BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pasar fashion nasional dengan produk lokal sedang gencar-gencarnya
dibangun oleh para pengusaha yang rata-rata adalah anak muda, yaitu salah satunya produk sepatu. Hal ini disebabkan karena pasar sepatu lokal sedang ingin bersaing di ranah global demi menunjukkan identitasnya seiring dengan majunya zaman, maka dari itu konsumen di Indonesia tidak mau ketinggalan jaman dengan perkembangan fashion yang sedang tren. Menurut Solomon (2012,p.490), fashion adalah proses penyebaran sosial (social-diffusion) dimana sebuah gaya baru diadopsi oleh kelompok konsumen. Fashion atau gaya mengacu pada kombinasi beberapa atribut. Dan agar dapat dikatakan ’in fashion’, kombinasi tersebut haruslah dievaluasi secara positif oleh sebuah reference group (pp.490). Oleh karena itu produsen sepatu membuat berbagai macam varian dari sepatunya dan dengan dukungan dari segi design yang hampir menyerupai produk global. Hal itu menyebabkan konsumen di Indonesia tertarik untuk membelinya. Selain itu, pengrajin Indonesia juga memiliki kualitas yang tidak kalah dengan kualitas global. Sepatu lokal pun tidak hanya membuat design yang kuno dan kaku, tetapi mereka berinovasi dengan cara membuat designnya berdasarkan fashion yang sedang tren di dunia untuk di jadikan referensi. Namun, sekarang ini sudah semakin banyak pesaing yang berlomba untuk merebut pangsa pasar sepatu lokal dengan berbagai cara, salah satunya adalah gempuran dari brand global dan pertumbuhan pendapatan masyarakat kelas menengah juga disertai dengan perubahan perilaku konsumsi. Mereka sangat kritis dalam memilih produk unggulan, berdaya tahan tinggi, dan fungsional. Begitu juga dengan menjadikan produk fashion berkualitas atau fashion dengan merek tertentu sebagai kebutuhan. Produk alas kaki Indonesia memang cukup diterima di luar negeri namun sayangnya di negerinya sendiri belum mendapat respon yang cukup baik. Pangsa pasar produk sepatu lokal yang dapat dikuasai untuk kelas menengah atas telah mencapai 70% dan untuk kelas menengah kebawah baru mampu menguasai 45%, sisanya masih dikuasai sepatu impor. (sumber: www.ditjen.kemendag.go.id) 2013. 1
2 Persaingan usaha fashion local dengan merek global semakin sengit.Dengan berbasiskan produksi massal, merek global bias memasang harga yang terjangkau. Apalagi, berbagai merek asing kerap melakukan diskon besar-besaran. Kondisi ini membuat konsumen berpikir dua kali untuk membeli produk dalam negeri yang dari segi harga bias lebih mahal ketimbang produk impor.Secara kualitas produk sepatu local masih jauh lebih baik dari sisi keawetan maupun kerapihannya. Secara keseluruhan, sepatu lokal mengalami fluktuasi dari tiap tahunnya. Hal ini dikarenakan kurangnya calon konsumen yang tertarik untuk membelinya, apalagi produk sepatu lokal belum banyak orang yang mau membelinya ditambah tekanan brand yang berasal dari global. Sehingga pasar sepatu lokal di Indonesia dapat terancam. Tabel 1.1 Pertumbuhan Sektor Industri Sepatu Lokal Tahun
Jumlah
2010
1,77%
2011
7,52%
2012
3,64%
Sumber: Kemenprin.go.id Januari 2013
Berdasarkan peluang tersebut, PT Brodo yang bergerak di bidang usaha fashion, sepatu, berusaha bersaing di pasar lokal dan global agar sepatu buatan lokal dapat dikenal oleh masyrakat luas hingga internasional. Berdasarkan situs web PT. Bro.do,2015, PT Brodo memiliki beberapa kelebihan, seperti dari segi design dan kualitas yaitu bahan-bahannya asli dari Indonesia, atasan sol yang terbuat dari kulit asli dengan berbagai jenis, insole yang nyaman dan empuk, ada signature tersendiri yakni motif batik parang pada outsole, harga yang cukup terjangkau bagi masyarakat yang dimana sesuai dengan segmen yang mereka tuju adalah kalangan remaja hingga orang kantoran. Kelebihan berikutnya adalah Brodo memasarkan sepatunya melalui media Internet dan Store. Cara tersebut terbilang efektif karena jika orang sedang membutuhkan sepatu tetapi malas untuk keluar ke store nya, maka calon konsumen bisa dengan mudah membelinya dengan cara online yang hanya dengan memilih dan melihat katalog yang tersedia pada situs online dari Brodo. Apalagi masyarakat Indonesia sekarang banyak melakukan akitfitasnya dengan menggunakan Internet.
3 Saat
ini
pemasaran
online
berkontribusi
besar
sekitar
90%
dari
total
penjualan.Konsumen dapat membeli setiap produkBrodo di www.bro.do yang domainnya dibeli dari Republik Dominika, sedangkan untuk media social konsumen dapat mengunjungi Facebook: brodobrodo. Meningkatnya penjualan Brodo memang tak terlepas dari dua prinsip yang diusung selama ini.Pertama, great design, yaitu setiap desain sepatu yang dihasilkan harus terkesan simple dan unik, sekaligus terjangkau dengan kualitas dan detail yang menarik.Jumlah sepatu yang ditawarkan sudah beragam jenisnya seperti Signore, Vintage, Fontana, Uno, dan Alpha dengan outsole yang menarik berupa motif nusantara ataupun batik parang. Kedua, great service dengan memberikan layanan yang mampu menjamin kepuasan konsumen.Tak banyak pelaku bisnis online yang berani seperti Brodo memberikan layanan penukaran sepatu secara gratis jika ukuran tidak sesuai, walaupun sudah dipakai. Brodo merupakan produk sepatu asli asal Indonesia yang diciptakan langsung dari para pengrajin di Indonesia. Pemasaran sepatu Brodo diharapkan dapat memenuhi kebutuhan serta meningkatkan identitas calon konsumen yang membeli sepatu Brodo ini. Karena dengan memakai Brodo ini mesikpun sepatu lokal tetapi citarasanya global. Ada 2 bahan varian yang di produksi oleh Brodo , yaitu kulit dan kanvas. Namun, masyarakat rupanya lebih tertarik dengan material yang terbuat dari kulit. Hal ini membuat sepatu Brodo diproduksi ulang dengan design produk berbahan kulit. Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti mendapat data penjualan tiga bulan terakhir PT.Brodo dari Bapak Dany selaku Manager yang berlokasi di Kemang, Jakarta. Tabel 1.2 Data Penjualan Bulan
Unit
Maret
Rp 392.834.000 Juta
725
April
Rp 322.314.000 Juta
580
Mei
Rp 308.043.000 Juta
543
Sumber: PT.Brodo (Maret-Mei 2015)
4 Berdasarkan analisa tabel di atas, peneliti mendapati bahwa penjualan sepatu Brodo mengalami penurunan sejak awal tahun 2015. Yang kecenderungan ini disebabkan persaingan pasar sepatu lokal semakin ketat dengan munculnya produk sepatu lokal yang inigin bersaing dan keinginan konsumen yang ingin mencoba dengan hal yang baru sehingga penjualan sepatu Brodo menurun, dimana data penjualan tersebut berpengaruh terhadap faktor pengambilan keputusan menurut studi eksperimental saya yaitu berupa design, harga dan website. Maka dari itu penjualan Brodo menurun tetapi pada akhirnya berdasarkan studi eksperimental saya Brodo mendapatkan respon yang baik dibanding sepatu lokal lainnya. Peneliti memilih objek pembanding yaitu Zevin yang dimana Zevin adalah perusahaan lokal yang bergerak di bidang fashion yaitu sepatu. Zevin datang dengan pilihan yang sempurna dari kulit untuk sepatu , kotak kemasan berkelas , dan cara klasik membuat sepatu kulit yang menjamin produk dengan kualitas terbaik untuk meninggalkan jalur perakitan. Produk kami dinamai nama burung yang berarti kebebasan melambung ke tempat-tempat yang tidak diketahui dengan kekuatan dan ringan. Zevin bercita-cita untuk menjadi bagian dari individu yang berkembang untuk kualitas hidup berjiwa bebas dan tinggi. Zevin memahami kehidupan yang baik adalah hidup yang penuh semangat, risiko dan petualangan yang tumbuhmenjadi manusia yang mengambil inti dari nilai yang menjadi kualitas tinggi yang bercita-cita untuk membuat sepatu. Seiring dengan semangat pembangunan dan pertumbuhan pelanggan, Zevin terus mengembangkan produk baru dan desain yang menerobos norma standar alas kaki apalagi Zevin ingin melebarkan sayapnya ke pasar internasional. Produk sepatu kini bukan semata-mata digunakan sebagai pelindung kaki melainkan juga merupakan bagian dari gaya hidup, prestise, karakter, dan fungsifungsi lainnya. Sepatu fashion perlu dikembangkan seiring denga nmeningkatnya permintaan, karena masyarakat kelas menengah tidak hanya membeli sandang dan pangan tapi bersedia membayar lebih untuk brand dengan design, harga dan cara penjualan online. Ketua idEA, Daniel Tumiwa juga turut berkomenta rmengenai bisnis online yaitu mengenai semakin banyaknya system pembayaran yang disediakan sebuah took online,maka toko tersebut akan semakin atraktif, begitu pula dengan fitur customer service-nya, yang cepat, tepat, dan nyaman-lah yang lebih dipilih konsumen karena konsumen masa kini lebih mengutamakan kenyamanan. (Sumber: Majalah idEA)
5 Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini berjudul : PENDEKATAN EKSPERIMENTAL DALAM MEMAHAMI FAKTOR DESIGN, HARGA DAN WEBSITE UNTUK PENGAMBILAN KEPTUSAN PEMBELIAN SEPATU BRODO.
1.2
Rumusan Masalah 1. Seberapa besar pengaruh design antara merek Brodo dengan Zevin terhadap keputusan pembelian? 2. Seberapa besar pengaruh harga antara merek Brodo dengan Zevin terhadap keputusan pembelian? 3. Seberapa besar pengaruh website merek Brodo dengan Zevin terhadap keputusan pembelian?
1.3
Tujuan Penelitian 1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh design antara merek Brodo dengan Zevin terhadap keputusan pembelian. 2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh harga antara merek Brodo dengan Zevin terhadap keputusan pembelian. 3. Mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh website antara merek Brodo dengan Zevin terhadap keputusan pembelian.
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk : 1. Bagi Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi mengenai faktor yang menghambat dan memperlancar keputusan pembelian. 2. Bagi Manajemen Brodo A. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi Manajemen Brodo dalam menganalisa gap kepuasan calon pembeli dan pemilik Brodo B. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi Manajemen Brodo dalam menganalisa latar belakang pembelian Brodo oleh calon pembeli dan pemilik Brodo.
6 1.5
Ruang Lingkup Dalam penelitian ini peneliti menganalisa tentang pendekatan eksperimental
dalam memahami factor design, harga dan website untuk pengambilan keputusan pembelian sepatu Brodo.Penelitian ini menggunakan responden yang merupakan calon konsumen produk sepatu di store kemang.Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dari bulanmei 2015 di store kemang.
1.6
State Of The Art Tabel 1.3 State Of The Art Nama Peneliti
Judul Penelitian
Hasil Penelitian
Ferraro, Roselina; Let us Eat and Making
mortality
Bettman, R, James; Drink,
For salient, whether via
Shiv, Baba. (2005). Tomorrow
We external events or
shall Die: Effects in the laboratory, of
Morality can
have
Salience and Self substantial effects Esteem
on
Self- on
consumption
in behaviors.
Regulation
Consumer Choice. Journal
of
Consumer Research.
June
2005, Vol 32, Issue 1. Page 65-75 Webber, Kepper,
Martin, The
impact
Hans endowment
of Meanwhile
results indicate that
Jurgen & Delius, framing on market even Gabriela (2000)
Meyer. prices
–
experimental
an auction
double markets,
which traditionally
analysis. Journal of exhibit Economic Behavior
our
rapid
convergence to the & competitive
7 Organization, 41 : equilibrium 159-176 Liu L-W, Lee YH, Shoe Sole Tread A Gait experiment Lin CJ, Li KW, Designs Chen CY (2013)
and was
Outcomes
conducted
of under
two
shoe
Slipping Falling on sole and three floor Slippery
Floor conditions.
The
participant
were
Surfaces.
required to walk on a
walkway
and
stepping on a target area. Pan, Y, Roedl, D., Fashion Thinking: Understanding Thomas, J. C,. & Fashion Blevis, E. (2015)
and
Practices individual Sustainable motivations
Interaction Design
in
terms of fashion, and
generating
design implications that
enable
sustainable design.
Stephan F.E. Praet, The Influence of The most effective MD & Jan- Willem Shoe K. 2003.
Louwerenes Plantar in Feet
Design
on way to offload the
Pressures forefoot of patients Neurophatic with
Neurophatic
feet is through the use of the rocker sole principle.
8