BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar belakang Pada masa era globalisasi sekarang ini, setiap perusahaan ditantang untuk
mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya, atau dengan kata lain setiap perusahaan harus mampu mengikuti perubahan yang terjadi baik perubahan yang dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal) perusahaan. Proses adaptasi ini tentunya sangat tidak mudah untuk dilakukan perusahaan karena perubahanperubahan yang terjadi sangat beragam. Bisnis usaha jasa konstruksi merupakan usaha yang mempunyai karakteristik tertentu dan unik, di mana memiliki batasanbatasan (constrain) yang harus dipenuhi, yaitu waktu berkaitan dengan periode pelaksanaan proyek, biaya berhubungan dengan anggaran proyek, dan mutu berkaitan dengan spesifikasi, serta keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja dan masyarakat di sekitar proyek. Selain itu, melibatkan banyak pihak yang memiliki disiplin ilmu yang beragam dan pekerja yang tanpa keterampilan (nonskill). Pangsa pasar bisnis usaha konstruksi dapat dibagi menjadi dua bagian, berdasarkan kegunaan konstruksi
tersebut dan kepemilikannya. Proyek konstruksi digunakan untuk
kepentingan umum (public project), sistem pengadaan kontraktor dilakukan berdasarkan peraturan/perundangan yang berlaku, seperti kebijakan pemerintah setempat (autonomy regulation), kebijakan negara donor (loan), dan programprogram yang dikembangkan oleh organisasi non pemerintah (NGO), Pengadaan proyek konstruksi untuk kepentingan pribadi (private project). Sebagai pemilik proyek (owner) mempunyai otoritas penuh untuk menentukan kriteria yang digunakan untuk pengadaan kontraktor, antara lain: Pemilik proyek (owner) bebas menentukan kontraktor dengan cara apapun, bebas melakukan negosiasi dengan salah satu kontraktor dan dapat membatasi kontraktor yang diundang / ditawarkan suatu pekerjaan, pengumuman dapat dilakukan secara terbuka (transparan) untuk mendapatkan penawaran kontraktor yang kompetitif. Pendirian suatu badan usaha jasa
konstruksi mempunyai tujuan melakukan kegiatan bisnis di bidang jasa
konstruksi dengan harapan dapat memperoleh keuntungan. Beberapa cara yang mesti diketahui oleh kontraktor sebagai penyedia jasa konstruksi, antara lain: mendapatkan 1
2 proyek, mendapatkan keuntungan dari pelaksanaan proyek tersebut, dan menjaga keberlangsungan
perusahaannya.
Keberlangsungan
usaha
jasa
konstruksi
memerlukan pengelolaan yang mempunyai orientasi pengembangan usaha yang jelas dengan memperhatikan kebutuhan pasar, dan perkembangan sumber daya, serta kemajuan teknologi. Sekarang ini, banyak sekali jenis-jenis bisnis yang dapat dilakukan, seperti bisnis di bidang kuliner, kesehatan dan konstruksi.Akan tetapi, bisnis kontraktor ini merupakan bisnis yang paling diminati di manapun, terutama di Indonesia.Hal itu dikarenakan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang selalu meningkat dan harga dari penjualan jasa kontraktor yang terus meningkat. Untuk kondisi saat ini sektor kontraktor cenderung pertumbuhannya melambat pada setahun sebelum pemilu seperti yang dialami pada tahun 2013, dan akan kembali menunjukkan peningkatan setelah pemilu berlangsung.Kondisi ekonomi dan sosial politik menjelang pelaksanaan Pemilu diperkirakan membuat
bisnis kontraktor akan sedikit
menurun.Secara umum permintaan dan pertumbuhan harga konstruksi atau jasa kontraktor diperkirakan menurun dibanding tahun 2013 dan tidak perlu dikhawatirkan persaingan yang akan terjadi dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada tahun 2015 mendatang dan untuk menjalin kesatuan dan meningkatkan kualitas diri untuk menghadapi pasar bebas yang lebih besar. Menjelang masa akhir tahun pekerjaan, pengusaha jasa kontruksi malah mengalami banyak tekanan atas melonjaknya harga bahan material utama. Sejumlah harga material, seperti besi baja, aspal, dan bahan bakar minyak seperti solar, dikarenakan melambungnya harga konstruksi.Dengan nilai tukar dollar AS yang terus menguat terhadap rupiah sejak pertengahan tahun 2013 membuat kontraktor terganggu, sebab harga material pokok konstruksi mengalami kenaikan. Demikian pula kenaikan harga BBM jenis solar yang melonjak 20–15 persen membuat harga beton juga naik.Nilai tukar dollar AS melebihi 23 persen.Kondisi ini memberikan dampak dan mengganggu pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak. Dalam bisnis kontraktor ini, terdapat sebuah perusahaan kontraktor yang cukup dikenal, terutama di “Medan” yaitu PT. DUTA RAYA SEJATI yang merupakan
sebuah
perusahaan
kontraktor yang telah berpengalaman
dan
mengerjakan proyek-proyek pembangunan pabrik untuk beberapa perusahaan besar di Indonesia seperti PT. AJINOMOTO INDONESIA dan PT. INDOFOOD SUKSES
3 MAKMUR. Untuk saat ini PT. DUTARAYA SEJATI sedang berfokus pada strategi product development seperti penyempurnaan design arsitektur dan pemilihan bahan material berkualitas yang akan digunakan sesuai dengan perkiraan budget yang akan dikeluarkan oleh konsumen. Saat ini perusahaan sedang menjalankan strategi product development dimana para pesaing seperti PT. ERA BANGUN JAYA,PT. CIPTA BANGUN
PERSADA,
PT
MULINDO
RAYA
SEJATI,PT.
ERAKARYA
KONSTRUKSI NUSANTARA telah mempunyai kualifikasi produk yang baik dibandingkan dengan perusahaan oleh karena itu perusahaan membutuhkan strategi baru untuk dapat bersaing dengan pesaingnya. Pengerjaan proyek yang bertepatan dengan perjanjian kontrak mengenai jatuh tempo waktu pengerjaan yang dapat diukur secara variatif tergantung dari jenis pekerjaan yang secara umum, kebanyakan proses pembangunan pabrik yang memakan waktu selama 1 tahun sampai dengan 1,5 tahun. Perbedaan yang signifikan berlandaskan dari berbagai penentu yang dapat dilihat dari berapa lama proses pengerjaan selama satu tahun. Dapat dilihat pada table 1.1 di bawah ini: Tabel 1.1 Data Internal Perusahaan Bulan
Bobot Akumulasi Per Bulan
Uraian Pekerjaan
Januari
2,54%
Febuari
6,35%
Maret
14,57%
Persiapan
April
28,18%
Tanah
Mei
33,11%
Juni
41,37%
July
51,57%
Agustus
65,54%
Persiapan Pembongkaran Perancangan,
Pengerukan
Persiapan Struktur Fondasi, Beton
Persiapan Platform
September 78,49%
Persiapan
Oktober
Cloding, Pintu, Jendela, Lantai, Plafond,
90,60%
Atap,
Tangga,
Canopy,
Dinding November 96,10%
Persiapan Elektrikal, Hidran, Pengeratan,
Desember
98,34%
Finishing
Januari
100%
Design Arsitektur
Sumber : PT. DUTARAYA SEJATI
4 Tabel 1.2 Perbandingan akumulasi dibandingkan competitor No
Uraian
Persentase Budget
1
Supply Material Proyek
37,22%
2
Supply Upah Kerja Bangunan Baru
33,33%
3
Supply Alat Kerja
7,97%
4
Supply Consumable + Alat Safety + Solar
12,97%
5
Supply
Supervisor,
Surveyor,
Logistik, 4,52%
Mekanik, Adm 6
Supply Upah Bongkar Bangunan Lama
4,18%
Sumber : PT. DUTARAYA SEJATI Untuk saat ini permasalahan yang terjadi di PT. DUTA RAYA SEJATI yaitu terjadinya perbedaan dalam hal jatuh tempo pengerjaan dan perbedaan biaya yang menjadi tolak ukur dalam perbandingan performa perusahaan. Dengan ini perusahaan harus memperhatikan mengenai jatuh tempo pengerjaan dan biaya yang akan dikeluarkan untuk meningkatkan kompetensi agar dapat bersaing. Strategi manajemen yang diterapkan oleh PT. DUTA RAYA SEJATI memerlukan strategi baru untuk menghadapi persaingan yang terjadi di perusahaan tersebut. Untuk itulah penelitian ini dilakukan dengan judul “ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING DI PT. DUTA RAYA SEJATI” Diharapkan dengan penilitian ini dapat meningkatkan persaingan dengan perusahaan kontraktor lain. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana lingkungan internal pada PT. DUTA RAYA SEJATI? 2. Bagaimana lingkungan eksternal pada PT. DUTA RAYA SEJATI? 3. Apakah rekomendasi strategi yang diterapkan oleh PT. DUTA RAYA SEJATI?
5 1.3
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian dilakukan terhadap perusahaan PT. DUTARAYA
SEJATI dan sistem yang digunakan dalam aktivitas perusahaan. Agar tidak menyimpang dari permasalahan yang ada didalam perusahaan, maka peneliti membatasi ruang lingkup penulisan penelitian ini sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan di perusahaan PT. DUTARAYA SEJATI 2. Data diperoleh melalui wawancara dan kuisioner yang dibagikan kepada pihak internal perusahaan 1.4
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. untuk mengetahui dan menganalisis lingkungan internal PT. DUTA RAYA SEJATI 2. untuk mengetahui dan menganalisis lingkungan eksternal PT. DUTA RAYA SEJATI 3. untuk memberikan rekomendasi strategi bisnis kepada PT. DUTA RAYA SEJATI
1.5
Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan pihak penulis dengan maksud agar dapat memberikan
manfaat kepada : 1.
Perusahaan -
Untuk mengetahui strategi bisnis apa yang dipakai perusahaan dalam menghadapi faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan terhadap strategi bersaing yang diterapkan oleh perusahaan.
-
Memberikan hasil analisis yang optimal terhadap jasa konstruksi dari faktorfaktor internal dan eksternal perusahaan agar bisa memperbaiki strategi bisnis serta mengimplementasikan strategi yang tepat untuk diterapkan kepada perusahaan dalam meningkatkan daya saing.
2.
Penulis Dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri sehingga dapat memperluas, memperkaya wawasan serta ilmu pengetahuan penulis khususnya mengenai
6 strategi dari suatu perusahaan dalam usahanya untuk menaikkan pangsa pasar perusahaan. 3.
Pembaca Memberikan informasi dan pengetahuan dalam memahami cara-cara menghadapi masalah dalam suatu perusahaan dan memilih strategi apa yang cocok untuk digunakan suatu perusahaan dalam suatu masalah yang dihadapinya
1.6
State Of Art Menurut penelitian yang dijalankan oleh Xia Chan dengan judul “A SWOT of
the Development Strategy of Haeier Group as One of the Most Successful Chinese Enterprises” pada tahun 2012, dijelaskan tentang bagaimana perusahaan dapat membuat strategi SO ST WO dan WT yang tepat dengan mengalokasikan faktorfaktor internal perusahaan (kekuatan dan kelemahan) serta lingkungan eksternal perusahaan (peluang dan ancaman). Serta bagaimana analisis SWOT membantu bisnis dalam mengembangkan strategi yang layak. Menurut penelitian Charles J. Capps dan Michael D. Glissmeyer dengan judul “Extending The Competitive Profile Matrix Using Internal Factor Evaluation And External Factor Evaluation Matrix Concepts” pada bulan Oktober tahun 2012, dengan
mengevaluasi
faktor
internal
dan
eksternal
perusahaaan
dapat
memvisualisasikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Sementara Profil Matriks Kompetitif (CPM) digunakan untuk membandingkan perusahaan dengan perusahaan kompetitor lainnya. Menurut ivan Gustiana dengan judul Analisa management strategy Pt. GUDANG GARAM, TBK menjelaskan tentang perencanaan strategi perusahaan merupakan hal yang perlu dilakukan untuk menjaga loyalitas konsumen. Perubahanperubahan yang dilakukan harus mampu dilakukan dengan cepat karena dengan menggunakan analisis SWOT perusahaan bisa mengevaluasi faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Menurut penelitian yang dijalankan oleh Weisheng Lu dengan judul penelitian “An improved SWOT approach for conducting strategic planning in the construction industry” dijelaskan hal serupa dimana dalam mengevaluasi faktor internal dan eksternal perusahaan, matriks SWOT merupakan salah satu matriks yang efektif untuk dapat diterapkan.
7 Menurut penelitian yang dilakukan oleh Juwono dengan judul penelitian analisis manajemen strategic perusahaan waralaba(Franchise) yang menjelaskan dengan semakin canggih dan berkembangnya pengetahuan dan teknologi masyarakat mulai berpikir cerdas dan menuntut adanya produk yang tidak hanya menguntungkan dari harga tapi juga dari segi manfaat ekonomis.McDonald sebagai perusahaan yang sudah mapan sudah dapat membaca kondisi ini sehingga cepat tanggap dalam memenuhi tuntutan perubahan global baik dari segi competitor maupun keinginan konsumen.
8