda Mandiri) pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 495.401.496 dan tahun 2014 total biaya distribusi perusahaan adalah sebesar Rp. 729.922.581. Data tersebut menunjukan adanya peningkatan biaya distribusi sebesar Rp. 234.521.085 atau 32,129% pada tahun 2014.
4 Faktor-faktor yang berpengaruh dalam kelancaran suatu proses distribusi antara lain penentuan rute dan alat transportasi. Transportasi mencerminkan seberapa cepat dan seberapa tepat produk dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Ditujukan sebagai (Time In Transit) ketepatan waktu dalam pengangkutan dan ketepatan jasa (consistency of service). Jika suatu produk tidak tersedia pada saat dibutuhkan akan terjadi kerugian yang tidak terhitung, seperti kehilangan penjualan, ketidakpuasan konsumen, kehilangan kepercayaan konsumen dan keterlambatan produksi. Perusahaan harus memikirkan alternatif lain ketika sedang dihadapi masalah seperti kekurangan armada, atau kendaraan untuk mengantar, pada saat permintaan dari pelanggan mengalami peningkatan. maka dari itu perusahaan harus memikirkan alternatif lain seperti menyewa jasa kendaraan lain untuk mengantar, pada kendaraan yang dimiliki perusahaan tidak cukup. Perusahaan jasa pengiriman barang FOODTAXI membutuhkan solusi yang sebaiknya diambil untuk mengefisiensikan biaya untuk setiap pengiriman barang tanpa mengabaikan kepuasan pelanggan dan memaksimalkan profit perusahaan, yaitu alternatif mana yang akan dipilih untuk meminimalkan biaya pengiriman barang, apakah dengan memperluas cabang pusat kendaraan berangkat atau memperbanyak kendaraan dan pekerja, dengan itu jarak tempuh dari tempat berangkat ke penerima akan lebih dekat dan efisien. dan jika ada permasalahan dengan kekurangan kendaraan apakah akan mengambil alternatif dengan menyewa jasa sewa mobil lain. Maka penulis tertarik untuk menganalisa bagaimana FOODTAXI (PT. Ningrat Muda Mandiri) bisa mendapatkan biaya yang minimal untuk pengiriman barang, dan mempercepat pengiriman barang. Maka penulis tertarik untuk menganalisa FOODTAXI (PT. Ningrat Muda Mandiri) dengan judul dengan judul dengan judul “ANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN MENERAPKAN METODE TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA PENGIRIMAN BARANG FOOD TAXI (PT. NINGRAT MUDA MANDIRI)” Alasan pemilihan judul karena penulis ingin mencoba mencari metode transportasi mana yang lebih baik digunakan oleh FOODTAXI (PT. Ningrat Muda Mandiri) sehingga FOODTAXI bisa mendapatkan biaya pengiriman barang yang minim, dan sehingga dapat lebih unggul lagi dalam pengiriman barang yang efisien waktu, jarak, dan biaya. Dan pengambilan keputusan menggunakan decision tree model untuk mengetahui apakah menyewa kendaraan dengan jasa lain akan lebih efisien.
5 1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan
latar
belakang
masalah
yang
ada,
maka
peneliti
mengidentifikasi masalah yang akan di teliti, yaitu: 1. Berapakah biaya optimal pengiriman barang FOODTAXI menurut metode North West Corner (NWC), Least Cost, dan Vogel Approximation Method (VAM) serta metode yang sedang berjalan? 2. Berdasarkan hasil biaya pengiriman barang yang diperoleh, metode manakah yang sebaiknya digunakan oleh FOODTAXI. 3. Berapakah biaya optimal pengiriman barang FOODTAXI dengan menggunakan jasa sewa mobil menurut metode Decision Tree
1.3
Ruang Lingkup 1. Penelitian dilakukan pada kantor FOODTAXI ( PT. Ningrat Muda Mandiri) 2. Penelitian yang dilakukan hanya sebagian mitra perusahaan karena terbatasnya data yang diberikan oleh perusahaan. 3. Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan sistem proses pengiriman barang FOODTAXI yang meliputi: • Sistem Transportasi • Tingkat permintaan • Tingkat pengiriman • Transportasi Jasa 4. Perancangan metode transportasi terkait dengan pengeluaran biaya operasional pengantaran barang perusahaan yang sesuai dengan situasi serta kondisi yang sedang dihadapi oleh FOODTAXI (PT. Ningrat Muda Mandiri) saat ini 5. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari metode North West Corner (NWC), Least Cost, Vogel Approximation Method (VAM), dan Decision Tree.
6 1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Untuk mengetahui biaya optimal pengiriman barang FOODTAXI menurut metode North West Corner (NWC), Least Cost, dan Vogel Approximation Method (VAM). 2. Untuk mengetahui manakah metode yang lebih baik digunakan oleh FOODTAXI (PT. Ningrat Muda Mandiri). 3. Untuk mengetahui alternatif solusi yang sebaiknya dipilih oleh FOODTAXI (PT. Ningrat Muda Mandiri) dalam mengoptimalkan efisiensi biaya pengiriman barang untuk masing- masing daerah dengan menggunakan metode Decision Tree.
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian adalah: Dengan dilakukan penelitian ini,maka diharapkan dapat memperoleh manfaat bagi : 1. Pihak FoodTaxi ( PT. Ningrat Muda Mandiri). − Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam membuat suatu keputusan dimasa yang akan datang. − Hasil penelitan ini diharapkan dapat memberikan saran untuk perusahaan
dalam
menetapkan
biaya
yang
minimal
untuk
memperoleh laba maksimal. − Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu menberikan alternative solusi lain jika perusahaan kekurangan kendaraan untuk mengantar. 2. Bagi Penulis − Penulis dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah di peroleh selama mengikuti perkuliahan, maupun wawasan yang diperoleh diluar perkuliahan. − Memperdalam pengetahuan mengenai metode North West Corner (NWC),
Least Cost, Vogel Approximation Method (VAM), dan
Decision Tree. − Penulis dapat mengembangkan kemampuan dalam menganalisa kejadian dalam kehidupan ekonomi yang sebenarnya.
7 1.5
State of The Art
Tabel 1.2 State of The Art No 1
Tahun 2014
Peneliti Adwell Mhlanga, Immaculate S. Nduna, Dr Florence Matarise, Albert Machisvo.
Judul Penelitian Innovative application of Dantzig’s North – West Corner Rule to solve a transportation problem
2
2012
N. M. Deshmukh
AN INNOVATIVE METHOD FOR SOLVING TRANSPORTATION PROBLEM
Hasil Penelitian North-West Corner adalah metode untuk mendapatkan solusi dasar awal yang layak untuk masalah transportasi dalam mengabaikan biaya. Mengabaikan ini tentu menyebabkan tingginya jumlah iterasi untuk optimalitas. Makalah ini berisi sebuah pencarian cara untuk memasukkan biaya dalam penggunaan metode North-West menyebabkan bereksperimen dengan penciptaan northwest south-east low cost broad band orientation yang luas dalam matriks biaya transportasi. Masalah transportasi merupakan kelas khusus Linear Programming Masalah yang berkaitan dengan distribusi komoditas tunggal dari berbagai Sumber pasokan ke berbagai tujuan permintaan sedemikian rupa bahwa biaya transportasi total
8
3
2010
Ryuichi Kitamura
The effects of added transportation capacity on travel: a review of theoretical and empirical results
diminimalkan. Biasanya untuk alokasi awal dalam kasus metode masalah transportasi seperti Metode sudut North-West (NWCM), Metode Biaya Terkecil (LCM), Metode Pendekatan Vogel (VAM) digunakan. Akhirnya tujuan untuk optimalitas MODI cek dilakukan. Pemahaman yang lebih baik dapat menuntun dalam pergunaan waktu perjalanan. Penambahan kapasitas transportasi mempengaruhi semua atribut perjalanan yang dibuat oleh penduduk perkotaan: waktu hari, tujuan, modus, rute, dan menghubungkan perjalanan. Komponen: sistem transportasi pasokan, penggunaan lahan, aksesibilitas, dan permintaan perjalanan. makalah ini menyajikan review hasil teoritis dan empiris dalam literatur yang menjelaskan tentang pengaruh
9
4
2012
Arlita Armanto; Haryadi Sarjono
PENERAPAN MODEL TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG
penambahan kapasitas transportasi. Pendistribusian barang sangat erat kaitannya dengan biaya Transportasi. Metode Transportasi yang digunakan oleh perusahaan akan berdampak besar pada profit perusahaan tersebut. Apabila profit yang diperoleh perusahaan dapat maksimal, perusahaan akan mampu mengembangkan usahanya menjadi lebih besar lagi. Langkah pemecahan masalah yang dilakukan yaitu penetapan kriteria optimasi, pengembangan alternatif solusi, pengembangan model optimasi, serta melakukan rancangan implikasi solusi terpilih. Langkahlangkah ini digunakan untuk mengoptimalkan biaya pengiriman barang untuk memperoleh profit yang maksimal. Penelitian memperoleh hasil yaitu biaya
10
5
2014
Sumber: Peneliti
Lolyta Damora Simbolon, Marihat Situmorang, Normalina Napitupulu
APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI beras miskin (Raskin) pada perum bulog sub divre Medan.
pengiriman barang menggunakan metode yang sedang berjalan di perusahaan sudah optimal. Metode Transportasi adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk menentukan pengalokasian barang yang paling efektif dari suatu sumber ke suatu tujuan tertentu dengan biaya yang seminimal mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode transportasi dapat memberi penghematan atau efisiensi biaya distribusi RASKIN. Metode yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari Metode Pendekatan Vogel (VAM) untuk menganalisa solusi fisibel awal; Modified Distribution (MODI) untuk menganalisa solusi optimum.