BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Pelayanan kesehatan merupakan industri yang sarat transaksi (Wiggins, 2008, p. 109). Dalam setiap kunjungan pasien maka data administrasi, riwayat perawatan, dan hasilnya harus didokumentasikan secara akurat, tepat waktu, dan relevan. Pemanfaatan sistem informasi dan teknologi informasi dalam bidang medis secara luas sudah mulai diterapkan di rumah sakit untuk keperluan manajemen dan untuk penyimpanan data klinik yang ada. Namun, pemanfaatan sistem informasi yang terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi, keakuratan, mutu, dan keamanan informasi yang menjadi sangat vital dalam bidang layanan kesehatan masih jauh tertinggal (Wiggins, 2008). Penerapan fungsi sistem informasi rumah sakit di Indonesia baik pemerintah maupun swasta, pada umumnya hanya terfokus pada fungsi administrasi (Sanjaya, Rahmanti, Anggoro, & Rachmandani, 2013). Namun, selain fungsi administrasi, sistem informasi tersebut sebenarnya dapat digunakan pada kegiatan klinis. Penerapan sistem informasi rumah sakit hanya sebatas untuk pencatatan kegiatan klinis dan datanya tidak diolah lebih lanjut untuk kebutuhan analisis pada rumah sakit. Hasil dari kegiatan klinis pada rumah sakit disebut dengan diagnosis. Diagnosis itu harus dilakukan sesuai metodologi klinis dimana data utama penunjang diagnosis itu sendiri terdiri dari 2 data yaitu data subjektif dan data objektif (Sunarto, 2014). Data subjektif disebut sebagai data anamnesis karena data ini diperoleh dari anamnesis yang dilakukan dokter pada pasien atau sumber lain, sedangkan data objektif disebut juga sebagai data pemeriksaan fisis karena diperoleh dari pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang medis. Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi merupakan pemeriksaan penunjang medis yang utama di dalam rumah sakit. Integrasi radiologi dan laboratorium diperlukan karena data dari keduanya sama-sama penting digunakan untuk kebutuhan diagnosis suatu penyakit dan juga untuk menyediakan informasi didalam pengambilan keputusan untuk penanganan pasien yang tepat. Apabila alur kerja antara 1
2
radiologi dan laboratorium dibuat secara terpisah, hal tersebut dapat mengurangi kualitas pelayanan pasien dari rumah sakit tersebut (Sorace, et al., 2012). Sebuah data warehouse dapat membantu mengolah data klinis yang tidak terolah dan terintegrasi melainkan tersebar di seluruh departemen rumah sakit seperti Laboratorium , EMR (Electronic Medical Record), Pendaftaran, Laboratorium Katerisasi Jantung, dan lain-lain (Rubin & Terry, 2008). Data warehouse yang akan dikembangkan harus mendukung beberapa fungsi selain integrasi data antar departemen.
Menurut hasil
wawancara dengan dr. Patricia M. Widjaja, Sp.Rad. pada tanggal 3 Juli 2014 di RS. Medistra, Jakarta, fungsi yang dibutuhkan tersebut adalah fungsi pencarian kasus penyakit berdasarkan kata kunci (keyword) penyakit. Rumah Sakit Royal Taruma merupakan organisasi yang bergerak pada bidang pelayanan kesehatan yang berdiri sejak tahun 2007. Departemen radiologi dan laboratorium memiliki permasalahan, di mana terdapat beberapa kebutuhan yang tidak dapat terpenuhi melalui sistem informasi yang berjalan saat ini di masing-masing departemen tersebut. Pihak manajerial memiliki kesulitan di dalam menganalisis laporan hasil pemeriksaan radiologi dan laboratorium karena laporan hanya dapat dibuat berdasarkan jenis pemeriksaan atau demografi pasien dalam bentuk laporan terpisah. Sedangkan, dibutuhkan laporan yang bersifat multidimensi atau dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Selain itu, pihak pengambil keputusan seperti dokter atau manajer memiliki kesulitan di dalam membuat laporan yang bersifat ad hoc karena, sistem yang sudah ada tidak dapat memfasilitasinya. Berdasarkan permasalahan dan kebutuhan yang telah dikemukakan di atas, maka dalam penelitian ini kami memilih judul “PERANCANGAN DATA
WAREHOUSE
PADA
DEPARTEMEN
RADIOLOGI
LABORATORIUM DI RUMAH SAKIT ROYAL TARUMA”.
DAN
3
1.2.
Ruang Lingkup Ruang lingkup yang ada pada perancangan data warehouse pada departemen radiologi dan laboratorium patologi klinik rumah sakit adalah sebagai berikut: a. Database Radiologi yang terdiri dari data pasien, data wakil pasien, data staff, data
pertanyaan, data jenis pemeriksaan, data modalitas, data
inventory, data penjadwalan, data pemeriksaan radiologi, data transaksi, data berkas foto, data pernyataan, data hasil pemeriksaan radiologi. b. Database Laboratorium yang terdiri dari data pasien, data staff, data sampel, data instrumen, data jenis pemeriksaan, data parameter pemeriksaan, data jenis parameter pemeriksaan, data unit penilaian parameter pemeriksaan, data pemeriksaan, dan data hasil pemeriksaan. Data warehouse ini akan digunakan untuk membuat perbandingan demografi pasien dengan penyakit, analisa penyebab penyakit, pencarian kasus penyakit untuk kebutuhan pendidikan dan penelitian radiologi. Laporan yang dihasilkan data warehouse akan ditampilkan menggunakan Tableau yang merupakan tools yang dapat digunakan untuk membuat visualisasi data. Alasan menggunakan Tableau dalam menampilkan laporan adalah karena Tableau penggunaanya sederhana atau simple dan mudah dimengerti. Selain itu, laporan yang dibuat dengan Tableau dapat disajikan melalui visualisasi grafik yang bervariasi. Ruang lingkup mencakup Database Radiologi dan Database Laboratorium karena keduanya merupakan data pendukung dalam kegiatan medis rumah sakit. Kegiatan medis berupa diagnosis yang dilakukan oleh dokter biasanya memiliki keakuratan sebesar 70 persen, menurut dr. Herlina Uinarni, Sp.Rad. Oleh karena itu untuk meningkatkan keakuratan diagnosis tersebut biasanya diperlukan data penunjang medis (radiologi dan laboratorium).
1.3.
Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah menganalisis dan merancang data warehouse untuk departemen radiologi dan laboratorium rumah sakit, dan membuat laporan yang datanya berasal dari data warehouse tersebut.
4
Manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah:. 1. Memudahkan pihak ahli radiologi untuk menganalisis hasil pemeriksaan radiologi dari berbagai sudut pandang. 2. Menyediakan laporan yang bersifat mendadak bagi dokter maupun manajer. 3. Sebagai sumber informasi untuk memudahkan penelitian kedokteran terkait pada kasus-kasus penyakit tertentu. 4. Memudahkan dokter melakukan studi retrospektif. Studi retrospektif merupakan studi yang membandingkan peristiwa pada masa kini dengan peristiwa masa lalu untuk analisis (Song & Chung, 2010). 5. Menyediakan sumber data bagi keperluan pembuatan laporan sehingga tidak mengganggu kinerja pada sistem operasional yang berjalan. 6. Sebagai sumber data dalam perencanaan pengembangan BI dimasa mendatang. BI atau Business Intelligence merupakan tools yang digunakan untuk memvisualisasikan data terstruktur (Inmon, 2005).
1.4.
Metodologi Penelitian Dalam membuat penulisan ini dibutuhkan metode atau prosedur dalam pengumpulan informasi yang akurat serta perancangan data warehouse. Berikut metode yang digunakan: 1. Studi Pustaka Pengumpulan data dengan melakukan tinjauan ringkas secara menyeluruh dan juga analisis kritis pada literatur, baik yang bersifat penelitian maupun non-penelitian pada topik-topik tertentu. Tujuan dari studi pustaka adalah agar pembaca memahami literatur terkini dari sebuah topik dan literatur tersebut diharapkan dapat dijadikan dasar bagi tujuan penelitian selanjutnya atau di masa depan (Cronin, Ryan , & Coughlan, 2008). Dalam penelitian ini, penulis melakukan studi pustaka melalui beberapa jurnal-jurnal ilmiah terutama jurnal ilmiah mengenai penelitian sebelumnya dan buku-teks sebagai dasar dari tujuan penelitian dan teoriteori yang dibutuhkan.
5
2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penulisan ini menggunakan metode wawancara. Wawancara adalah pengumpulan data dari setiap individu secara face-to-face.
Ada beberapa objektif dari penggunaan metode
wawancara antara lain mencari fakta, membuktikan fakta, menjelaskan fakta, memperoleh antusiasme narasumber, memperoleh keterlibatan pengguna akhir, mengidentifikasi kebutuhan dan mengumpulkan ide-ide dan opini (Connolly & Begg, 2010). Dalam penelitian ini, penulis melakukan
wawancara
terhadap
dokter
medis,
staff
radiologi
(radiografer), dan staff laboratorium.
3. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan untuk menggambarkan proses bisnis berjalan dari rumah sakit yang dituju serta untuk menganalisis kebutuhan informasi yaitu: a. System Flowchart System Flowchart merupakan representasi grafis dari hubungan elemen-elemen kunci didalam sistem. Elemen-elemen ini meliputi aktivitas manual, dan juga tersistem (Hall, 2011). b. Entity Relationship Diagram Entity relationship diagram merupakan model yang digunakan pada analisis tradisional dan analisis database yang menggambarkan entitas data dan relasinya yang merupakan penggambaran kebutuhan penyimpanan data dari sistem yang baru atau sistem yang sedang berjalan (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012).
4. Metode Perancangan Data Warehouse Metode perancangan data warehouse yang digunakan penulisan ini adalah metode perancangan data warehouse dengan pendekatan Bottomup (Kimball & Ross, 2013). Metode ini menggunakan 4 tahap yaitu:
6
1.5.
•
Menentukan proses.
•
Menentukan granularity.
•
Mengidentifikasi dan menyesuaikan dimensi.
•
Menentukan fakta.
Sistematika Penulisan Skripsi ini akan ditulis dalam 5 bab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini terdiri dari latar belakang, ruang lingkup, tujuan, dan manfaat perancangan data warehouse pada departemen radiologi rumah sakit, serta metode yang digunakan pada skripsi ini beserta sistematika penulisannya.
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini terdiri dari penjelasan teori dan konsep yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini. Teori yang digunakan dalam perancangan data warehouse menggunakan teori bottom-up .
BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN Pada bab ini terdiri dari penjelasan sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan tata laksana sistem yang berjalan pada perusahaan tersebut, permasalahan yang terjadi, dan usulan pemecahan masalah.
BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE Pada bab ini terdiri dari perancangan data warehouse dengan menggunakan pendekatan Bottom-up (Kimball & Ross, 2013), beserta implementasinya terhadap Departemen Radiologi di rumah sakit.
7
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini terdiri dari simpulan dari hasil perancangan data warehouse yang telah dibuat dan saran untuk pengembangan pada penelitian selanjutnya serta pemecahan permasalahan yang masih ada.
8
Halaman ini sengaja dikosongkan.