BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Investasi khususnya pada efek (surat berharga), tentunya investor harus
berfikir rasional dalam menghadapi perdagangan di pasar modal. Pasar modal merupakan suatu pasar (tempat berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa perantara perdagangan efek Sunariah (2004:4). Efek yang sering diperjual belikan dalam pasar modal adalah saham. Harga saham di bursa efek akan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Pada saat permintaan saham meningkat, maka harga
saham tersebut akan cenderung
meningkat. Sebaliknya, pada saat banyak orang menjual saham, maka harga saham tersebut cenderung akan mengalami penurunan Anoraga (2003:58) Laporan tahunan perusahaan yang telah go public di Bursa Efek merupakan media komunikasi antara perusahaan dengan stock holder untuk membantu dalam pengambilan keputusan berinvestasi. Menurut Keputusan Pemerintah 17/PM/2002 yang diterbitkan tanggal 14 Agustus 2002 tentang peraturan pasar modal menyatakan bahwa kewajiban penyampaian laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Akuntan yang terdaftar di BAPEPAM selambat-lambatnya 90 hari terhitung sejak tanggal berakhirnya tahun buku. Selain itu, peraturan ini juga mewajibkan perusahaan-perusahaan mengungkapkan peristiwa penting lainnya seperti akuisisi, pergantian manajemen puncak, serta pergantian auditor perusahaan. Prinsip manajemen perusahaan menuntut agar baik dalam memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada efesiensi dan efektifitas. Efisiensi penggunaan dana berarti bahwa berapa pun dana yang ditanamkan dalam aktiva harus dapat digunakan seefisien mungkin untuk menghasilkan tingkat keuntungan investasi yang maksimal. Fungsi penggunaan dana meliputi perencanaan dan pengendalian penggunaan aktiva dalam aktiva lancar maupun aktiva tetap, agar dana yang tertanam dalam masing-masing unsur aktiva tersebut disatu pihak tidak terlalu kecil jumlahnya, sehingga tidak dapat mengganggu
1
2
likuiditas dan kelanjutan usaha, dan di lain pihak tidak terlalu besar jumlahnya sehingga menimbulkan pengangguran dana. Efisiensi penggunaan dana secara langsung dan tidak langsung akan menentukan besar kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi. Salah satu faktor yang mendukung kepercayaan pemodal adalah persepsi mereka akan kewajaran harga sekuritas (saham). Keadaan seperti itu, pasar modal dikatakan efisien secara informasional. Pasar modal dikatakan efisien secara informasional
apabila
harga
sekuritas-sekuritasnya
mencerminkan
semua
informasi yang relevan. Semakin cepat dan tepat informasi sampai kepada calon pemodal dan dicerminkan pada harga saham, maka pasar modal yang bersangkutan semakin efisien. Perusahaan manufaktur pada dasarnya merupakan perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi sehingga dapat dipakai atau dikonsumsi oleh manusia. Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual surat berharganya di pasar modal, Jogiyanto (2007:15). Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh perusahaan dijual di pasar primer (primary market). Pasar Primer adalah primary market yaitu pasar emisi sekuritas baru; pasar ini dibedakan dari pasar sekunder yang mempenjualbelikan sekuritas yang telah diterbitkan dan dijual sebelumnya. Surat berharga yang baru dijual dapat berupa penawaran perdana ke publik (Initial Public Offering atau IPO) atau tambahan surat berharga baru jika perusahaan sudah go public (sekuritas tambahan ini sering disebut dengan seasoned new issues). Perusahaan yang go public biasanya memiliki tujuan yang pertimbangan tertentu dalam suatu pengambilan keputusan untuk jangka panjang Tandelin (2001 :48). Dalam penelitian ini data yang diambil dari perusahaan manufaktur pada Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012 adalah sektor food and baverages. Dipilihnya perusahaan food and beverages sebagai objek penelitian ini merupakan salah satu bentuk perusahaan yang cukup berkembang pesar saat ini. Selain itu, perusahaan food and Beverages menjadi salah satu perusahaan yang memegang peranan penting dalam kebutuhan masyarakat. Dengan tingginya minat kebutuhan konsumen, semakin besar pula persaingan dalam dunia bisnis ini. Meskipun kondisi ekonomi di Indonesia saat ini tidak berpengaruh sedikitpun.
3
Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat oleh calon investor untuk menentukan investasi saham. Bagi sebuah perusahaan, menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan adalah suatu keharusan agar saham tersebut tetap eksis dan tetap diminati oleh investor. Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan cerminan dari kinerja keuangan perusahaan. Laporan keuangan adalah akhir dari proses akuntansi dengan tujuan untuk memberikan informasi keuangan yang dapat menjelaskan kondisi perusahaan dalam suatu periode. Informasi keuangan tersebut mempunyai fungsi sebagai sarana informasi, alat penanggung jawab manajemen kepada pemilik perusahaan, penggambaran terhadap indikator keberhasilan perusahaan dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan Harahap (2004:195). Para pelaku pasar modal seringkali menggunakan informasi tersebut sebagai tolak-ukur atau pedoman dalam melakukan transaksi jual-beli saham suatu perusahaan. Pengukuran kinerja perusahaan merupakan salah satu indikator yang dipergunakan oleh investor untuk menilai suatu perusahaan dari harga pasar saham tersebut di Bursa Efek Indonesia. Semakin baik kinerja perusahaan maka akan semakin tinggi return yang akan diperoleh investor. Umumnya investor akan mencari perusahaan yang mempunyai kinerja terbaik dan menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Rasio-rasio di rancang untuk membantu para analisis atau investor dalam mengevaluasi suatu perusahaan berdasarkan laporan keuangannya. Penggunaan informasi keuangan yang disediakan sebuah perusahaan biasanya analis atau investor akan menghitung rasio-rasio keuangannya yang mencakup rasio likuiditas, leverage, aktivitas dan profitabilitas perusahaan untuk dasar pertimbangan dalam keputusan investasi Riyanto (2001:330). Menurut Hellfert (2000:67), ada tiga sudut pandang utama dalam penelitian kinerja perusahaan yaitu manajemen, pemilik dan pemberi pinjaman. Dari sudut pandang manajemen, penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dapat dicapai manajemen dalam upaya mengelola suatu unit usaha. Manajemen mempunyai kepentingan ganda dalam analisis kinerja keuangan, yaitu untuk menilai efisiensi dan profitabilitas operasi pengguna
4
sumber daya perusahaan. Sudut pandang kedua dalam menganalisis kinerja adalah sudut pandang pemilik perusahaan, dimana daya tarik utama bagi pemilik perusahaan
(investor/pemegang saham)
dalam
suatu
perusahaan
adalah
profitabilitas. Sudut pandang ketiga dalam penilaian perusahaan adalah sudut pandang pemberi pinjaman, bila orientasi pokok manajemen dan pemilik mengarah pada kesinambungan perusahaan, pihak pemberi pinjaman paling sedikit mempunyai dua kepentingan perusahaan, mereka tertarik untuk memberi/meminjamkan
dana
kepada
suatu
perusahaan
dengan
harapan
perusahaan akan berjalan seperti yang diharapkan. Para investor yang akan membeli saham tentu akan menganalisis kinerja keuangan perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang optimal dari investasinya tersebut. Dalam melakukan investasi dipasar modal, ada dua pendekatan dalam menganalisis saham yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal melihat pergerakan harga saham di masa lampau untuk mengestimasi harga saham di masa yang akan datang dan analisisnya bersifat jangka pendek. Sedangkan analisis fundamental, menitikberatkan ada nilai intrinsik (nilai yang dapat diperkirakan oleh investor setelah membandingkan required rate of return) dengan hasil yang dapat diberikan oleh asset tersebut dimasa mendatang (expected rate of return) dan mempertimbangkan tingkat resiko yang mungkin timbul, dengan menggunakan data keuangan perusahaan yang menggambarkan potensi dan prospek pertumbuhan perusahaan. Beberapa formula yang populer dalam analisis fundamental antara lain Price Earning Ratio (PER), Price Book Value (PBV), serta ratio arus kas perusahaan (Cash Flow per Share). Salah satu analisis fundamental yang dapat di gunakan untuk penelitian adalah pendekatan Price Earning Ratio (PER) dengan alasan utama PER akan memudahkan dan membantu para analisis dan investor dalam penilaian harga saham.
5
Beberapa penelitian terdahulu menyimpulkan Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Equity memiliki pengaruh terhadap Price Earning Ratio. Pertama Current Ratio menurut penelitian yang dilakukan oleh Farida Wahyu Lusiana (2011) menyimpulkan bahwa variabel Current Ratio mempunyai pengaruh yang positif terhadap PER. Kedua penelitian Nugroho Ariyadi (2004) Hasil penelitian menyimpulkan variabel-variabel ROE, DER, CR, PBVR dan Divident Payout Ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap PER tetapi secara parsial hanya variabel ROE dan divident Payout Ratio saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap PER. Ketiga penelitian Fery (2005) dan Meygawan (2012) menyatakan bahwa ROE terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap PER. Akan tetapi, beberapa peneliti memperoleh hasil penelitian yang berbeda dengan peneliti lain. Pertama, Putri Yumettasari, Endang Tri Widiastuti dan Wisnu Mawardi (2008), menyimpulkan bahwa Current Ratio mempunyai tidak berpengaruh signifikan terhadap PER. Kedua, penelitian Harry (2001) dan Nurul (2010) yang menyatakan DER mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap PER. Ketiga, Penelitian Nurul (2010) dan Supriyanto (2009) menyatakan bakwa ROE terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap PER. Melihat fenomena yang terjadi pada perusahaan manufaktur sektor Food and Beverages selama periode 2008-2012, serta adanya penelitian terdahulu, dengan demikian penelitian ini penulis beri judul “PENGARUH KINERJA KEUANGAN
TERHADAP
PRICE
EARNING
RATIO
PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI SEKTOR FOOD AND BAVERAGES YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 20082012”
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti mencoba meneliti dengan
masalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana perkembangan Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, dan Price Earning Ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012?
6
2.
Bagaimana pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Equity terhadap Price Earning Ratio secara Simultan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012?
3.
Bagaimana pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Equity Ratio terhadap Price Earning Ratio secara Parsial pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012?
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1
Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis
dan menginterpretasikan data yang digunakan sebagai bahan penelitian mengenai kinerja keuangan terhadap Price Earning Ratio pada perusahaan manufaktur sektor food & Baverages tahun 2008-2012. 1.3.2
Tujuan Penelitian Adapun tujuan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai
berikut : 1.
Mengetahui perkembangan Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, dan Price Earning Ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012.
2.
Mengetahui pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Equity terhadap Price Earning Ratio secara Parsial pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012.
3.
Mengetahui pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Equity terhadap Price Earning Ratio secara Simultan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012.
1.4
Kegunaan Penelitian Penelitian ini memiliki kegunaan bagi penulis sendiri, bagi perusahaan,
bagi pembaca dan bagi Fakultas Bisnis dan Manajemen Jurusan Manajemen khususnya. Adapun kegunaan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat diuraikan sebagai berikut :
7
a.
Bagi Penulis Penulis dapat mengetahui, memahami dan mempelajari bagaimana pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Price Earning Ratio dari suatu perusahaan serta melihat kesesuaian teori yang ada dalam praktik di lapangan.
b.
Bagi perusahaan Dapat memperoleh bahan masukan untuk pertimbangan dalam rangka kualitas pengolahaan keuangannya, yang berfungsi sebagai dasar untuk pengambilan keputusan masa kini ataupun masa yang akan datang agar perusahaan
tersebut
mampu
bersaingan
dan
tidak
mengalami
kebangkrutan. c.
Bagi pihak lain Diharapkan dapat melihat hasil penelitian ini sebagai informasi yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk kepentingan pembaca.
d.
Bagi Investor Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mempertimbangkan keputusan investasinya di pasar modal.
1.5
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2012:35) Metode deskriptif, “ Metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menggabungkan antara variabel satu dengan yang lain.” Metode ini digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai seluruh variabel penelitian secara independen. Sedangkan menurut Sugiyono (2007:35) Metode Verifikatif adalah : “Penelitian melalui pembuktian untuk menguji hipotesis hasil penelitian deskriptif dengan suatu perhitungan statistika sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukan hipotesis ditolak dan di terima”.
8
Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari studi pustaka. Data yang diperoleh akan diolah dan kemudian dianalisis dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows.
1.6
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur pada sektor food
and Beverages yang terdaftat di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012 untuk pengambilan data diambil dari website www.idx.com. Adapun waktu penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 sampai dengan bulan Juni 2014.