BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pangkalan data atau database merupakan kumpulan banyak data yang tersusun dalam suatu bangunan yang terstruktur dan memiliki kumpulan data (record) dari banyak informasi yang bersifat meluas (umum). Artinya, kumpulan informasi yang ada di data kemudian dimasukkan ke dalam satu struktur bangunan sebagai media penyimpan yang akan digunakan sewaktu–waktu untuk pembacaan data kembali. Begitu banyak record yang tersimpan pada database masih banyak tampilan akhirnya persis dengan apa yang diinputkan oleh si pengguna. Oleh karena itu, bisa mempermudah jalannya kebocoran data yang ada sehingga menyebabkan kerugian besar bagi instansi tersebut. Dibandingkan dengan file yang bukan database, file lain tersebut hanya memiliki struktur binary serta memiliki informasi penting namun tidak memiliki kumpulan data (record-record) dan lebih bersifat khusus dalam penggunaannya. Oleh karena itu, file database ini bila dilihat dari segi keamanan data maka sangat lebih beresiko bila dibandingkan dengan file lainnya apabila terjadi penyalahgunaan data. Berdasarkan hal di atas dapat dilihat betapa pentingnya file database bila dibandingkan dengan file yang bukan database. Pada penulisan skripsi ini penulis akan menjelaskan perbandingan langsung antara pengamanan record per recordnya (row per row) atau pada file databasenya secara langsung. Salah satu cara untuk menjaga keamanan dan kerahasiaaan suatu data maupun informasi adalah dengan teknik enkripsi dan dekripsi guna membuat pesan, data, maupun informasi tidak dapat dibaca atau dimengerti oleh orang lain, kecuali untuk penerima yang berhak (Tjiharjadi dan Wijaya, 2009).
2
Keamanan basis data dapat dilakukan dengan berbagai macam metode, diantaranya dikenal dengan sebutan kriptografi. Kata kriptografi berasal dari bahasa Yunani, “kryptós” yang berarti tersembunyi dan “gráphein” yang berarti tulisan. Sehingga kata kriptografi dapat diartikan berupa “tulisan tersembunyi”. Dalam kriptografi terdapat dua konsep utama yakni enkripsi dan dekripsi. Enkripsi adalah proses di mana informasi atau data yang hendak dikirim diubah menjadi bentuk yang hampir tidak dikenali sebagai informasi awalnya dengan menggunakan algoritma tertentu. Dekripsi adalah kebalikan dari enkripsi yaitu mengubah kembali bentuk tersamar tersebut menjadi informasi awal. Penelitian pada teknik kriptografi sudah banyak dilakukan diantaranya (Suriski, 2010) aplikasi kriptografi file dengan menggunakan algoritma blowfish, (Kristoporus, 2012) implementasi algortima rijndael untuk enkripsi dan dekripsi pada citra digital. Pada penelitian ini penulis ingin membuat sebuah aplikasi yang dapat menerapkan algoritma rijndael dalam membandingkan dan mengamankan record dan file database. Algoritma rijndael merupakan lanjutan dari enkripsi standart DES, yang masa berlakunya dianggap usai karena faktor keamanannya. Pada bulan Oktober 2000, algortima rijndael terpilih sebagai AES, dan pada bulan November 2001, algortima rijndael ditetapkan sebagai AES, dan diharapkan algoritma rijndael menjadi standar kriptografi yang dominan paling sedikit selama 10 tahun (Surian, 2006). Algoritma ini merupakan salah satu algoritma kriptografi simetrik yang beroperasi dalam mode yang memproses blok kunci 128-bit, 192-bit, atau 256-bit sehingga dikenal dengan (AES128), (AES-192), dan (AES-256).
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka diperlukan pendekatan yang dapat menjaga keraahasiaan isi record dan file database dengan memanfaatkan teknik kriptografi.
3
1.3
Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan, maka dibutuhkan beberapa batasan masalah. Dalam penelitian ini adapun batasan masalahnya yaitu : 1. Algoritma rijndael diimplementasikan pada saat enkripsi serta dekripsi pada string sebagai pola dasar untuk penerapan lanjutan pada record per record database yang ada atau yang diinputkan. 2. Penginputan berupa record pada file dihasilkan output yang tetap akan tersimpan di dalam file yang sama. Pada contoh ini penulis mengambil format .MDB (microsoft access database) yang mewakili bentuk penerapan kriptografi pada database. 3. Algoritma rijndael diimplementasikan pada saat enkripsi serta dekripsi pada file database yang diinputkan. 4. Penginputan berupa file database serta output yang dihasilkan akan tersimpan di dalam file yang diberi ekstensi berupa .krp (crypt). 5. Ekstensi file database yang dapat diamankan yaitu: .ACCDB, .DBF, .MDB, dan .SQL. 6. Kunci yang digunakan adalah dengan menggunakan blok IV Rijndael 128 bit. Serta dengan menggunakan ukuran Blok Kunci (AES) 128 bit, 192 bit, dan 256 bit. 7. Penulis menggunakan algoritma kriptografi rijndael dan tidak membahas serta membandingkan dengan metode kriptografi lainnya.
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah salah satu teknik untuk pengamanan pada record dan file database agar tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak memiliki izin sehingga data tersebut dapat terjaga kerahasiaannya.
4
1.5
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu : 1. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai konsep dan metode kerja algoritma rijndael. 2. Dapat menambah keamanan pada isi record dan file database sehingga kerahasiaannya dapat terjaga.
1.6
Metodologi Penelitian
Penulis akan merancang dengan tahapan-tahapan metodologi penelitian sebagai berikut: 1. Studi Literatur Pada tahap studi literatur, penulis mengumpulkan referensi-referensi yang berhubungan tentang permasalahan di atas. Tahapan ini ditujukan untuk mengetahui apa yang akan dikerjakan, apa yang sudah dikerjakan oleh peneliti lain, dan bagaimana mereka menyelesaikannya, kemudian seberapa jauh pengembangan terhadap pengamanan record dan file database. 2. Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data, dilakukan pengumpulan data yang mendukung dalam penyelesaian masalah yang diteliti secara sistematis. 3. Analisa dan Perancangan Sistem Pada tahapan ini, penulis akan melakukan analisa terhadap kumpulan data yang telah dilakukan pada tahapan sebelumnya, dalam penyelesaian suatu masalah
sehingga
dapat
merancang
sebuah
sistem
sistem,
penulis
yang
akan
diimplementasikan nantinya. 4. Implementasi Sistem Pada
tahapan
pengimplementasian
melakukan
pengimplementasian metode rijndael pada pengamanan record dan file database. Implementasi meliputi pembuatan sistem dan menyelesaikan masalah yang diteliti.
5
5. Pengujian Sistem Pada tahapan ini, penulis melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dirancang untuk mengetahui kehandalan sistem tersebut dan untuk mengetahui apakah sesuai dengan yang diharapkan dalam penelitian ini. 6. Dokumentasi Sistem Pada tahap dokumentasi sistem ini, penulis menyusun laporan terhadap sistem yang telah dibuat.
1.7
Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun dalam lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab pendahuluan berisi tentang hal-hal yang mendasari dilakukannya penelitian serta pengidentifikasian masalah penelitian. Bagian-bagian yang terdapat dalam bab pendahuluan ini terdiri atas latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab tinjauan pustaka berisi landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pikir dan hipotesis yang diperoleh dari acuan yang mendasari dalam melakukan penelitian ini. Bab III Analisis dan Perancangan Sistem Pada bab analisis dan perancangan sistem berisi metodologi penelitian yang dilakukan dalam pengimplementasian algoritma rijndael untuk mengamankan file database. Bab IV Implementasi dan Pengujian Sistem Pada bab hasil dan pembahasan berisi penjelasan hasil dari pengujian algoritma rijndael yang telah dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan pengamanan file database.
Bab V Kesimpulan dan Saran
6
Pada bab kesimpulan dan saran berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang berkaitan dengan penelitian yang selanjutnya.