BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Dengan semakin baiknya kondisi ekonomi di Indonesia dan meningkatnya
persaingan antar perusahaan, dan tingkat inflasi di tahun 2014 yang pada bulan September ini
mencapai 4,53% menurut data Bank Indonesia, ditambah lagi
pengurangan subsidi BBM terhadap premium dan solar secara langsung akan berdampak kepada kenaikan tingkat inflasi, saat ini memang harga BBM bersubsidi turun kembali tetapi itu karena harga minyak dunia turun, dengan kata lain hanya tinggal menunggu waktu saja harga BBM akan naik kembali maka setiap perusahaan dituntut
untuk
mampu
meningkatkan
efesiensi
dan
efektifitas
kegiatan
operationalnya, untuk memaksimalkan profit dan menyediakan harga yang kompetitif bagi konsumennya. jika perusahaan tidak tanggap terhadap isu-isu yang sedang terjadi di Indonesia dan tidak segera melakukan perubahaan yang cepat, maka perusahaan akan sulit bersaing dengan competitor yang sewaktu-waktu bisa mengambil konsumen perusahaan. Untuk bisa memenangkan persaingan, perusahaan perlu mengembangkan strategistrategi alternatif untuk bisa menyediakan produk berkwalitas dengan harga yang kompetitif. Salah satu strategy agar bisa menyediakan produk dengan harga yang kompetitif adalah dengan mengurangi pengeluaran biaya operational seminimal mungkin, tetapi kebijakan perusahaan dalam mengurangi biaya operational juga harus dilakukan dengan cermat, karena jika salah perhitungan sedikit saja maka akan mempengaruhi kenerja dari perusahaan tersebut. Untuk mengurangi biaya operasional perusahaan sebenarnya tidak perlu mengambil langkah-langkah ektrim seperti pemotongan gaji karyawan atau PHK untuk merampingkan perusahaan karena tindakan tersebut akan memicu konflik internal perusahaan, dan akan mengindikasikan kalau perusahaan dalam kondisi tidak sehat, yang bisa dilakukan untuk mengurangi biaya operational adalah dengan melakukan perubahan terhadap proses kerja menjadi lebih efektif dan efisien. Salah satu tindakan nyata yang bisa diaplikasikan adalah mengubah tata letak kerja.
1
2 Dalam konteks administratif atau kegiatan kantor layout kerja memang tidak terlalu berpengaruh jika di ubah terhadap efisiensi biaya operational, tetapi lain halnya dalam konteks operational atau lebih dikenal dalam istilah pekerjaan sebagai kerja lapangan, pekerjaan yang berhadapan langsung dengan proses produksi, proses penyimpanan ataupun proses pengiriman produk, perubahan tata letak pada workspace yang tersedia akan sangat berpengaruh kepada efesiensi biaya dan waktu serta efektifitas kinerjannya. Jadi dalam hal inilah salah satunya perusahaan perlu memberikan perhatian lebih untuk menghasilkan proses kerja yang efektif dan efisien. Untuk perubahan tata letak operasional terutama tata letak gudang maupun pabrik tidak boleh hanya mempertimbangkan aktivitas operasional masa lampau dan saat ini saja, hal yang utama yang perlu diperhatikan, penentuan tata letak juga harus mempertimbangkan volume penjualan masing-masing produk di masa datang, peramalan penjualaan masing-masing produk ini diperlukan untuk mengetahui trend penjualan masing-maing produk kedepannya sebagai dasar penentuan posisi masingmasing produk yang disimpan di gudang. Perusahaan yang penulis teliti adalah salah bisnis unit dari PT. AKR Corporindo Tbk (AKRA) yaitu PT. AKR Niaga Indonesia(ANI), PT. AKR Corporindo Tbk sendiri befokus kepada kegiatan impor dan distribusi Bahan Bakar Minyak yang merupakan bisnis utama dari PT. AKR Corporindo Tbk, sementara PT. AKR Niaga Indonesia atau disingkat ANI berfokus pada kegiatan import dan distribusi kimia dasar. AKR Niaga cabang Jakarta memiliki 2 gudang di daerah Marunda Jakarta Utara yang lokasinya berdekatan, gudang AKR Marunda 1 menyimpan bahan kimia dengan nama Soda Ash Dense (SAD) bahan baku yang digunakan untuk membuat sabun dan kaca, sementara AKR marunda 2 menyimpan Sodium Sulphate. Selain itu AKR Niaga Juga memiliki cabang di Banten dan Surabaya. Masalah yang dihadapi gudang AKR Marunda 1 saat ini adalah penempatan mesin dan barang yang kurang efisien, ada beberapa mesin dan area gudang yang intensitas produksinya tinggi justru malah diletakan lebih jauh dibanding mesin dan area gudang yang intensitas perpindahannya rendah. Karena itu diperlukan analisa lebih lanjut mengenai tataletak di gudang AKR Marunda1 ini.
3 Dwiky Pranarka dan Tri Joko Wahyu Adi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam jurnalnya “Optimasi (EQUAL) Site Tata letakMenggunakan Multi-Objectives Function pada Proyek A” melakukan penelitian untuk mengoptimalkan site tata letak dalam suatu proyek ada dua variable yang digunakan yaitu travel distance (TD) dan safety index (SI). Yang dimaksud dengan travel distance di sini adalah jarak total perjalanan pekerja pada proyek dalam satu harinya Sedangkan safety index adalah index angka keamanan kerja (tingkat bahaya kecelakaan) pada suatu zona dalam proyek. Semakin besar nilai safety indexnya maka semakin besar pula tingkat bahaya kecelakaannya. Dalam hasil penelitiannya Dwiky Pranarka dan Tri Joko Wahyu Adi mengemukakan Dari hasil perhitungan traveling distance dan safety index pada proyek A tersebut,maka dapat diperoleh kesimpulan yaitu dari perhitungan traveling distance diperoleh bahwa hasil TD paling minimum yaitu pada skenario ke-6 sebesar 119.754,9 meter atau mengalami penurunan nilai TD sebesar 9,91% bila dibandingkan dengan kondisi aslinya. Dan dari perhitungan safety index diperoleh bahwa hasil SI paling minimum yaitu pada skenario ke-4 yaitu sebesar 3.149,84 atau mengalami penurunan nilai SI sebesar 5.96% bila dibandingkan dengan kondisi aslinya. Carolena Setephany, Dian Retno Sari Dewi, Anastasia Lidya Maukar dalam jurnalnya yang berjudul “Usulan Perbaikan Sistem Persediaan Dan Tata Letak Gudang Di Pt. Gg Nasional Indonesia” melakukan penelitian tata letak untuk mengatasi permasalahan operational yang dihadapi PT. GG Nasional Indonesia yaitu Pertama, selain petugas gudang mengalami kesulitan untuk mencari dan mengambil bahan baku di gudang, karena penataan gudang bahan baku yang kurang teratur, peletakan bahan baku secara sembarang, dan tidak terdapat peta gudang. Kedua, departemen pengadaan mengalami hambatan dalam menghitung jumlah stock karena jumlah bahan baku yang disimpan dalam tiap kemasan memiliki jumlah yang berbeda-beda. Ketiga, banyak bahan baku yang mengalami kerusakan pada saat disimpan di gudang karena bahan baku terlalu lama disimpan dan cara penyimpanan yang salah. Dari penelitian tersebut Carolena Setephany dan rekannya mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitiannya yaitu
4 1. Penataan berdasarkan pengelompokan jenis, frekuensi pengambilan, dan volume perpindahan bahan baku, akan membuat gudang tertata lebih rapi, sehingga pencarian bahan baku menjadi lebih mudah dan dapat mengurangi terjadinya kerusakan pada bahan baku; 3. Accessibility untuk pengambilan bahan baku pada tata letakusulan lebih baik daripada tata letakawal, karena pada tata letakusulan sama sekali tidak terdapat bahan baku yang accessibility-nya buruk. Sedangkan pada tata letakawal terdapat 22 jenis bahan baku yang accessibility-nya buruk; 4. Jarak penyimpanan bahan baku untuk frekuensi pengambilan tinggi pada tata letak usulan terletak lebih dekat dibandingkan tata letakawal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tata letakusulan ini dapat memberikan solusi yang lebih baik daripada tata letakawal. Luci L. G.; A. B. Tjandrarini, S.Si., M.Kom ; Sulistiowati, S.Si., M.M. tahun 2013 telah melakukan penelitian di PT.Baba Rafi Indonesia Yang merupakan perusahaan waralaba makanan cepat saji khas Timur Tengah dengan judul jurnal “Aplikasi Peramalan Permintaan Bahan Baku Pada Pt. Baba Rafi Indonesia Dengan Metode Pemulusan Eksponensial Winter”. Luci L dan rekannya mengemukakan Berdasarkan hasil uji coba terhadap aplikasi peramalan permintaan bahan baku yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian berupa sebuah aplikasi yang mampu menerapkan metode Pemulusan Eksponensial Winter untuk melakukan proses peramalan permintaan bahan baku. Selain itu, aplikasi mampu memberikan suatu keluaran berupa laporan permintaan bahan baku mingguan, laporan peramalan bahan baku, dan daftar jumlah bahan baku yang harus dibeli oleh Divisi Logistik gudang PT. Baba Rafi Indonesia kantor pusat Surabaya untuk tiga minggu yang akan datang. 2. Aplikasi dapat meramalkan seluruh item bahan baku secara bersamaan dengan tepat. Hasil peramalan tersebut kemudian digunakan untuk menghitung jumlah bahan baku yang harus dibeli oleh PT.Baba Rafi Indonesia Dengan mempertimbangkan topik penelitian yang diambil penulis, dan berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya maka penulis menentukan judul skripsi yaitu
5 “Usulan Perbaikan Tata Letak Berdasarkan Peramalan Penjualan Pada Gudang PT. AKR Niaga Indonesia”
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latarbelakang masalah diatas, dirumuskan beberapa identifikasi masalah yang akan di bahas, yaitu: 1. Apakah tren penjualan masing-masing tipe kemasan produk kedepannya tetap atau berubah selama 2 tahun mendatang? 2. Berapa biaya perpindahan barang dalam kegiatan produksi dan loading barang pada tata letak saat ini ? 3. Bagaimana usulan desain tata letak baru khusus untuk area gudang untuk meningkatkan efisiensi perpindahan barang? 4. Apakah tata letak usulan mampu mengurangi biaya perpindahan antar barang dalam produksi dan pengiriman.?
1.3 Tujuan Penelitian Dari identifikasi masalah diatas, berikut adalah tujuan dari pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan penulis: •
Untuk mengetahui tren penjualan masing-masing tipe kemasan produk priode 2 tahun mendatang
•
Untuk mengetahui biaya perpindahan barang dalam kegiatan operational AKR Marunda 1.
•
Untuk mengusulkan desain tata letak baru area gudang
•
Untuk mengetahui sejauh mana usulan tata letak baru dapat meningkatkan efesiensi biaya perpindahan barang.
1.4 Manfaat Penelitian Berikut ini adalah beberapa manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini, 1. Bagi perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dari pengambilan keputusan manager PT. AKR Niaga dalam menentukan tata letak Gudang AKR
6 Marunda 1 kedepannya, dan bisa skripsi penulis bisa membantu perusahaan dalam meningkatkan efesiensi dan efektifitas kegiatan operationalnya.
2.
Bagi penulis Penelitian ini diharapkan akan memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis, dan mengaplikasikan ilmu yang sudah dipelajari selama kuliah kedalam dunia kerja. Dan memberikan pengalaman bagi penulis, agar penulis siap menghadapi ketatnya persaingan dalam dunia kerja setelah lulus nanti.
3. Bagi pembaca Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan dan informasi secara tertulis atau sebagai bahan referensi untuk pembaca yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian Analisa penelitian dilakukan pada Gudang AKR Marunda 1 di kawasan industri Marunda Jakarta Utara untuk melakukan penelitian secara fisik, sedangkan untuk penelitian terhadap data – data terkait dilakukan di kantor AKR Niaga di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. dan penelitian difokuskan untuk membahas tata letak gudang dan peramalan penjualan untuk masing-masing kemasan produk. Penelitian tata letak awal dan tata letak usulan difokuskan untuk meminimalkan biaya solar yang digunakan untuk alat angkut perpindahan barang, karena biayabiaya lain seperti biaya maintenance, gaji operator forklift dan loader, serta upah buruh harian tidak terpengaruh dengan perubahan tata letak.
7
1.6 State Of Art Nama Pengarang Dwiky
Judul Jurnal
Hasil Penelitian
Jurnal Teknik Its Vol.
Dari hasil perhitungan traveling distance dan
Pranarka ;Tri
1, No. 1, (Sept. 2012)
safety index pada proyek A tersebut,maka dapat
Joko Wahyu
Issn: 2301-
diperoleh kesimpulan yaitu dari perhitungan
Adi
9271Optimasi
traveling distance diperoleh bahwa hasil TD
(EQUAL) Site Layout
paling minimum yaitu pada skenario ke-6 sebesar
Menggunakan
119.754,9 meter atau mengalami penurunan nilai
Multi-Objectives
TD sebesar 9,91% bila dibandingkan dengan
Function pada Proyek
kondisi aslinya. Dan dari perhitungan safety index
A
diperoleh bahwa hasil SI paling minimum yaitu pada skenario ke-4 yaitu sebesar 3.149,84 atau mengalami penurunan nilai SI sebesar 5.96% bila dibandingkan dengan kondisi aslinya.
Carolena
Widya Teknik Vol. 9,
Setephany; Dian No. 1, 2010Usulan Retno Sari
Perbaikan Sistem
Dewi; Anastasia
Persediaan Dan Tata
Lidya Maukar
Letak Gudang Di Pt. Gg Nasional Indonesia
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: Penataan berdasarkan pengelompokan jenis, frekuensi pengambilan, dan volumeperpindahan bahan baku, akan membuatgudang tertata lebih rapi, sehinggapencarian bahan baku menjadi lebih mudahdan dapat mengurangi terjadinya kerusakanpada bahan baku; Penggunaan luas gudang semakin kecilsehingga luas gudang yang tersisa dapatdimanfaatkan jika terjadi kenaikan jumlahproduksi. Penghematan ruang gerak gudangsetelah penataan adalah 20,830% atausebesar 137,480m²;
8 Dewmini Danushika Illeperuma; Thashika Rupasingh
International Journal of Engineering Research (ISSN : 2319-6890) Volume No.2, Issue No. 7, 01 Nov. 2013 “Applicability of Forecasting Models and Techniques for Stationery Business” tahun 2013pp : 449451
ModelPeramalantersediaberdasarkanmetode yang tepatdanheuristics. Tapi denganheuristicsakan memberikanperamalan yang paling optimal dan mendekati hasil. Tidak adametodetunggal telahterbukti lebihakuratdalam meramalkandaripada menggunakankombinasi metode. Algoritmagenetikdapat digunakan untukmeningkatkanprakiraanberasal darimetode kuantitatif.
Joko Susetyo, Risma Adelina Simanjuntak, João Magno Ramos
Jurnal Teknologi, Volume 3 Nomor 1 , Juni 2010,Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Pendekatan Group Technology Dan Algoritma Blocplan Untuk Meminimasi Ongkos Material Handling
Dari perhitungan jarak antar mesin dengan menggunakan metodeRectilinear dapat diketahui total jarakperpindahan material pada layout adalah984 meter, total jarak perpindahanmaterial pada relayout adalah 868meter. Pengurangan jarak dan ongkosmaterial handling pada layout denganrelayout adalah 116 meter denganbesarnya persentase penurunan totaljarak rectilinear adalah 13,36%.Penurunan jarak tempuh ini tentu sajaberpengaruh pada ongkos materialhandling secara keseluruhan
9
10
10
11
L1
2
2