BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Media merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pola perilaku
remaja saat ini. Salah satu media yang sangat berpengaruh yaitu televisi. Televisi adalah media yang paling unggul karena dapat menyajikan informasi dalam bentuk audio dan visual. Penonton dapat menyaksikan tayangan televisi tidak hanya dengan mendengar suara, tetapi juga dapat melihat gambar yang disajikan. Hal ini membuat penonton lebih tertarik untuk menonton televisi karena dapat memperjelas apa yang diinformasikan. Sehingga masyarakat dapat menghabiskan dua bulan dalam setahun untuk duduk di depan televisi (Baran,2011:20). Televisi adalah satu-satunya medium yang pernah diciptakan yang tidak memiliki batasan usia, maksudnya orang dapat menggunakannya dalam tahun-tahun awal dan akhir dari kehidupan mereka dan juga tahun-tahun di antaranya (West,2008 : 85). Tayangan televisi harus menyajikan tayangan yang berisi informasi, edukasi, maupun hiburan. Karena itu, televisi menghadirkan program-program berita yang sifatnya untuk memberikan informasi dan juga mengedukasi. Awalnya, program berita menghadirkan seluruh peristiwa yang terjadi tanpa mengkhususkan pada satu jenis berita. Akan tetapi, banyak televisi yang akhirnya memberikan improvisasi dengan menayangkan berita yang khusus menyajikan informasi yang berhubungan dengan kriminalitas. Hampir sebagian besar stasiun televisi swasta di Indonesia memiliki setidaknya satu program berita kriminal. Contoh beberapa program berita kriminal yang pernah ada yaitu program “SERGAP” di stasiun televisi RCTI , program “BUSER” di stasiun televisi SCTV, program “SIDIK JARI” di stasiun televisi AnTV, program “TKP” di stasiun televisi Trans7, program “LACAK” di stasiun TRANSTV, dan program “PATROLI” di stasiun televisi Indosiar. Akan tetapi, beberapa program kriminal tersebut sudah dihentikan penayangannya dan salah satu yang masih bertahan hingga saat ini yaitu program “PATROLI” yang ditayangkan di Indosiar. Sebagai tayangan berita yang memiliki fungsi informatif kepada penonton, program “PATROLI” memberikan informasi yang cukup jelas mengenai peristiwa kriminalitas yang terjadi di Indonesia. 1
2 Sebagai sebuah program berita, tayangan berita kriminal tetap dibutuhkan oleh semua kalangan untuk mendapatkan informasi dengan cepat mengenai kejadian atau peristiwa yang terjadi. Akan tetapi, penyampaian pesan yang mengandung unsur kekerasan yang kuat sangat mempengaruhi tayangan berita kriminalitas tersebut. Tayangan seperti ini dapat menimbulkan persepsi yang berbeda-beda. Karena persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain (Mulyana,2010:180). Sebagai sebuah media, maka televisi memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi dan edukasi untuk penonton. Program berita kriminal memang ditujukan untuk memberikan informasi kepada penonton mengenai peristiwa kriminalitas yang terjadi, sehingga penonton dapat mempersiapkan tindakan preventif untuk menghindarkan kejadian kriminalitas di sekitar mereka. Namun, tayangan berita kriminal yang selalu memberikan rekaman gambar berkaitan dengan kantor polisi, ruang jenazah, bahkan gambar jenazah dapat memberikan dampak yang berbeda pada penontonnya. Program berita kriminal yang bertahan cukup lama bahkan masih tayang hingga saat ini yaitu program “PATROLI” yang tayang di Indosiar. Tayangan “PATROLI’ di Indosiar merupakan sebuah program berita yang meliput
berbagai
tindak
kejahatan
kriminal
yang
terjadi
di
tengah
masyarakat. Sebagai sebuah tayangan berita, program “PATROLI” merupakan satusatunya program berita yang konsisten dengan isi dan formatnya hingga saat ini. Banyak program berita kriminalitas yang muncul di berbagai stasiun televisi tapi tidak bertahan hingga saat ini. Oleh karena itu program “PATROLI” digunakan untuk penelitian karena konsistensinya yang terus terjaga hingga saat ini sebagai program berita kriminalitas. Sehingga dengan menyaksikan program ini, maka masyarakat dapat mempelajari serta meningkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan. Tidak hanya itu, tayangan tersebut bisa juga dapat memberikan dampak trauma dan ketakutan yang berlebihan kepada masyarakat yang terlalu mendalami tayangan tersebut. Bagi masyarakat yang dewasa , tentu tidak akan terkena dampak negatif dari tayangan tersebut. Akan tetapi, hal tersebut bisa saja terjadi pada remaja yang masih belum dapat memilah mana yang seharusnya dilakukan dan mana yang tidak.Sehingga dampak positif dan negatif dari tayangan tersebut dapat terlihat dari kehidupan para remaja.
3 Melihat hal tersebut, penelitian mengenai bagaimana respon pelajar terhadap tayangan“PATROLI” di INDOSIAR dilakukan. Penelitian ini dilakukan terhadap pelajar SMA karena pelajar di tahapan SMA merupakan masa paling rentan karena berada di masa peralihan menjadi dewasa dan masa pencarian jati diri (Sarwono, 2013). Sehingga sangat penting adanya panduan agar mereka bertindak dengan benar. Berdasarkan informasi permulaan dari wakil kepala sekolah SMA Tarakanita 2 pada tanggal 20 Februari 2015, ditemukan beberapa alasan yang dapat mempertegas hubungan antara penelitian dengan objek penelitian yaitu: 1. Lokasi sekolah yang berada di seberang mall yang membuat adanya alasan untuk membawa uang lebih banyak. 2. Akses keluar masuk yang mudah sehingga siapa saja dapat masuk dan keluar area sekolah. 3. Pernah terjadi kejadian pencopetan dan hipnotis di dekat sekolah 4. Pernah adanya kasus kehilangan barang berharga seperti handphone dan dompet di area sekolah.
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memperlihatkan bagaimana program “PATROLI” memberikan manfaat bagi penontonnya. Selain memberikan visual yang cukup mengerikan karena memperlihatkan tindak kejahatan, program “PATROLI” juga dapat memberikan hal yang positif terhadap penonton, yaitu dapat memberikan informasi dan mengedukasi para remaja agar dapat menghindari dan lebih mewaspadai kemungkinan tindak kejahatan yang terjadi. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, judul penelitian ini adalah : Respon Pelajar terhadap tayangan “PATROLI” di Indosiar (studi pada siswa SMA Tarakanita 2 angkatan 2014-2015).
1.2
Rumusan Masalah Sebagai sebuah stasiun televisi, maka jenis program yang ditampilkan yaitu
jenis program berita dan non berita atau hiburan. Fungsi televisi yang sangat penting yaitu memberikan informasi. Oleh karena itu, setiap stasiun televisi setidaknya memiliki satu program berita. Program “PATROLI” di Indosiar mengusung tema yang unik untuk segmentasi jenis berita yang digunakan yaitu berita kriminalitas. Kriminalitas yang dimuat di dalam program “PATROLI” adalah kasus pembunuhan, pemerkosaan, penculikan, perampokan, dan kecelakan baik disengaja maupun tidak
4 disengaja. Sebagai sebuah tayangan yang bertahan cukup lama dengan format yang sama, maka tayangan “PATROLI” menjadi tayangan yang dicari untuk mengetahui informasi kriminalitas. Sebagai sebuah tayangan berita kriminalitas, tentunya menjadi tayangan yang penting untuk pelajar karena pelajar saat ini seringkali berpotensi menjadi korban kejahatan. Sehingga hal tersebut menjadi tujuan penelitian ini, yaitu bagaimana respon pelajar terhadap tayangan “PATROLI” di Indosiar dan apakah adanya perbedaan respon antara laki-laki dan perempuan.
1.3
Identifikasi Masalah 1. Bagaimana respon pelajar terhadap tayangan “PATROLI”di Indosiar (studi pada siswa SMA Tarakanita 2 angkatan 2014-2015) ? 2. Apakah ada perbedaan respon berdasarkan jenis kelamin ?
1.4
Tujuan Dan Manfaat Penulisan 1.4.1 Tujuan Penulisan Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana respon pelajar terhadap tayangan “PATROLI” di Indosiar 2. Untuk mengetahui perbedaan respon pelajar terhadap tayangan “PATROLI” di Indosiar berdasarkan jenis kelamin
1.4.2 Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan ini adalah : 1. Manfaat akademis Penelitian ini dapat diberikan kepada Universitas Bina Nusantara khususnya Fakultas Ekonomi dan Komunikasi jurusan Marketing Communication peminatan broadcasting, dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa mengenai respon pelajar terhadap sebuah tayangan televisi. 2. Manfaat praktis Penelitian ini dapat bermanfaat bagi instansi sekolah menengah atas lainnya agar dapat mengetahui bagaimana respon pelajar mengenai program berita kriminalitas
5 3. Manfaat untuk masyarakat / umum Penelitian ini dapat membantu memberikan pengetahuan yang baru mengenai tayangan apa yang dapat memberikan informasi yang berguna dan bermanfaat.
1.5
Sistematika Penulisan Dalam pembahasan sistematika penulisan ini, diberikan gambaran secara
garis besar penyusunan skripsi secara keseluruhan. Secara sistematis, skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu: BAB 1 PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini berisi latar belakang, rumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penulisan, beserta sistematika penulisan. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Bab kajian pustaka ini berisi penjelasan mengenai penelitian sebelumnya (State of The Art), landasan teori yang akan digunakan sebagai acuan dan juga terdapat kerangka pemikiran. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab metodologi penelitian ini berisi tentang pendekatan penelitian, tipe jenis penelitian, metode penelitian, dan variabel penelitian yang digunakan. Lalu di bab ini akan diketahui berapa jumlah populasi dan sampel yang akan digunakan sebagai koresponden, teknik pengumpulan data, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, teknis analisis data, analisis regresi, hipotesis, dan operasionalisasi konsep/ variabel operasional. BAB 4 HASIL PENELITIAN Bab hasil penelitian ini berisi: 1) Deskripsi mengenai obyek penelitian 2) Gambaran secara umum mengenai responden penelitian 3) Deskripsi variabel penelitian yang digunakan 4) Analisis data dan pembahasan 5) Pembahasan
6 BAB 5 PENUTUP Bab ini membahas secara singkat kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah disesuaikan dengan tujuan penelitian serta saran yang sebaiknya dilakukan oleh subyek/obyek penelitian, dan hal yang sebaiknya dilakukan untuk melakukan penelitian lanjutan.