BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Saat ini diketahui bahwa persaingan dalam dunia bisnis sangatlah ketat.
Ditambah akan diberlakukannya AFTA (ASEAN Free Trade Area) yang mana negara-negara yang tergabung dalam ASEAN akan memasuki era baru yaitu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN. Perusahaan yang ingin bertahan dalam bisnisnya harus mampu menemukan berbagai cara untuk dapat bersaing dengan kompetitor yang ada. Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai tujuan tertentu yang harus dicapai. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, salah satunya ialah sumber daya manusia. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aspek terpenting dalam perusahaan di antara sumber daya lainnya (Ardana dkk, 2012:16). Tersedianya sumber-sumber lain belum menjamin tercapainya tujuan perusahaan, apabila sumber daya manusia tidak dioptimalkan sesuai dengan fungsi masing-masing. Perusahaan yang menjalankan bisnisnya harus bisa menempatkan karyawan yang dimiliki sebagai salah satu aset terpenting bagi perusahaan untuk dapat memajukan perusahaan tersebut. PT. Geo Link Nusantara adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa penunjang di sektor minyak dan gas yang bediri sejak tahun 2006, meliputi jasa pengeboran darat (drilling services), jasa konstruksi terpadu (engineering, procurement, construction and installation/EPCI), jasa penyediaan lumpur pengeboran (drilling fluid services) dan jasa pendataan parameter pengeboran (mud logging unit services). PT. Geo Link Nusantara dapat dikatakan masih bersifat kekeluargaan, hal ini terlihat dari struktur organisasinya, dimana pimpinan tertinggi pada perusahaan ini dijabat langsung oleh pemilik dari perusahaan. Saat ini PT. Geo Link memiliki 127 karyawan yang terdiri dari 81 karyawan kantor dan 46 karyawan lapangan. Bagi PT. Geo Link karyawan memiliki peran besar dalam maju dan berkembangnya suatu perusahaan, dimana perusahaan membutuhkan karyawan lebih termotivasi dalam bekerja serta diberi pelatihan sesuai dengan bidang pekerjaan karyawan dan juga memiliki disiplin kerja seperti tidak bolos, 1
2
memanfaatkan jam kerja sesuai dengan standar jam kerja, tidak melakukan penyimpangan pada saat jam kerja berlangsung (menggunakan telpon perusahaan, internet perusahaan, dan lain –lain) dan meningkatkan kinerja perusahaan. Motivasi merupakan sesuatu hal yang mendorong orang melakukan sesuatu. Usaha untuk bisa terus meningkatkan performa-nya adalah dengan memberikan motivasi bagi karyawannya (Xiaohua, 2008).Dalam kenyataannya di lapangan, karyawan yang dikatakan mempunyai motivasi kerja yang baik adalah mereka yang memiliki semangat berkeinginan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik, mempunyai kehendak untuk berhasil dalam tugas yang berdasarkan pada keinginan untuk maju dan berkembang. Sebaliknya, karyawan- karyawan yang tidak termotivasi adalah mereka yang bermalas-malasan, tidak mempunyai ambisi untuk berkembang dan selalu menyalahkan keadaan dan kondisi lingkungan tempat mereka bekerja. Agar karyawan tidak merasa malas, karywan harus termotivasi oleh hasrat positif dan memiliki semangat kerja yang baik, maka dari itu pihak manajer dalam perusahaan harus mampi menciptakan motivasi kerja untuk karyawan serta tahu cara menyampaikan pada karyawan. Segala bentuk perhatian dari perusahaan tentu akan membuat karyawan merasa dihargai sehingga hal tersebut dapat meningkatkan motivasi kerja mereka semakin baik lagi. Pelatihan
adalah
salah
satu
jenis
proses
pembelajaran
untuk
memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pengembangan sumber daya manusia yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan praktek daripada teori. Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performa pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya. Menurut Ivancevich dalam buku Marwansyah (2010:154), pelatihan adalah proses sistematis untuk mengubah perilaku karyawan, yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Para karyawan yang telah dinyatakan lulus seleksi, akan mengikuti program pelatihan agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja baru. Ini karena penyelenggaraan program pengenalan yang sangat komprehesif sekalipun belum menjamin bahwa karyawan baru serta merta dapat melaksanakan tugas dengan memuaskan. Mana kala bagi karyawan yang sudah berpengalaman pun selalu memerlukan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan keahlian karena selalu ada cara yang lebih baik untuk meningkatkan kinerja. Program pelatihan yang diselenggarakan untuk meningkatkan motivasi dan kinerja
3
karyawan tidak jarang sering diacuhkan oleh banyak perusahaan. Keadaan seperti ini jugalah yang dialami oleh PT. Geo Link Nusantara. PT. Geo Link Nusantara menganggap bahwa keahlian seorang karyawan dapat diasah secara otodidak melalui sesama rekan kerja. Disiplin kerja juga sangat penting bagi pertumbuhan organisasi, terutama untuk memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan. Kedisiplinan kerja yang ditunjukan karyawan juga mempengaruhi kinerjanya (Amran, 2009). Disiplin yang baik mencerminkan rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepada karywan. Karena kinerja yang tinggi dapat dicapai apabila seluruh karyawan dan pihak manajemen memiliki tingkat disiplin yang tinggi. Disiplin
kerja
merupakan
fungsi
operatif manajemen karyawan yang terpenting karena tanpa disiplin yang baik dari karyawan, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal. Disiplin dalam suatu kegiatan apapun sangat dibutuhkan karena dengan disiplin apa yang menjadi tujuan perusahaan akan lebih mudah. Terkadang kurangnya pengetahuan karyawan tentang peraturan, prosedur , dan kebijakan yang ada didalam perusahaan menjadi penyebab megapa karyawan tidak disiplin. Oleh karena itu setiap manajer selalu berusaha agar bawahannya mempunyai disiplin yang baik. seorang manajer dapat dikatakan efektif kepemimpinannya jika para bawahannya memiliki disiplin yang baik. Akan tetapi untuk meningkatkan kedisiplinan serta motivasi karyawan merupakan hal yang cukup sulit, karena ada banyak faktor yang mempengaruhinya. Karyawan merupakan sumber daya yang berperan aktif dalam setiap kegiatan suatu perusahaan. Karyawan merupakan perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Selain itu karyawan merupakan sumber daya unik yang memiliki pikiran, perasaan, keinginan, status, dan latar belakang yang berbeda. Apabila perusahaan
pengelolaan
karyawan
dilakukan
dengan
baik
maka
akan mendapatkan sumber daya yang unggul. Oleh karena itu
pengelolaan karyawan dalam organisasi sangatlah penting bagi pencapaian keberhasilan organisasi. Dan untuk mencapai keberhasilan perusahaan maka yang perlu dilakukan ialah meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan adalah pencapaian optimal yang dimiliki oleh karyawan yang bersifat individual, karena pada dasarnya setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan tugas.
4
Sumber: HRD PT. Geo Link Nusantara 2015 Gambar 1.1 Kinerja Karyawan PT. Geo Link Nusantara
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Reza selaku divisi HRD PT Geo Link Nusantara diketahui permasalahan yang terjadi pada PT. Geo Link Nusantara adalah turunnya rasa tanggung jawab karyawan terhadap hasil pekerjaan, pada hampir seluruh karyawan yang bekerja di dalamnya, sehingga berpotensi mengganggu pada keberlangsungan usaha. Selain itu masih kurang diterapkannya pelatihan-pelatihan kepada karyawan sehingga menyebabkan karyawan kurang mengerti akan kerjaan yang harus mereka kerjakan. Turunnya kinerja kerja karyawan juga di tandai dengan kedisiplinan kerja karyawan kurang, karyawan lebih senang dengan waktu santai, karyawan lebih sering membolos dengan alasan sakit, karyawan menolak untuk melakukan pekerjaan yang menurut mereka tidak termasuk di dalam lingkup pekerjaannya, karyawan datang terlambat dan pulang lebih awal, dan lain-lain.
Tabel 1.1 Data Absensi Karyawan PT Geo Link Nusantara TAHUN
KETERANGAN TERLAMBAT (%)
ALPA (%)
PULANG LEBIH AWAL (%)
2011
8,62 %
2,56 %
5,81 %
2012
8,27 %
2,81 %
5,34 %
2013
9,49 %
2,73 %
5,88 %
2014
9,70 %
2,77 %
6,15 %
Sumber: HRD PT Geo Link Nusantara 2015
5
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2012 ke tahun 2014 terjadi kenaikan pada jumlah angka keterangan terlambat dari 8,27 % menjadi 9,70%, dan angka keterangan alpa dari 2,73% menjadi 2,77%. Sementara itu, untuk jumlah angka keterangan pulang lebih awal juga mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun 2012 sebanyak 5,34%
kemudian di tahun 2013 menjadi 5,88%, dan
meningkat lagi menjadi 6,15% di tahun 2014. Adanya kenaikan angka terlambat, alpa dan pulang lebih awal dapat menyebabkan kinerja karyawannya menurun. Dengan demikian hal tersebut dapat menjadi masalah yang perlu dicarikan solusinya. Dari beberapa fenomena diatas, terlihat adanya suatu masalah penting yang ada di dalam perusahaan yang dapat mengganggu tingkat kesehatan usaha sehingga secara otomatis akan mengakibatkan perusahaan mengalami penurunan kinerja. Rendahnya kinerja akan berpengaruh pada keberhasilan usaha sektor industri jasa pada umumnya, perusahaan akan berjalan lambat, dan jika dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan perusahaan akan bangkrut. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul. “Analisis Pengaruh Motivasi, Pelatihan, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Geo Link Nusantara”
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka masalah yang timbul akan
dikaji dalam penelitian untuk skripsi ini dirumuskan sebagai berikut :
1.
Apakah motivasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Geo Link Nusantara?
2.
Apakah pelatihan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Geo Link Nusantara?
3.
Apakah disiplin kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Geo Link Nusantara?
4.
Apakah motivasi, pelatihan dan disiplin kerja mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap kinerja karyawan pada PT. Geo Link Nusantara ?
6
1.3
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini hanya membahas mengenai pengaruh motivasi, pelatihan, dan
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Geo Link Nusantara. Dan selanjutnya, penelitian tidak membahas implementasi dari hasil penelitian yang nantinya akan diterapkan oleh perusahaan.
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah motivasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Geo Link Nusantara. 2. Untuk mengetahui apakah pelatihan mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Geo Link Nusantara. 3. Untuk mengetahui apakah
disiplin kerja
mempunyai pengaruh
terhadap kinerja karyawan pada PT. Geo Link Nusantara. 4. Untuk mengetahui apakah motivasi, pelatihan dan disiplin kerja mempunyai bersama-sama terhadap kinerja karyawan pada PT. Geo Link Nusantara.
1.5
Manfaat Penelitian Dengan mengetahui variabel motivasi, pelatihan, dan disiplin kerja
mempengaruhi kinerja karyawan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1) Bagi Organisasi: Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan sumber informasi dan masukan yang bermanfaat bagi organisasi untuk mengetahui apakah motivasi, pelatihan, dan disiplin kerja mempengaruhi kinerja karyawan yang dapat digunakan untuk mencapai visi dan misi organisasi. 2) Bagi Peneliti: Menambah pengetahuan mengenai teori-teori yang berhubungan antara setiap variable yang diteliti Menambah wawasan mengenai dunia bisnis agar nantinya dapat diaplikasikan dengan baik, yang nantinya dapat menemukan jawaban dan solusi atas masalah yang mungkin dapat dihadapi. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai sumber daya manusia
7
3) Bagi Pembaca: Diharapkan dapat bermanfaat sebagai pembelajaran dan referensi terutama pada topik-topik tentang sumber daya manusia, motivasi, pelatihan, disiplin kerja, dan kinerja karyawan. Sebagai informasi tambahan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca
1.6
State of the Arts Penelitian ini juga di dukung oleh beberapa penelitian terdahulu yang
dijalankan sebelumnya dan dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 1.2 State of the Arts No 1.
Peneliti
Judul
Hasil
Rista Eka Rachim The effect of leadership, Hasil penelitian menunjukkan Febiningtyas, Diah ekaningtias (2014)
motivation, discipline
and
work bahwa variable kepemimpinan
on
the dan disiplin memiliki pengaruh
employees’ performance of yang signifikan terhadap kinerja finance
section
in
the karyawan, sedangkan variabel
regional working unit in motivasi
tidak
memiliki
Tulungagung regency
yang
signifikan
pengaruh
terhadap kinerja karyawan. 2.
Zahra Idrees, Xia
Effect of salary, training, Temuan penelitian menunjukkan
Xinping, Khuram
and motivation on job bahwa
Shafi, Liu Hua,
performance of employees
Amna Nazeer
gaji,
motivasi
pelatihan
memiliki
dan
hubungan
positif dengan kinerja pekerjaan.
(2015) 3.
Amir Elnaga,
The Effect of Training on Penelitian
Amen Imran
Employee Performance
(2013)
proposisi
ini bahwa
menegaskan pelatihan
memiliki dampak positif pada kinerja karyawan
8
No
Peneliti
4.
Anam Amin,
The Impact of Employees Penelitian menunjukkan bahwa
Rashid Saeed,
Training
Mr. Rab Nawaz Lodhi, Mizna, Simra, Anam Iqbal and Rida-eTehreem (2013)
Judul
On
Performance
Hasil
the
Job pelatihan harus menjadi bagian penting dari struktur organisasi.
9