BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini sangat memungkinkan banyaknya pelayanan data yang dapat dilakukan melalui media internet maupun intranet, misalnya file server,web server, mail server dan database server. Mengingat fungsi server adalah memberikan pelayanan kepada client yang berjalan di jaringan maka suatu server dituntut untuk seminimal mungkin mengalami gangguan yang dapat mempengaruhi layanan yang diberikan kepada client. Server merupakan suatu perangkat yang difungsikan untuk memberikan pelayanan kepada client, dan ada kalanya terdapat kerusakan pada perangkat tersebut yang menyebabkan layanan atau service dari server tidak stabil. Selain itu, data atau file yang tersimpan di server yang mengalami kerusakan tersebut menjadi terganggu bahkan sampai ter-format. Layanan suatu server pada sebuah perusahaan maupun instansi umumnya memberi tuntutan pada seorang administrator IT agar dapat menjaga layanan yang baik pada perusahan maupun instansi yang dikelolanya.Misalnya pada kasus pertama, terdapat sebuah perusahaan yang memiliki server yang di dalamnya terdapat data atau file penting perusahaan. Kita bisa memilih beberapa mekanisme perlindungan data atau file seperti failover cluster di mana ketika server pertama pada perusahaan tersebut sedang down, maka server lainnya akan mengambil alih pekerjaan tersebut. Sehingga, host yang sedang mengakses server tersebut akan tetap bisa mengakses data atau file.Pada kasus ke dua, server perusahaan mengalami system failure yang mengakibatkan kerusakan pada server tersebut. Maka dari itu, kita bisa memilih mekanisme penyimpanan jaringan yang dapat mengatasi masalah yang terjadi pada server – server perusahaan agar data atau file akan tetap utuh. NAS (Network Attached Storage) adalah sebuah media penyimpanan jaringan yang dapat berupa dedicated hardware atau dapat pula
1
berupa media penyimpanan yang dibangun dari sebuah komputer. Saat ini kebutuhan NAS sendiri sudah menjadi suatu kewajiban bagi perusahaanperusahaan besar yang memiliki data atau file yang berharga bagi kelangsungan perusahaan tersebut. Sistem NAS sendiri diperlukan untuk menjadi shared storage untuk mencegah hilangnya data akibat kerusakan pada server.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penyusunan proyek akhir yang diuraikan sebelumnya, permasalahan yang dihadapi dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimana membangun jaringan client-server yang memiliki availabilitas yang baik? b. Bagaimana membangun storage system yang dapat meningkatkan kehandalan sistem?
1.3
Tujuan
Tujuan dari pada penelitian ini adalah: a. Membangun
failover
cluster
dengan
metode
HeartBeat
untuk
meningakatkan availabilitas pada jaringan client-server dengan rata – rata waktu peralihan 14 detik. b. Membangun storage system yang dapat meningkatkan kehandalan sistem menggunakan NAS (Network Attached Storage).
1.4
Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah : a. Menerapkan sistem failover pada jaringan client-server. b. Menggunakan HeartBeat untuk penerapan layanan High-Availability antar server. c. Shared storage menggunakan NAS (Network Attached Storage). d. Menggunakan OS LINUX UBUNTU 12.4 pada sisi server (fileover). e. Menggunakan OS OpenFiler pada server NAS. f.
Menggunakan OS Windows 7 pada sisi client.
g. Dalam pengujian menggunakan simulasi jaringan yang dirancang sendiri sesuai dengan topologi jaringan.
2
h. Pada penelitian ini tidak membahas tentang keamanan sistem yang akan di buat. i.
Pada penelitian ini tidak membahas Qos (Quality of Service).
1.5
Definisi Operasional
1.5.1
Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer, dan peralatan lainnya yang saling terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel atau wireless sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat bertukar dokumendan data dan bersama-sama menggunakan software dan hardware yang terhubung dengan jaringan.[1] 1.5.2
Cluster Jaringan Komputer
Sebuah cluster jaringan komputer adalah dua atau lebih perangkat komputasi bekerja sama untuk tujuan komputasi umum. Jaringan komputer ini memanfaatkan kekuatan pemrosesan paralel dari perangkat komputer. Selain kekuatan pemrosesan meningkat, share sumber daya komputasi dalam kelompok jaringan juga dapat memberikan skalabilitas, high availability, failover kemampuan perangkat komputasi biasanya punya masalah juga.[1] 1.5.3
High-Availability Cluster
High Availability Cluster (lebih dikenal sebagai HA Cluster atau FailoverCluster) adalah cluster komputer yang diimplementasikan dengan tujuan utama untuk meningkatkan availabilitas layanan yang disediakan cluster tersebut. HA Cluster beroperasi dengan menggunakan banyak komputer di mana komputer-komputer tersebut berguna untuk menyediakan layanan ketika suatu sistem komputer mengalami crash. Secara normal apabila suatu server mengalami crash, layanan yang disediakan server tersebut akan terhenti sampai server tersebut diperbaiki.[2] 1.5.4
Failover
Failover cluster adalah suatu kumpulan komputer yang independen yang bekerja secara bersama sama untuk meningkatkan availabilitas dan servis. Server yang terkluster (nodes) terhubung menggunakan kabel secara fisik dan software. Jika satu dari node mengalami kegagalan, node lain akan mengambil alih.[3]
3
1.5.5
NAS (Network Attached Storage)
NAS merupakan sebuah fungsi storage yang menyerupai server murni. NAS memiliki berbagai fitur dan teknologi seperti Processor, RAM (Random Access Memory) dan HDD (Hard Disk) terintegrasi. Sebuah NAS juga sudah dilengkapi dengan RAID (Redundant Array of Independent Disk) Controller (0, 1, 5, 10 atau lebih) sehingga memiliki kapabilitas yang meyakinkan sebagai storage server.[4]
1.6
MetodePengerjaan
Perancangan ini menggunakan metodologi pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur ini dimulai dari awal tahun 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat - alat dan teknik - teknik yang dibutukan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.[5] Adapun tahapan pengerjaan menggunakan metodologi pendekatan terstruktur adalah sebagai berikut :[5] a. Studi Literatur 1) Pencarian referensi dan sumber-sumber yang berhubungan dengan Failover cluster. 2) Pencarian referensi dan sumber-sumber yang berhubungan dengan HeartBeat yang merupakan metode High-Availability. 3) Pencarian referensi dan sumber-sumber yang berhubungan dengan NAS (Network Attached Storage) yang merupakan sebuah teknik penyimpanan data jaringan. 4) Mempelajari dan memahami proses failover cluster dengan pengujian menonaktifkan server utama pada jaringan yang dibuat. 5) Mempelajari dan memahami proses penyimpanan data pada NAS (Network Attached Storage). b. Analis dan Perancangan Pada tahapan penganalisisan kebutuhan, penulis mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan baik dari sisi perangkat keras atau perangkat lunak untuk membangun sistem yang mendukung failover cluster dan pembangunan storage system menggunakan NAS.
4
Setelah penganalisisan kebutuhan dilakukan, penulis telah mendapatkan sedikit gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Pada tahapan ini penulis melakukan perancangan system seperti menetukan topologi yang akan digunakan secara konseptual dan secara logikal agar sistem yang akan dibagun dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. c. Implementasi Sistem Untuk implementasi jaringan yang akan dibangun, dilakukan suatu simulasi yang telah dirancang sebelumnya. Dalam proses ini dilakukan konfigurasi pada perangkat yang mendukung suatu jaringan client-server dengan metoda failover cluster. d. Pengujian Sistem Pengujian dilakukan setelah sistem Failover cluster dengan metoda HeartBeat dan storage system menggunakan NAS dibangun dengan menon-active kan aktif server dan melakukan download terhadap file pada NAS storage.
5
1.7
Jadwal Pengerjaan Tabel 1.1 Jadwal Pengerjaan
NO 1
KEGIATAN Study literature
3
Analisa dan perancangan system Implementasi system
4
Pengujian dan Analisis
5
Penarikan Kesimpulan
6
Penyusunan Laporan
2
BULAN April Mei Juni Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
6