BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Bus Pemindah Cepat (Bus Rapid Transit, BRT) adalah sebuah sistem
transportasi
massal
yang
berorientasi
pengguna
(customer-oriented)
yang
menggabungkan elemen stasiun, kendaraan (bus), perencanaan, dan sistem transportasi cerdas ke dalam suatu sistem terintegrasi yang unik. BRT umumnya melibatkan koridor busway pada jalur tersendiri yang terpisah dari jalur lalu lintas utama. Sistem ini dianggap sebagai sistem yang sesuai di negara berkembang karena sistem ini dapat diimplementasikan dengan biaya dan teknologi yang relatif rendah dibandingkan dengan sistem mass rapid transit lainnya. Selain itu, sistem ini juga dapat dioperasikan tanpa konstruksi struktur jalan baru karena sistem ini dapat dioperasikan pada jalan yang sudah ada (Ningtyas & Joewono, 2009). Penelitian ini akan difokuskan pada sistem BRT yang mudah diamati yaitu TransJakarta. TransJakarta adalah sebuah sistem BRT yang dirancang untuk menyediakan sistem transportasi publik yang cepat bagi warga Jakarta guna membantu mengurangi kemacetan lalu lintas. Diluncurkan bulan Februari 2004 oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, TransJakarta adalah sebuah terobosan di Asia sebagai sistem BRT pertama di wilayah ini dengan jalur yang berdiri sendiri yang diperuntukkan hanya untuk bus TransJakarta, lantai halte (boarding platform) yang sejajar dengan lantai bus, dan pembayaran tiket menggunakan sistem prabayar (NYC Global Partners, 2012). Pada tahun 2011, TransJakarta Busway digunakan oleh 360,000 orang per hari; sebuah kenaikan 32% dari tahun sebelumnya. Ini menyebabkan pengurangan emisi CO2 sebesar lebih dari 54,000 ton, ekuivalen dengan menarik 10,000 kendaraan dari jalan. Estimasi penghematan bahan bakar oleh pengguna busway sebesar 117 milyar Rupiah (NYC Global Partners, 2012). Terlepas dari prestasi TransJakarta seperti yang telah dipaparkan di atas, ternyata setelah berjalan selama ± sepuluh tahun banyak terdapat keluhan penumpang TransJakarta mengenai operasional bus. Keluhan penumpang yang bisa dibaca di website resmi TransJakarta (http://www.transjakarta.co.id/suara.php) antara lain: penumpang menunggu bus terlalu lama, bus yang datang sudah dipenuhi oleh 1
2 penumpang dari halte-halte sebelumnya sehingga tidak ada tempat lagi bagi penumpang yang ingin masuk bus, dan tidak terdapatnya informasi mengenai lokasi dan waktu kedatangan bus. Kejadian ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara segi permintaan penumpang (demand) dan segi persediaan bus (supply) dari sistem transportasi TransJakarta. Jumlah penumpang yang terlalu banyak di suatu halte tetapi tidak diimbangi dengan jumlah bus yang memadai di suatu koridor menunjukkan sistem pendistribusian bus di koridor tersebut tidak optimal. Hal ini pun berlaku untuk kondisi sebaliknya, jika jumlah bus terlalu banyak dan jumlah penumpang lebih sedikit maka segi persediaan dan segi permintaan tidak seimbang di koridor tersebut. Selain itu, tidak terdapat informasi detil mengenai bus TransJakarta yang disampaikan ke penumpang seperti tidak adanya informasi lokasi bus dan waktu kedatangan bus pada suatu halte. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka sistem manajemen transportasi yang handal sangat dibutuhkan. Penelitian ini berfokus pada pemantauan bus TransJakarta yang nantinya dapat digunakan untuk mengoptimalkan distribusi bus (persediaan) serta memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna seperti lokasi bus secara real-time dan estimasi waktu kedatangan bus pada halte. Sistem Transportasi Cerdas (Intelligent Transportation Systems, ITS) adalah salah satu solusi yang dapat memecahkan permasalahan ini. ITS pada prinsipnya adalah gabungan antara seluruh komponen-komponen transportasi dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kombinasi ini memungkinkan kita untuk mengoptimasi sarana dan prasarana transportasi, dalam hal ini TransJakarta. Optimasi
sarana
dan
prasarana
TransJakarta
dari
segi
persediaan
membutuhkan suatu teknik untuk mengumpulkan data penggunaan jalan pada koridor-koridor TransJakarta yang kemudian dapat diproses untuk pengelolaan bus (fleet management). Data penggunaan jalan oleh bus TransJakarta akan diolah lalu hasilnya diletakkan di atas peta digital jaringan jalan dan merupakan suatu komponen Advanced Traveler Information Systems (ATIS) yang dapat memberikan informasi lokasi dan kelajuan bus secara real-time. Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh (Gühnemann, Schäfer, Thiessenhusen, & Wagner, 2004) mengungkapkan bahwa sistem pengoleksian data penggunaan jalan yang telah diterapkan di kota Berlin, Jerman menggunakan detektor statis seperti loop detector. Loop detector adalah suatu detektor yang
3 ditanam di bawah jalan untuk mengukur tingkat penetrasi jalan oleh kendaraan. Ketika sebuah kendaraan melintas di atas loop detector maka data kelajuan dan lokasi kendaraan saat itu dapat diperoleh. Informasi yang baik mengenai data penggunaan jalan tidak dapat dihasilkan dengan metode ini. Alasannya karena dalam daerah perkotaan jumlah loop detector ini biasanya sangat sedikit (kota Berlin hanya mempunyai sekitar 200 buah alat tersebut) mengingat sistem ini membutuhkan biaya yang mahal, sehingga mereka tidak dapat memproduksi profil lokasi dan kelajuan yang diperlukan. Oleh karena itu, metode lain sudah dikembangkan untuk mengukur tingkat penetrasi secara langsung. Salah satu metode yang memakan biaya cukup murah dan efektif adalah metode Floating Car Data (FCD). Dalam pendekatan FCD lokasi dan kelajuan kendaraan dapat dilihat secara langsung dari pengamatan kendaraan yang “mengambang” dalam lalu lintas dan yang posisinya ditentukan dari sarana teknologi navigasi seperti Global Positioning System (GPS). Penelitian ini akan menggunakan metode FCD untuk memantau lokasi dan kelajuan bus-bus TransJakarta di satu koridor setiap saat untuk memberikan informasi lokasi bus dan estimasi waktu kedatangan bus pada halte.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang terpapar di atas, maka rumusan masalah
yang akan dibahas adalah sebagai berikut: a.
Bagaimana mengembangkan sebuah sistem yang dapat menggunakan unit penerima sinyal GPS untuk memperoleh data lokasi dan kelajuan bus TransJakarta secara real-time?
b.
Bagaimana menampilkan data lokasi dan estimasi waktu kedatangan bus TransJakarta yang mudah dipahami oleh pengguna (user)?
c.
Bagaimana penerapan metode Floating Car Data pada sistem yang dirancang?
4 1.3
Ruang Lingkup Adapun pokok-pokok ruang lingkup yang akan dibahas dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: 1.
Koridor TransJakarta yang digunakan adalah koridor 8.
2.
Perolehan informasi posisi dan kelajuan bus TransJakarta menggunakan metode Floating Car Data dengan bantuan mobile device (smartphone) sebagai unit penerima sinyal GPS.
3.
Penggunaan bahasa pemrograman PHP dengan framework CodeIgniter dan JavaScript dalam pembuatan sistem.
1.4
Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Membuat suatu prototipe Advanced Traveler Information Systems menggunakan metode Floating Car Data berupa peta digital jaringan jalan yang meliputi desain arsitektur sistem tersebut sampai ke pembuatan aplikasi instrumen pendukung untuk memperoleh informasi posisi dan estimasi waktu kedatangan Bus Rapid Transit secara real-time.
2.
Melakukan simulasi prototipe Advanced Traveler Information Systems tersebut untuk menguji keakuratan informasi posisi dan estimasi waktu kedatangan Bus Rapid Transit yang dihasilkan.
1.4.2 Manfaat Manfaat yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1.
Bagi Pembaca: menambah pengetahuan tentang bagaimana memperoleh data penggunaan jalan oleh Bus Rapid Transit secara real-time.
2.
Bagi Peneliti lain: memberikan referensi dalam pengembangan model ATIS sistem pemantauan Bus Rapid Transit yang lainnya.
3.
Bagi Penulis: menambah pengetahuan tentang bagaimana membuat sistem yang mampu melakukan perekaman data, pemrosesan dan penyimpanan data, dan penampilan data penggunaan jalan oleh Bus Rapid Transit menggunakan metode Floating Car Data.
4.
Bagi Unit Pengelola TransJakarta Busway: membantu pemantauan lokasi bus secara real-time melalui penggunaan unit penerima sinyal GPS, memberikan
5 peringatan ketika ada bus yang mengalami gangguan, dan sebagai alat bantu fleet management. 5.
Bagi Penumpang TransJakarta: memberikan informasi yang up to date meliputi posisi dan estimasi waktu kedatangan bus yang berpotensi untuk mengubah sikap dan pengambilan keputusan yang lebih efisien dan menguntungkan, serta sebagai sarana untuk memberikan informasi mengenai bus pada saat sebelum perjalanan, saat perjalanan, dan pada saat akhir perjalanan.
1.5
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan dapat diperinci menjadi
beberapa tahap. Adapun tahapan-tahapan tersebut sebagai berikut: 1.5.1 Requirements Pada tahap ini akan dicari buku dan bahan referensi lain yang berkaitan dengan Bus Rapid Transit dan metode Floating Car Data. Bahan-bahan referensi diperoleh dari perpustakaan, e-book, dan jurnal pada bidang Ilmu Teknologi dan Manajemen Transportasi dan Ilmu Komputer. 1.5.2 Analysis & Design Metode analisis dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap: 1. Mempelajari bahasa pemrograman web meliputi HTML, CSS, JavaScript, dan PHP. 2. Mempelajari penggunaan mobile application DxTrans. 3. Mempelajari metode Floating Car Data. 4. Mempelajari Google Maps API. 5. Mempelajari sistematika perekaman data oleh smartphone, penyimpanan dan pemrosesan data di web server, dan penampilan data di browser. Metode desain dibagi menjadi beberapa tahap: 1. Perancangan algoritma dan langkah-langkah untuk setiap tahapan langkah pemantauan pergerakan BRT dengan metode Floating Car Data. 2. Perancangan tampilan website bagi pengguna sistem. 1.5.3 Implementation Tahap ini merupakan penerapan bahasa pemrograman ke dalam sistem dalam arti menyatukan metode Floating Car Data ke dalam bahasa pemrograman web dan server agar bisa diimplementasikan pada web server dan browser.
6 1.5.4 Testing & Debugging Pada tahap ini akan diuji sistem yang telah dibuat untuk memastikan bahwa proses perekaman data posisi dan kelajuan BRT sampai penampilan data informasi posisi dan estimasi waktu kedatangan BRT pada browser dapat berjalan dengan semestinya. 1.5.5 Maintenance Sistem yang sudah melewati tahap-tahap sebelumnya dianggap sudah siap dipakai oleh pengguna, akan tetapi jika suatu saat ditemukan kesalahan maka akan dilakukan perbaikan atau perubahan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
1.6
Sistematika Penulisan Untuk memperjelas penyampaian materi dari penulisan skripsi ini, maka
materi disusun dalam sistematika sebagai berikut: Bab 1 : PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, serta sistematika penulisan yang digunakan dalam skripsi ini. Bab 2 : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dijelaskan mengenai berbagai teori umum dan teori khusus yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini, serta related works yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini. Bab 3 : METODOLOGI Pada bab ini dijelaskan mengenai perancangan sistem yang meliputi kerangka berpikir, metode perancangan program, perancangan user interface, perancangan UML, dan perancangan database. Bab 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan mengenai hasil dan pembahasan pengujian sistem yang meliputi implementasi, uji algoritma, dan evaluasi. Bab 5 : SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini diuraikan simpulan mengenai kegunaan dari sistem yang dibuat serta saran-saran yang mungkin dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut.